Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ASKEP KEGAWATDARURATAN III

PLASENTA PREVIA

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1

Dosen mata kuliah :Ns Vergenia Mastur S,kep, M,kep

Tania Laluraa

Meidy Lahengko

Sinyi selli Sollitan

Aylisa Katimpali

Veronika Lomboan

Maprhin Kenelak

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO

FAKULTAS KEPERAWATAN
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Usia
Ibu saat hamil dengan usia 35thn atau lebih, makin besar kemungkinankehamilan plasenta
previa, dibanding dengan usia dibawah 25thn.
2. Keluhan utama
Perdarahan berwarna segar tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri saat tidak beraktifitas.
3. Riwayat penyakit keluarga
Kehamilan ganda, penyakit HT, DM.
4. Riwayat obstetric
Pada riwayat obstetri yang lalu perlu dikaji pada kasus plasenta previayaitu riwayat operasi
rahim atau memiliki kelainan rahim, riwayatkehamilan kembar dan riwayat plasenta previa
sebelumnya.
5. Riwayat Haid/Menstruasi
Pada riwayat menstruasi yang perlu ditanyakan atau diketahui yaitu menarche (untuk
mengetahui usia pertama haid. Usia menarchedipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi,
bangsa, lingkungan, iklim dankeadaan umum), siklus (untuk mengetahui klien mempunyai siklus
normal atau tidak), lamanya (jika lama haid ≥15 hari berarti abnormal ldan kemungkinan adanya
gangguan yang mempengaruhinya),banyaknya(untuk mengetahui apakah ada gejala kelainan
banyaknyadarah haid), nyeri haid (untuk mengetahui apakah klien menderita nyerisetiap haid).
6. Riwayat kehamilan dan Persalinan Sekarang
Kemungkinan klien merasa mual, muntah serta perdarahan, kapanpergerakan janin pertama kali
dirasakan. Apakah ibu telah melakukankunjungan antenatal dengan tenaga kesehatan, ibu
mendapat imunisasiTT dan belum ada tanda-tanda persalinan.Pada klien dengan plasenta previa
terjadiperdarahan bewarna merahsegar pada TM III, perdarahan sedikit dan sesekali mungkin
terjadi padaTM I dan TM II.perdarahan biasanya tidak disertasi rasa sakit walaupunkram rahim
pada beberapa wanita. Sebagian wanita tidak mengalamiperdarahan sama sekali.
7. Riwayat kehamilan yang lalu
Adanya kemungkinan klien pernah mengalami seksio saisaria curettageyang berulang-ulang.
8. Nutrisi
Dirumah: Makan tertatur 3x/sehari, namun terkadang makan 2x/harikarena malaiseDirumah
Sakit: Makan dari RS habis, terkadang makan makanan ringan puding, roti)
9. Hyigiene Personal
Dirumah: Saat dirumah mandi, keramas, ganti baju dapat dilakukansecara mandiri, terkadang
dibantu oleh keluargaDirumah Sakit: sebagian dibantu oleh perawat, misal saat keramas.
10. Eliminasi
Dirumah: Saat dirumah BAB dan BAK dilakukan sendiri dan teraturDirumah Sakit: BAB dan BAK
terkadang dibantu oleh keluarga danperawat.
11. Aktifitas istirahat
Dirumah: Saat dirumah tidur malam 5-6jam karena, perdarahan yangtiba-tiba terutama saat
tidur malam hari Dirumah Sakit: tidur siang, Tidur malam juga hanya 6jam.
12. Pemeriksaan fisik
- Inspeksi:
1) Mata: Conjungtiva terlihat pucat dan anemishal ini disebabkan olehperdarahan yang
banyak (Sofian, 2012)
2) Genitalia: Perdarahan pervagianam yang keluar banyak, sedikit, darahbeku dan
sebagainya (sofian, 2012)

- Palpasi

Pada klien dengan plasenta previa, hasil pemeriksaan palpasiabdomenyang didapat yaitu :

1) Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah

2) Sering dijumpai kesalahan letak janin

3) Bila cukup pengalaman (ahli), dapat dirasakan suatubantalanpadasegmen bawah rahim,


terutama pada ibu yang kurus

4) Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala,biasanyakepala masih goyang atau
terapung (floating) atau di ataspintu ataspanggul (sofian,2012)

- Auskultasi:

Secara auskultasi, kemungkinan dapat terdengar bunyi jantung janin, frekuensinya teratur atau
tidak.Pada klien dengan plasenta previa,denyut jantung janin dapat bervariasi dari normal
sampai asfiksia dankematian dalam rahim (norma, dkk. 2013)

B. Diagnosa Keperawatan.
1. Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatrnya pertahanan primer karena kurang
bersihnya vulva.
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan.
3. Resiko tinggi terjadinya cidera janin berhubungan dengan perfusidarah ke plasenta
berkurang.
4. Ansietas Kecemasan berhubungan dengan keadaan yang di alami.

C. Intervensi

 Dx 1 : Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer karena


kurang bersihnya vulva

Tujuan:

Pasien tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahansetelah dilakukan tindakan keperawatan
selama ...x24 jam

Kriteria Hasil:

- Tidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi :

1) Kaji kondisi keluaran/ discard yang keluar : jumlah, warna, dan bau/ Perubahan yang terjadi pada
dishart dikaji setiap saat dishartkeluar. Adanya warna gelap disertai bau tidak enak merupakan
tandainfeksi

2) Jelaskan pada klien perawatan vulva selama masa perdarahan infeksi dapat timbul akibat kurang
kebersihan genital yang lebihluar

3) Lakukan pemeriksaan biakan dischart berbagai kuman dapat teridentifikasi melalaui dischart

4) Kaji tanda-tanda vital dan indicator lain infeksi, seperti menggigil. peningkatan suhu, nadi,
pernapasan, dan TD merupakan indicatorinfeksi yang di sebabkan oleh pemajanan jaringan plasenta
danpenurunan resistansi sekunder akibat anemia.

5) Kaji adanya nyeri tekan uterus dan rabas vagina dengan bau yang tak sedap

Untuk mendeteksi tanda awal infeksi saluran reproduksi.

6) Lakukan perawatan vulva inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapatmenyebabkan
infeksi.
7) Jelaskan pada klien cara mengidentifikasi tanda infeksiR/ berbagai manifestasi klinik dapat menjadi
tanda non-spesifikinfeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakangejala infeksi

8) Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggamaselama masa perdarahan
pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikanibu9) Berikan obat sesuai terapi
antibiotika profilaktik/ pengobatan.

 Dx 2 : Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan.

Tujuan:

Pasien suplai/kebutuhan darah kejaringan terpenuhi setelahdilakukan tindakan keperawatan selama


...x24 jam

Kriteria Hasil:

Conjuntiva tidak anemis, akral hangat, Hb normal, mukatidak pucat, tidak lemas

Intervensi :

1) Jelaskan penyebab terjadi perdarahan pasien paham tentang kondisi yang dialami

2) Monitor tanda-tanda vital Auskultasi dan laporkan DJJ , catatbradikardia atau takikardia. Catat
perubahan pada aktivitas janin tensi, nadi yang rendah, RR dan suhu tubuh yang tinggimenunjukkan
gangguan sirkulasi darah. (hipoaktivitas atauhiperaktivitasMengkaji berlanjutnya hipoksia janin . Pada
awalnya , janin berespon pada penurunan kadar oksigen dengan takikardia danpeningkatan gerakan .
Bila tetap defisit, bradikardia dan penurunanaktivitas terjadi.

3) Observasi tingkat perdarahan setiap 15 – 30 menit mengantisipasi terjadinya syok, Kejadian


perdarahan potensialmerusak hasil kehamilan , kemungkinan menyebabkan hipovolemiaatau hipoksia
uteroplasenta.

4) Catat intake dan output cairanR/produksi urin yang kurang dari 30 ml/jam menunjukkan
penurunanfungsi ginjal.

5) Kolaborasi pemberian cairan infus isotonikR/ cairan infus isotonik dapat mengganti volume darah
yang hilangakiba perdarahan. Rasional : tranfusi darah mengganti komponendarah yang hilang akibat
perdarahan.

 Dx 3 : Resiko tinggi terjadinya cidera janin berhubungan dengan perfusi darahke plasenta
berkurang

Tujuan:

Tidak terjadi fetal distres setelah dilakukan tindakankeperawatan selama ...x24 jam
Kriteria Hasil:

DJJ normal/ terdengar, adanya pergerakan bayi, bayi lahirselamat

Intervensi:

1) Jelaskan risiko terjadinya distres janin/ kematian janin pada ibu koopertaif ibu pada tindakan

2) Hindari tidur terlentang dan anjurkan tidur keposisi kiri tekanan uterus pada vena cava aliran darah ke
jantung menurunsehingga terjadi perfusi jaringan

3) Observasi tekanan darah dan nadi klien penurunan dan peningkatan denyut nadi terjadi pada
sindromavena cava sehingga klien harus dimonitor secara teliti

4) Observasi perubahan frekuensi dan pola DJ Janin penurunan frekuensi plasenta mengurangi kadar
oksigen dalam janin sehingga menyebabkan perubahan frekuensi jantung janin

5) Berikan O2 10-12Lt dengan masker jika terjadi tanda-tanda fetaldistresR/ meningkatkan oksigen pada
janin

 Dx 4 : Ansietas berhubungan dengan keadaan yang dialami.

Tujuan :

Pasien tidak cemas dan dapat mengerti tentang keadaannyasetelah dilakukan tindakan keperawatan
...x24 jam

Kriteria hasil :

penderita tidak cemas, penderita tenang, klien tidakgelisah.

Intervensi :

1) Anjurkan klilen untuk mengemukakan hal-hal yang dicemaskan. Dengan mengungkapkan


perasaannyaaka mengurangi bebanpikiran.

2) Ajak klien mendengarkan denyut jantung janin Mengurangi kecemasan klien tentang kondisi janin.

3) Beri penjelasan tentang kondisi janin Mengurangi kecemasan tentang kondisi / keadaan janin.

4) Beri informasi tentang kondisi klien Mengembalikan kepercayaan dan klien.

5) Anjurkan untuk menghadirkan orang-orang terdekat Dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi
klien

6) Menjelaskan tujuan dan tindakan yang akan diberikan Agar pasien kooperatif.

Anda mungkin juga menyukai