Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN KEFARMASIAN UPT PUSKESMAS WARU

PLAN
LANGKAH 1: Identifikasi Masalah:
1. Ketersediaan obat sesuai dengan formularium puskesmas
2. Waktu tunggu pelayanan obat non racikan ≤ 5 menit
3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
4. Kepuasan pasien
Penilaian masalah:

Pendapat Peugas Kesehatan


Masalah Jumlah
NUR SARIF ELA RUS
Ketersediaan obat sesuai dengan
7 5 5 6 23
formularium puskesmas
Waktu tunggu pelayanan obat
7 8 9 8 32
non racikan ≤ 5 menit
Tidak adanya kejadian kesalahan
5 9 5 7 26
pemberian obat
Kepuasan pasien 6 5 4 6 21

LANGKAH 2: mendeskripsikan proses pelayanan resep yang berjalan saat ini

Identifikasi resep Pengambilan obat,


Resep pelabelan dan
masuk pengemasan

Pemberian obat Pelayanan informasi


Pasien pulang kepada pasien obat (lama
penggunaan, khasiat,
efek samping)

LANGKAH 3: PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS


Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di puskesmas didapatkan hasil bahwa
Waktu tunggu pelayanan obat non racikan ≤ 5 menit sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.

waktu tunggu pelayanan obat non racikan


di UPT Puskesmas Waru
9
8
7
6
menit

5
4
3
2
1
0
januari februari maret

tahun 2017
LANGKAH 4: FOKUS PADA PELUANG PENINGKATAN MUTU
Petugas kesehatan di puskesmas waru memilih masalah perioritas untuk diperbaiki sebagai upaya peningkatan mutu yaitu Waktu tunggu pelayanan obat non
racikan ≤ 5 menit.

LANGKAH 5: IDENTIFIKASI AKAR PENYEBAB MASALAH

MANUSIA METODE

Tidak ada alur pelayanan


Kurang terampil dan SOP belum jelas
Waktu tunggu
pelayanan obat
non racikan ≤ 5
menit
Tempa obat kurang luas

Penempatan obat oral, topikal


dan injeksi berdekatan
Tidak ada dana
untuk pelatihan Ruang farmasi
kefarmasian terlalu sempit
Tata letak obat tidak sesuai

SARANA DANA LINGKUNGAN


LANGKAH 6: MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH
Klasifikasi Penyebab Masalah Rencana Perbaikan
penyebab
Manusia Kurang terampil Memberi pelatihan
Metode Tidak ada alur pelayanan Pembuatan dan sosialisasi
dan SOP belum jelas SOP
Sarana a. Tempat obat kurang a. Menambah rak untuk
luas tempat obat
b. Penempatan obat oral, b. Mengusulkan
topikal dan injeksi penempatan untuk obat
berdekatan oral, topikal dan injeksi
di rak obat yang
terpisah
c. Tata letak obat tidak c. Menyusun obat sesuai
sesuai dengan dengan
alfabetis
Dana Tidak ada dana untuk Mengajukan usulan
pelatihan kefarmasian anggaran dana untuk
pelatihan kefarmasian
Lingkungan Ruang farmasi terlalu Melakukan pelebaran
sempit ruangan

DO
LANGKAH 7: MEMETAKAN PILOT PROJECT (UJI COBA)
Rencana perbaikan

Rencana Penanggung
Waktu & Tempat Biaya
Perbaikan Jawab
Memberi pelatihan 30 mei 2017 di Rp. 150.000 Rusmiarni
Puskesmas
Pembuatan dan 05 mei 2017 – 01 Rp. 100.000 Rusmiarni
sosialisasi SOP juni 2017 di
puskesmas
Menambah rak Anggaran tahun Rp. 1.500.000 Sarwo Edy
untuk tempat obat 2018 Puskesmas Wibowo
Mengusulkan 30 mei 2017 di Rp. 50.000 Nurus samsi
penempatan untuk Puskesmas
obat oral, topikal
dan injeksi di rak
obat yang terpisah
Menyusun obat 31 mei 2017 di Rp. 50.000 Nurus samsi
sesuai dengan puskesmas
dengan alfabetis
Mengajukan usulan Anggaran tahun Rp. 0 Rusmiarni
anggaran dana 2018 Puskesmas
untuk pelatihan
kefarmasian
Melakukan Anggaran tahun Rp. 0 Sarwo Edy
pelebaran ruangan 2018 Puskesmas Wibowo

LANGKAH 8: IMPLEMENTASI PILOT PROJECT


Secara keseluruhan kegiatan perbaikan banyak dilakukan di hari rabu 30 mei 2017.
CHECK
LANGKAH 9: EVALUASI HASIL
Dari hasil evaluasi didapatkan hal-hal berikut:
1. Petugas sudah lebih mudah mencari obat sehingga pelayanan lebih cepat
2. Proses pelayanan obat sudah berjalan sesuai dengan SOP

LANGKAH 10: KESIMPULAN

Dari pemantauan tim perbaikan mutu puskesmas diketahui bahwa ternyata pelayanan
obat di ruang farmasi dengan menggunakan metode penyimpanan obat sesuai dengan
penggolongan obat yang disusun secara alfabetis menjadi faktor paling dominan dalam
perbaikan mengurangi waktu tunggu pasien di ruang farmasi.

waktu tunggu pelayanan obat non racikan di UPT Puskesmas Waru


sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan
9
8
7 = Sebelum
6
5
menit

4
3 = Sesudah
2
1
0
januari februari maret juni juli agustus

tahun 2017

Dari observasi yang dilakukan, diketahui bahwa lama waktu tunggu pelayanan obat non
racikan setelah adanya uji coba berkurang menjadi 5 menit yang sebelumnya dari 8
menit menjadi 3 menit.

ACT
LANGKAH 11: STANDARISASI PERUBAHAN
Implementasi yang telah diujicobakan dalam tahap sebelumnya memiliki hasil evaluasi
uji coba. Jika hasiluji coba dinilai baik maka implementasi tersebut dapat digunakn
dalam kegiatan puskesmas sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah dokumen
yang dilegalkan oleh pihak berwenang. Hasil implementasi yang ada dapat diajukan
untuk membuat SK Kepala Puskesmas sehingga menjadi landasan petugas
Puskesmas untuk berani mengambil tindakan terhadap pasien.
LANGKAH 12: MONITOR UNTUK MENCAPAI TUJUAN
Setelah konsep perubahan telah distandarisasi dalam bentuk kebijakan di tingkat
Puskesmas, maka hasil evaluasi pada tahap DO bahwa perubahan ini dapat
diaplikasikan di Puskesmas dalam waktu yang lebih lama untuk melihat perubahan.
Dapat dilakukan monitoring dan evaluasi setiap beberapa bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai