Anda di halaman 1dari 9

726

Hubungan Lama Kerja dan Kadar Karboksihemoglobin dalam darah Pekerja laki-laki

pada Bengkel Kendaraan Bermotor di Kota Pontianak

Izzatul Yazidah1, Mitra Handini2, Andriani3


1,
Program Studi Kedokteran, FK UNTAN
2
Departemen Fisiologi Medik, Program Studi Kedokteran, FK UNTAN
3
Departemen Biokimia Medik, Program Studi Kedokteran, FK UNTAN

Abstrak
Latar Belakang. Karbon monoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan juga
tidak berasa. Gas CO berasal dari pembakaran tidak sempurna bahan fosil yang berupa gas buangan. Sumber
kontribusi terbesar CO dari kendaraan bermotor, yaitu sekitar 50%. Adanya CO di udara yang melebihi ambang
batas akan berpotensi sebagai polutan. Pekerja bengkel merupakan salah satu pekerjaan beresiko karena emisi
gas buang yang dihasilkan kendaran bermotor dapat menyebabkan peningkatan kadar karboksihemoglobin
(COHb) sampai lima kali lebih tinggi dari kadar normal. Lama paparan merupakan salah satu faktor utama yang
menentukan kadar COHb. Kadar COHb yang tinggi dapat berakibat serius, bahkan fatal. Metode. Penelitian ini
merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian berjumlah 55
responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Data mengenai kadar COHb
didapatkan dari pemeriksaan langsung dengan metode UV-Spektofotometri. Analisis statistik yang digunakan
adalah uji Kruskall-Wallis. Hasil. Hasil analisis statistik menggunakan uji Kruskall-Wallis menunjukkan tidak
terdapat perbedaan bermakna antara lama kerja dengan kadar COHb pada responden (p>0,05). Kesimpulan.
Tidak terdapat hubungan antara lama kerja dengan kadar COHb dalam darah pekerja laki-laki pada bengkel
kendaraan bermotor di Kota Pontianak.

Kata Kunci : Karboksihemoglobin, Lama Kerja

Background. Carbon monoxide or CO was colorless, odorless and tasteless gas. CO cames from incomplete
combustion of fossil gaseous effluent. The biggest source of CO gases was motor vehicle which produce about
50% among the other sources. The presence of CO in the air that exceeded the threshold will have the potential
as a pollutant. Motor vehicle repair worker was a riskful job because gas emission of the motor vehicle can
cause the elevation of carboxyhemoglobin (COHb) level up to five times higher above the normal level. Long
exposure was one of the main factors that determine the levels of COHb. High gas levels could have serious,
even fatal impact. Method. This study was observational analytic using cross sectional. The samples included
55 respondent. The sampling method was total sampling. Data about the levels of COHb was obtained from
direct examination using UV-spectophotometric method. The statistical analysis used was Kruskal-Wallis test.
Result. Statistical analysis using the Kruskal-Wallis test shows there is no significant difference between the
length of work and COHb levels of the respondents (p> 0.05). Conclusion. There is no relationship between the
length of work and COHb levels in the blood of motor vehicle repair worker at service station motor in
Pontianak.

Keywords: Carboxyhemoglobin, length of work

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019


727

PENDAHULUAN dari lingkungan kerja perlu mendapatkan

Karbon monoksida (CO) adalah perhatian. Karena, kadar CO di bengkel

suatu gas yang tidak berwarna, tidak kendaraan bermotor ditemukan mencapai

berbau dan tidak berasa. Sebagian besar setinggi 600 mg/m3 dan di dalam darah

gas CO berasal dari pembakaran bahan para pekerja bengkel tersebut bisa

bakar fosil dengan udara, berupa gas mengandung COHb sampai lima kali lebih

buangan. Sumber kontribusi terbesar CO tinggi dari kadar normal.5

adalah dari kendaraan bermotor, yang Batas pemaparan CO yang

diperkirakan sekitar 50%. Berdasarkan diperbolehkan oleh Occupational Safety

estimasi, jumlah CO dari sumber buatan and Health Administration (OSHA) adalah

mendekati 60 juta ton per tahun. Dampak 35 ppm untuk waktu 8 jam/hari kerja,

yang paling sering karena CO biasanya sedangkan yang diperbolehkan oleh

pada pekerja yang terkena paparan CO di ACGIH TLV-TWV adalah 25 ppm untuk

tempat kerja.1 Konsentrasi tinggi CO waktu 8 jam. Kadar yang dianggap

dalam darah seseorang dalam hitungan langsung berbahaya terhadap kehidupan

menit dapat menyebabkan distress atau kesehatan adalah 1500 ppm (0,15%).

pernapasan dan kematian.2,3 Paparan dari 1000 ppm (0,1%) selama

Pada keadaan normal, manusia beberapa menit dapat menyebabkan 50%

sendiri dapat memproduksi CO akibat kejenuhan dari COHb dan dapat berakibat

proses katabolisme dari hemoglobin dan fatal.6

hemoprotein. Walaupun demikian hanya Karakteristik biologis yang paling

sejumlah kecil CO diproduksi secara penting dari CO adalah kemampuannya

endogen sekitar 0,4 ml per jam atau rata- untuk berikatan dengan hemoglobin,

rata 0,4-0,7% karboksihemoglobin pigmen sel darah merah yang menyangkut

(COHb).4 Sedangkan pemajanan kadar CO oksigen keseluruh tubuh. Sifat ini

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019


728

menghasilkan pembentukan angka ini, pekerja bengkel bermotor

karboksihemoglobin (COHb) yang 200 mempunyai jam kerja dan konsumen lebih

kali lebih stabil dibandingkan tinggi dibandingkan dengan pekerja

oksihemoglobin (HbO2). Penguraian bengkel kendaraan roda empat.

COHb yang relatif lambat menyebabkan

terhambatnya kerja molekul sel pigmen METODE

tersebut dalam fungsinya membawa Penelitian ini merupakan penelitian

oksigen keseluruh tubuh. Kondisi seperti analitik dengan desain penelitian cross

ini bisa berakibat serius, bahkan fatal, sectional. Penelitian dilakukan di bengkel

karena dapat menyebabkan keracunan.5 Astra Honda Authorized Service Station

Penggunaan sepeda motor di (AHASS) Honda Motor yang berjumlah

Indonesia setiap tahun semakin meningkat. 10 bengkel di Kota Pontianak dan

Berdasarkan Badan Pusat Statistik yang laboratorium non-mikroskopis Fakultas

bersumber dari Kepolisian Republik Kedokteran Universitas Tanjungpura

Indonesia, pada tahun 2012 pengguna selama bulan Oktober-November 2015.

sepeda motor sebanyak 76.381.183 unit.7 Jumlah sampel sebanyak 55 orang.

Sementara di Kalimantan Barat pada tahun Pemilihan sampel menggunakan total

2013 pengguna sepeda motor sebanyak sampling. Data yang digunakan adalah

1.703.177 unit. Di Kota Pontianak sendiri data primer yang menggunakan sampel

pengguna sepeda motor terus meningkat darah untuk diukur kadar COHb

setiap tahunnya, pada tahun 2011 sebanyak menggunakan metode UV-

475.085 unit hingga pada tahun 2013 spectofotometry. Data yang diperoleh

mencapai 792.515 unit. Dibandingkan selanjutnya dianalisis untuk mencari

dengan mobil jumlahnya lebih sedikit hubungan antara variabel bebas dan

yaitu sebanyak 49.146 unit.8 Melihat terikat. Uji hipotesis yang digunakan

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019


729

adalah uji One Way Anova dengan uji adalah kelompok usia 22-27 tahun yaitu

Kruskall-Wallis sebagai uji alternatif. berjumlah 23 orang (41,8 %). Responden

Analisis data dilakukan menggunakan tertua pada penelitian ini berusia 56 tahun

program Statistical Product for Service dan yang termuda berusia 16 tahun.

Solution 20.0. Proporsi status merokok yang

paling banyak dalam penelitian ini adalah

HASIL yang berstatus sebagai perokok yakni

Subjek penelitian yang diambil sebanyak 28 orang (51%). Berdasarkan

dalam penelitian ini adalah mekanik pria hasil wawancara dari total 55 responden

yang memenuhi kriteria penelitian yang didapatkan 28 orang (51%) dengan status

berjumlah 55 dari 61 mekanik. sebagai perokok. Responden paling

Pengumpulan data diawali dengan banyak merokok selama <10 tahun yaitu

penjelasan terhadap responden mengenai berjumlah 24 orang (85,7%). Berdasarkan

penelitian yang akan dilakukan dan hasil wawancara, responden paling banyak

pengisian lembar informed consent mengkonsumsi rokok sebanyak <10

penelitian. Data pada penelitian ini berupa batang perhari yaitu berjumlah 19 orang

data primer yaitu kadar (67,8%). Berdasarkan hasil wawancara,

karboksihemoglobin (COHb) dalam darah. responden paling banyak merupakan lama

Analisis univariat dilakukan untuk kerja baru yaitu berjumlah 20 orang

melihat distribusi masing-masing (36,4%).

karakteristik subjek penelitian terkait usia, Analisis bivarat dilakukan untuk

status merokok, lama merokok, jumlah mencari hubungan antara lama kerja

rokok perhari, dan lama kerja. Proporsi dengan kadar karboksihemoglobin

kelompok usia yang paling banyak (COHb) dalam darah pada pekerja

menjadi responden dalam penelitian ini bengkel. Pada penelitian ini diperoleh

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019


730

sebaran data tidak normal. Telah dilakukan Berdasarkan karakteristik

transformasi dan didapatkan hasil tidak responden sebanyak 55 sampel yang

terdistribusi normal. Maka uji yang menjadi responden, 28 orang (51%)

digunakan adalah uji non parametrik yaitu diantaranya mempunyai kebiasaan

Kruskal Wallis. merokok. Perokok dapat dibedakan

Berdasarkan uji Kruskall-Wallis menjadi perokok aktif dan perokok pasif.

didapatkan nilai p>0,437. Hal ini Responden yang tidak merokok diduga

membuktikan secara statistik bahwa tidak merupakan perokok pasif. Konsumsi rokok

terdapat perbedaan yang bermakna antara dapat berpengaruh terhadap kadar COHb

lama kerja dengan kadar COHb dalam di dalam darah. Kadar COHb pada

darah. perokok berkisar antara 3-15%.10

Pada penelitian ini terdapat satu

PEMBAHASAN orang perokok dengan kadar COHb paling

Karakteristik Responden (usia, tinggi yaitu 13,04% dengan jumlah batang

kebiasaan merokok, lama bekerja) rokok perhari yaitu <10. Hal ini sesuai

Pada penelitian ini dari rentang usia dengan penelitian Light A (2007). Pada

16-55 tahun diperoleh rentang usia penelitian tersebut didapatkan kadar COHb

terbanyak responden adalah kelompok usia pada bukan perokok adalah berkisar antara

22-27 tahun berjumlah 23 orang (41,8%). 1-6% sedangkan pada perokok berkisar

Rata-rata usia responden adalah antara 1-14%. Hal ini menunjukkan bahwa

26,73±8,67 tahun. Pada penelitian non perokok tidak terbebas dari efek asap

Topacoglu, et al (2014) diperoleh usia rokok di udara.11 Menurut J Wright

rata-rata responden ialah 29,8 tahun (2002) perokok akan mendapatkan gejala

dengan rentang usia 18-55 tahun.9 keracunan yang sama dengan bukan

perokok apabila kadar COHb telah

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019


731

mencapai level toksik, akan tetapi pada Pada penelitian Akhirawati (2009)

perokok akan mengalami eliminasi lebih diperoleh hasil penelitian bahwa ada

cepat daripada bukan perokok. Sehingga hubungan antara masa kerja dengan kadar

dapat dikatakan perokok lebih toleransi COHb dalam darah polisi lalulintas di

terhadap paparan rendah CO daripada Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Penelitian

bukan perokok.12 ini memiliki perbedaan subjek penelitian,

Hubungan antara Lama Kerja dengan lokasi penelitian, dan waktu penelitian.

Kadar Karboksihemoglobin (COHb) Pada penelitian ini sampel yang digunakan

dalam Darah lebih sedikit yaitu sebanyak 16 polisi.

Hasil analisis Kruskal Wallis pada Petugas polisi merupakan polisi lalu lintas

penelitian ini menunjukkan tidak terdapat sehingga lokasi kerja pada tempat terbuka.

perbedaan yang bermakna antara lama Menurut penelitian Yulianti (2014), kadar

kerja dengan kadar COHb dalam darah CO dipengaruhi oleh suhu. Apabila cuaca

pekerja bengkel (p=0,437). Hasil ini cerah, suhu udara akan tinggi akibat sinar

sejalan dengan penelitian Widuri (2010). matahari yang diterima sehingga akan

Berdasarkan uji korelasi Rank spearman menyebabkan pemuaian udara. Pemuaian

didapatkan hasil tidak ada hubungan antara udara ini akan mengakibatkan pengenceran

masa kerja dengan kadar CO dalam darah konsentrasi CO diudara.15

pada penyapu jalan di simpang lima Untuk mengetahui kadar COHb

Semarang (p=0,264).13 terdapat beberapa metode yang dapat

Hasil ini juga sejalan dengan penelitian digunakan dengan berbagai macam tingkat

Rofika (2014) bahwa tidak ada hubungan ketelitian. Pada peneliti ini menggunakan

antara masa kerja dengan kadar COHb metode spektrofotometri dikarenakan

pada tenaga kerja wanita yang bersepeda metode ini adalah metode yang paling

di PT. Glory Industrial Semarang.14 mungkin untuk dilakukan. Sodium ditionit

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019


732

yang menjadi bahan pada metode ini tidak besar daripada oksigen. Kedua, fungsi Hb

mengurangi sedikitpun CO di dalam sebagai transpor oksigen juga menurun

sampel darah. Maka dari itu ketelitian dari sehingga pelepasan oksigen ke jaringan

metode ini adalah kurang dari 1%. Metode berkurang. Menurunnya jumlah oksigen di

lainnya yaitu GC (Gas Cromatography) arteri serta penurunan tekanan oksigen di

analysis dan menggunakan alat Pulse CO jaringan ini menyebabkan hipoksia dimana

oxymetry. Nilai bias rata-rata dari GC organ yang paling rentan terhadap keadaan

analysis adalah 30% (tidak ditambah hipoksia akut adalah otak dan jantung

sodium dithionit) sedangkan nilai bias kerena organ tersebut memiliki banyak

rata-rata pada Pulse CO oxymetry adalah - kebutuhan oksigen.17

1% dan 2,5%. Namun semua metode Walaupun tidak dapat terakumulasi

tersebut masih digunakan untuk di dalam darah, pekerja bengkel dapat

mendeteksi konsentrasi CO didalam darah dikategorikan sebagai keracunan kronik.

terutama lebih sering dipakai untuk Keracunan kronik digunakan untuk

mendeteksi CO pada postmortem.16 menunjukkan kasus-kasus pasien yang

Menurut teori Wang (2004), terkena lebih dari satu kali paparan gas

tingginya konsentrasi CO di dalam aliran dengan konsentrasi yang relatif rendah.12

darah dapat mempercepat ikatan CO Meskipun CO dapat dieliminasi dalam

dengan HbA (hemoglobin dewasa normal) waktu 6-8 jam, namun dampak yang

membentuk COHb sehingga pembentukan ditimbulkan dari keracunan kronik juga

COHb ini mengganggu dua fungsi dari berbahaya. Seperti pada studi retrospektif

HbA. Pertama, fungsi HbA sebagai Thyagarajan, et al (2003) seorang wanita

penyimpanan oksigen berkurang secara 37 tahun yang terkena keracunan kronis

signifikan karena afinitas CO terhadap CO selama 7 tahun menimbulkan gejala

HbA adalah sekitar 210-250 kali lebih diantaranya kejang, kelelahan terus

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019


733

menerus, kurangnya keseimbangan, sakit bekerja para pekerja bengkel mempunyai

kepala, perubahan kepribadian dan depresi. ventilasi udara yang baik, tidak dalam

Selain itu hasil MRI pada otak ruangan tertutup, bahkan terdapat beberapa

menunjukkan adanya lesi pada globus bengkel yang sesuai dengan standar

pallidus.18 Pada penelitian Sari, et al prosedur yaitu meggunakan belalai yang

(2008) juga menunjukkan adanya korelasi dipasang pada knalpot kendaraan bermotor

yang signifikan antara paparan karbon sehingga gas buang kendaraan bermotor

monoksida kronis dengan gelombang P tidak keluar ke udara sekitar. Kemudian

dan karakteristik interfal QT pada dilihat dari kadar COHb di udara yaitu

elektrokardiogram (EKG) dimana kadar 137,9 µg/Nm3 termasuk ke dalam rentang

COHb pada pekerja tersebut rata-rata normal. Hal inilah yang mungkin

adalah 6,48%.19 menyebabkan kadar COHb pada pekerja

Selain lama paparan, metabolisme bengkel tergolong kategori ringan karena

CO juga ditentukan oleh kadar CO dalam konsentrasi CO diudara sedikit.

udara lingkungan, kadar COHb sebelum

pemaparan, dan ventilasi paru. Kadar KESIMPULAN

karbon monoksida diudara yang tertinggi 1. Proporsi kelompok usia yang

ditemukan pada garasi rumah dan di dapur paling banyak menjadi responden

yang memasak menggunakan bahan bakar dalam penelitian ini adalah

padat. Hal ini dikarenakan ruangan kelompok usia 22-27 tahun yaitu

tertutup sehingga CO banyak didalam berjumlah 23 orang (41,8%).

ruangan dan dapat bersifat fatal apabila Sedangkan proporsi status merokok

terdapat paparan tinggi yang tunggal atau yang paling banyak dalam

berulang dengan jangka waktu yang penelitian ini adalah yang berstatus

pendek.20 Pada penelitian ini tempat

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019


734

sebagai perokok yakni sebanyak 28 perioperative morbidity. Anesthesiology


1984;61:576-584.
11. Light A., Grass C., Pursley D., Krause J.
orang (51%). Carboxyhemoglobin Levels in Smokers vs.
Non-Smokers in a Smoking
2. Tidak terdapat hubungan antara Environment.Respir Care 2007; 52(11): 1576.
12. Wright J. Chronic and occult carbon
kadar COHb dalam darah dengan monoxide poisoning: we don’t know what
we’re missing. Emerg Med J.
2002;19(5);p:386-90.
lama kerja pada pekerja bengkel 13. Widuri. Hubungan antara karakteristik
individu dengan kadar CO dalam darah pada
kendaraan bermotor di Kota penyapu jalan di simpang lima semarang
[Skripsi]. Semarang: Universitas Dian
Nuswantoro Semarang; 2010.
Pontianak. 14. Rofika, UA. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kadar COHb pada tenaga kerja wanita
yang bersepeda di PT. Glory Industrial
Semarang. Fakultas Kesehatan Universitas
Dian Nuswantoro Semarang. Skripsi. 2014.
DAFTAR PUSTAKA 15. Ahirawati DA. Hubungan masa kerja dengan
1. Badan Lingkungan Hidup. 2011. Diakses kandungan karboksihemoglobin (HbCO)
tanggal 1 Juli 2014. Available from URL: dalam darah polisi lalulintas di jalan slamet
blh.grobogan.go.id. riyadi Surakarta. 2009;1.
2. Wardhana WA. Dampak pencemaran 16. Lewis, et al. An accurate method for the
lingkungan. Cetakan keempat. Yogyakarta : determination of carbon monoxide in
Penerbit ANDI. 2004 postmortem blood using GC/TCD. Civil
3. Industrial Accident Prevention Association. Aerospace Medical Institute, Federal Aviation
Carbon monoxide in the workplace. 2008. Administration. Washington, DC. 2002.
Diakses tanggal 1 Juli 2014. Available at: 17. Wu L and Wang R. Carbon
http://www.iapa.ca.pdf. monoxide:endogenous production,
4. David G. Penney. Carbon Monoxide Toxicity. physiological functions, and pharmacological
2000. CRC Press. Boca Raton London New applications. 2005. Diakses tanggal 3 Juli
York Wahington, D.C. p: 8 2015. Available at:
5. Environmental Health Criteria 213. Carbon pharmrev.aspetjournals.org.
monoxide by the International Programme on 18. Thyagarajan MS, Gunawardena WJ, Coutinho
Chemical Safety (IPCS) under the joint CMA. Seizures and unilateral cystic lesion of
sponsorship of the United Nations the basal ganglia: an unusual clinical and
Environment Programme, the International radiological manifestation of chronic non-fatal
Labour Organisation and the World Health carbon monoxide (CO) poisoning. Clinical
Organization. 1999; p: 1-12 Radiology Extra. 2003;58:38–41.
6. Occupational Safety and Health 19. Sari I, et al. Chronic carbon monoxide
Administration. Chemical Sampling exposure increases electrocardiographic P-
Information: Carbon Dioxide. Retrieved 5 wave and QT dispersion. Inhalation
June 2008 from: Toxicology.2008;20:879–884.
http://www.osha.gov/dts/chemicalsampling/da
ta/CH_225400.html 20. WHO Guidelines for Indoor Air Quality:
7. Badan Pusat Statistik. Perkembangan jumlah Selected Pollutants. Copenhagen: WHO
kendaraan bermotor menurut jenis tahun Regional Office for Europe; 2010. Diakses
1987-2012. Diakses tanggal 1 Juli 2014. tanggal 19 Juni 2016. Availabel from:
Available from URL: www.bps.go.id. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK138
8. Badan Pusat Statistik Kalbar. 2014. 705/pdf/Bookshelf_NBK138705.pdf
Kalimantan Barat dalam angka.
9. Topacoglu H, Katsakoglu S, Ipekci A. Effect
of exhaust emissions on carbon monoxide
levels in employees working at indoor car
wash facilities. Hippokratia J. 2014; 18(1): p
37-9.
10. Pearce AC, Jones RM. Smoking and
anesthesia: preoperative abstinence and

Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 5. Nomor 1. Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai