GAMBARAN UMUM
Pasien dan keluarganya adalah pribadi yang unik dengan sifat, sikap, perilaku yang
berbeda-beda, kebutuhan pribadi, agama, keyakinan, dan nilai-nilai pribadi.
Hasil pelayanan pada pasien akan meningkat bila pasien dan keluarga yang tepat
atau mereka yang berhak mengambil keputusan diikutsertakan dalam pengambilan
keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan harapan, nilai, serta budaya.
Untuk mengoptimalkan hak pasien dalam pemberian pelayanan yang berfokus pada
pasien dimulai dengan menetapkan hak tersebut, kemudian melakukan edukasi
pada pasien serta staf tentang hak dan kewajiban tersebut. Para pasien diberi
informasi tentang hak dan kewajiban mereka dan bagaimana harus bersikap. Para
staf dididik untuk mengerti dan menghormati kepercayaan, nilai-nilai pasien, dan
memberikan pelayanan dengan penuh perhatian serta hormat guna menjaga
martabat dan nilai diri pasien.
Page 1 of 21
STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, SERTA ELEMEN PENILAIAN
Standar HPK.1
Ada regulasi bahwa rumah sakit bertanggung jawab dan mendukung hak pasien dan
keluarga selama dalam asuhan.
Pimpinan rumah sakit memberikan arahan kepada kelompok staf medis (KSM) dan
staf klinis lainnya di unit pelayanan untuk memastikan semua staf di rumah sakit ikut
bertanggung jawab melindungi hak-hak ini.
Rumah sakit menghormati hak dan kewajiban pasien, serta dalam banyak hal
menghormati keluarga pasien, terutama hak untuk menentukan informasi apa saja
yang dapat disampaikan kepada keluarga atau pihak lain terkait asuhan pasien.
Sebagai contoh, pasien tidak ingin diagnosis dirinya disampaikan kepada keluarga.
Hak serta kewajiban pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua
interaksi di rumah sakit, staf rumah sakit, pasien, dan keluarga. Oleh karena itu,
harus ada regulasi yang memastikan semua staf sadar dan tanggap terhadap isu
hak serta kewajiban pasien dan keluarga pada waktu berinteraksi saat memberikan
asuhan kepada pasien.
Page 2 of 21
Standar HPK.1.1
Rumah sakit memberikan asuhan dengan menghargai agama, keyakinan dan nilai-
nilai pribadi pasien, serta merespons permintaan yang berkaitan dengan bimbingan
kerohanian.
Asuhan pasien yang menghargai agama, keyakinan, dan nilai-nilai pribadi akan
membantu kelancaran proses asuhan serta memberikan hasil asuhan yang lebih
baik. Setiap profesional pemberi asuhan (PPA) harus melakukan identifikasi agama
dan memahami agama, keyakinan, nilai-nilai pribadi pasien, serta menerapkan
dalam asuhan pasien yang diberikan.
Jika pasien atau keluarga ingin berbicara dengan seseorang terkait kebutuhan
agama dan spiritualnya maka rumah sakit menetapkan proses untuk menjawab
permintaan ini. Proses ini dilaksanakan melalui staf kerohanian di rumah sakit.
Proses ini menjadi kompleks bila rumah sakit atau negara tidak mengakui secara
resmi atau mempunyai sumber terkait sebuah agama, tetapi bila ada permintaan ini
maka rumah sakit dapat mengambil sumber di luar rumah sakit atau dari keluarga.
Standar HPK.1.2
lnformasi tentang pasien adalah rahasia dan rumah sakit diminta menjaga
kerahasiaan informasi pasien serta menghormati kebutuhan privasinya.
Page 3 of 21
diskusi yang terkait dengan pasien di ruang publik.
Rumah sakit memiliki kebijakan yang menunjukkan apakah pasien memiliki akses
terhadap informasi kesehatan mereka dan proses untuk mendapatkan akses jika
diizinkan.
Rumah sakit diminta menghormati hak privasi pasien terutama ketika diwawancara,
diperiksa, dirawat, dan dipindahkan. Pasien mungkin menginginkan privasinya
terlindung dari para karyawan, pasien lain, masyarakat, dan bahkan dari anggota
keluarga. Di samping itu, pasien mungkin tidak ingin diambil fotonya, direkam, atau
diikutsertakan dalam survei wawancara tentang penelitian dan lainnya. Meskipun
ada beberapa cara pendekatan umum untuk memberikan privasi bagi seluruh
pasien, setiap pasien memiliki harapan privasi yang berbeda atau tambahan privasi
sesuai dengan kebutuhan privasi pasien.
Harapan akan kebutuhan ini mungkin saja berubah seiring dengan waktu dan
kondisi. Oleh karena itu, rumah sakit mengidentifikasi kebutuhan privasi pasien
terkait dengan asuhan pasien. Informasi medis dan kesehatan lainnya ketika
didokumentasikan dan dikumpulkan bersifat penting guna memahami pasien dan
kebutuhannya serta memberikan perawatan dan pelayanan seiring dengan waktu.
Informasi ini dapat berupa kertas atau elektronik atau kombinasi dari keduanya.
Page 4 of 21
pemeriksaan, prosedur, pengobatan, dan transfer pasien. (O,W)
Standar HPK.1.3
Rumah sakit menetapkan ketentuan untuk melindungi harta benda milik pasien dari
kehilangan atau pencurian.
Page 5 of 21
3) area semiterbuka, yaitu area yang terbuka pada saat-saat tertentu dan
tertutup pada saat yang lain, misalnya rawat inap pada saat jam berkunjung
menjadi area terbuka, tetapi di luar jam berkunjung menjadi area tertutup
untuk itu pengunjung di luar jam berkunjung harus diatur, diidentifikasi, dan
menggunakan identitas pengunjung.
Standar HPK 2
Rumah sakit menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung partisipasi pasien
dan keluarga di dalam proses asuhan.
Rumah sakit mendorong pasien dan keluarga terlibat dalam seluruh aspek
pelayanan. Seluruh staf sudah dilatih melaksanakan regulasi dan perannya dalam
mendukung hak pasien serta keluarganya untuk berpatisipasi di dalam proses
asuhannya.
Page 6 of 21
Standar HPK 2.1
Pasien diberitahu tentang semua aspek asuhan medis dan tindakan.
Selama dalam proses asuhan, pasien juga berhak untuk mendapat penjelasan
tentang hasil pengobatan/tindakan termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga.
Pasien serta keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi ini dan berhak
mengetahui siapa dokter yang bertanggungjawab untuk melayaninya yang akan
memberitahu hasil asesmen dan pengobatan/tindakan.
Page 7 of 21
7. Pasien serta keluarga dijelaskan dan memahami tentang haknya dalam
berpartisipasi membuat keputusan terkait asuhan jika diinginkan. (lihat juga AP 1
EP 4; ARK 2.1 EP 4; dan MKE 9 EP 5). (W)
Staf klinis juga memberi tahu pasien, nama dokter, atau profesional pemberi asuhan
(PPA) lainnya sebagai penanggung jawab asuhan pasien yang diberi izin melakukan
tindakan dan prosedur. Sering, pasien bertanya tentang kompetensi, pengalaman,
jangka waktu bekerja di rumah sakit, dan sebagainya dari para DPJP serta PPA
lainnya. Rumah sakit harus menetapkan proses untuk menjawab jika pasien minta
tambahan informasi tentang DPJP dan perawat penanggung jawab asuhan (PPJA)
mereka. (lihat juga MKE 9)
Page 8 of 21
Maksud dan Tujuan HPK 2.3
Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien dapat memutuskan
untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau tidak
meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai. Rumah sakit
memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk membuat
keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut, dan tanggung jawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien serta keluarganya diberitahu tentang
alternatif pelayanan dan pengobatan. (lihat juga ARK 4.4, EP 1)
Page 9 of 21
Elemen Penilaian HPK 2.4
1. Ada regulasi rumah sakit pada saat pasien menolak pelayanan resusitasi,
menunda atau melepas bantuan hidup dasar sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, norma agama, dan budaya masyarakat. (R)
2. Pelaksanaan sesuai dengan regulasi tersebut. (D,W)
Page 10 of 21
2. Rumah sakit mengakui dan mengidentifikasi pasien yang menghadapi kematian
dengan kebutuhan yang unik. (D,W)
3. Staf rumah sakit menghormati hak pasien yang sedang menghadapi kematian,
memiliki kebutuhan yang unik dalam proses asuhan, dan didokumentasikan.
(D,W) (lihat juga MIRM 13 EP 2)
Standar HPK 3
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang
proses untuk menerima, menanggapi, dan menindaklanjuti bila ada pasien
menyampaikan keluhan, konflik, serta perbedaan pendapat tentang pelayanan
pasien. Rumah sakit juga menginformasikan tentang hak pasien untuk berpartisipasi
dalam proses ini.
Rumah sakit menetapkan cara-cara dalam mencari solusi terhadap dilema dan
keluhan tersebut. Rumah sakit mengidentifikasi dalam regulasi, siapa yang perlu
dilibatkan dalam proses, serta bagaimana pasien dan keluarganya berpartisipasi.
Standar HPK 4
Semua pasien diberi tahu tentang hak serta kewajiban dengan metode dan bahasa
yang mudah dimengerti.
Page 11 of 21
sakit menyiapkan keterangan tertulis tentang hak dan kewajiban pasien yang
diberikan pada saat mereka diterima sebagai pasien rawat inap atau mendaftar
sebagai pasien rawat jalan. Keterangan tersebut tersedia di setiap kunjungan atau
tersedia selama tinggal di rumah sakit. Pernyataan dipasang atau disimpan di
fasilitas yang mudah dilihat oleh publik.
Keterangan tertulis diberikan disesuaikan dengan usia dan bahasa pasien. Jika
komunikasi tertulis dengan pasien tidak efektif atau tidak tepat maka pasien dan
keluarga diberi tahu tentang hak serta kewajibannya dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh mereka.
Standar HPK 5
Pada saat pasien diterima waktu mendaftar rawat jalan dan setiap rawat inap, diminta
menandatangani persetujuan umum (general consent). Persetujuan umum (general
consent) harus menjelaskan cakupan dan batasannya.
Rumah sakit diminta untuk memberitahu pasien tentang terdapat peserta didik/
pelatihan yang ikut berpartisipasi dalam asuhan pasien sebagai bagian dari
pendidikan/pelatihan mereka.
Rumah sakit memiliki dokumentasi dalam rekam medik tentang persetujuan umum.
Pasien juga diberi informasi tentang tindakan dan prosedur, serta pengobatan yang
berisiko tinggi yang memerlukan persetujuan khusus (informed consent) secara
Page 12 of 21
Standar HPK 5.2
terpisah.
Page 13 of 21
Persetujuan khusus (informed consent) diberikan sebelum operasi, anestesi
(termasuk sedasi), pemakaian darah dan produk darah, tindakan dan prosedur, serta
pengobatan lain dengan risiko tinggi yang ditetapkan oleh regulasi rumah sakit.
Rumah sakit melatih staf untuk memastikan proses untuk memberikan persetujuan
khusus (informed consent) dilakukan dengan benar. Daftar disusun oleh dokter serta
PPA lainnya yang melakukan tindakan dan prosedur secara kolaboratif. Daftar juga
memuat prosedur serta tindakan yang dilakukan di unit rawat jalan dan rawat inap.
Page 14 of 21
persetujuan. Jika orang lain sebagai pengganti yang memberi persetujuan maka
harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan, nama orang ini dicatat di
rekam medik pasien.
Standar HPK 6
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab untuk melindungi manusia/pasien sebagai
subjek penelitian.
Page 15 of 21
standar profesi yang spesifik untuk penelitian/uji klinis (clinical trial), seperti standar
International Conference on Harmonisation (ICH)/World Health Organization
WHO)/Good Clinical Practice (GCP), dll.
Page 16 of 21
1. manfaat yang diharapkan;
2. kemungkinan/potensi ketidaknyamanan dan risiko;
3. alternatif yang dapat menolong mereka;
4. prosedur yang harus diikuti.
Page 17 of 21
4) mengundurkan diri dari keikutsertaan sewaktu-waktu;
5) informasi ini dikomunikasikan kepada manusia/pasien dan keluarga untuk
membantu pengambilan keputusan terkait partisipasi mereka dalam
penelitian.
Standar HPK 7
Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik penelitian untuk melakukan pengawasan
atas semua penelitian di rumah sakit tersebut yang melibatkan manusia/pasien
sebagai subjeknya.
Page 18 of 21
Maksud dan Tujuan HPK 7
Bila rumah sakit melakukan penelitian/uji klinis (clinical trial) yang melibatkan
manusia/pasien sebagai subjeknya, perlu ditetapkan sebuah komite yang melakukan
pengawasan atas seluruh kegiatan tersebut. Rumah sakit membuat pernyataan
tentang maksud pengawasan kegiatan tersebut. Pengawasan atas kegiatan tersebut
termasuk penelaahan prosedur seluruh protokol penelitian, prosedur untuk
menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi subjek, serta prosedur yang terkait
dengan kerahasiaan dan keamanan atas informasi penelitian dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penelitian.
DONASI ORGAN
Standar HPK 8
Rumah sakit memberi informasi pada pasien serta keluarga tentang bagaimana
memilih untuk mendonorkan organ dan jaringan lainnya.
Page 19 of 21
Rumah sakit bertanggung jawab untuk memastikan tersedia pengawasan untuk
mencegah pasien merasa dipaksa memberikan donasi.
Rumah sakit mendukung pilihan pasien serta keluarga melakukan donasi organ dan
jaringan lain untuk riset dan atau transplantasi. Informasi diberikan kepada pasien
serta keluarga tentang proses donasi dan ketentuan pengadaan organ yang dikelola
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, daerah, atau negara.
Page 20 of 21
4. Rumah sakit bekerja sama dengan rumah sakit lain dan perkumpulan di
masyarakat untuk menghargai serta melaksanakan pilihannya melakukan donasi.
(D,W)
Rumah sakit bekerjasama dengan rumah sakit lain dan badan-badan dalam
masyarakat yang bertanggung jawab terhadap seluruh atau sebagian dan proses
mendapatkan organ, bank organ, serta transportasi atau proses transplantasi.
Page 21 of 21