Anda di halaman 1dari 10

Pertumbuhan Populasi ( Paramaecium sp.

)
Dan Daya Dukung Lingkungan

Rina Dhuwiyanti. 081911433041. D1


Program Studi S-1 Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga

ABSTRAK
Jumlah individu dan daya dukung lingkungan saling berhubungan satu sama lain.
Suatu penelitian yang berjudul " Pertumbuhan Populasi ( Paramaecium sp. ) dan Daya
Dukung Lingkungan" telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan
atau menunjukan kebenaran hubungan antara daya dukung lingkungan dengan tingkat
pertumbuhan suatu populasi. Sampel dari penelitian ini adalah dua biakan Paramaecium sp.
dengan volume berturut- turut 10 mL (diambil pada tahun 2018) dan 100 mL ( diambil pada
tahun 2019). Pada biakan 100 mL dilakukan oleh dua pengamat yaitu pengamat D1 dan
pengamat D3 yang dilakukan secara bergantian dalam dua atau beberapa hari sekali dengan
lima kali pengulangan. Data hasil penelitian ini diolah dengan mencari kisaran nilai daya
dukung lingkungan ( K ) menggunakan metode empiris, metode berdasarkan persamaan
linear antara r dan K, serta metode berdasarkan eliminasi dua persamaan. Setelah dilakukan
analisis data dapat diketahui bahwa daya dukung lingkungan memiliki hubungan dengan
tingkat pertumbuhan suatu populasi. Semakin banyak sumber daya yang tersedia maka
populasi juga semakin meningkat, begitu juga sebaliknya. Namun tingkat pertumbuhan
populasi tidak hanya dipengaruhi oleh daya dukung lingkungan, tetapi juga bisa karena
interaksi antar individu seperti simbiosis, kompetisi, dan lain-lain.
Kata kunci : Daya dukung lingkungan, Paramaecium sp., pertumbuhan populasi.

Pengantar sedikit dan daya dukung lingkungan untuk


mendukung pertumbuhan masih sangat besar
Populasi adalah jumlah individu atau sehingga model pertumbuhan populasi
spesies yang sejenis dalam suatu tempat. biasanya mengikuti persamaan logistik.
Populasi yang ada pada suau daerah akan Carrying capacity atau daya dukung
berubah setiap saat. Perubahan ini lingkungan dapat diartikan sebagai
disebabkan oleh perubahan jumlah individu kemampuan suatu tempat dalam menunjang
yang bergantung pada faktor lingkungan kehidupan makhluk hidup secara optimum
sehingga jumlah individu dapat bertambah dalam periode waktu yang panjang. Konsep
atau berkurang. Bila sumberdaya alam daya dukung lingkungan berasal dari
berlimpah tak terbatas, maka populasi akan pengelolaan hewan ternak dan satwa liar
bertambah sangat cepat secara eksponensial. ( Soemarwoto, 1997). Daya dukung itu
Tetapi jarang sekali populasi mengikuti menunjukan besarnya kemampuan
pertumbuhan eksponensial, atau dapat lingkungan untuk mendukung kehidupan
dikatakan juga bahwa tipe pertumbuhan hewan yang dinyatakan dalam jumlah ekor
tersebut hanya terjadi diawal pertumbuhan per satuan lahan. Jumlah hewan yang
ketika jumlah individu yang masih sangat dapatdidukung kehidupannya itu tergantung
pada biomas (bahan organik tumbuhan) yang Pengolahan data dilakukan dengan mencari
tersedia untuk makanan hewan. Besar daya kisaran nilai daya dukung lingkungan ( K ),
dukung lingkungan berpengaruh pada jumlah daya dukung lingkungan diperoleh
individu. Semakin banyak jumlah individu menggunakan tiga cara, yaitu dengan cara
maka semakin berkurang kemungkinan empiris, berdasarkan persamaan linear antara
setiap individu untuk mendapatkan makanan r dan K, serta berdasarkan eliminasi dua
dan sumber daya lain. Oleh karena itu, persamaan.
diharapkan pada praktikum ini mampu
membuktikan atau menunjukan kebenaran Hasil Analisis
hubungan antara daya dukung lingkungan
Penelitian ini dilakukan terhadap
dengan tingkat pertumbuhan suatu populasi.
biakan 100 mL Paramaecium sp yang
Bahan dan Cara Analisis Data diambil pada tahun 2019 dan biakan 10 mL
Paramaecium sp yang diambil pada tahun
Pada penelitian ini digunakan dua
bahan data, yang pertama yaitu data biakan 2018. Pada biakan 100 mL Paramaecium sp
100 mL Paramaecium sp. yang diambil pada dilakukan oleh dua pengamat yaitu pengamat
tahun 2019, data ini dilakukan oleh dua D1 dan pengamat D3, pengamatan tersebut
pengamat. Sedangkan bahan kedua yaitu data dilakukan secara bergantian. Data hasil
biakan Paramaecium sp. yang diambil pada pengataman biakan 100 mL Paramaecium
tahun 2018, data ini digunakan sebagai sp oleh pengamat D1 yaitu:
pembanding dengan data pertama.
Tabel 1. Hasil pengamatan dan penghitungan rata-rata biakan 100 mL Paramaecium sp.( D1)

Pengamatan ke- Rata rata


Hari Rata rata
Tanggal per 100 R
ke- per 1 ml
1 2 3 4 5 ml
0 02/09/2019 138 200 139 176 148 160,2 16020 0
2 04/09/2019 207 278 416 440 426 353,4 35340 0,396
4 06/09/2019 933 1099 940 860 864 939,2 93920 0,489
8 10/09/2019 62 61 69 45 32 53,8 5380 -0,715
10 12/09/2019 83 74 130 143 104 106,8 10680 0,343
14 16/09/2019 34 31 44 56 45 42 4200 -0,233
16 18/09/2019 47 50 42 42 49 46 4600 0,045
18 20/09/2019 13 9 22 15 25 16,8 1680 -0,504
22 24/09/2019 6 10 12 15 20 12,6 1260 -0,072
24 26/09/2019 7 10 8 12 10 9,4 940 -0,146
28 30/09/2019 8 10 9 10 7 8,8 880 -0,016
30 02/10/2019 6 8 9 10 7 8 800 -0,048
32 04/10/2019 23 14 9 14 16 15,2 1520 0,321
36 08/10/2019 2 3 7 8 6 5,2 520 -0,268
38 10/10/2019 13 7 9 6 9 8,8 880 0,263
42 14/10/2019 6 7 8 7 5 6,6 660 -0,072
44 16/10/2019 4 7 2 5 3 4,2 420 -0,226
46 18/10/2019 4 6 6 0 8 4,8 480 0,067
50 22/10/2019 2 4 2 6 5 3,8 380 -0,058
52 24/10/2019 3 5 0 5 3 3,2 320 -0,086
56 28/10/2019 4 5 5 6 3 4,6 460 0,091
58 30/10/2019 1 0 2 3 1 1,4 140 -0,595
60 01/11/2019 2 4 1 5 0 2,4 240 0,269
64 05/11/2019 0 2 3 0 1 1,2 120 -0,173
66 07/11/2019 1 0 1 4 6 2,4 240 0,347
70 11/11/2019 1 0 4 8 0 2,6 260 0,020
72 13/11/2019 2 2 0 0 1 1 100 -0,478
74 15/11/2019 0 0 3 1 1 1 100 0,000
78 19/11/2019 0 0 3 1 1 1 100 0,000
80 21/11/2019 3 1 2 0 0 1,2 120 0,091
83 24/11/2019 3 2 0 1 3 1,8 180 0,135
Dari tabel diatas, dapat dibuat grafik untuk disekitar harga K. Harga K adalah nilai
melihat pertumbuhan Paramaecium sp dari rata-rata dari keempat nilai tersebut, yaitu:
pengamatan ke 1 sampai ke 5 dalam 83 hari
sebagai berikut: K= (93920 + 5380 + 4200 + 4600) / 4 =
27025 individu
Grafik 1. Pertumbuhan Paramaecium sp.
biakan 100 mL tahun 2019 ( D1) 2. Berdasarkan persamaan linier
Asumsi yang digunakan adalah
bahwa pada awal pertumbuhan r
mencapai maksimum dan pada saat
mencapai harga K maka pertumbuhan
akan berhenti, r=0. Maka harus mencari
nilai r dengan persamaan:

𝑁𝑡 = 𝑁0𝑒𝑟𝑡

rt = ln
Berdasarkan data tersebut dapat dilakukan
analisis perhitungan untuk menduga harga K,
digunakan berbagai cara yaitu : r = ln
1. Berdasarkan cara empiris
Keterangan :
Asumsi yang digunakan pada cara ini
adalah bahwa jumlah individu akan N = Jumlah individu
berfluktuasi disekitar harga K. Pada grafik No = Jumlah individu saat awal ( sebelum
terlihat bahwa fluktuasi dimulai pada usia t)
biakan 4, akan tetapi pada usia ke-60 hari
jumlah individu semakin berkurang. Hal Nt = Jumlah individu saat t
ini dimungkinkan karena nutrisi dalam
biakan tersebut semakin habis. Untuk T = waktu pertumbuhan populasi
mengetahui daya dukug 100cc medium
jerami, kami hanya menggunakan data R = Derajat pertumbuhan intrinsik
usia hari ke 4, 8, 14, dan 16. Keempat Nilai r yang digunakan pada cara ini
data ini diasumsikan sebagai nilai adalah saat N = 100, karena pada nilai N
tertinggi dan terendah yang dicapai yang lain r bernilai negatif dimana dalam
asumsi kami tidak ada. Nilai N dan r Data yang digunakan adalah data hari ke
yaitu: 78 (N=100), 80 (N=120) , (N=180), maka
diperoleh persamaan
Tabel 2. Hasil perhitungan nilai N dan r
Persamaan 1 :
Data Tanggal N R Hari
ke- ke = 100r - (100)2𝛾
29 19/11/2019 100 0 78
30 21/11/2019 120 0,091 80 10 = 100r - 10000 𝛾
31 24/11/2019 180 0,135 83
Persamaan 2 :
Berdasarkan data tersebut dapat dibuat
grafik untuk mencari persamaan = 120r - (120)2 𝛾
regresinya, yaitu:
20 = 120r - 14400𝛾
Grafik 2. Korelasi N dengan r biakan 100
mL tahun 2019 ( D1) Persamaan 1 dan persamaan 2 dieliminasi

(10 = 100r - 10000 𝛾 ) x 120


(20 = 120r - 14400𝛾 ) x 100

240000𝛾 = -800

𝛾 = -3,333 x 10-3
Selanjutnya disubtitusikan dengan
persamaan 1, maka

10 = 100r - 10000 𝛾
Pada saat r=0 ada dua kemungkinan, yaitu 10 = 100r - 10000 (-3,333 x 10-3)
saat N=0 dan saat N=K. Kami memakai
kemungkinan N=K. r = -0,233

Y = 0,0015x- 0,1203 Untuk mengetahui nilai K dapat dietahui


dengan rumus :
r = 0,0015N- 0,1203
|K = |
0 = 0,0015N - 0,1203
N = 80,2 atau dibuatkan menjadi 80 K=
individu.
K = 69,997 atau dibulatkan menjadi 70
3. Cara eliminasi dua persamaan individu
Daya dukung lingkungan terhadap
pertumbuhan Paramaecium sp. dapat juga Sementara itu untuk data hasil pengataman
dihitung menggunakan cara eliminasi dua biakan 100 mL Paramaecium sp. oleh
persamaan. Dengan menggunakan rumus : pengamat D3 yaitu:

= rN - 𝛾N2
Tabel 3. Hasil pengamatan dan penghitungan rata-rata biakan 100 mL Paramaecium sp.( D3)

Pengamatan ke- Rata- Rata-rata


Hari Tanggal
rata (per (per R
ke- pengamatan 1 2 3 4 5 1mL) 100mL)
1 03/09/2019 157 159 122 237 213 177,6 17760 0,000
3 05/09/2019 89 92 198 138 95 122,4 12240 -0,186
7 09/09/2019 18 19 8 45 8 19,6 1960 -0,458
9 11/09/2019 20 14 12 27 29 20,4 2040 0,020
11 13/09/2019 23 24 78 81 63 53,8 5380 0,485
15 17/09/2019 110 57 32 51 27 55,4 5540 0,007
17 19/09/2019 46 31 37 14 12 28 2800 -0,341
19 21/09/2019 0 0 4 3 1 1,6 160 -1,431
23 25/09/2019 40 17 24 84 56 44,2 4420 0,830
25 27/09/2019 85 48 25 49 52 51,8 5180 0,079
29 01/10/2019 22 24 16 10 17 17,8 1780 -0,267
31 03/10/2019 2 2 0 0 0 0,8 80 -1,551
35 07/10/2019 12 19 5 5 8 9,8 980 0,626
37 09/10/2019 0 0 1 0 2 0,6 60 -1,397
39 11/10/2019 1 1 2 0 1 1 100 0,255
45 17/10/2019 5 0 0 0 0 1 100 0,000
49 21/10/2019 0 2 1 1 0 0,8 80 -0,056
51 23/10/2019 0 0 2 1 1 0,8 80 0,000
53 25/10/2019 5 2 4 2 4 3,4 340 0,723
63 04/11/2019 1 2 1 0 1 1 100 -0,122
73 14/11/2019 57 16 10 18 19 24 2400 0,318
77 18/11/2019 20 23 25 18 19 21 2100 -0,033
79 20/11/2019 20 23 25 18 11 19,4 1940 -0,040
81 22/11/2019 45 17 34 19 20 27 2700 0,165
84 25/11/2019 22 12 21 18 111 36,8 3680 0,103
Dari tabel diatas, dapat dibuat grafik untuk
melihat pertumbuhan Paramaecium sp. dari
pengamatan selama 83 hari sebagai berikut:
Grafik 3. Pertumbuhan Paramaecium sp.
biakan 100 mL tahun 2019 (D3)

Berdasarkan data tersebut dapat dilakukan


analisis perhitungan untuk menduga harga K,
digunakan beberapa cara yaitu :
1. Berdasarkan cara empiris r = 0,0008N- 1,5715

Untuk mengetahui daya dukug 100cc 0 = 0,0008N - 1, 5715


medium jerami, kami hanya
menggunakan data usia hari ke 25, 29, 31, N = 1964,4 atau dibuatkan menjadi 1964
dan 34. Keempat data ini diasumsikan individu.
sebagai nilai tertinggi dan terendah yang
3.. Berdasarkan cara eliminasi
dicapai disekitar harga K. Harga K adalah
nilai rata-rata dari keempat nilai tersebut, Daya dukung lingkungan terhadap
yaitu : pertumbuhan Paramaecium sp. dapat juga
dihitung menggunakan cara eliminasi dua
K = (5180 + 1780 + 80 + 980)/ 4 = 4010 persamaan. Dengan menggunakan rumus :
individu
= rN - 𝛾N2
2. Berdasarkan persamaan linier

Nilai r yang digunakan pada metode Data yang digunakan adalah data hari ke 8
ini adalah saat N = 2400. Nilai N dan r (N=160), 11 (N=1780) , 27 (N=2400),
yaitu: maka diperoleh persamaan

Tabel 4. Hasil perhitungan nilai N dan r Persamaan 1 :

Data Hari = 160r - (160)2𝛾


Tanggal N r
ke ke-
8 21/09/2019 160 -1,4311 19 162 = 160r - 25600 𝛾
11 01/10/2019 1780 -0,26705 29
Persamaan 2 :
27 14/11/2019 2400 0,317805 73
= 1780r - (1780)2 𝛾
Sehingga dapat dibuat grafik untuk
menentukan persaman regresinya yaitu :
12,653 = 1780r - 3168400𝛾
Grafik 4. Korelasi N dengan r biakan 100 mL
Persamaan 1 dan persamaan 2 dieliminasi
tahun 2019 ( D3)
(162 = 160r - 25600 𝛾) x 1780

(12,653 = 1780r - 3168400𝛾) x 160

-461376000𝛾 = 286335,52

𝛾 = -6,206 x 10-4
Selanjutnya disubtitusikan dengan
persamaan 1, maka

162 = 160r - 25600 𝛾


162 = 160r - 25600 (-6,206 x 10-4)
Pada saat r=0 ada dua kemungkinan, yaitu r = 0,91
saat N=0 dan saat N=K. Kami memakai
kemungkinan N=K. Untuk mengetahui nilai K dapat
diketahui dengan rumus :
Y = 0,0008x- 1,5715
|K = | Sedangkan untuk data hasil pengataman
biakan 10 mL Paramaecium sp. yang
K= diambil pada tahun 2018 oleh pengamat D2
yaitu:
K = 1466,322 atau dibulatkan
menjadi 1466 individu

Tabel 5. Hasil pengamatan dan penghitungan rata-rata biakan 10 mL Paramaecium sp.( D2)

Tanggal pengamatan Rata Rata


Hari
Tanggal rata per rata per r
ke
1 2 3 4 5 1 ml 100 ml
0 10/09/2018 45 87 28 82 30 54,4 5440 0,000
3 13/09/2018 118 84 52 122 78 90,8 9080 0,171
7 17/09/2018 119 64 47 86 64 76 7600 -0,044
9 19/09/2018 40 37 1 18 20 23,2 2320 -0,593
11 21/09/2018 27 23 3 10 2 13 1300 -0,290
15 25/09/2018 31 32 0 12 3 15,6 1560 0,046
17 27/09/2018 19 20 7 23 1 14 1400 -0,054
22 02/10/2018 33 33 3 25 3 19,4 1940 0,065
28 08/10/2018 42 53 40 66 13 42,8 4280 0,132
32 12/10/2018 30 21 10 8 5 14,8 1480 -0,265
36 16/10/2018 23 25 4 6 4 12,4 1240 -0,044
38 18/10/2018 47 32 28 35 38 36 3600 0,533
45 25/10/2018 16 17 6 9 4 10,4 1040 -0,177
48 28/10/2018 15 17 8 6 5 10,2 1020 -0,006
51 31/10/2018 24 27 6 7 3 13,4 1340 0,091
53 02/11/2018 65 52 24 39 38 43,6 4360 0,590
59 08/11/2018 51 29 10 16 7 22,6 2260 -0,110
65 14/11/2018 26 24 5 11 3 13,8 1380 -0,082
70 20/11/2018 21 29 4 6 2 12,4 1240 -0,021
Dari tabel diatas, dapat dibuat grafik untuk
melihat pertumbuhan Paramaecium sp dari
pengamatan selama 83 hari sebagai berikut:

Grafik 5. Pertumbuhan Paramaecium sp.


biakan 10 mL tahun 2018 ( D2)

Berdasarkan data tersebut dapat dilakukan


analisis perhitungan untuk menduga harga K,
digunakan beberapa cara yaitu :
1. Berdasarkan cara empiris N = 1280,5 atau dibuatkan menjadi 1280
individu.
Untuk mengetahui daya dukug 100cc
medium jerami, kami hanya 3. Cara eliminasi dua persamaan
menggunakan data usia hari ke 28, 32, 36,
dan 38. Keempat data ini diasumsikan Daya dukung lingkungan terhadap
sebagai nilai tertinggi dan terendah yang pertumbuhan Paramaecium sp. dapat juga
dicapai disekitar harga K. Harga K adalah dihitung menggunakan cara eliminasi dua
nilai rata-rata dari keempat nilai tersebut, persamaan. Dengan menggunakan rumus :
yaitu: K = (4280 + 1480 + 1240 + 3600)/
= rN - 𝛾N2
4 = 2650 individu

2. Berdasarkan persamaan linier Data yang digunakan adalah data hari ke


28 (N=1560), 38 (N=3600) , 51 (N=4360),
Nilai r yang digunakan pada metode maka diperoleh persamaan
ini adalah saat N = 2400. Nilai N dan r
yaitu: Persamaan 1 :

Tabel 6. Hasil perhitungan nilai N dan r = 1560r - (1560)2𝛾


Data Hari
ke Tanggal N r ke 204 = 1560r - 2433600 𝛾
17 08/10/2018 1560 0,046 28 Persamaan 2 :
23 18/10/2018 3600 0,533 38
29 31/10/2018 4360 0,59 51 = 3600r - (3600)2 𝛾
Sehingga dapat dibuat grafik untuk
menentukan persaman regresinya yaitu : 58,461 = 3600r - 12960000𝛾
Grafik 6. Korelasi N dan r biakan 10 mL Persamaan 1 dan persamaan 2 dieliminasi
tahun 2018 (D2)
(204 = 1560r - 2433600 𝛾) x 3600

(58,461 = 3600r - 12960000𝛾) x 1560

634200,84= 11456640000

𝛾 = 5, 614 x 10-5
Selanjutnya disubtitusikan dengan
persamaan 1, maka

204 = 1560r - 2433600 𝛾

Pada saat r=0 ada dua kemungkinan, yaitu 204 = 1560r - 2433600 (5, 614 x 10-5)
saat N=0 dan saat N=K. Kami memakai
kemungkinan N=K. r = 0,218

Y = 0,0002x - 0,2561 Untuk mengetahui nilai K dapat dietahui


dengan rumus :
r = 0,0002N - 0,2561
|K = |
0 = 0,0002N - 0,2561
K=
K = 3883, 149 atau dibulatkan disebabkan oleh jumlah nutrisi pada medium
menjadi 3883 individu masih sangat banyak, sehingga kebutuhan
nutrisi Paramaecium sp masih tecukupi.
Pembahasan Setelah mengalami puncak pertumbuhan
pada hari ke-4, Paramaecium sp mengalami
Paramaecium sp. merupakan suatu
fluktuasi yang sangat tajam. Jumlah biakan
mikroorganisme yang mempunyai
naik pada hari tertentu kemudian mengalami
kemampuan berkembang biak sangat cepat.
penurunan selama beberapa hari. Setelah itu
Dimana setiap individu bereproduksi dengan
populasi mulai mengalami penurunan secara
cara membelah diri. Pertumbuhanya
perlahan, hal ini dapat diakibatkan oleh
digambarkan dalam bentuk kurva
kurangnya nutrisi pada medium karena
eksponensial. Pada praktikum ini
tingkat kompetisi yang sangat tinggi,
Paramaecium sp dibiakan dalam media air
maupun oleh hasil ekskresi Paramaecium sp
jerami dalam botol wrinkle yang diberikan
yang tertimbun sehingga dapat menyebabkan
tutup berupa kertas berlubang sebagai poros
kematian. Sementara itu pada pengamatan
oksigen. Pengamatan ini dilakukan pada dua
oleh pengamat D3 pertumbuhan
biakan Paramaecium sp., yaitu pada biakan
Paramaecium sp menunjukan kurva non
100 mL dan pada biakan 10 mL. Pada
ekponensial, dimana pada awal pembiakan
pengamatan biakan 100 mL dilakukan oleh
Paramaecium sp mengalami penurunan yang
dua pengamat yaitu pengamat D1 dan
signifikan. Pada hari ke-11 biakan mulai
pengamat D3 yang dilakukan secara
mengalami kenaikan, namun dalam beberapa
bergantian dalam dua atau beberapa hari
hari mengalami penurunan. Kemudian pada
sekali dengan lima kali pengulangan.
hari ke 25 populasi megalami fluktuasi
Untukmempermudah dalam perhitungan
secara tidak tajam dengan rata rata jumlah
populasi digunakan larutan JKJ untuk
populasi tertinggi 5180 individu per 100 mL.
membunuh Paramaecium sp yang akan
Pada akhir pengamatan dihari ke 84 populasi
diamati, sehingga dapat dibedakan antara
justru mengalami kenaikan yang cukup
Paramaecium sp yang mati karena usia
tinggi, hal ini mungkin dapat disebabkan
dengan Paramaecium sp yang mati karena
oleh penambahan medium air jerami
larutan JKJ. Setiap selesai melakukan
sehingga memberikan nutrisi pada sisa
pengamatan dan perhitungan, volume biakan
Paramaecium sp. Sedangkan pada biakan 10
dikurangi hingga 80 mL supaya volume
mL Paramaecium sp grafik menunjukan
biakan seragam dengan biakan awal. Setelah
adanya kenaikan di awal pertumbuhan,
itu biakan ditambahkan medium jerami
setelah mencapai puncak populasi mulai
hingga volume biakan 100 mL, medium ini
mengalami penurunan mulai hari ke 5.
berfungsi sebagai nutrisi bagi Paramaecium
Berdasarkan grafik .. pertumbuhan
sp.
Paramaecium sp mengalami fluktuasi pada
Secara teoritis, tingkat pertumbuhan
hari ke-28, dan diikuti oleh pertumbuhan
Paramaecium sp akan berubah-ubah atau
naik turun populasi selama beberapa hari.
befluktuasi diatas dan dibawah daya dukung
Ketidakstabilan pertumbuhan tersebut dapat
lingkungan. Hal tersebut terbukti dari hasil
disebabkan oleh jumlah nutrisi dari media
praktikum kami, dimana jumlah
jerami yang berkurang kemudian ditambah
Paramaecium sp dari hari ke hari tidak
dengan media jerami baru sehingga
konstan karena mengalami kenaikan dan
pertumbuhanya berubah- ubah.
penurunan yang tidak menentu. Pada
Dalam melakukan analisis dari data
pengamatan Paramaecium sp biakan 100 mL
hasil pengamatan, terdapat tiga cara
oleh pengamat D1 terlihat bahwa pada awal
perhitungan yang kami gunakan untuk
pembiakan Paramaecium sp mengalami
menentukan derajat pertumbuhan intrinsik
pertumbuhan yang signifikan dimana rata-
(r) dan daya dukung lingkungan (K), yaitu
rata pertumbuhan tetinggi mencapai 93920
berdasarkan cara empiris, berdasarkan
individu per 100 mL. Hal ini dapat
persamaan linear antara r dan K, dan antar individu dalam populasi. Sementara itu
berdasarkan eliminasi dua persamaan. berdasarkan grafik 6 diperoleh koefisien
Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh determinasi sebesar 0,288, sehingga dapat
hasil yakni pada pengamatan biakan 100 mL dikatakan bahwa jumlah individu
oleh pengamat D1 diperoleh nilai K dengan berpengaruh terhadap derajat pertumbuhan
cara empiris sebesar 27025 individu. intrinsik sebesar 28,8%. Perhitungan
Selanjutnya dengan menggunakan menggunakan ketiga cara tersebut
persamaan linier antara r dan K untuk biakan menghasilkan nilai K yang berbeda-beda, hal
Paramaecium sp diperoleh nilai K sebesar ini karena penghitungan dilakukan
80 individu. Sedangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda
menggunakan cara eliminasi dua persamaan sehingga asumsi bahwa populasi berfluktuasi
diperoleh nilai K sebesar 70 individu dan pada harga K tidak dapat digunakan atau
nilai derajat pertumbuhan intrinsik ( r ) lonjakan yang terlalu tinggi menunjukan
sebesar -0,233. Berdasarkan grafik 2 bahwa populasi tidak berfluktuasi di sekitar
diperoleh koefisien determinasi sebesar harga K.
0,2145, sehingga dapat dikatakan bahwa
jumlah individu berpengaruh terhadap Kesimpulan
derajat pertumbuhan intrinsik sebesar
Berdasarkan pengamatan ini, dapat
21,34%. Sementara itu pada pengamatan
disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan
biakan 100 mL oleh pengamat D3 diperoleh
mempengaruhi pertumbuhan suatu populasi.
nilai K sebesar 4010 individu menggunakan
Jika pada suatu populasi terdapat sumber
cara empiris. Selanjutnya meggunakan
daya alam yang melimpah maka
persamaan linier didapatkan nilai K sebesar
pertumbuhan suatu individu juga akan
1964 individu, dan menggunakan eliminasi
meningkat. Begitu juga sebaliknya jika
dua persamaan diperoleh nilai K sebesar
jumlah individu meningkat pesat maka
1466 individu dengan nilai r sebesar 0,91.
sumber nutrisi akan semakin
Berdasarkan grafik 4 diperoleh koefisien
berkurangsehingga dapat terjadi kompetisi
determinasi sebesar 0,2824, sehingga dapat
antar individu.
dikatakan bahwa jumlah individu
mempengaruhi derajat pertumbuhan Daftar Pustaka
intrinsik sebesar 28,24%. Sedangkan pada
pengamatan biakan 10 mL didapatkan nilai Deshmukh,Ian. 1922. Ekologi dan Biologi
K dengan cara empiris sebesar 2650 individu, Tropika. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
dengan persamaan linier didapatkan nilai K
sebesar 1280 individu, dan dengan cara Hariyanto, S., Bambang Irawan, dan Thin
eliminasi didapatkan nilai K sebesar 3883 Soedarti. 2008. Teori dan Praktik
individu dengan nilai r sebesar 0,218. Karena Ekologi. Surabaya: Airlangg
nilai r positif maka mempengaruhi tingkat University Press.
pertumbuhan populasi Paramaecium sp. Hal Odum, E. 1966. Dasar-Dasar Ekoogi.
ini berarti tingkat pertumbuhan populasi Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Paramaecium sp dipengaruhi oleh daya
dukung lingkungan. Nilai r positif juga Woodward, John dan Jen Green. 2019.
berarti bahwa nilai minimum atau terjadi Ekologi. Bandung: PT Pakar Raya.
perebutan nutrisi dan sumber daya lainya

Anda mungkin juga menyukai