Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KB KALENDER

Dosen : Heni Eka Puji Lestari, S.ST.,M.Kes

Disusun Oleh :

1. Ade Puji Rahayuningsih ( 201901001)

2. Dela Safitri ( 201901010)

3. Madya Aprilia Putri (2019019)

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

D-III KEBIDANAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “KB Kalender”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila

terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Madiun, 16 April 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Keluarga berencana adalah suatu sistem untuk mengatur dan mencerahkan

kapan dan berapa jumlah anak yang diinginkan dalam sebuah pernikahan. Hal ini
sangat dianjurkan dan memang banyak manfaat yang dirasakan, wanita sedikit tapi lebih
bermutu itu lebih baik daripada kuantitas banyak tapi mutunya kurang. Penggunaan KB dapat
memprediksi masa depan anak dan juga tentang gizi anak tentunya lebih terjamin karena
sudah ada perencanaannya.

Di Indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, Kebidanan dan tokoh masyarakat mulai membantu masyarakat,
untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun demikian di Indonesia pemilihan cara
kontrasepsi tentu saja yang mempunyai efektivitas tinggi, murah dan praktis. Tapi sampai
saat ini belum ada kontrasepsi yang sempurna dan sangat ideal bagi semua pihak, memilih
salah satu cara kontrasepsi bagaimana pun jauh lebih baik daripada tidak memakai
kontrasepsi sama sekali.

Ada berbagai macam jenis alat KB yang digunakan di Indonesia, salah satunya adalah
KB kalender. Di Indonesia, sistem KB ini sangat populer serta umumnya lebih disukai.
Malahan selama puncak krismon ( 1997 - 1998) diperkirakan terjadi peningkatan jumlah
pengikut yang luar biasa akibat kurangnya daya beli dan akses masyarakat terhadap alat
kontrasepsi lainnya.

Dalam program BKKBN, KB alamiah digunakan untuk menunda kehamilan,


menjarangkan kehamilan atau kesuburan, salah satu alat kontrasepsi yang efektif biasa
menunda atau menjarangkan kehamilan adalah dengan menggunakan KB alamiah metode
kalender. Namun angka kegagalan akseptor KB alamiah khusus metode kalender masih
tinggi. Penyebabnya ada berbagai faktor, diantaranya faktor pendidikan, sosial ekonomi,
pekerjaan, pemahaman masa subur, keuntungan dan kerugian metode kalender, tata cara
pelaksanaan dari metode kalender

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu KB kalender ?

2. Apa manfaat dan keuntungan menggunakan KB Kalender

3. Bagaimana cara kerja KB Kalender


4. Bagaimana keefektifan menggunakan KB Kalender

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang KB kalender


2. Untuk mengetahui keuntungan KB Kalender
3. Untuk mengetahui cara kerja KB Kalender
4. Untuk mengetahui Keefektifan KB Kalender

1.4 Manfaat Penulisan

1. Sebagai bahan pembantu materi yang akan belajar pada mata kuliah keluarga
berencana.
2. Sebagai bahan diskusi bagi mahasiswa dalam mengerti metode KB Kalender terhadap
pelayanan kebidanan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian KB Kalender

KB Kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan


badan selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat
masa subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). 12-
24 jam ini dari masa hidup sel telur rata-rata. Metode kalender atau pantang berkala adalah
cara /metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak
melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi (Notodihardjo,
Riyono.2002)

2.2 Manfaat KB Kalender

Metode kalender bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi. Manfaat


kontrasepsi sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan. Manfaat konsepsi
digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan
seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.

2.3 Keuntungan KB kalender

1. Ditinjau dari segi ekonomi KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya
sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi.

2. Dari segi kesehatan sistem kalender ini jelas lebih jauh lebih sehat karena bisa
dihindari adanya efek samping yang merugikan seperti hanya memakai alat
kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).

3. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.


4. Dapat digunakan oleh setiap wania yang sehat.

2.4 Keterbatasan KB kalender

1. Memerlukan kerja sama yang baik antara suami istri

2. Harus ada motivasi dan dispilin pasangan dalam menjalankannya

3. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur

4. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).

5. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

2.5 Faktor penyebab metode kalender tidak efektif

Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:

1. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam
saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
2. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,
diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa tidak
subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
3. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri.
4. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahan jenis
mukus/lendir serviks yang menyertainya.
5. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahan
menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat.

2.6 Cara kerja KB kalender

Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam siklus
hidupnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi beberapa
hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang. Sel telur dapat hidup
selama 6 - 24 jam, sedangkan sel manis lama 48 - 72 jam, jadi suatu konsepsi mungkin akan
terjadi kalau coitus dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya sebelum memakai cara para
pemakai harus diberikan penerangan matic yang jelas tentang cara ini.

Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan :

1. Pre ovulatory infertility ( masa tidak subur sebelum ovulasi).


2. Ferility phase ( masa subur)
3. Post ovulatory infertility ( masa tidak subur setelah ovulasi).

Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasi nya normal yaitu 21 - 35
hari, pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal enam kali
siklus berturut-turut. Kemudian hitung periode masa subur dengan melihat data yang telah
dicatat. Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan pantang berkala atau
lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi
alami ( KB alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri
dengan tidak melakukan senggama pada masa subur.

Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa
subur. Siklus masa subur pada setiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal
enam kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur :

1. Bila siklus haid teratur (28hari)

a. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke -1


b. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid
Contoh :
Seorang istri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini
dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Januari dan hari ke-
16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari
hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami istri tidak boleh
bersenggama. Jika ingin bersendawa harus memakai kondom atau senggama terputus
(sanggama di mana tidak matang sperma didalam).

2. Bila siklus haid tidak teratur


a. Contoh jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus) satu siklus
haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid
berikutnya, catat panjang pendeknya.
b. Masukkan dalam rumus, jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi
18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
c. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini
menentukan hari terakhir masa subur.
Contoh :
Seorang istri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan
siklus terpanjang 32 hari ( mulai hari pertama haid sampai hari berikutnya).
Perhitungannya nya : 26 - 18 = 8 dan 32 - 11 = 21. Jadi masa suburnya adalah
mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami tidak
boleh bersenggama. Jika ingin bersenggama harus memakai kondom apa
senggama terputus.

Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari resiko


kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan
untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode
kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat
pelayanan kontrasepsi. Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik
antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam
menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan
pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih
berpantang. Tapi bukan masalah bilang saja pasangan biasakan menggunakan
kondom pada saat subuh.
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah
1) Menentukan masa tidak suku didasarkan pada kemampuan hidup sel
sperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari)
2) Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi, di
interpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan
masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
3) Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi
sendiri.
4) Kurang pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan
perubahan jenis mukus/serviks yang menyertainya.
5) Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya
perdarahan menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur
menjadi tidak tepat.

2.7 Keefektifan
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifnya lebih tinggi dibandingkan
wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6 sampai
42. Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar.
Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui
masa subur, padahal masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu,
diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini
juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain.
Berdasarkan penelitian dari Johnson dan kawan-kawan di Sidney. Metode kalender
agar efektif 3 kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal, angka
kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita pertahun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
KB sistem kalender adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari
hubungan badan selama masa subur seorang wanita.
Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada kenyataan bahwa wanita dalam
siklus hidupnya mengalami ovulasi ( subur) hanya 1 kali sebulan, dan biasanya terjadi
beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang. Sel telur
dapat hidup selama 6 - 24 jam, sedangkan sel mani selama 48 - 72 jam, jadi suatu
konsepsi mungkin akan terjadi kalau kita itu dilakukan 2 hari sebelum ovulasi.
Keuntungan dari metode ini yaitu tidak memerlukan biaya, tidak menimbulkan efek
samping, dan tidak mengurangi kenikmatan saat berhubungan karena pengaruh
kondom. Kelemahan metode ini yaitu sering terjadi ketidak akuratan dalam
perhitungan masa subur dan juga membatasi suami istri untuk berhubungan karena
aturan yang ada.
3.2 Saran
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena
metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa
berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menandai
sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah
bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin,Ba.2008.Buku paduan praktik pelayanan kontrasepsi.Yayasan Bina
Pustaka. Jakarta
Varney, Helen.2006.Asuhan Kebidanan.EGC, Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa.2005. Ilmu Kebidanan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, Jakarta.
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.Pustaka
Rihama.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai