Anda di halaman 1dari 2

YAYASAN HADE RANCAGE CITALAGA

PAWENANG KEC. BOJONG KAB. PURWAKARTA


Akta No. AHU-0013750.AH.01.04.Tahun 2019
Kp. Beringin Rt.013 Rw.004 Kec Bojong Kab Purwakarta Phone : 083126237005,
Email : smkansorunahaderancage@gmail.com

Term of Reference (TOR)


Sharing dan Diskusi Pengembangan Kapasitas Siswa SMK Ansoruna Hade Rancage
(AHR)

Pembicara : Dr. Ridwan


Lokasi : SMK AHR
Sasaran Diskusi : Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK AHR
Waktu : Senin, 19 Oktober 2020
Pukul : 10.00 - Selesai

Latar Belakang
SMK Ansoruna Hade Rancage (AHR) didirikan atas dasar keprihatinan Ketua Yayasan
Hade Rancage Citalaga dalam menyikapi persoalan angka SDM berpendidikan di wilayah
Kecamatan Bojong dan sekitarnya. Hasil survey mandiri pada sekolah tingkat pertama di Bojong
menunjukan kurang dari setengah lulusan SLTP melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah,
setelah ditelusuri ternyata faktor utama yang mempengaruhi situasi tersebut merupakan kondisi
finansial keluarga tidak memungkinkan. Selain biaya persiapan sekolah seperti uang pendaftaran,
seragam sekolah hingga biaya perjalanan menjadi faktor terbesar yang mendorong orang tua
memutuskan untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya. Situasi tersebut disinyalir membuat
semangat anak-anak untuk sekolah menjadi tidak ada. Di luar dari faktor finansial, yang menjadi
faktor penting lainnya yaitu salah persepsi mengenai prospek pendidikan di kalangan masyarakat
menengah ke bawah. Oleh karena itu, Deni Ahmad Haedari selaku ketua Yayasan Hade Rancage
Citalaga menginisiasi sekolah yang tidak berbayar dengan kewajiban siswa harus menetap di
pondok pesantren untuk memperdalam ilmu spiritual dan menghilangkan beban biaya perjalanan
siswa dari rumah. Siswa/I angkatan pertama dapat dikatakan dijemput oleh pihak sekolah atas
dasar misi penyelamatan untuk melaksanakan isi dari UUD 1945 tentang mencerdaskan
kehidupan bangsa. Meski pihak orang tua menyerahkan anaknya untuk bersekolah namun ada
beberapa fenomena di lapangan yang menunjukan kurangnya dukungan orang tua terhadap
memotivasi anak untuk belajar.
Pondok pesantren yang menjadi tempat tinggal siswa/I SMK AHR merupakan pondok
pesantren di luar kepengurusan yayasan sehingga dapat dikatakan sekolah bermitra dengan
pondok di lingkungan sekitar. Perbedaan manajemen antara pesantren dan sekolah kerap kali
menimbulkan perbedaan konsep dari mulai proporsi kegiatan siswa/I hingga stigma akan sekolah
sebagai ancaman media penyebaran ajaran yang dapat merusak akidah. Sering kali kegiatan
pesantren menjadi alasan para siswa datang terlambat, tidak mengerjakan tugas bahkan tidak
hadir ke sekolah. Kami memahami kondisi tersebut didukung oleh minat belajar anak yang
rendah sehingga anak lebih menikmati aktivitas di pesantren dibandingkan dengan di sekolah.
Analisis yang didapatkan setelah selama satu tahun setengah sekolah beroperasi ditemukan
beberapa fenomena sebagai berikut :
1. Acuh terhadap peraturan sekolah dan cenderung memberontak tanpa dasar.
2. Sering terlambat memasuki jam pelajaran, beberapa sering keluar di tengah jam pelajaran
dan masuk seenaknya.
3. Adab/Etika terhadap guru kurang baik.
4. Abai terhadap tugas sekolah dan cenderung tidak peduli.
5. Ditemukannya karakter premanisme pada beberapa siswa.
6. Tidak siap dengan kemajuan teknologi dan keketatan sistem.

Jadwal Kegiatan
N Waktu Nama Kegiatan Keterangan
O
1. 10.00 – 10.05 Pembukaan Moderator
2. 10.05 – 10.15 Sambutan Ketua Yayasan
3. 10.15 – 10.45 Penyampaian Materi Dr. Ridwan
4. 10.45 – 11.45 Sesi Sharing dan Diskusi Seluruh Peserta
5. 11.45 – 11.55 Do’a Penutup Ust. Adi Imam

*cp : Billy Ardi Akbar M. (087778785596)

Anda mungkin juga menyukai