Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MANFAAT DAN HAMBATAN SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh :

1. Eka Yulia Safitri (010118A0


2. Dwi Novika (010118A0
3. Febriyanti Dwi P (010118A054)
4. Isti Agustin (010118A068)
5. Muhammad Arfiq Ilkham A (010118A085)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018/2019
A. Sistem Informasi Keperawatan

Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi


keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan
data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi,
mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

B. Pemanfaatan Teknologi Informasi pada riset Keperawatan

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke


berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis)
merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi
teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial
secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia
perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan
pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi
yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih
merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran
kesehatan maupun teknologi informasinya, rumah sakit rerata hanya
menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.

C. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan


1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
4. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan
baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
6. Meningkatkan produktivitas kerja.
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan (Gurley L,
Advantages and Disadvantages of Electronic Medical Record)
8. Membantu memonitor nilai kridit kinerja perawat
9. Membantu menentukan jadwal dinas perawat

Sedangkan menurut Holmes (2003, dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan


utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:

1. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan


cepat diketahui.
2. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
dari pasien dalam satu lokasi.
D. Pengembangan Sistem Informasi dan Hambatan-Hambatannya

Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien
maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga
mengakibatkan :

1. Redudansi Data : pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan


duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan
pelayanan menjadi lambat, tumpukan filing sehingga memerlukan tempat
filing yang cukup luas.
2. Unintegrated Data : penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan
data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai
asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit
/Instalasi.
3. Human Error : proses pencatatan yang dilakukan secara manual
menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak
singkrong dari unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya
perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka
perawan/dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan
mengurangi data/tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat
adalah sodaranya makan dengan seenaknya dokter/perawat memberikan
discont tanpa melalu prosedur yang tepat. Dan menimbulkan kerugian pada
rumah sakit.
4. Terlambatnya Informasi : dikarenakan dalam penyusunan informasi harus
direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan
kurang dapat dipercaya kebenarannya.

Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas


mengharuskan sektor Kesehatan terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya
saing dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan
ataupun pasien bahkan penyajian laporan yang akurat bagi para pengambil
keputusan, bahkan rumah sakit melakukan perubahan bentuk pelayan khusus
menjadi badan pelayan umum untuk masyarakat sehnga akan memeudahkan
dalam penataan administrasi. Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, keberadaan “Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit” / SIMRS sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik
manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan
persaingan bisnis.

Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data


berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan
prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat
waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen,
sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang
kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
E. Hambatan ataupun Kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai
di Puskesmas
1. Kendala di Bidang Infrastruktur
Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan
biasanya untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang
mencukupi. Sudah mulai banyak pelaporan-pelaporan yang harus ditulis
dengan komputer. Komputer lebih berfungsi sebagai pengganti mesin
ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik juga sering
menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa
menjalani pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer
menjadi terganggu. Dari segi keamanan, banyak gedung puskesmas yang
kurang aman, sering terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.
2. Kendala di bidang Manajemen
 Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau
bahkan unit kerja yang khusus menangani bidang data/komputerisasi.
Hal ini dapat dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas
kesehatan di kabupaten/kota.
 Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk
menentukan siapa yang bertanggung jawab atas data-data yang akan
ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data, maupun dari
segi koordinasi antar bagian.
3. Kendala di bidang Sumber Daya Manusia
 Bidang SDM sering ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas
yang belum maksimal dalam mengoperasikan komputer.
 Kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri,
sehingga tidak maksimal.
 Pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi
yang sebenarnya.
F. Kendala-Kendala yang Secara Umum Sering Dijumpai Di Rumah Sakit
1. Kurang siapnya rumah sakit dalam penerapan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
2. Data yang tersedia belum dalam bentuk elektronik
3. Pergantian kebijakan yang sering dilakukan secara tiba-tiba dapat
menimbulka kekacauan.
4. Koordinasi unit lebih terfokus pada unit masing-masing
5. Penyesuaian petugas dengan perbuhanan pola kerja dari manual ke
komputerisasi
6. Pemahaman SDM yang belum merata

Anda mungkin juga menyukai