Jurnal HPP2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

PENENTUAN HPP (HARGA POKOK PRODUKSI) DENGAN

METODE FULL COSTING DALAM PEMBUATAN ETALASE DI


SULKANI PUTRA SEMARANG
Fery Nur Firmansyah B12.2010.01601
Akuntansi-S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula no 5-11, Semarang,
212201001601@mhs.dinus.ac.id

Abstrak
Penentuan harga pokok produksi dengan metode Full Costing sangat penting karena
metode ini lebih rinci dalam memasukkan komponen-komponen biaya yang diperlukan dalam
suatu proses produksi. Hal ini dapat berpengaruh pada penentuan harga jual dan laba yang
dihasilkan. Penentuan harga pokok produksi dengan metode Full Costing diharapkan dapat
menjadi alat bantu bagi pihak UKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
perbedaan hasil penghitungan harga pokok produksi yang dilakukan pihak UKM dengan
penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Full Costing.
Penelitian ini dilaksanakan pada UKM Etalase Sulkani Putra. Data yang diperoleh
melalui survei ke lokasi dan wawancara langsung dengan pihak UKM berkaitan dengan
masalah yang dibahas serta dokumen-dokumen sebagai bukti pendukung.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa penghitungan harga pokok produksi pada
UKM Etalase Sulkani Putra dengan penghitungan harga pokok produksi menggunakan metode
Full Costing menunjukkan perbedaan hasil. Perbedaan terletak pada biaya overhead pabrik
yaitu metode Full Costing yang memasukkan biaya penyusutan mesin dan kendaraan serta
biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan. Untuk penghitungan harga jual dengan metode Full
Costing akan mengurangi jumlah laba yang dihasilkan, hal ini disebabkan karena Full Costing
memperhitungkan biaya lebih rinci dan jumlah nya lebih tinggi.

Kata Kunci : Full Costing, Harga Pokok Produksi, Biaya

Abstract
The determination of cost of goods sold using full costing method is very proper
because it is more detailed in including cost components which is required in a production
process. It may affect to the quotation of selling cost and profit produced. The determination it
self is expected to be a helper for SMEs. The observation is purposed to analyse the difference
of calculation result in cost of goods sold which has been done by SMEs by using full costing
method.
This observation was taken place at SMEs display case Sulkani Putra. The data
received through location survey and direct interview with SMEs is related to issues discussed
and also the document as supporting evidence.
The observation result shows that cost of goods sold calculation at SMEs display case
Sulkani Putra by using full costing method has differences. The distinction is occurred in
company is overhead cost, that is full costing method which inserting depreciation cost of
machine and vehicle as well as treatment cost of selling price by full costing method will by
decreasing the amount of profit resulted, it is occurred because full costing method calculates
the cost more detailed and higher amount.

Keywords: Full Costing, Cost of Goods Sold, Costs

1
2

1 PENDAHULUAN pembukuannya. Dapat dikatakan terjadi


1.1 Latar Belakang banyak kesalahan dalam pencatatan jika
Dewasa ini kemajuan dunia usaha kurang teliti dalam pencatatan manual
berkembang dengan pesat, baik dalam dan juga dapat menimbulkan banyak
skala makro ataupun mikro. Banyak klasifikasi biaya. Seperti halnya
perusahaan yang terus berkembang pengambilan bahan baku yang mahal
pesat sehingga menimbulkan persaingan yang mengakibatkan penentuan harga
ketat, baik untuk mendapatkan laba jualnya pun dikatakan cukup mahal bagi
maupun menguasai pasar. Oleh karena para pembeli. Dan juga menggunakan
itu, perusahaan berusaha menghasilkan penjualan sebagai dasar penentuan
produk yang berkualitas untuk dapat biaya overhead untuk masing-masing
bersaing dengan perusahaan yang lebih produksi. Sehingga biaya overhead
berkembang. Usaha Kecil Menengah pabrik tidak dicatat atau
(UKM) sebagai penggerak roda diklasifikasikan khusus dalam
ekonomi berskala mikro mulai perhitungan harga pokok produksi.
berkembang dan ikut bersaing dalam
1.2 Rumusan Masalah
menghasilkan suatu produk demi Berdasarkan uraian latar belakang
mendapatkan laba. Melalui UKM, diatas, maka dapat dirumuskan masalah,
pemerintah juga berupaya memperluas yaitu Bagaimana analisis perhitungan
lapangan kerja agar angka Biaya Produksi, Harga Pokok Produksi,
pengangguran dan kemiskinan di Harga Jual, Laba dengan Menggunakan
Indonesia berkurang. Menurut Batubara Cara UKM dan Metode Full Costing
(2013) di dalam penetapan harga pokok dengan metode yang telah diterapkan
produksi, informasi yang dibutuhkan perusahaan dibandingkan perhitungan
oleh perusahaan ialah suatu informasi dengan metode full costing.
mengenai biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead 1.3 Batasan Masalah
pabrik. Ketiga jenis kegiatan ini harus Agar pembahasan masalah tidak
ditentukan secara tepat, cermat dan menyimpang jauh dari pokok
akurat, baik dalam penggolongan perumusan masalah yang telah
maupun pencatatannya. Sehingga ditentukan, maka perlu adanya
informasi harga pokok produksi yang pembatasan masalah yaitu:
dihasilkan dapat dijadikan acuan untuk 1. Objek penelitian dilakukan pada
menetapkan harga jual produk maupun UKM Etalase Sulkani Putra yang
untuk perhitungan laba rugi periodik. masih menggunakan metode
Jika dalam perhitungan harga pokok tradisional.
produksi terjadi kesalahan maka 2. Penelitian ini diobservasi selama
perolehan laba pada perusahaan akan tahun.
terpengaruh dan menghambat laju 3. Metode yang digunakan adalah
perkembangan perusahaan. Metode Full Costing, metode-
Oleh karena itu, dari hasil penelitian metode yang lain tidak diterapkan
diatas penulis tertarik untuk melakukan dalam penelitian ini.
penelitian pada UKM etalase, kaca dan 1.4 Tujuan Penelitian
aluminium SULKANI PUTRA Tujuan yang ingin dicapai dari
Semarang. UKM yang berada di jalan penelitian ini adalah mengetahui
Kedungmundu raya no 25 Semarang, seluruh pembiayaan dalam proses
saat ini mulai berkembang. Di dalam produksi sertalaba yang diharapkan
UKM tersebut pecatatan harga pokok perusahaan.
produksi masih dilakukan secara 1.5 Manfaat Penelitian
manual atau metode tradisional dalam Hasil dari penelitian ini diharapkan
3

nantinya dapat bermanfaat bagi banyak 2.3 Klasifikasi Biaya


pihak, diantaranya: Menurut Bustami dan Nurlela (2006)
Manfaat yang diharapkan dari klasifikasi biaya atau penggolongan
penelitian ini adalah: biaya adalah suatu proses
a. Bagi Penulis pengelompokan biaya secara sistematis
Dapat memberikan kontribusi atas keseluruhan elemen biaya yang ada
terhadap bidang ilmu yang kedalam golongan-golongan tertentu
berkaitan dengan Penetapan Harga yang lebih ringkas untuk dapat
Pokok Produksi dengan Metode memberikan informasi yang lebih
Full Costing. ringkas dan penting.
b. Bagi Pembaca
2.4 Pengertian Biaya
Dapat dijadikan sebagai sarana
Kartadinata (2000) mengemukan biaya
pembelajaran untuk pemecahan dinyatakan sebagai harga penukaran
masalah dan sebagai tambahan atau pengorbanan yang dilakukan untuk
referensi untuk penelitian sejenis memperoleh suatu manfaat. Witjaksono
yang akan datang. (2006) menyatakan, biaya (cost) adalah
c. Bagi Perusahaan suatu pengorbanan sumber daya untuk
Dapat memberikan masukan dalam mencapai suatu tujuan.
penetapan harga pokok produksi
dengan metode Full Costing dan 2.5 Pengertian Harga Pokok
untuk meningkatkan pengawasan Penjualan
dalam proses produksi. Dalam Karjono (2011) Definisi harga
pokok penjualan menurut Carter dan
2. TINJAUAN PUSTAKA Usry hal. 14 adalah: “harga pokok yang
2.1 Pengertian UKM melihat dari biaya biaya standar suatu
Usaha Kecil Menengah adalah sebuah produk yang dianggarkan akan dijual
bangunan usaha yang berskala kecil. dalam estimasi penjualan yang realistis
Umumnya, ia dimiliki oleh berdasarkan analisis atas penjualan
perseorangan maupun kelompok. dimasa lampau dan penjualan pasar saat
Biasanya usaha tersebut digagas oleh ini.” Harga jual merupakan hal
satu atau dua orang pendiri. Definisi penting dalam menentukan tingkat
UKM itu sangat berbeda di tempat yang laba yang diinginkan oleh suatu
berlainan. Berbagai negara memiliki perusahaan.
definisi mereka sendiri mengenai 2.6 Harga Pokok Produksi
ukuran bisnis yang bisa dikategorikan Harga pokok produksi mempunyai
sebagai usaha kecil menengah. kaitan erat dengan indikator-indikator
2.2 Akuntansi Biaya tentang sukses perusahaan, seperti laba
Bustami dan Nurlela (2006) kotor penjualan, laba bersih. Harga
menyatakan bahwa akuntansi biaya pokok produksi atau product cost
adalah suatu bidang akuntansi yang merupakan elemen penting untuk
mempelajari bagaiana cara mencatat, menilai keberhasilan (performance) dari
mengukur dan melaporkan tentang perusahaan dagang maupun manufaktur.
informasi biaya yang digunakan. Tergantung pada rasio antar harga jual
Disamping itu akuntansi biaya juga dan harga pokok produknya, perubahan
membahas tentang penentuan harga pada harga pokok produk yang relatif
produk dari suatu produk yang kecil bisa jadi berdampak signifikan
diproduksi dan dijual dipasar, baik guna pada indikator keberhasilannya.
memenuhi keinginan pemesan maupun
menjadi persediaan barang dagangan
yang akan dijual.
4

2.7 Metode Perhitungan Harga 2.9 Kerangka Konseptual


Pokok Produksi Kerangka pemikiran penelitian dapat
Menurut Witjaksono (2006) metode dilihat dibawah ini:
perhitungan harga pokok membahas Biaya Produksi UKM Etalase
mengenai tata cara atau metode Sulkani Putra
penyajian informasi biaya produk dan
jasa berdasarkan informasi dari sistem
akumulasi biaya dan sistem biaya. Identifikasi biaya produksi:
Secara garis besar terdapat dua macam
alternatif sistem perhitungan harga o Biaya Bahan Baku
pokok yaitu: o Biaya Tenaga Kerja Langsung
Metode perhitungan harga pokok penuh o Biaya Overhead Pabrik Variabel
(full costing) adalah suatu metode
o Biaya Overhead Pabrik Tetap
penentuan harga pokok produksi, yang
membebankan seluruh biaya produksi
baik yang berperilaku tetap maupun Perhitungan biaya produksi UKM
variabel kepada produk. Harga pokok Etalase Sulkani Putra
produksi menurut metode full costing
sebagai berikut:
Persediaan awal xxx Menurut Etalase Menurut Metode
Biaya bahan baku xxx Sulkani Putra Full Costing
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan
Biaya overhead pabrik variabel xxx Menurut Etalase Menurut Metode
Total biaya produksi xxx Sulkani Putra Full Costing
xxx
Persediaan akhir (xxx)
Harga pokok produksi xxx
Menentukan Harga Jual
yang layak
2.8 Perbedaan Full Costing dan
Variable Costing
Analisis Harga Pokok Produksi Etalase
Sulkani Putra Dengan Metode Full Costing
Tabel 1
Perbedaan Full Costing dan Variabel
Costing Rekomendasi dan Saran
Keterangan Full Costing Variable costing
Biaya Biaya bahan Biaya bahan Gambar 1 Kerangka Pemikiran
produksi baku baku
Biaya tenaga Biaya tenaga
kerja kerja 3. Metode Penelitian
Biaya overhead Biaya overhead 3.1 Objek Penelitian
pabrik variable pabrik variable Penelitian yang penulis lakukan
Biaya overhead dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah
pabrik tetap yaitu Etalase, kaca dan alumunium
Biaya Biaya Biaya ovrhead Sulkani Putra yang berlokasi di Jalan
periode administrasi pabrik tetap Kedungmundu Raya no 25 Semarang.
dan umum Biaya
Biaya administrasi dan
pemasaran umum
Biaya pemasaran
5

3.2 Sumber Data 3.4 Metode Analisis Data


Menurut Sugiyono (2001), data Dalam melakukan penelitian ini metode
dibedakan menjadi dua jenis yaitu: analisis data yang digunakan adalah
1. Data primer adalah sumber data metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu
yang langsung memberikan data analisis data dengan merekomendasikan
kepada pengumpul data dan penyusunan harga pokok produksi yang
diperoleh melalui keterangan- seharusnya metode ini dinyatakan
keterangan, penjelasan-penjelasan dengan angka-angka. Metode deskriptif
dari wawancara langsung dengan kuantitatif yang diperlukan dalam
pihak manajemen UKM Etalase penulisan skripsi ini adalah metode full
Sulkani Putra mengenai data yang costing.
dibutuhkan berkaitan dengan
pokok permasalahan dalam 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
penyusunan proposal khususnya Hasil penelitian yang dilakukan
penentuan harga pokok produksi. terhadap metode penentuan harga pokok
2. Data sekunder adalah sumber data produksi dengan metode full costing
tidak langsung memberikan data penulis memasukkan semua biaya ke
kepada pengumpul data, misalnya dalam biaya produksi yaitu biaya bahan
melalui literatur dan studi pustaka. baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya overhead pabrik dan biaya
3.3 Metode Pengumpulan Data administrasi & umum seperti biaya
1. Wawancara perlengkapan kantor dan biaya
Metode pengumpulan data dengan transportasi, total harga pokok produksi
mewawancarai pemilik UKM perusahaan Rp. 48.125.241. Hal ini
untuk mendapatkan keterangan- menyebabkan penentuan harga pokok
keterangan yang berkaitan dengan produksi jadi lebih tinggi dan
permasalahan yang ada di dalam berdampak terhadap penentuan harga
penelitian ini. jual namun lebih rinci dalam
2. Studi kepustakaan mengetahui pembiayaannya serta laba
Metode pengumpulan data dengan yang dinginkan sesuai dengan yang
cara mempelajari sumber-sumber diharapkan
tertulis lainnya yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti. Tabel 2
Data yang dihasilkan dari Penghitungan Harga Pokok
kepustakaan hanya data pelengkap Produksi Menggunakan Metode Full
saja. Costing.
3. Dokumenter Ukuran 200x45x110
Metode pengumpulan data dengan
melakukan pencatatan terhadap KETERANGAN TOTAL BIAYA
data-data mengenai biaya produksi, Bahan Baku Langsung Rp 5.264.352,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 2.631.200,00
hasil produksi, dan data lainnya Biaya Overhead Pabrik Rp 7.455.485,00
yang berkaitan dengan data JUMLAH Rp 15.351.037,00
perusahaan, seperti: JUMLAH PRODUKSI 15
a. Biaya bahan baku HARGA POKOK PRODUKSI Rp 1.023.402,4
b. Biaya tenaga kerja langsung PER ETALASE
c. Biaya lain-lain PEMBULATAN Rp 1.100.000,00
d. Biaya penolong
e. Tahapan proses produksi
6

Tabel 3 Costing harga pokok produksi yang


Penghitungan Harga Pokok dihasilkan yang lebih tinggi daripada
Produksi Menggunakan Metode Full penghitungan yang dilakukan oleh
Costing. UKM. Hal ini dikarenakan
Ukuran 150x45x110 penghitungan metode Full Costing lebih
rinci dalam memasukkan komponen
KETERANGAN TOTAL BIAYA biaya produksi. Sedangkan
Bahan Baku Langsung Rp 6.039.717,00 penghitungan yang dilakukan UKM
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 2.758.400,00 belum secara menyeluruh memasukkan
Biaya Overhead Pabrik Rp 7.544.485,00 komponen biaya yang seharusnya
JUMLAH Rp 16.342.602,00
diperhitungkan dalam menetapkan
JUMLAH PRODUKSI 18
HARGA POKOK PRODUKSI Rp 907.922,3 harga pokok produksi seperti biaya
PER ETALASE overhead pabrik yang belum semuanya
PEMBULATAN Rp 1.000.000,00 dihitung, sehingga nilai yang dihasilkan
lebih rendah dibanding penghitungan
Tabel 4 harga pokok produksi dengan metode
Penghitungan Harga Pokok Full Costing. Untuk penghitungan
Produksi Menggunakan Metode Full harga jual dengan metode Full Costing
Costing. akan mengurangi jumlah laba yang
Ukuran 100x45x110 dihasilkan, hal ini disebabkan karena
Full Costing memperhitungkan biaya
KETERANGAN TOTAL BIAYA lebih rinci dan jumlah nya lebih tinggi.
Bahan Baku Langsung Rp 6.039.717,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 3.010.400,00
Biaya Overhead Pabrik Rp 7.381.485,00 5. PENUTUP
JUMLAH Rp 16.431.602,00 5.1 Kesimpulan
JUMLAH PRODUKSI 24 1.UKM Etalase Sulkani Putra
HARGA POKOK PRODUKSI Rp 684.650 sebelumnya masih melakukan
PER ETALASE perhitungan dengan metode
PEMBULATAN Rp 700.000,00
tradisional atau sederhana. UKM
hanya menghitung biaya bahan baku,
Tabel 5
biaya tenaga kerja dan biaya lain-
Perbandingan Hasil Penghitungan Biaya
lain. Masih ada beberapa biaya yang
Produksi, Harga Pokok Produksi, Harga
belum diperhitungkan ke dalam
Jual, Laba dengan Menggunakan Cara
proses produksi seperti biaya
UKM dan Metode Full Costing.
overhead pabrik tetap maupun
Ket. Bi./Bulan Bi./Bulan HPP HPP Full Harga Laba Laba/unit variabel, biaya pemeliharaan mesin
Metode Metode UKM Costing Jual/unit UKM Metode
UKM Full Full dan kendaraan, dan biaya penyusutan
Costing Costing
200x45 12.997.912 15.351.037 900.000 1.100.000 1.400.000 500.000 Rp 300.000 peralatan dan kendaraan.
x110
150x45 13.989.477 16.342.602 800.000 1.000.000 1.200.000 400.000 Rp 200.000
2. Dalam persentase, perbandingan laba
x110
100x45 14.078.477 16.431.602 600.000 700.000 900.000 300.000 Rp 200.000
yang diperoleh UKM dari harga jual
x110 etalase dengan metode perusahaan
lebih besar dibandingkan metode full
Dapat diketahui bahwa kedua metode costing. Untuk ukuran 200x45x110
penghitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan sebesar
antara metode UKM dengan metode 35,7% sedangkan menggunakan
Full Costing terdapat perbedaan hasil metode full costing sebesar 21,4 %,
penghitungan. Perbedaan bisa dilihat ukuran 150x45x110 dengan metode
dari biaya produksi, harga pokok perusahaan sebesar 33,3% sedangkan
produksi, dan laba yang dihasilkan. menggunakan metode full costing
Dengan menggunakan metode Full sebesar 16,7 % dan ukuran
7

100x45x110 dengan metode 2. Diharapkan UKM Etalase


perusahaan sebesar 33,3% sedangkan Sulkani Putra lebih merinci
menggunakan metode full costing dalam memperhitungkan biaya
sebesar 22,2 %. Hal ini dikarenakan tenaga kerja langsung untuk tiap
semua biaya yang dikeluarkan untuk ukuran etalase agar jelas dalam
produksi tiap ukuran dihitung penuh perhitungan harga pokok
dan lebih rinci. produksi perusahaan.
3. Hasil perhitungan penentuan harga 3. Dengan diterapkan perhitungan
jual dari harga pokok produksi untuk ini diharapkan dapat
masing-masing ukuran etalase memberikan dampak yang
diperoleh dari laba yang diinginkan positif bagi UKM Etalase
perusahaan yaitu sebesar 20% dari Sulkani Putra terutama dalam
harga pokok produksi etalase. Maka menentukan harga pokok
untuk ukuran 200x45x110 seharga penjualan. Karena dengan
1.400.000 per etalase, ukuran adanya perhitungan tersebut
150x45x110 seharga 1.200.000 per pemilik dapat menentukan harga
etalase dan ukuran 100x45x110 jual dengan laba yang
seharga 900.000 per etalase. diinginkan.
Pada pengendalian intern yang ada
5.2 Keterbatasan Penelitian dalam UKM tersebut sebaiknya ada
Berdasarkan penelitian dan analisis pertanggungjawaban di setiap divisinya,
pengolahan data yang telah dilakukan seperti divisi pemasaran ditanggung
penulis ada beberapa keterbatasan oleh seorang mandor, lalu divisi
penelitian yaitu: produksi ditanggung oleh mandor lain
1. Metode Full Costing lebih rinci agar tugas mandor tidak terlalu besar
dalam penghitungan biaya yang resikonya atau tidak terlalu besar
digunakan selama proses pertanggung jawabannya dalam
produksi, tapi hal ini menjalankan kebijakan atau ketetapan
menyebabkan biaya yang yang ditetapkanan oleh pemilik UKM.
dikeluarkan lebih besar.
2. Data yang didapat dari biaya
tenaga kerja langsung kurang
merinci sehingga dibutuhkan
data perkiraan dalam klasifikasi
pembiayaan untuk tiap etalase.
5.3 Saran
Bedasarkan kesimpulan diatas,
maka ada beberapa saran sebagai
berikut:
1. Diharapkan UKM Etalase
Sulkani Putra menerapkan
metode Full Costing dalam
menentukan harga pokok
produksi, dikarenakan metode
ini menghitung semua
komponen biaya dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead
pabrik baik yang bersifat tetap
maupun variabel.
8

DAFTAR PUSTAKA Lundu Bontor Sihite,


DAFTAR PUSTAKA Sudarno.2012.Analisis
Batubara, Helmina.2013.Penentuan penentuan Harga Pokok
Harga Pokok Produksi Produksi Pada Persahaan
Bedasarkan Metode Full Garam Beryodium (Studi
Costing pada Pembuatan Kasus pada UD. Empat
Estalase Kaca dan Aluunium Mutiara.Journal of
di UD Istana Alumunium Accounting,Volume 1
Manado, Jurnal Nomor 2 Tahun 2012.
EMBA,Vol.1 No.3:217-224 Mulyadi.2000.Akuntansi Biaya Edisi
ISSN 2303-1174. 5.Yogyakarta:Aditya Media.
Bustami, Bastian dan Mulyadi.2005.Akuntasi
Nurlela.2006.Akuntansi Biaya.YKPN:Yogyakarta.
Biaya Teori dan Mursyidi.2008.Akuntansi
Aplikasi.Graha Biaya,Penerbit Refika
Ilmu:Yogyakarta. Aditama:Bandung.
Dunia, Firdaus Ahmad dan Samsul, Nienik H.2013.Perbandingan
Wasilah.2009.Akuntansi Harga Pokok Produksi Full
Biaya,Edisi 2.Salemba Costing dan Variable
Empat:Jakarta. Costing Untuk Harga Jual
Horngren, Datar, dan CV Pyramid,Jurnal
Foster.2005.Akuntansi EMBA,Vol.1 No.3:366-373
Biaya: Penekanan ISSN 2303-1774.
Manajerial Jilid 1. PT. Slat, Andre Henri.2013.Analisis Harga
Indeks Kelompok Pokok Produk dengan
Gramedia:Jakarta Metode Full Costing dan
Horngren, Charles T., dkk.2008. Penentuan Harga
Akuntansi Biaya, Jilid 1 Jual,Jurnal EMBA,Vol.1
Edisi 12.Erlangga:Jakarta. No.3:110-117 ISSN 2302-
Irawati, Susan.2006.Manajemen 1174
Keuangan (Cetakan Kesatu). Sudarsono, Ilham.2013.Penentuan
Pustaka:Bandung Harga Pokok Produksi
Kartadinata, Abas.2000.Akuntansi Percetakan Sablon
Biaya dan Analisis Biaya Otakkanan Production di
Suatu Pendekatan Terhadap Yogyakarta,Diponegoro
Tingkah Laku Biaya,Edisi Journal of Accounting,Vol.2
3.PT Asdi Mahastya:Jakarta. No.2:1-14 ISSN: 2337-3806.
Karjono, Albertus dan Magdalena Sunarto, Hasan dan Riki
Damaiyanti.2011.Analisis Juniar.2008.Perhitungan
Perhitungan Harga Pokok Harga Pokok Produksi
Produksi yang Ditetapkan dengan Metode Full Costing
oleh PT Mustika Ratu Tbk, Kasus pada Baso Urat Gatot
Jurnal. Institut Bisnis Kaca.Sekolah Tinggi Ilmu
Nusantara:Jakarta. Ekonomi Pandu Mandania.
Lasena, Sitty Rahmi.2013.Analisis Sugiyono.2001.Metode Penelitian
Penentuan Harga Pokok Bisnis.Alfabeta:Bandung.
Produksi pada PT.Dimembe Supriyono.2000.Akuntansi Biaya,Edisi
Nyiur Agripro,Jurnal 2.BPFE:Yoyakarta.
EMBA,Vol.1 No.3:585-592
ISSN 2303-1174.
9

Usry, Carter.2006.Akuntansi
Biaya,Edisi 13.Salemba
Empat:Jakarta.
Witjaksono, Armanto.2006.Akuntansi
Biaya,Edisi 1.Graha
Ilmu:Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai