Oleh Kelompok V
FAKULTAS KEPERAWATAN
MANADO
2021
TRAUMA ABDOMEN
A. KONSEP PENYAKIT
1. DEINISI
Trauma adalah penyebab kematian ketiga di Amerika serikat setelah
aterosklerosis dan kanker. Trauma adalah cedera fisik dan psikis,
kekerasan yang mengakibatkan cedera. Ada banyak sekali macam trauma
sesuai dengan dengan jenis yang terjadi pada tubuh kita. Salah satu trauma
adalah trauma abdomen.
2. KLASIFIKASI
Trauma abdomen ada dua macam, yaitu : penetrasi dan non penetrasi.
1) Trauma tumpul (non penetrasi)
Trauma tumpul abdomen adalah suatu trauma pada abdomen oleh
karena benda tumpul yang didasarkan hasil autoanamnesa atau
alloanamnesa baik adanya jejas maupun tanpa jejas, tetapi didapatkan
adanya tanda tanda klinis berupa rasa ketidak nyamanan sampai
rasa nyeri dibagian abdomen oleh karena perlukaan atau
kerusakan organ bagian dalam.
3. ETIOLOGI
Penyebab trauma abdomen berdasarkan klasifikasinya.
1) Penyebab trauma tumpul abdomen.
a. Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh
b. Hancur tertabrak mobil
c. Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut
d. Cidera akselerasi / deserasi karena kecelakaan olah raga
besar dari insiden yang berhubungan dari luka tusuk. Khususnya cedera
tumpul yang mengenai hati, limpa, ginjal, atau pembuluhdarah, yang dapat
menimbulkan kehilangan darah substansial kedalam orgam perineum
(Brunner & Suddarth, 2001).
2) Penyebab truma tembus abdomen.
a. Luka akibat terkena tembakan
b. Luka akibat tikaman benda tajam
c. Luka akibat tusukan
4. PATOFISIOLOGI
Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia (akibat
kecelakaan lalulintas, penganiayaan, kecelakaan olah raga dan terjatuh dari
ketinggian), maka beratnya trauma merupakan hasil dari interaksi antara
faktor - faktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh. Berat
trauma yang terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek statis (yang
ditubruk) untuk menahan tubuh. &ada tempat benturan karena terjadinya
perbedaan pergerakan dari jaringan tubuh yang akan menimbulkan disrupsi
jaringan.
Hal ini juga karakteristik dari permukaan yang menghentikan tubuh
juga penting. Trauma juga tergantung pada elastitisitas dan )iskositas dari
jaringan tubuh. 0lastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada
keadaan yang sebelumnya. 1iskositas adalah kemampuan jaringan untuk
menjaga bentuk aslinya walaupun ada benturan. Toleransi tubuh menahan
benturan tergantung pada kedua keadaan tersebut..
Beratnya trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya
yang ada akan dapat mele2ati ketahanan jaringan. Komponen lain yang
harus dipertimbangkan dalam beratnya trauma adalah posisi tubuh relatif
terhadap permukaan benturan. Hal tersebut dapat terjadi cidera organ intra
abdominal yang disebabkan beberapa mekanisme :
− Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendadak dan hebat oleh
gaya tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman yang
letaknya tidak benar dapat mengakibatkan terjadinya ruptur dari organ
padat maupun organ berongga.
− Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior
dan )ertebrae atau struktur tulang dinding thoraks.
− Terjadi gaya akselerasi deselerasi secara mendadak dapat
menyebabkan gaya robek pada organ dan pedikel )askuler.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Umur: 34 tahun
Agama: Islam
Pekerjaan: Swasta
Alamat: Surabaya
2. Keluhan Utama
Tn, W.S mengeluh nyeri perut bagian kiri dan merasa sesak napas.
3. Riwayat penyakit sekarang
Tn, W.S mengeluh nyeri perut bagian kiri dan merasa sesak napas. Pada saat
pengkajian Tn, W.S mengatakan bahwa klien 1 jam yang lalu mengalami
kecelakaan ketika mengendarai sepeda motornya. Tn W.S menabrak gerobak
yang menyebrang lalu jatuh dengan posisi perut kiri membentur aspal, setelah
kecelakan Tn, W.S bisa pulang sendiri tapi saat beberpa kemudian klien
merasa perutnya kembung dan merasa sesak napas.
4. Riwayat penyakit dahulu
Tn, W.S tidak memilliki riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat penyakit keluarga
Tn, W. S tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
6. Pemeriksaan fisik
B1 (Breath): Klien terlihat sesak napas, RR 24 x/mnt
B2 (Blood): TD 120/80 mmHg, Nadi 100 x/ mnt
B3 (Brain): compos metis
B4 (Blader): Abdomen klien terlihat memar,nyeri pada abdomen
B5 (Bowel): Tidak ada distensi kandung kemih
B6 (Bone): Ekstermitas dapat digerakan
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Masalah
No Keperawa Noc Nic Jam Implementasi
tan
1. Bersikan mulut,
hidung, dan
sekresi trakea
2. Pertahanlan
patensi jalan
nafas
3. Berikan oksigen
tambahan
seperti yang
diperintahkan
4. Monitor liter
aliran oksigen
5. Monitor posisi
perangkat
pemberian
oksigen
6. Pantau
efektifitas
oksigen
misalnya pulse
oxymetry, gda
Yang sesuai
7. Monitoring
tanda toksisias
oksigen dan
atelectasis
Pengecekan Kulit :
1. Monitor kulit
untuk adanya
ruam dan lecet
2. Monitor kulit
terhadap adanya
perubahan
warna, memar
dan pecah
3. lakukan langka-
langka untuk
mencegah
kerusakanm
lebih lanjut
misalnya
dengan melapisi
kasur,
menjadwalkan
reposisi
E. EVALUASI