Anda di halaman 1dari 6

Nama : M.

Syahdan Tanzil Huda


Nim : 1803402021
Prodi : Bimbingan dan Konseling
Smester : VI ( Enam )
Topik : Kecemasan Akademik

A. Variabel Penelitian
Kecemasan Akademik
B. Definisi Konsepsional
Diawali dengan konsep Freud (dalam Hidayat 2011), kecemasan merupakan ketakutan yang tidak jelas yang
tidak memiliki objek sehingga seringkali individu sulit untuk menunjukkan sumber kecemasan dan sulit untuk
menjelaskannya secara spesifik. Tidak jauh berbeda dengan pendapat dari ahli lain yaitu Atkinson, dkk (1996,
dalam Safaria, 2009) kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan yang dapat menimbulkan gejala
seperti perasaan khawatir, dan rasa takut. Pendapat ini juga sejalan dengan pernyataan dari Priest (1994 dalam
Safaria, 2009) bahwa kecemasan atau perasaan cemas ialah suatu keadaan yang dialami seseorang yang
membuat ia berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Blackburn dan Davidson (1994)
menambahkan bahwa proses terjadinya kecemasan bermula ketika individu bertemu dengan suatu stimulus
yang dirasakan dapat memberi ancaman bagi individu sendiri baik secara langsung atau tidak langsung
berdasarkan hasil pengamatan atau pengalaman dari individu yang diolah melalui proses kognitif dengan
menggunakan skemata. Dari hasil skemata tersebut, individu akan merespons sebuah stimulus berdasarkan
penilaian atau proses kognitif.
Respons yang akan ditimbulkan tergantung dari seberapa baik individu menilai atau mengenali situasi tersebut
dan seberapa baik individu mampu mengendalikan diri dalam menghadapi stimulus atau ancaman tersebut.
C. Definisi Oprasional
Berdasarkan penjelasan mengenai kecemasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan akademik
adalah suatu keadaan atau pengalaman yang tidak menyenangkan yang dialami oleh individu yang
memunculkan rasa khawatir dan takut dalam konteksnya menghadapi tugas-tugas akademik.
D. Indikator Variabel
 Reaksi Emosional
 Reaksi Kognitif
 Reaksi Fisiologis
E. Blue Print Kuesioner
No Aspek Favorabel Unfavorabel Total
1 Reaksi Emosional 11, 44, 22, 6, 33, 16, 34, 46, 18
43, 4, 40, 21, 14 25, 12, 48, 47, 23
2 Reaksi Kognitif 38, 27, 3, 30, 8, 28, 1, 39, 32, 24, 18
41, 31, 7, 35 51, 50, 17, 45
3 Reaksi Fisiologis 15, 29, 53, 52, 54, 6, 49, 19, 18, 18
9, 37, 10, 42, 20 26, 5, 2, 13
Jumlah 27 27 54
F. Kuesioner Penelitian

Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS

Saya cukup yakin dengan kemampuan saya dalam


1.
menjawab semua pertanyaan dalam soal ujian.
Saya merasa santai jika belum mengerjakan tugas
2.
yang diberikan dosen.
Saya akan terus-menerus mengajukan pertanyaan
3.
pada dosen jika saya belum mengerti.
Saya sering menyalahkan diri saya sendiri ketika
4. saya tak mampu menjawab 1 pertanyaan pada soal
ujian.
Saya mampu belajar lebih keras dari biasanya
5.
menjelang ujian dalam keadaan baik-baik saja.
Saya merasa prihatin ketika mendapati hasil kuis
6.
saya jelek.
Saya mengerahkan seluruh kemampuan saya
7. untuk mendapatkan nilai tertinggi pada setiap
mata kuliah yang saya ambil.
Saya sukar berkonsentrasi ketika diberi materi
8.
oleh dosen yang kaku.
Saya dapat merasakan nafas saya berhembus lebih
9. cepat ketika dosen menunjuk saya untuk
menjawab pertanyaan dosen.
Saya merasa sakit pada kepala ketika saya
10. berusaha belajar lebih keras dari biasanya
menjelang ujian.
11. Saya merasa sedih jika IPK saya jelek.

12. Saya merasa santai jika saya tak mampu


menjawab 1 pertanyaan pada soal ujian.
Saya dapat mengerjakan soal ujian dengan tenang
13. meskipun pertanyaan pada soal ujian tidak sesuai
dengan apa yang saya pelajari.
Saya merasa tegang jika akan berdiskusi dengan
14.
dosen.
Saya merasa jantung saya berdetak lebih keras
15.
ketika dosen hendak membagikan hasil ujian.
Saya tidak menyesali jika tidak mampu menjawab
16.
pertanyaan dalam soal ujian.
Saya belajar hanya sesuai kemampuan saya pada
17.
setiap mata kuliah.
Ketika dosen meminta saya menjawab pertanyaan,
18.
saya mampu menjawab dengan tenang.
Saya tetap tenang mengerjakan ujian meskipun
19.
waktu pengerjaan ujian hampir selesai
Saya merasa pusing ketika pertanyaan pada soal
20.
ujian tidak sesuai dengan apa yang saya pelajari.
Saya merasa tegang ketika hendak menerima nilai
21.
satu semester.
Saya merasa sedih ketika hasil ujian saya tidak
22.
sesuai dengan ekspetasi saya.
23. Saya senang jika akan berdiskusi dengan dosen.

Saya tetap fokus pada perkuliahan meskipun


24.
materi kuliah diajar oleh dosen yang kaku.
Saya merasa wajar jika saya mendapat nilai jelek
25.
pada transkrip nilai.
26. Saya merasa bersemangat ketika akan dibagikan
nilai ujian.
Saya khawatir tidak mendapatkan nilai yang tinggi
27. jika saya tidak menjawab semua pertanyaan dalam
soal ujian.
Menjelang ujian, saya membaca materi
28.
secukupnya .
Saya merasa deg-degan ketika dosen membahas
29.
presentasi saya didepan kelas.
Saya sulit berkonsentrasi ketika waktu pengerjaan
30.
kuis yang diberikan dosen akan berakhir.
31. Saya memiliki target IPK yang tinggi.

Saya mampu fokus pada soal kuis yang diberikan


32. oleh dosen meskipun waktu pengerjaan akan
berakhir.
33. Saya merasa biasa saja jika IPK saya jelek.

Saya tak berekspetasi mengenai hasil ujian saya


34. sehingga saya tidak merasa sedih jika mendapati
nilai ujian saya jelek.
Saya merasa takut ketika menjawab pertanyaan
35. dosen mengenai topik yang saya sampaikan ketika
presentasi.
Saya merasa biasa saja ketika dosen membahas
36.
presentasi saya didepan kelas.
Saya dapat merasakan nafas saya berhembus lebih
37.
cepat ketika pembagian nilai ujian.
Menjelang ujian, saya biasa membaca materi
38.
berulang-ulang.
Saya merasa tidak perlu bertanya meskipun saya
39.
belum mengerti mengenai penjelasan dosen.
40. Saya sering merasa tegang ketika sedang
menghadapi ujian.
Saya menjadi sukar berkonsentrasi ketika
41.
diberikan banyak tugas oleh dosen.
Saya merasa mual ketika belum mengerjakan
42.
tugas yang diberikan dosen.
Ketika saya menemukan nilai yang jelek pada
43.
transkrip nilai, saya merasa kasian pada diri saya.
44. Saya merasa sedih jika tidak mampu menjawab
pertanyaan dalam soal ujian.
Saya dapat memberikan jawaban pada dosen
45. dengan tenang saat dosen bertanya mengenai topik
yang saya sampaikan ketika presentasi.
Saya merasa biasa saja melihat hasil kuis saya
46.
jelek.
Saya merasa baik-baik saja jika hendak menerima
47.
nilai satu semester.
48. Saya menghadapi ujian dengan tenang.

Diluar perkuliahan pun, saya tetap merasa nyaman


49.
ketika harus berkomunikasi dengan dosen.
50. Saya tidak memiliki target IPK.

Saya mampu fokus meskipun banyak tugas yang


51.
diberikan oleh dosen.
Nafas saya menjadi tidak teratur ketika waktu
52.
pengerjaan ujian hampir selesai.
Saya merasa detak jantung saya tidak teratur
53. ketika berbicara dengan dosen diluar jam
perkuliahan.
Saya merasa tenang-tenang saja ketika hasil ujian
54.
hendak dibagikan dosen.

Anda mungkin juga menyukai