NIM : 190612642865 OFF : B 1. Perbedaan Etika Profesi dan Etika Kesehatan Masyarakat Etika Profesi Etika Kesehatan Contoh Masyarakat Produk Kode etik profesi Keselamatan, Kode etik (Sangat spesifik hanya kesejahteraan publik keperawatan hanya mencapkup profesi (kebijakan publik) untuk profesi tertentu) (Kebijakan publik perawat bukan karena sasarannya dan sarjana kepentingannya keperawatan adalah populasi) Lebih kepada kebijakan publik dan kesejahteraan masyarakat, missal upaya peningkatan PHBS
Pemangku Profesional Kesehatan Komunitas, kelompok Seorang sarjana
Kepentingan khusus keperawatan ketika Etika kesmas mau menjadi dijalankan pada profesional di populasi atau bidang perawat komunitas harus mengambil profesi satu tahun setelahnya berhak lulus dengan gelar ners (menjadi professional di bidang keperawatan) Seorang professional Kesehatan harus ada STR nya yang mengeluarkan adaah organisasi yang membawahi, di kesmas terdapat organisasi IAKMI dan PERSAKMI yaitu ada STR Kesmas, namun sekarang masih dibekukan dan sekarang masih dibekukan.
Prinsip Beneficience Justice Seorang yang telah
Bioetik (Prinsip beneficienya (Adanya keadilan) menjadi adalah sesuatu yang profesional di berubah menjadi atau bidang nya harus dalam keadaan yang mengutamakan umum) altruism (menolong tanpa pamrih dan rela berkorban untuk kepentingan orang lain), hal ini menunjukkan gelar profesi tersebut tidak digunakan untuk mencari keuntungan Seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat ( SKM ) memberikan pelayanan kesehatan seperti imunisasi, penyuluhan, pemberantasan jentik–jentik pada semua lapisan masyarakat.
Proses Publik (tetapi diarahkan Publik (tetapi Pada saat ada
pengambilan oleh professional) diarahkan oleh pihak masalah yang keputusan yang mewakili) memiliki hak membuat keputusan adalah pihak profesional Pada setiap pengambilan keputusan dilakukan oleh organisasi yang membawahi sebagai pihak yang mewakili
2. Mengapa etika yang dipahami setiap orang dapat berbeda-beda?
Etika merupakan norma atau nilai yang bersumber dari hati nurani manusia. Hati Nurani setiap orang itu berbeda-beda. Dalam etika terdapat cara pandang dari sisi batiniah manusia. Setiap orang memiliki cara pandang tersendiri sesuai hati nurani mereka. Hal ini dapat dicontohkan pada seseorang asli Jawa Tengah menganggap makan dan minum sambil berdiri itu adalah perilaku yang tidak sopan, namun menurut seseorang yang berasal dari Amerika makan dan minum sambil berdiri tidak termasuk perilaku tidak sopan dan merupakan hal yang biasa saja. Setiap orang memiliki perspektif terhadap segala hal yang dianggap baik maupun dianggap buruk sesuai hati nurani dan kepercayaannya. 3. Mengapaa peraturan Peraturan UU yang lama dapat dan perlu digantikan dengan peraturan UU yang baru karena pada peraturan UU yang lama adanya anggapan bahwa UU tersebut kurang efektif, kurang adanya dampak dari peraturan UU tersebut, dan adanya ketidaksesuaian dengan hal yang diatur dalam UU tersebut. Selain itu Peraturan UU yang lam perlu diganti jika ada pergantian kekuasaan. Hal ini berkaitan bahwa Peraturan Perundang- undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh Lembaga negara atau pejabat yang berwenang. Contoh Pergantian UU No 12 Tahun 2011 diganti UU No 15 Tahun 2019. Perbedaan dari kedua UU tersebut adalah Pada Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 membahas mengenai Pembentukan Peraturan Perundang-undangan disahkan karena Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan masih ditemukan kekurangan, belum dapat menampung perkembangan kebutuhan masyarakat, dan Peraturan Perundang-undangan hanya sebagian kecil yang isinya terlihat hanya mengakomodir kepentingan DPR dan pemerintah. Sedangkan pada Undang-Undang No 15 Tahun 2019 merupakan pengaturan mekanisme pembahasan Rancangan Undang-Undang yang telah dibahas oleh DPR Bersama Presiden dalam suatu periode untuk Kembali dibahas dalam periode selanjutnya, serta dalam cakupan kegiatannya dilaksanakan dalam bidang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.