Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PRE- EKLAMPSIA

Dosen Mata Kuliah : Ns. Vergenia Mastur, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok II

Nadia Elow Pandoy

Ezrawati Sama

Priska Ruung

Eli Wenda

Andre Sumtaki

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dimana atas berkat
cinta kasihnya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pre-Eklampsia” ini, dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Terima kasih kepada dosen kami Ns.Vergenia Mastur, S.Kep.,M.Kes yang telah
mengarahkan kami dalam mata kuliah Askep Kegawatdaruratan ini dan kepada teman-teman
yang juga telah membantu dan memberikan ide-idenya sehingga makalah kami dapat tersusun.

Kelompok kami berharap dengan adanya makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
sehingga kami berharap mendapatkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya dengan lebih baik lagi.

Manado, 09 Mei 2021

Kelompok II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………….

1. Latar Belakang ……………………………………………………………………………

2.Tujuan………………………………………………………………………………………

BAB II ISI

Asuhan Keperawatan Pre-Eklampsia ………… …………………………………………….

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………….

2. Saran………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama jumlah kematian dan jumlah
individu perinatal di Indonesia. Sampai saat sekarang penyakit preeklampsia masih merupakan
masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas. Preeklampsia merupakan
penyakit yang angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Angka kejadian lebih banyak
terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju (Situmorang, dkk, 2016).
Preeklampsia salah satu sindrom yang dijumpai pada ibu hamil di atas 20 minggu terdiri dari
hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa edema (Tigor, 2016) . Preeklampsia adalah
kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari
hipertensi, proteinuria, dan edema yang kadang-kadang disertai kejang sampai koma, ibu
tersebut tidak menunjukkan tanda tanda kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya (Muchtar
dalam Rukiyah, 2010). Kurangnya pengetahuan ibu terhadap kejadian preeklampsia pada ibu
hamil merupakan masalah meningkatnya angka kejadian preeklampsia oleh karena itu perlu
diberikan motivasi kepada ibu agar rajin memeriksakan kehamilannya sehingga dapat mencegah
komplikasi yang akan terjadi selama kehamilan berlangsung. Deteksi dini didapatkan dari
pemeriksaan tekanan darah secara rutin pada saat pemeriksaan kehamilan. Karena itu,
pemeriksaan kehamilan rutin mutlak dilakukan agar preeklampsia dapat dideteksi cepat untuk
meminimalisir kemungkinan komplikasi yang lebih fatal. Menurut laporan World Health
Organization (WHO) tahun 2015 memperkirakan kasus preeklampsia tujuh kali lebih tinggi
dinegara berkembang daripada dinegara maju. Prevalensi preeklampsia dinegara maju adalah
1,3-6%, sedangkan negara berkembang adalah 1,8-18%. Pada Preeklampsia ringan, gejala
subjektif belum dijumpai, tetapi pada preeklampsia berat diikuti keluhan subjektif berupa sakit
kepala terutama daerah frontalis, rasa nyeri di daerah epigastrium, gangguan mata, penglihatan
menjadi kabur, mual muntah, gangguan pernafasan sampai sianosis, dan terjadi gangguan
kesadaran. Sampai saat ini preeklamsi merupakan salah satu penyebab langsung angka kematian
ibu dan bayi. Beberapa negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Saharan 179.000
jiwa, Asia Selatan 69.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-
negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per 100.000
kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per 100.000 kelahiran
hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup.

Proporsi gangguan persalinan pada perempuan umur 10-54 tahun, di Indonesia ibu hamil
yang mengalami gangguan sebanyak 23,2%. Provinsi di Indonesia yaitu DI Yogyakarta
mengalami gangguan kehamilan sebanyak 37,8%. Ibu hamil di indonesia yang mengalami
hipertensi sebanyak 2,7%. Gangguan hipertensi pada ibu hamil di perkotaan lebih banyak yaitu
3,2% sedangkan di perdesaan 2,1%, ibu hamil yang bekerja di sekolah lebih banyak yang
mengalami hipertensi sebanyak 3,3% serta ibu hamil pendidikan terakhir SD/MI mengalami
hipertensi yaitu 2,9% lebih banyak dari yang berpendidikan lebih tinggi yaitu 2,8%. Dilampung
ibu hamil yang mengalami komplikasi sebanyak 19,2%. Ibu hamil dilampung yang mengalami
gangguan hipertensi sebanyak 1,7% (Riskesdas, 2018)

2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah adalah agar mahasiswa dapat memahami bagaimana cara
dalam melakukan asuhan keperawatan pre-eklampsia dan sebagai pemenuhan tugas dari mata
kuliah askep kegawatdaruratan.
ASUHAN KEPERAWATAN

Pre-Eklampsia

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Y.W

Umur : 40 thn

Agama : Kristen

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Bengkol

Diagnosa Medik : G3P2A0

Usia kandungan : 34 – 35 week

ALASAN MASUK

Sakit kepala sejak 3 hari yang lalu, pusing, Edema pada bagian ekstrimitas bawah sejak 1
hari yang lalu

No DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


- Klien mengatakan sakit kepala Klien tampak meringis
Kesadaran : CM
Terdapat Edema pada ekstrimitas
bawah
TTV : 170/110 N : 88x/mnt
SB : 36,5C R: 24x/mnt
TB : 154 cm BB : 78
TFU : 31 CM
DJJ : 140x/mnt
Pemeriksaan penunjang
- Urine proteinuria +++, \
- HB 10,6gr

Diagnosa Keperwatan

1. Nyeri akut

2. perfusi perifer tidak efektif

Nyeri akut

Intervensi : MANAJEMEN NYERI

Observasi

• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

• Identifikasi skala nyeri

• Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

Terapeutik

• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

• Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri


• Fasilitasi Istirahat dan tidur

• Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredahkan nyeri

Edukasi

• Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

• Jelaskan strategi meredahkan nyeri

• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

• Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat

• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

• Kolaborasi pemberian analgesic, jika perlu

Intervensi : PEMBERIAN ANALGESIK

Observasi

• Identifikasi karakteristik nyeri

• Identifikasi riwayat alergi obat

• Monitor ttv sebelum dan sesudah pemberian analgetik

• Monitor efektivitas analgetik


Terapeutik

• Pertimbangkan penggunaan infuse kontinu, atau bolus opioid untuk mempertahankan


kadar dalam serum

• Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan respon pasien

• Dokumentasikean respon t erhadap efek analgetik dan efek yang tidak diinginkan

Edukasi

• Jelaskan efek terapi dan efek samping obat

Kolaborasi

• Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgetik, sesuai indikasi

Perfusi perifer tidak efektif

Intervensi : PERAWATAN SIRKULASI

Observasi

• Periksa sirkulasi perifer ( mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu, ancle
bracial indeks)

• Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi ( mis. Diabetes, perokok, orang tua,
hipertensi, kadar kolestrol tinggi)

• Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstrimitas.


Terapeutik

• Hindari pemasangan infus, pengambilan darah, pengukuran tekanan darah di area


keterbatasan perfusi

• Hindari penekanan dan pemasangan torniquet di are keterbatasan perfusi

• Lakukan hidrasi

Edukasi

• Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI


Nyeri akut S : klien mengatakan masih sakit kepala
O : Klien tampak meringis
TTV : 170/110 N : 88x/mnt
SB : 36,5C R: 24x/mnt
TB : 154 cm BB : 78
TFU : 31 CM
DJJ : 140x/mnt
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Perfusi perifer tidak efektif S: klien mengatakan masih bengkak pada


ekstrimitas bawah
Edema masih ada
O : TTV : 170/110 N : 88x/mnt
SB : 36,5C R: 24x/mnt
TB : 154 cm BB : 78
TFU : 31 CM
DJJ : 140x/mnt
A: masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan pre-eklampsia adalah


pelayanan yang dilakukan perawat dari pengkajian sampai dengan Evaluasi harus sampai
masalah keperawatan dapat teratasi dengan baik.

2. Saran

Kiranya dengan adanya makalah asuhan keperawatan pre-eklampsia ini dapat menjadi
bahan pelajaran bagi kami mahasiswa keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai