A I D A R N A WA N S A R I 2 0 7 0 0 8 0 0 2
Add a footer 3
FR
Farmakokinetik
Absorbsi klorokuin melalui saluran cerna relatif lengkap, dapat mencapai 100%. Kadar puncak plasma
tercapai 1-3 jam setelah pemberian oral. Obat dengan cepat berdistribusi ke seluruh tubuh, sehingga kadar
dalam plasma relatif lebih rendah.
• Kadar klorokuin pada eritrosit yang tidak terinfeksi rata-rata 4-5 kali kadar plasma, sedangkan pada
eritrosit yang terinfeksi dengan parasit malaria adalah sekitar 500 kali kadar plasma.
• Kadar klorokuin dalam leukosit dan trombosit rata-rata 500-1000 kali lebih tinggi dari pada dalam
plasma.
Sekitar 50% - 70% klorokuin plasma berikatan dengan protein.
Klorokuin dimetabolisme dalam hepar menjadi metabolit aktif desetilklorokuin yang juga mempunyai
aktivitas anti malaria.
Eliminasi klorokuin dan metabolitnya terutama melalui urin, dan sebagian kecil dieksresikan melalui feses.
Add a footer 4
FR
3 hipotesis aktivitas klorokuin yang berkembang dan dianut
sampai sekarang,
Add a footer 5
FR
3. Hipotesis feriprotoporfirin IX.
Sumber energi parasit berasal dari hemoglobin sel darah merah yang dihancurkan di vakuola makanan.
Hemoglobin di dalam vakuola makanan mengalami degradasi menjadi heme yang mengandung
feriprotoporfirin IX yang bersifat toksik. Heme mengalami polimerasi oleh malarial cystein proteinase
enzyme menjadi hemozoin yang bersifat non toksik. Klorokuin dalam vakuola makanan akan
menghambat polimerasi heme sehingga tidak mengalami detoksifikasi.
Add a footer 6
FR
Pada pandemik SARS-CoV2 di China, klorokuin telah digunakan dengan dosis 500 mg
untuk dewasa, 2 kali sehari, lama terapi ≤10 hari
Add a footer 7
FR
BPOM melaporkan dari 213 kasus yang mendapatkan hidroksiklorokuin atau klorokuin diketahui
28.2% terjadi gangguan ritme jantung berupa perpanjangan interval QT. Pencabutan izin
penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin untuk pasien COVID-19 dikarekan penghentian uji
Add a footer klinik kedua dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 8
Click icon to add picture
Add a footer 9
Click icon to add picture
FIGURE 2. Chloroquineand
h y d r o x y c h l o r o q u i n e m e c h a n i s m o f a c ti o n a s
a n ti v i r a l .
Add a footer 10
Click icon to add picture
• Mekanisme kerja
• Klorokuin meningkatkan pH endosome
yang diperlukan untuk fusi virus dengan
sel inang, dan mengganggu glikosilasi
reseptor selular virus.3,4 Melihat
mekanisme kerjanya, klorokuin bekerja
pada tahap awal infeksi dengan
menghambat masuknya virus ke dalam
sel inang.
Add a footer 11
Click icon to add picture
• Farmakokinetik
• Klorokuin diserap dengan baik pada pemberian oral dan
terdistribusi luas ke jaringan, termasuk hati, limpa, ginjal,
paru-paru, juga ke otak dan sumsum tulang belakang.
Enam puluh persen klorokuin terikat protein plasma.
Kadar puncak klorokuin dicapai dalam 3-5 jam. Klorokuin
dimetabolisme menjadi metabolit aktif desetilklorokuin
dan bisdesetilklorokuin oleh enzim CYP2C8, CYP3A4, dan
CYP2D6. Klorokuin (+/- 50%) dan desetilklorokuin (+/-
25%)
diekskresi melalui urin. Waktu paruhnya panjang, dari
beberapa hari hingga minggu. Waktu paruh terminal
berkisar antara 30 hingga 60 hari.
Add a footer 12
Click icon to add picture
• Interaksi obat
• Klorokuin dapat menyebabkan aritmia jantung akibat
perpanjangan interval QT sehingga harus hati-hati diberikan
bersama obat lain yang juga berpotensi menyebabkan
perpanjangan interval QT seperti antimikroba golongan
kuinolon (levofloksasin, siprofloksasin, moksifloksasin),
makrolid (eritromisin, klaritromisin, azitromisin) dan obat-
obat antiaritmia.Klorokuin menghambat enzim CYP2D6,
berpotensi meningkatkan kadar obat yang
dimetabolisme oleh enzim tersebut (antidepresan,
antipsikotik, amiodaron, lidokain, dll)
• Kaolin dan antasida yang mengandung kalsium dan
magnesium dapat mengganggu absorpsi klorokuin
Add a footer 13
Click icon to add picture
• Farmakokinetik
• Penyerapan melalui usus cepat dan sempurna, kemudian
• tertimbun dalam jaringan hati, sebagian kecil pada organ yang
• mengandung melanin seperti kulit dan mata, juga dalam eritrosit yang
• mengandung parasit. Konsentrasi puncak di dalam plasma dicapai
• melalui pemakaian per oral dalam 3 jam (antara 2-12 jam).
• Klorokuin di metabolisme lambat oleh de-etilation menjadi
• monodesetil dan bisdesetilklorokuin, di ikuti de-alkilation. Aktifitas
• sebagai anti malaria dan profil farmakokinetik dari desetilklorokuin
• serupa dengan senyawa utamanya. Klorokuin di eliminasi lambat,
• senyawa utama dan metabolitnya dapat terdeteksi dalam darah pada
• 56 hari dengan eliminasi waktu paruh sekitar 10 hariKlorokuin
• dikeluarkan melalui urin tanpa mengalami perubahan.
Add a footer 14
Click icon to add picture
• Interaksi obat
• Menurunnya absorbsi bila diberi bersama antasida, menurunnya
• metabolisme dengan simetidin, meningkatnya akut distonia dengan
• metronidazole, menurunnya bioavailability dengan ampisilin
• praziquantel, menurunnya efek pengobatan dengan tiroksin, efek
• antagonis dengan karbamazepin, sodium valproate dan
meningkatkan
• konsentrasi plasma siklosporin.
Add a footer 15
Click icon to add picture
Add a footer 16
FR
Add a footer 18
About Us
• Klorokuin awalnya adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit
malaria sebagai antiplasmodium.
• Obat ini merupakan obat yang mengandung gugus kuinolin yang bekerja
dengan menghambat aktivitas enzim heme polymerase yang
mengubah heme menjadi hemozoin, akibatnya terjadi akumulasi heme
bebas. Akumulasi heme ini menyebabkan kematian pada
parasit Plasmodium penyebab penyakit malaria (Slater dan Cerami, 1992).
Namun dengan makin berkurangnya penyakit malaria dan munculnya
resistensi plasmodium terhadap klorokuin, klorokuin tidak terlalu banyak
lagi digunakan sebagai obat antimalaria.
Add a footer 19
FR
About Us Alt
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET
Add a footer 20
FR
Add a footer 21
Thank You.