Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya izin, rahmat, dan
kuasanya kita masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul Sejarah dan Perkembangan Islam Di Kabupaten Cianjur. Pada kesempatan ini tak lupa
pula saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata
Kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas ini kepada Saya. Saya sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan,
khususnya mengenai Sejarah Perkembangan Islam yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari apa
yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap kritik, saran, dan usulan yang membangun demi
perbaikan laporan ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi
siapa pun yang membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cianjur merupakan daerah yang strategis dan makmur, keadaan alamnya yang subur dan
pemandangannya yang indah merupakan ciri khas yang dimilikinya. Kebudayaan sunda yang
masih melekat pada diri masyarakat masih berkembang dan tidak luntur seiring berkembangnya
zaman. Tak terkecuali dengan berkembangnya Islam yang selalu mengalami peningkatan dengan
adanya pembaharu Islam dan peran-peran pendahulunya.
Cianjur pertama kali didirikan oleh Aria Wirata Nudatar dalam legenda masyarakat
Cianjur, Kanjeng Dalem Aria wiratnudatar ini adalah Dalem (Bupati) petama sekaligus juga
sebagai penyebar Agama Islam di Cianjur. Berkembangnya islam disuatu daerah tak lepas dari
sejarahnya masuknya sendiri. Setiap daerah yang menjadi tempat berkembangnya Islam, tidak
akan berkembang sendiri tanpa adanya sosok yang datang membawa ajarannya dan
mengembangkannya di daerah tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui siapakah tokoh yang pertamakali menyebarkan Islam di Cianjur?
2. Untuk mengetahui bagaimana proses masuknya Islam di Cianjur
3. Untuk mengetahui Masjid yang pertama didirikan di Cianjur
4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Islam di Cianjur
BAB II
PEMBAHASAN
Cianjur pertama kali didirikan oleh Aria Wirata Nudatar dalam legenda masyarakat Cianjur,
Kanjeng Dalem Aria wiratnudatar ini adalah Dalem (Bupati) petama sekaligus juga sebagai
penyebar Agama Islam Pertama di Cianjur. Pada Awalnya Raden Djajasasana putra Aria
Wangsa Goparana dari Talaga keturunan Sunan Talaga, dengan membawa 100 cacah (rakyat)
ditugaskan untuk membuka wilayah baru yang bernama Cikundul. R. Djajasasana kemudian
berhasil menahan serangan Banten dalam mempertahankan wilayahnya sehingga dia dianugerahi
gelar panglima (Wira Tanu). Sehingga dia akhirnya dikenal dengan gelar Raden Aria Wira Tanu
Pangeran jayalalana merupakan seorang siswa yang paling menonjol diantara para siswa
yang lainnya terutama dalam bilang keagamaan, keperwiraan, ilmu siasah, dan ilmu
kemasyarakatan. Tamat dari perguruan tinggi ia
mendapatkan gelar “Aria” yang merupakan kerabat
keratin kesultanan Cirebon dengan nama khusus RD.
Ngabehi Jayasasana.
Sejak usia 23 tahun ia mendapat kepercayaan dan diangkat menjadi senapati kesultanan
Cirebon dengan gelar “RD. Aria Wiratanu” dengan diberi prajurit sebanyak 300 umpi (setara
dengan 1200 orang), dan diberi pula kepercayaan oleh
PanembahanRatu untuk mendirikan suatu Kerajaan di bekas
wilayah penjajahan disekitar aliran sungai cianjur yang
keberadaannya sedang kosong karena ditinggalkan oleh Pangeran
Adipati Ewangga karena ia diangkat menjadi Adipati Kuningan dan
diberi tugas untuk menangkal gangguan banten dari Belanda.
Raden Aria mendapat tugas menyebarkan agama Islam di wilayah Cianjur, Sukabumi, dan
sebagian wilayah Bogor. Ia menyebarkan islam dengan cara mendirikan lembaga pendidikan
islam atau semacam pesantren , dan ia menyebarkan islam secara damai dengan pendekatan
kepada masyarakat yang saat itu menganut kepercayaan budha dan hindu. Ia juga
menyebarkannya dengan berkelandah singgah dari satu kampung ke kampung lain terbukti ini
merupakan cara paling efektif dan lebih mempengaruhi banyak orang. Ia mulai menyebarkannya
dari daerah masyarakat sekitar daerah pegunungan. Karena islam merupakan agama yang penuh
kedamaian terbukti dengan banyaknya orang berpindah agama semenjak cianjur dipimpin oleh
Raden Aria.
Memasuki usia lanjut, kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya yang bernama Raden Aria
Wiramanggala yang bergelar Raden Aria Wiratanu Datar Tarikolot.Pada usia lanjut, Eyang
Dalem Cikundul berangkat menuju arah utara mendirikan perguruan Islam di wilayah
Cikalongkulon. Sekitar Tahun 1695 Masehi, Eyang Dalem Cikundul tutup usia dan kemudian
disemayamkan di bukit Pasir Gajah, Kampung Majalaya, Desa Cijagang, Kecamatan
Cikalongkulon.
Ada ciri-ciri yang saya dengar tentang Eyang Dalem Cikundul, sejak kecil sekitar umur tiga
tahun ia mempunyai kegemaran naik ke bukit dan menghadap ke arah kiblat seolah-olah
merenung dengan mata yang menerawang. Gaung suaranya sangat terkenal. Sekalipun berbisik,
suaranya dapat didengar oleh orang yang dipanggil.
B. Pusat Pendidikan Islam Tertua di Cianjur
Pusat pendidikan tertua yang ada di kabupaten cianjur adalah pondok pesantren Gelar di Desa
Peutey Condong Kecamatan Cibeber Cianjur.
Pondok Pesantren Gelar dibangun tahun 1932 sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
Awal berdiri di pimpin oleh KH Ibrohim, KH Sobandi. Pada
massa selanjutnya, di pimpin KH Zen Abdul Somad atau yang
dikenal Mama Gelar kini sudah almarhum. Pada massa Mama
Gelar, perkembangan Islam di Kabupaten Cianjur meluas,
santri dari berbagai tempat datang untuk belajar ilmu agama
Islam. Penyebaran agama Islam bukan hanya di Cianjur,
melainkan di Indonesia, bahkan mencapai irian.
Masjid agung cianjur pertama kali dibangun tahun 1810 oleh warga cianjur yang namanya
tak diketahui dan tak dicatat dalam sejarah. Kemudian di renovasi dan diperluas oleh Raden
Bodedar binti anjeng Dalem Sabiudin, Bupati cianjur yag mendspatkan gelar Raden Adipati
Wiratanudatas IV ( masa pemerintahan 1727-1761). Ia mewakafkan tanah di pusat kabupaten
cianjur dan mendirikan masjid agung cianjur dan alun-alun cianjur.
Sampai
saat ini
Masjid Agung Cianjur sudah mengalami 7 kali renovasi
dan perluasan. Yang awalnya 400 meter persegi menjadi
2.500 meter persegi. . desainnya memadukan gaya masjid
tempo dahulu dan modern.
Pada zaman dahulu kumandang Adzan di masjid agung cianjur sangat terkenal karena sangat
merdu dan dikumandangkan diatas menara oleh seorang muadzin yang berhama R. muslihat
yang merupakan seorang marbot di masjid ini. Dan suara adzan nya yang lembut ini sangat
dikenal hingga wilayah banten. Hingga banyak orang berdatangan untuk sholat di masjid agung
cianjur hanya untuk mendengar suara adzannya.
Perkembangan islam di cianjur terus berkembang dan bertahan bahkan sampai saat ini.
Meski sempat banyaknya agama lain masuk namun islam tetap bertahan dan terus berkembang.
Adanya pembaharuan cara syiar agama dan regenerasi merupakan kunvi utama. Masyarakat di
sekitas kabupaten cianjur merupakan masyarakat yang heterogen dan bermacam-
macam.meskipun cianjur merupakan salah satu daerah pariwisata domestic yang terkenal di jawa
barat yang gelar ini selalu mendapat penilaian tak jauh dari banyaknya orang yang berbuat
maksiat, namun keberadaan masjid yang selalu dipenuhi oleh jamaahsetiap harinya menjadikan
pandangan tersebut terpatahkan.
Pada tahun 2009 gema syiar satu muharrom sampai 2019 selalu diikuti masyarakat dengan
antusias dan selalu mendapatkan peningkatan. Dengan cara ini lebih menyarkan ajaran islam
lebih luas dikenal masyarakat. Bahkan perayaan
ini lebih mangalahkan perayaan tahun baru
yang biasanya ramai.
Pembangunan masjid pun terus meningkat setiap tahunnya. Walaupun hanya mushola-
mushola kecil tapi disetiap kampungnya pasti ada sebagai pusat ibadah. Selain itu jumlah mualaf
punmenjadi salah satu pendukung penyebaran islam walaupun hanya bisa dihitung dengan jari.
Selain itu di cianjur juga terdapat daerah dan masyarakat yang menganut agama lain, namun
masyarakat sekitar tetap saling menghormati dan selalu hidup rukun. Salah satu pencgahannya
adalah dengan adanya FAI ( Forum Antar Agama) yang menjadi salah satu forum diskusi para
pemuka agama untuk tetap menjaga tali pesaudaraan antar agama.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Cianjur merupakan daerah yang subur akan budaya sundanya dan islam yang masih
melekat dalam diri masing-masing masyarakatnya. Berkembangnya islam disana tak jauh dari
peran sejarah masuknya islam yang dibawa oleh Raden Aria Wiratanu yang selain membawa
ajaran islam ia juga ikut mengembangkan dan memakmurkan daerah. Ia merupakan salah satu
sosok yang layak untuk dijadikan motivasi untuk islam pada saat ini. Selain dengan sejarahnya,
peran pusat pendidikan agama pun juga hal yang terpenting dalam menyebarkan syiar agama.
Dengan adanya pusat pendidikan seperti masjid dan pesantren hal ini biasa menjadi salah satu
penyegar keimanan kita agar iman kita meningkat dan pengingat pada saat iman kita sedang
menurun.
Peran remaja yang aktif menjadikan para generasi tua menjadi lebih tenang karena
adanya penerus yang unggul dan antusiasme yang aktif dalam bersyiar untuk islam sendiri. Para
remaja ini juga semakin memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang lebih positif untuk dirinya
dan bermanfaat juga untuk orang lain
B. Saran
Peran pemuda untuk meregenerasi san sebagai tokoh penerus syiar islam harus terus di
tingkatkan guna untuk memperluas dan mempertahankan perkembangan islam di Cianjur sendiri.
Dengan adanya kelompok remaja masjid diharapkan kenalkalan remaja pun terus menurun dan
menjadi penyalur waktu untuk kegiatan di luar sekolah yang lebih bermanfaat.
LAMPIRAN
KTP
Disusun oleh :
11190511000071
JURNALISTIK 1B
Dosen Pembimbing :
Zakaria M. Ag
JURUSAN JURNALISTIK
2020