Anda di halaman 1dari 21

USULAN PENELITIAN SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN USAHA PEMBENIHAN IKAN NILA IJUL DI


DESA SUNGAI ALANG KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN
BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Oleh

TRI ARDI RAMADHAN


1710715310020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2021
USULAN PENELITIAN SKRIPSI
STRATEGI PEMASARAN USAHA PEMBENIHAN IKAN NILA IJUL DI
DESA SUNGAI ALANG KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN
BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Penelitian Skripsi


Pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Oleh

TRI ARDI RAMADHAN


1710715310020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2021

JUDUL : STRATEGI PEMASARAN USAHA PEMBENIHAN


IKAN NILA IJUL DI DESA SUNGAI ALANG
KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN
BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
NAMA : TRI ARDI RAMADHAN
NIM : 1710715310020
JURUSAN : MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
PROGRAM STUDI : SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

Disetujui Oleh :

TIM PEMBIMBING

Dr. Hj. Emmy Lilimantik, S.Pi,MP


(Ketua)

Ahmadi, S.Pi,M.Sc,Ph.D
(Anggota)

Mengetahui,
Dekan, Ketua Program Studi Agrobisnis
Fakultas Perikanan dan Kelautan Perikanan
ULM Fakultas Perikanan dan Kelautan
ULM

Dr. Ir. Hj. AGUSTIANA, MP Muhammad Adnan Zain, S.Pi., MP


NIP. 19630808 198903 2 002 NIP. 19820315 200501 1 002
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis haturkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,


karena atas curahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan Usulan Penelitian Skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran
Usaha Pembenihan Ikan Nila Ijul Di Desa Sungai Alang Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan” ini dapat diselesaikan
Shalawat serta salam praktikan ucapkan dan curahkan untuk Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang telah telah menyampaikan
petunjuk dari Allah kepada seluruh umat manusia.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada setiap pihak, yakni
kepada Ibu Dr. Hj. Emmy Lilimantik, S.Pi,MP selaku ketua (Pembimbing 1) dan
Bapak Ahmadi, S.Pi,M.Sc,Ph.D selaku anggota (Pembimbig 2) karena telah
membantu dan membimbing dalam pembuatan serta penulisan Usulan Skripsi ini.
Semoga perbuatan baik dari pihak-pihak yang telah membantu, mendapatkan
kebaikan dan dimudahkan segala urusannya.
Terkait penulisan dan pembuatan usulan skripsi ini, penulis menyadari
bahwa ada kekurangan yang terdapat pada usulan skripsi ini. Maka dari itu,
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun, agar
kedepannya menjadi lebih baik lagi.

Banjarbaru, 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................................
DAFTAR GAMBAR..............................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................
1.1. Latar Belakang......................................................................
1.2. Perumusan Masalah..............................................................
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..........................................

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................


2.1. Klasifikasi Ikan Nila.............................................................
2.2. Karakteristik Usaha Pembenihan Ikan NIla
(Oreochromis niloticus)).............................................................
2.3. Saluran Pemasaran................................................................
2.4. Analisis SWOT.....................................................................

BAB 3. METODE PENELITIAN.........................................................


3.1. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................
3.2. Metode Pengumpulan Data..................................................
3.3. Jenis dan Sumber Data.........................................................
3.4. Metode Pengambilan Sampel...............................................
3.5. Analisis Data........................................................................
3.5.1. Saluran Pemasaran...........................................................
3.5.2. Analisis SWOT................................................................
3.5.3. Pembobotan.....................................................................
3.5.4. Strategi Pemasaran...........................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................
LAMPIRAN...............................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jenis-Jenis Ikan Yang Terdapat di Kecamatan Karang Intan...


Tabel 1.2. Jenis-Jenis Usaha Perikana Kecamatan Karang Intan..............
Tabel 1.3. Data Produksi Ikan Di Karang Intan..................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Ikan Nila(Oreochromis niloticus)...........................


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Later Belakang

Secara geografis kecamatan karang intan terletak antara 20° 49’ 55” -30°
43’ 38” Lintang Selatan dan 114° 030’ 20” -115° 035’ 37” Bujur Timur.
Kecamatan karang intan berbatasan dengan astambul dan mataraman, dengan luas
geografi seesar 15,35 km² atau 4,61 persen luas kabupaten banjar yang terbagi
menjadi 26 desa, dengan desa terluas berada pada desa kiram dengan luas
wilayah 23,12 km².(GIS Banjar, 2015)
Kecamatan Karang intan dengan Luas wilayah 215,35 km2 dan didukung
jalan negara lebar 10 m dan berada pada ruas jalan Martapura-Riam Kanan dapat
membuat kecamatan karang intan memiliki potensi pada sektor perkebunan,
hortikultura, peternakan, perikanan, kehutanan, sektor industri dan Pariwisata.
Kawasan perikanan kecamatan karang intan sebagian besar dikelola rakyat dengan
jenis usaha karamba jaring apung dan kolam. Kawasan perikanan di Kecamatan
ini masih berpotensi untuk terus dikembangkan terutama budidaya nila, ikan mas,
ikan papuyu, gurame dan bawal dapat dilihat di Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Jenis-Jenis Ikan Yang Terdapat Di Kecamatan Karang Intan


Jenis-Jenis Ikan Yang Terdapat Di Kecamatan Karang Intan
No Nama ikan local Nama ilmiah
.
1 Ikan Nila Oreochromis niloticus
2 Ikan Mas Cyprinus carpio
3 Ikan Gurame Osphronemus goramy
4 Ikan Papuyu Anabas testudineus
5 Ikan Bawal Bramidae sp,
Sumber: GIS Banjar, 2015

Usaha peikanan kecamatan karang intan sungguh memiliki potensi yang


sangat tinggi dikarenakan lokasi yang stategis dimana terdapat banyak sungai
yang melalui kecamatan karang intan. Usaha perikanan yang dijalankan di
kecamatan karang intan adalah usaha budidaya ikan keramba jaring apung(KJA),
usaha budidaya ikan kolam dan usaha pembenihan ikan hal ini bisa dilihat di
Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Jenis-Jenis Usaha Perikana Kecamatan Karang Intan

Jenis-Jenis Usaha Perikana Kecamatan Karang Intan

No. Jenis usaha Media

1 Budidaya pembesaran Keramba jaring apung(KJA)

2 Budidaya pembesaran Kolam

3 Budidaya pembenihan Kolam

Sumber: GIS Banjar, 2015

Berdasarkan potensi perikanan yang ada di kecamatan karang intan,


tingkat produksi ikan sangatlah tinggi dengan rata-rata 55.300 ton per tahun. Pada
tahun 2011 produktifitas ikan kecamatan karang intan mencapai 45.000 ton dan
meningkat menjadi 50.000 ton pada tahun berikut-berikutnya dapat dilihat pada
tabel 1.3. hal ini menujukan bahwa potensi perikanan kecamatan karang intan
masih dapat dikembangkan.

Tabel 1.3. Data Produksi Ikan Di Karang Intan

Data Produksi Ikan Di Karang Intan

Tahun Target IKU(ton) Target Renstra SKPD Realisasi Capaian


.
Tahun(ton) Tahun(ton)

2011 40.100 45.000 45.000

2012 40.100 50.000 50.000

2013 40.100 55.000 55.000


2014 40.100 60.000 60.000

2015 40.100 65.000 65.000

Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Banjar, 2016

Usaha pembibitan/pembenihan ikan kecamatan karang intsn memiliki


jenis-jenis bibit ikan nila, ikan mas dan ikan papuyu. Usaha perikanan kecamatan
karang intan khususnya pembibiatan ikan memiliki potensi tinggi karena
banyaknya usaha pembesaran ikan yang tidak berimmbang dengan usaha
pembibitan ikan sangatlah menguntungkan untuk dijalani Susanti (2020)
menyatakan usaha pembenihan ikan merupakan salah satu bentuk usahatani, dan
merupakan mata rantai dalam usaha pembesaran ikan, dalam fungsinya usaha
pembibitan sebagai penyedia benih bagi petani pembesar. Komoditas utama
pembenihan ikan yang dilakukan oleh petani pembenih di Kabupaten karang intan
salah satunya adalah ikan nila. Komoditas ikan nila cukup potensial untuk
dikembangkan, karena merupakan ikan ekonomis penting di dunia dimana cara
budidaya yang mudah, rasa yang digemari, harga relatif terjangkau, dan memiliki
toleransi yang luas terhadap lingkungan. Selain itu permintaan pasar ikan nila
internasional maupun domestik cukup tinggi.
Usaha pembenihan ikan nila di kecamatan karang intan sangat
mendominas karena banyak usaha pembesaran ikan nila. Ikan nila merupakan
ikan yang mudah beradaptasi sehingga memudahkan proses pembuatan benih ikan
sehingga berkorangnya resiko kerugian yang terjadi akibat tingkat kematian benih
ikan. hal ii yang menjadikan usaha pembenihan ikan nila sangat diminati oleh
kalangan usaha pembenihan ikan.
Penilitian menganai usaha pembenihan ikan nila sangatlah penting
sebagai acuan untuk ushawan baru yang bergerak diperikanan khususnya
pembenihan ikan nila agar dapat menjalankan usaha dengan baik dan benar.
Usaha pembenihan ikan nila ijul sudah beoprasi dari tahun 2012 dan menjadi satu-
satunya usaha pembenihan ikan nila di desa Sungai alang. Usaha ini memiliki 12
kolam pembenihan ikan dengan kolah yang beroprasi sebanyak 6 kolam ikan,
dengan rasio pembuatan bibit ikan sebesar 30-45 ribu ekor per bulan sehingga
membuat usaha pembenihan ikan nila ijul layak untuk menjadi bahan penelitin
mengenai strategi pemasaran pembibitan ikan nila.
1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan pokok yang dapat dirumuskan


dalam penelitian ini adalah sebagai berikit:
1. Bagaimana saluran pemasaran usaha Budidaya ikan nila ijul kota karang intan
Provinsi Kalimantan Selatan?
2. Bagaimana cara menentukan strategi pemasaran usaha Budidaya ikan nila ijul
Kota Karang Intan Provinsi Kalimantan Selatan?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisi saluran pemasaran usaha Budidaya ikan nila ijul Kota Karang
Intan Provinsi Kalimantan Selatan?
2. Menetukan strategi pemasaran usaha Budidaya ikan nila ijul Kota Karang Intan
Provinsi Kalimantan Selatan?
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang saluran pemasaran usaha Budidaya ikan nila
ijul Kota Karang Intan Provinsi Kalimantan Selatan
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang kekuatan dan kelemahan
pemasaran usaha Budidaya ikan nila ijul Kota Karang Intan Provinsi
Kalimantan Selatan.
3. Sebagai bahan bacaan untuk Mahasiswa agar dapat menetukan strategi
pemasaran usaha.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Ikan Nila(Oreochromis niloticus)

Gambar 2.1. Gambar Ikan Nila(Oreochromis niloticus)


Menurut (Saanin, 1984). klasifikasi ikan Nila sebagai berikut:
 Kingdom : Animalia
 Phylum : Chordata
 Class : Actinopterygii
 Order : Perciformes
 Family : Cichilidae
 Genus : Oreochromis
 Species : Oreochromis niloticus
Oreochromis niloticus merupakan nama ilmiah ikan Nila yang resmi
digunakan sekitar 30 tahun yang lalu. Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus)
menurut Saanin (1984), mempunyai bentuk tubuh bulat pipih, pada badan dan
sirip ekor (caudal fin) ditemukan garis lurus. Pada sirip punggung ikan nila
ditemukan garis lurus memanjang. Ikan nila dapat hidup di perairan tawar dengan
menggunakan ekor untuk bergerak. Nila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung
(dorsal fin), sirip dada (pectoral fin) sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin),
dan sirip ekor (caudal fin). Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup
insang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip
perut yang berukuran kecil serta sirip anus berbentuk agak panjang. Sementara itu,
jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat.
2.2. Karakteristik Usaha Pembenihan Ikan NIla(Oreochromis
niloticus)

Usaha budidaya ikan air tawar memang cukup dikenal sebagai usaha
yang memiliki resiko tinggi. Resiko dapat berasal dari resiko karna faktor alam.
Risiko alam adalah potensi penyimpangan hasil karena ketidakmampuan
perusahaan dalam mengadapi alam. Alam bisa menjadi sumber risiko ketika banjir
ataupun bencana alam lain membuat suatu sarana umum menjadi rusak sehingga
proses pengiriman menjadi terhambat. Kondisi alam dan makhluk alam juga dapat
menjadi penyebab munculnya risiko alam. Perubahan suhu yang sering terjadi
menyebabkan munculnya jamur dan protozoa yang dapat mengganggu
keberlangsungan hidup ikan. Risiko ini dapat terjadi apabila sedang musim
kemarau yang cukup panjang yang menyebabkan ketinggian air sungai menurun.
Apabila air sungai sedang surut, maka kadar oksigen dalam air akan menurun, hal
ini yang menyebabkan kematian bibit ikan. Selain itu kotoran-kotoran ikan yang
mengendap di dasar sungai akan naik kotoran ikan tersebut dapat menjadi racun
bagi bibit ikan. (Wahyuni, 2020)
Ikan nila merupakan jenis ikan budidaya yang sangat popular dikalangan
masyarakart. Produksi ikan nila di masyarakat lumayan tinggi. Hal ini didukung
oleh ketersediaan benih yang ada. Benih ikan merupakan tahap awal dari proses
budidaya dan ketersediaan bibit harus memiliki kualitas tinggi. Budidaya benih
ikan nila merupakan salah satu usaha yang mempunyai prospek yang tinggi.
Meskipun terdapat potensi untuk mengmbangkan usaha pembenihan ikan nila,
namun tetap perlu memperhitungkan adanya risiko, mengingat sebagian besar
usaha pertanian memiliki risiko. (Andika, 2019)
Teknik produksi benih ikan nila jantan (maskulinisasi) berkaitan erat
dengan proses awalnya yaitu pembenihan. Pembenihan dilakukan dengan
memelihara seekor ikan nila jantan dan 3–5 ekor ikan nila betina dalam ruang
pemijahan (kolam atau happa) berukuran 1 m2 (acuan standar). Ikan jantan
berukuran ± 200 g/ ekor dan ikan betina ± 150 g/ekor, masingmasing berumur ± 4
bulan. Ruang pemijahan dilengkapi dengan bilahanbilahan bambu yang diatur
rapat seperti pagar.(Mantau, 2005)
2.3. Saluran Pemasaran

Pemasaran produk adalah satu komponen pasca produksi yang perlu


mendapatkan perhatian lebih karena pemasaran merupakan salah satu kunci dalam
pengembangan usaha. Sebagai komoditas yang mudah rusak (perisable),
pemasaran lele harus mendapatkan perhatian yang serius. Panjang pendeknya
saluran pemasaran akan menentukan kualitas lele sehingga akan berpengaruh
terhadap besar kecilnya biaya, keuntungan, margin pemasaran serta efisiensinya.
(Triyanti, 2012)
Saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi organisasi yang
saling tergantung dan terlibat dalam proses menjadikan suatu produk
siap untuk dikonsumsi.(Meldasari, 2018)
Menurut Setiyorini(2018). Penentuan strategi pemasaran terdiri dari hasil
identifikasi dan analisis faktor-faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan, serta faktor-faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman,
selanjutnya digunakan sebagai dasar formulasi alternatif strategi. Perumusan
alternatif strategi dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai faktor yang telah
di identifikasi dan dikelompokkan. Hasil perumusan strategi yang merupakan
kombinasi dari strategi Kekuatan-Peluang (SO), KelemahanPeluang (WO),
Kekuatan-Ancaman (ST) dan Kelemahan-Ancaman (WT) yang terangkum dalam
matriks SWOT.

2.4. Analisis SWOT


Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
faktor internal dan eksternal, yang didasarkan pada logika untuk memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).(Howara, 2013)
Menurut setyorini (2016). Dalam menyusun matriks SWOT terdapat 5
tahapan dalam menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut:
1) Menyusun daftar peluang dan dan ancaman eksternal perusahaan serta
perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
2) Menyusun strategi SO (StrengthOpportunity) dengan cara mencocokkan
kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal.
3) Menyusun strategi WO (Weakness -Opportunity) dengan cara mencocokkan
kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal.
4) Menyusun strategi ST (StrengthThreat) dengan cara mencocokkan kekuatan-
kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal.
5) Menyusun strategi WT (WeaknessThreat) dengan cara mencocokkan
kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal.
Pembobotan terhadap faktor eksternal dilakukan berdasarkan daftar
peluang dan ancaman yang diberi nilai dengan peringkat 1-4), dengan nilai yang
tercermin dalam peringkat faktor eksternal sebagai berikut :
a. Angka 4 merupakan jawaban superior atau sangat memuaskan dan
merupakan pendukung utama dalam usaha.
b. Angka 3 merupakan jawaban di atas rataan (dapat diandalkan).
c. Angka 2 merupakan jawaban rataan dengan kondisi pada umumnya yang
diperoleh pada usaha dimaksud.
d. Angka 1 merupakan jawaban buruk dengan kondisi yang tidak diharapkan
oleh pelaku karena tidak mendukung atau menghambat kelanjutan usaha.
Pada proses Identifikasi faktor internal memiliki perlakuan pembobotan
yang sama dengan faktor eksternal. Setiap faktor dilihat dari pengaruh atau
kepentingannya, baik dari segi kekuatan maupun kelemahan. Nilai bobot yang
diberikan pada faktor internal 1-4 dengan kondisi : 1 = kelemahan utama, 2 =
kelemahan kecil, 3 = kekuatan kecil, 4 = kekuatan utama. Pemberian bobot untuk
faktor eksternal maupun internal dilakukan dengan cara paired comparasion, yaitu
melihat kepentingan masingmasing aspek yang berpengaruh kepada kegiatan
usaha responden.(Jumaddin, 2020)
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Karang Intan Provinsi Kalimantan Selatan.


Tempat penelitian ini ditentukan berdasarkan metode Purpossive Sampling
dengan alasan bahwa di Karang Intan terdapat usaha Pembenihan ikan nila.
Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 4 (empat) bulan yaitu mulai
dari bulan Desember 2020 sampai dengan bulan Mei 2021 dengan beberapa
tahapan, yaitu persiapan, pembuatan proposal, pengambilan data atau pelaksanaan
penelitian, penyusunan dan pengolahan data serta penyelesaian laporan.
Jadual rencana kegiatan penelitian tercantum pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Jadual Kegiatan Penelitian


No Kegiatan Desember Maret April Mei
. Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
1. * * * *
lapangan
Konsultasi
2. usulan
penelitian
Seminar
3. Usulan * *
Penelitian
Pengambilan
data dan
4. * *
pengolahan
data
Konsultasi
5. * * * * * *
Laporan
Seminar hasil
6. *
penelitian
Perbaikan
dan
7. *
Distribusi
Laporan
Sumber : Data Primer Yang di Olah Tahun 2020
Keterangan : 1 2 3 4 = Minggu Kegiatan
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada saat pelaksanaan kegiatan
penelitian adalah sebagai berikut :
a. Metode observasi
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan. observasi atau pengamatan adalah
kegiatan sehari-hari secaraa langsung dengan melihat ke lokasi dan
menyimpulkan pemasalahan yang ada dilapangan serta menganalisis data/keadaan
yang dilihat di lapangan.
b. Metode wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian secara bertatap muka dan berisnteraksi dengan
narasumber melalui percakapan sederhana hingga mendapat informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian langsung.
c. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari informasi dalam bentuk surat,
catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan
sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali
infromasi yang terjadi di masa silam.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi secara langsung dengan pemilik usaha Budidaya ikan nila ijul
Kota Karang Intan Provinsi Kalimantan Selatan
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi yang berkaitan dengan
penelitian sebelum-sebelumnya maupun literatur/junal yang berhubungan
dengan penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis.
3.4 Metode Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode


purposive sampling. purposive sampling adalah pengambilan sampel atau sumber
data dengan pertimbangan tertentu, dimana sampel atau sumber data yang dipilih
dianggap paling tahu tentang usaha yang dijalaninya. Bedasarkan hasil metode
purposive sampling didapatkan hasil usaha Budidaya ikan nila ijul Kota Karang
Intan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai tempat untuk dijadikanya lokasi
penelitian.

3.5 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan
kuantitaif. Analisis deskriptif kualitatif adalah untuk memberikan gambaran serta
keterangan dengan menggunakan kalimat penulis sendiri secara sistematis sesuai
dengan data yang diperoleh dan dikaitkan dengan aspek-aspek teoritis. Analisis
deskriptif kuantitatif adalah untuk memberikan gambaran serta keterangan dengan
menggunakan angka secara sistematis. Analisis data yang digunakan dalam
kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.5.1 Saluran pemasaran

Analisis saluran pemasaran usaha Budidaya ikan nila ijul Kota Karang
Intan Provinsi Kalimantan Selatan yang bersifat deskriptif kualitatif melihat
saluran akhir pemasaran dari tingkat produsen sampai tingkat usaha pembesaan
ikan nila. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis setiap lembaga
pemasaran yang terlibat dan saluran pemasaran yang dilaluinya mulai dari tingkat
produsen (Pembenihan ikan nila) hingga sampai ketingkat usaha pembesaran
akhir.
3.5.2. Analisis SWOT

analisis SWOT digunakan untuk mengtahui kelemahan dan kekuatan


usaha Budidaya ikan nila ijul Kota Karang Intan Provinsi Kalimantan Selatan dari
dalam maupun dari luar. Analisis SWOT bersifat deskriptif kualitatif yang
menjabarkan tentang kekuantan, kelemahan, peluang dan ancaman suatu usaha.
Menurut Howara(2013). Analisis SWOT adalah analisis yang berguna
untuk memperoleh formulasi strategi yang tepat, dan disesuaikan dengan kondisi
dan potensi wilayah. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi faktor internal dan eksternal, yang didasarkan pada logika untuk
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats)
c.5.3. Pembobotan

Pembobotan terhadap faktor eksternal dilakukan berdasarkan daftar


peluang dan ancaman yang diberi nilai dengan peringkat 1-4), dengan nilai yang
tercermin dalam peringkat faktor eksternal sebagai berikut :
a. Angka 4 merupakan jawaban superior atau sangat memuaskan dan
merupakan pendukung utama dalam usaha.
b. Angka 3 merupakan jawaban di atas rataan (dapat diandalkan).
c. Angka 2 merupakan jawaban rataan dengan kondisi pada umumnya yang
diperoleh pada usaha dimaksud.
d. Angka 1 merupakan jawaban buruk dengan kondisi yang tidak diharapkan
oleh pelaku karena tidak mendukung atau menghambat kelanjutan usaha.
Pada proses Identifikasi faktor internal memiliki perlakuan pembobotan
yang sama dengan faktor eksternal. Setiap faktor dilihat dari pengaruh atau
kepentingannya, baik dari segi kekuatan maupun kelemahan. Nilai bobot yang
diberikan pada faktor internal 1-4 dengan kondisi : 1 = kelemahan utama, 2 =
kelemahan kecil, 3 = kekuatan kecil, 4 = kekuatan utama. Pemberian bobot untuk
faktor eksternal maupun internal dilakukan dengan cara paired comparasion, yaitu
melihat kepentingan masingmasing aspek yang berpengaruh kepada kegiatan
usaha responden.(Jumaddin, 2020)
Pembobotan nilai SWOT usaha Budidaya ikan nila ijul Kota Karang
Intan Provinsi Kalimantan Selatan dilakukan untuk menetukan tingkat
kepentingan atau aspek yang paling menonjol dari usaha ini sehingga dapat
dilakukannya tahap selajutnya yakni menetukan strategi pemasaran atau strategi
usaha yang dapat membantu untuk meningkatakan peluang atau kekuatan usaha
Budidaya ikan nila ijul Kota Karang Intan Provinsi Kalimantan Selatan.
3.5.4. Strategi Pemasaran

strategi pemasaran terdiri dari hasil identifikasi dan analisis faktor-faktor


internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, serta faktor-faktor eksternal
yang terdiri dari peluang dan ancaman, selanjutnya digunakan sebagai dasar
formulasi alternatif strategi. Perumusan alternatif strategi dilakukan dengan
mengkombinasikan berbagai faktor yang telah di identifikasi dan dikelompokkan.
Hasil perumusan strategi yang merupakan kombinasi dari strategi Kekuatan-
Peluang (SO), KelemahanPeluang (WO), Kekuatan-Ancaman (ST) dan
Kelemahan-Ancaman (WT) yang terangkum dalam matriks SWOT.

Anda mungkin juga menyukai