Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 5:

1.Anggraeni diana putri(20190105)


2.Gishela cindy mustika p(201901014)
COITUS INTERUPTUS
1.Pengertian
2.Indikasi
3.Kontra Indikasi
4.Manfaat
5.Keterbatasan
6.Efektivitas
7.Cara kerja
1.Pengertian coitus intereptus
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga
berencana tradisional/atau alamiah,dimana pria mengeluarkan alat kelaminya
(penis)dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
Coitus Interuptus (metode withdrawal/senggama terputus) adalah
suatu  metode kontrasepsi di mana senggama di akhiri sebelum terjadi ejakulasi
intra vaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita,
2.Indikasi
Sebelum memutuskan untuk melakukan metode kontrasepsi coitus interuptus, hendaknya pasangan memperhatikan
hal-hal berikut ini:
1.Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana.
Kegiatan KB tidak hanya dapat dilakukan oleh perempuan  saja.  Laki-laki juga dapat berperan dengan menggunakan
metode senggama terputus, apabila suami tidakmengizinkan  istrinya untuk ber-KB maka suami dapat melakukan KB
dengan cara senggama terputus.
2.Pasangan yang taat beragama atau  mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai metode-metode lain.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang berpendapat dan berpikiran  bahwa banyak anak banyak rezeki atau  karena
alasan agama maka banyak pasangan  yang tidak menginginkan menggunakan KB dalam bentuk alat. Untuk itu, metode
senggama terputus menjadi salah  satu  solusi agar  pasangan  tersebut tidak memiliki banyak anak dalam  waktu yang
berdekatan dan dalam jumlah yang banyak.
3.Pasangan yang memerlukan kontrasepsi segera
4.Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang lain
Banyak pasangan suami istri yang ragu untuk melakukan KB karena berbagai alasan , salah satunya belum menemukan
KB yang cocok karena setiap KB memiliki efek samping masing-masing. Sehingga untuk mencegah  terjadinya kehamilan,
metode ini dapat dilakukan asal tidak ada kontraindikasi yang menyertai.
5.Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur
Tidak semua pasangan dapat selalu tinggal bersama dalam satu atap.Ada kalanya mereka harus berpisah karena alasan
pekerjaan, sehingga intensitas untuk bertemu menjadi jarang dan tidak menentu.Maka metode ini dapa digunakan
apabila tidak mau menggunakanalat kontrasepsi karena alasan jarang tinggal satu atap dengan suaminya sehingga tidak
teratur dalam melakukan hubungan seksual.
6.Suami yang tidak mempunyai masalah dengan interupsi pra orgasmik.
Interupsi pra orgasmic merupakan penghentian berhubungan seksual sebelum orgasme.
7.Pasangan yang tidak mau metode lain.
8. Menyukai senggama yang dapat dilakukan kapan saja/tanpa rencana.
3.Kontra Indikasi
Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini adalah:
1.Suami dengan pengalaman ejakulasi dini
Sebaiknya untuk pasangan yang memiliki suami dengan pengalaman ejakulasi dini tidak melakukan
kontrasepsi alamiah ini karena dikhawatirkan tingkat kegagalannya tinggi.
2.Suami yang sulit melakukan senggama terputus.
Tidak semua laki-laki mampu melakukan senggama terputus karena alasan menggangu
kenikmatan.
3.Suami yang memilki kelainan fisik atau psikologis
4.Pasangan  yang kurang dapat berkomunikasi sehingga  sulit bekerja sama
Dalam metode senggama terputus dibutuhkan komunikasi  yang baik dengan pasangan sehingga
akan mudah bekerja sama untuk saling mengingatkan selama melakukan hubungan seksual agar
segera melepas penis
sebelum terjadi ejakulasi sehingga tidak terjadi kehamilan.
5.Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus
6.Suami yang tidak dapat mengontrol interupsi pra orgasmik.
4.Manfaat

Manfaat kontrasepsi
a) Alamiah.
b) Metode ini merupakan metode alami tanpa alat sehingga tidak akan terjadi efek samping
seperti iritasi ataupun infeksi, namun bila terjadi kegagalan dapat terjadi kehamilan.
c) Efektif bila dilakukan dengan benar.
d) Tidak mengganggu produksi ASI
e) Tidak ada efek samping
f) Tidak membutuhkan biaya dan alat
g) Tidak memerlukan persiapan khusus.
h) Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
i) Dapat digunakan setiap waktu.
Manfaat non kontrasepsi
j) Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
k) Menanamkan sifat saling pengertian.
l) Tanggung jawab bersama dalam ber-KB    
5.Keterbatasan
Metode coitus interuptus ini mempunyai keterbatasan, antara lain:
1.Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan tumpahan sperma
selama senggama.
2.Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual(orgasme).
3.Tidak melindungi terhadap HIV dan penyakit menular lainya
4.Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan setelah interupsi
coitus.
Kurang efektif untuk mencegah kehamilan,angka kegagalan cukup tinggi dengan
16-23 kehamilan per 100 wanita per tahun. Faktor-faktor yang menyebabkan angka
kegagalan adalah adanya cairan pra ejakulasi yang dapat keluar setiap saat dan setiap
tetes sudah mengandung berjuta-juta spermatozoa, kurangnya kontrol dari pria, yang
pada metode ini justru penting, kenikmatan seksual berkurang bagi suami istri, sehingga
dapat mempengaruhi kehidupan perkawinan.
6.Efektifitas
Efektifitas Coitus Interuptus bervariasi, tetapi pada penggunaan
yang cermat dan konsisten, metode ini dapat mencapai efektifitas sampai
96% untuk mencegah kehamilan. Namun, angka tersebut dapat menurun
sampai 81% pada pencegahan yang kurang cermat dan kurang komitmen.
Alasan lain kegagalan metode ini adalah adanya sperma sebelum ejakulasi
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan
benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan
per tahun.Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar,
pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi
lebih efektif.
7.Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke
dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan
dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani mencapai
rahim.  
Cara Coitus Interuptus :
1.Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling membangun kerjasama
dan pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk
menggunakan metode senggama terputus.
2.Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung kemih
dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi sebelumnya.
3.Apabila merasa akanejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya dari vagina
pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
4.Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
5.Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
6.Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai