2016 02 Pemeliharaan Harian Excavator
2016 02 Pemeliharaan Harian Excavator
2016
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi .
Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based
Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai
referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar
pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi
kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut , maka disusunlah modul pelatihan
berbasis kompetensi dengan judul “MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN HARIAN
EXCAVATOR SESUAI PETUNJUK PEMELIHARAAN“ menyadari bahwa modul yang di
susun ini masih jauh dari sempurna . Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan
masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Direktur
Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi
DAFTAR ISI
Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Jabatan Kerja Operator
Excavator dengan uraian sebagai berikut:
BATASAN VARIABEL
1. Kompetensi ini harus diterapkan secara perorangan pada operator alat-alat berat.
2. Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian yang menjadi pedoman
pemeliharaan harian harus tersedia.
3. Konsultasi dengan unit kerja terkait lain dalam kegiatan pemeliharaan dan
pengoperasian excavator.
PANDUAN PENILAIAN
1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan
pengetahuan di bidang :
a) Pemeliharaan harian excavator
b) Identifikasi kelainan fungsi indikator pada panel instrumen selama pemeliharaan
dan pengoperasian excavator.
2. Konteks penilaian :
Unit ini dapat dinilai didalam maupun diluar tempat kerja yang menyangkut
pengetahuan teori. Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja.
Unit ini harus didukung serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan
keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
3. Aspek penting penilaian
Aspek yang harus diperhatikan :
a) Disiplin dalam melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan
b) Penerapan keselamatan kerja selama pelaksanaan pemeliharaan
4. Kaitan dengan Unit :
Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator
excavator yaitu terkait dengan :
a) Melaksanakan keselamatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasian
excavator
b) Melaksanakan pengoperasian sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang
benar
Judul : Melaksanakan pemeliharaan harian excavator sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan Acuan dan standar Halaman 6 dari 8
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.02.05
KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
NO. KOMPETENSI KUNCI
KINERJA
1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2
4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 2
5. Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah 1
7. Menggunakan teknologi 1
Lampiran
1. Buku informasi
2. Buku kerja
3. Buku penilaian
INA.5220.222.02.02.05
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 6
A. Tujuan Umum. ..................................................................................... 6
B. Tujuan Khusus...................................................................................... 6
BAB II MELAKUKAN PEMERIKSAAN KELILING (WALK AROUND INSPECTION) .............. 7
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan Pemeriksaan Keliling ( Walk
around Inspection)................................................................................ 7
1. Tujuan Pemeliharaan ......................................................................... 7
2. Jenis Pemeliharaan............................................................................ 8
B. Keterampilan yang diperlukan untuk melakukan Pemeriksaan Keliling ( Walk
around Inspection).............................................................................. 11
1. Memeriksa Kondisi Semua baut–baut ................................................ 11
2. Memeriksa keadaan lantai parkir ....................................................... 12
3. Memeriksa kondisi bagian-bagian bucket ........................................... 13
4. Memeriksaan ketegangan track ......................................................... 13
5. Memeriksa track frame dan undercarriage ........................................ 166
6. Memeriksa kondisi lampu – lampu kerja............................................. 17
7. Menceratkan bahan bakar ................................................................ 18
C. Sikap Kerja dalam Melakukan Pemeriksaan Keliling (Walk around
Inspection)......................................................................................... 19
BAB III MEMERIKSA PELUMAS , BAHAN BAKAR, AIR PENDINGIN DAN BATER ( aCCU )
...........................................................................................................2020
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Memeriksa Pelumas, Bahan Bakar, Air
Pendingin dan Batere (Accu). ............................................................... 20
1. Pelumas ......................................................................................... 20
2. Bahan bakar ................................................................................... 22
3. Pendingin....................................................................................... 22
4. Batere (Accu) ................................................................................. 23
Judul : Melaksanakan pemeliharaan harian excavator sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan Acuan dan standar Halaman 1 dari 63
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.02.05
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum.
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melaksanakan
pemeliharaan harian sesuai petunjuk pemeliharaan.
B. Tujuan Khusus.
Pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan keliling (walk around inspection)
2. Memeriksa pelumas, bahan bakar, air pendingin dan batere ( accu)
3. Melakukan pemeliharaan setelah engine dihidupkan ( start)
4. Melakukan pemeliharaan selama pengoperasian
5. Melakukan pemeliharaan setelah selesai pengoperasian
BAB II
MELAKUKAN PEMERIKSAAN KELILING (WALK AROUND INSPECTION)
1. Tujuan Pemeliharaan
Maksud pemeliharaan peralatan pada umumnya adalah untuk mempertahankan
kondisi ekonomis peralatan, baik kondisi teknis maupun kinerjanya melalui kegiatan
perawatan yang dilaksanakan oleh operator dan mekanik.
Tujuannya adalah untuk :
• Menjaga agar alat selalu siap operasi
• Mempertahankan dan bila mungkin memperpanjang umur ekonomis alat-alat
berat.
• Mencegah terjadinya kerusakan sebelum waktunya
Judul : Melaksanakan pemeliharaan harian excavator sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan Acuan dan standar Halaman 7 dari 63
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.02.05
2. Jenis Pemeliharaan
Penyebab terjadinya kerusakan pada alat berat adalah karena kurangnya
perawatan dan salah dalam pengoperasian. Untuk menjaga kondisi alat berat siap
operasi perlu dilakukan pemeliharaan yang baik dan disiplin sesuai petunjuk
pemeliharaan.
Secara garis besar pemeliharaan (maintenance) alat berat meliputi :
• Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
• Pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance)
Pemeliharaan pencegahan adalah untuk menjaga agar kondisi dan performance
alat-alat berat tidak menurun serta menghindarkan terjadinya kerusakan komponen
sebelum waktunya.
Pemeiiharaan pencegahan (preventive maintenance) terdiri dari : Pemeliharaan
berkala (periodic maintenance) Perbaikan terjadwal (scheduled overhaul ) Perbaikan
berdasar kondisi (condition based maintenance).
a. Pemeliharaan berkala (periodic maintenance)
Pemeiiharaan berkala (periodic maintenance) adalah pelaksanaan service yang
dilakukan berdasarkan interval waktu yang telah ditentukan dari buku manual
alat dengan berpedoman pada service meter( hour meter alat)
Pemeliharan berkala yang harus dilakukan adalah berdasarkan pada jumlah jam
operasi yang dapat dilihat pada meter servis. Tetapi dalam praktek sangat
dianjurkan untuk mengatur kembali semuanya berdasarkan perhitungan hari,
minggu dan bulan untuk memungkinkan pelaksanaan pemeliharaan lebih
memudahkan dan menyenangkan. Pada lapangan pekerjaan berat atau kondisi
operasi yang berat maka perlu untuk mempersingkat jadwal waktu pemeliharaan
dari waktu yang ditentukan pada buku-buku petunjuk. Pemeliharaan berkala ini
harus dilakukan sesuai petunjuk pada buku operation & maintenance manual
untuk setiap jenis mesin yang digunakan. Pada Hydraulic Excavator
pemeliharaan periodik ini terbagi dalam pemeliharaan setiap 250 jam operasi
dan pemeliharaan setiap 500 jam operasi, pemeliharaan setiap 1000 jam operasi
pemeliharaan setiap 2000 jam operasi, pemeliharaan setiap 4000 jam operasi
pemeliharaan setiap 5000 jam operasi.
Gambar II.1
kemungkinan lepas dari ikatannya, kendor, rusak, patah atau hilang. Hal tersebut
dikarenakan adanya getaran atau gesekan yang terjadi pada waktu unit
dioperasikan. Bila menemukan baut dalam kondisi kendor cepat dikencangkan dan
bila menemukan baut dalam keadaan rusak atau hilang, langsung diganti guna
mencengah kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau dapat merusak
unit tersebut.
Gambar II.2
Gambar II.3
Gambar II.4
Gambar II.5
e. Diukur pada bagian tengah track frame sampai kebagian belakang permukaan track
shoe
Langkah – langkah untuk memeriksa ketegangan track adalah :
Putarlah upper structure 900 dan dan turunkan bucket untuk menaikkan track jauh dari
tanah seperti terlihat pada Gambar II.6
Gambar II.6
Putarlah track mundur dua putaran penuh dan kemudian maju dua putaran penuh, untuk
menghindari terjadinya kecelakaan ketika track posisi dinaikkan tempatkanlah balok
dibawah track frame untuk menopang unit.
Ukurlah jarak ketegangan track pada bagian tengah track frame sampai kebagian
belakang permukaan track shoe sesuai buku petunjuk (track sag spesification 300 mm
sampai 330 mm) seperti pada Gambar II.7
Judul : Melaksanakan pemeliharaan harian excavator sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan Acuan dan standar Halaman 14 dari 63
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.02.05
Gambar II.7
Jika ketegangan track tidak sesuai spesifikasi, kendorkan atau kencangkan track, untuk
mengendorkan atau mengencangkan ketegangan track dapat disetel pada komponen
track adjuster dengan cara sebagai berikut :
• Untuk mengencangkan track Masukkan/tambahkan greace kedalam adjusting
sylinder dengan menggunakan pompa gemuk (greace gun) pada nipple yang
terdapat pada adjusting cylinder . Ukurlah jarak ketegangan track pada bagian
tengah track frame sampai kebagian belakang permukaan track shoe sesuai ukuran
yang telah ditentukan.
• Untuk mengendurkan track kurangi/keluarkan greace dari adjusting cylinder melalui
katup pengeluaran, putarlah katup pengeluaran secara perlahan berlawanan arah
jarum jam sampai greace keluar dari adjusting sylinder. Jika greace tidak keluar
dengan lancar, putarlah track bagian yang diangkat secara perlahan. Bila
ketegangan track yang benar telah didapat maka putarlah katup pengeluaran
searah jarum jam sampai kencang.
Gambar II.8
d. Front Idler.
Ketegangan/kekencangan track diatur oleh idler yang berada pada bagian depan
track frame. Selain untuk mengatur ketegangan / kekencangan track front idler ini
berfungsi sebagai peredam getaran track dengan adanya pegas atau grease yang
berada pada penyetel track (track adjuster).
e. Slewing gear .
Untuk gerakan memutar (swing) dari upper structure, pinion dari motor slewing
(slewingmotor) akan berputar mengelilingi bagian dalam dari slewing gear.
Periksalah track frame dan undercarriage dari kemungkinan ditemukan keretakan,
kebocoran pelumas, keausan, baut-baut yang kendor atau lepas, suara-suara yang
tidak normal/gaduh ketika dioperasikan.
Gambar II.9
Gambar II.10
Water separator berfungsi memisahkan bahan bakar dan air, merupakan gelas penduga
yang didalamnya terdapat pelampung dan batas ukuran ketinggian air yang harus
dicerat/dibuang.
Buanglah air dan endapan pada water separator bila telah mencapai batas ukuran yang
telah ditentukan. Putarlah kran/katub yang berada dibawah water separator
berlawanan arah jarum jam untuk mengeluarkan endapan dan air sampai pelampung
mencapai dasar. Setelah air dan endapan bersih putar kembali kran/katub searah jarum
jam sampai bahan bakar/solar tidak keluar.
BAB III
MEMERIKSA PELUMAS , BAHAN BAKAR, AIR PENDINGIN DAN BATER (ACCU)
2. Bahan bakar
Jenis bahan bakar yang dipakai dalam penggunaan alat-alat berat adalah solar yang
pada saat sekarang dan untuk waktu yang akan datang dituntut berbagai
persyaratan antara lain :
• Memiliki nilai pembakaran yang tinggi sehingga penggunaannya lebih irit/hemat
• Menghasilkan gas buang yang lebih bersih, sehingga tidak menimbulkan polusi
Untuk menjaga agar kinerja mesin tinggi dengan tingkat penggunaan bahan bakar
yang irit/hemat, maka dituntut konstruksi mesin yang memiliki sistem bahan bakar
bertekanan tinggi dan komponen mesin yang sangat presisi seperti :
• Pompa bahan bakar (fuel pump)
• Injector yang memiliki lubang penyemprotan sangat halus
• Filter yang memiliki daya saring yang kuat
Dan akibat konstruksi yang presisi tersebut akan sangat sensitif terhadap air dan
kotoran sehingga bahan bakar harus selalu bersih dari kontaminasi air dan juga
kotoran (debu, dan sebagainya). Untuk menghasilkan gas buang yang bersih, selain
tuntutan teknis diatas, juga bahan bakar yang dipakai harus memenuhi syarat sesuai
dengan yang direkomendasikan oleh pabrik, dan sewaktu-waktu harus dianalisa di
laboratorium.
3. Pendingin
Zat pendingin (coolant) menjaga suhu dalam sistem pendinginan berada pada suhu
kerja yang tepat. Zat pendingin dapat berupa air, dan sebaiknya harus yang bersih
dan sangat dianjurkan yang mutunya dapat diminum. Misalnya air sungai tidak
Judul : Melaksanakan pemeliharaan harian excavator sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan Acuan dan standar Halaman 22 dari 63
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.02.05
dianjurkan untuk dipakai karena banyak mengandung zat kapur dan kotoran lain,
karena bila dipakai akan menyebabkan sistem pendingin cepat tersumbat yang
menyebabkan overheating dan merusak engine Ada beberapa macam additive yang
dapat meningkatkan mutu zat pendingin, dan ada yang menggunakan zat pendingin
khusus seperti Extended Life Coolant yang dipakai pada Merk Caterpillar
Yang perlu diperhatikan operator :
• Periksa level air pendingin setiap hari
• Penambahan menggunakan air bersih
• Periksa sirip radiator dari kotoran atau penyumbatan
• Periksa dari kebocoran pada sistem
• Bila terjadi overheating, jalankan engine pada low idling sampai suhu kembali
normal, kemudian matikan engine dan tunggu sampai dingin baru periksa dan
tambahkan air pendingin
4. Batere (Accu)
Batere berfungsi menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Pemeriksaan
batere ini berfungsi untuk menjaga agar batere selalu dalam kondisi baik dan siap
dipakai sehingga tegangan listrik pada electrical wiring akan tersuplai dengan baik.
Batere juga dapat dengan mudah untuk diisi kembali ( recharge) oleh sistem
pengisian yang ada.
Gambar III.1
• Bila level minyak pelumas berada dibawah tanda L, tambahkan minyak pelumas
melalui tempat pengisian. Dan bila level minyak pelumas berada diatas tanda H,
keluarkan kelebihan minyak pelumas melalui katup pengeluaran (drain valve)
• periksa kembali level minyak pelumas. Apabila level minyak pelumas telah benar,
kuatkan kembali tutup pengisian dengan baik.
Pada dasarnya komponen utama dari sistem hidrolik pada peralatan adalah:
• Tangki minyak hidrolik (oil tank)
• Pompa hidrolik (hydraulic pump)
Minyak hidrolik dari dalam tangki dihisap oleh pompa, dan kemudian dialirkan dengan
tekanan ke dalam sistem malalui saluran hidrolik. Selanjutnya setelah digunakan dalam
menggerakkan aktuator, minyak hidrolik kembali ke dalam tangki hidrolik.
Gambar III.2
• Periksa permukaan oli pada alat pengukur ketinggian permukaan oli pada tangki
hidrolik.
• Oli dalam keadaan cukup jika berada ditengah antara garis merah bawah(L) dan
atas(H)
• Bila permukaan minyak pelumas dibawah tanda L, tambahkan minyak hidrolik melalui
lubang pemasukan (merek dan kekentalannya sama)
Ketika membuka tutup pengisian oli hidrolik, oli kemungkinan akan menyembur, maka
putar tutup (cap) perlahan-lahan untuk membebaskan tekanan internal sebelum
melepas tutup (cap).
Bila oli hidrolik telah diisikan melebihi batas H, matikan engine dan tunggu sampai
minyak hidrolik dingin, kemudian keluarkan kelebihan oli hidrolik melalui lubang
pengeluaran.
Dalam sistem pendinginan air panas dari proses pembakaran dipindahkan dinding
silinder dan ruang bakar melalui lobang air pendingin pada blok dan kepala silinder. Air
pendingin yang panas mengalir ke bagian atas engine kemudian ke tangki radiator
bagian atas, melalui inti radiator ke tangki radiator bagian bawah. Panas dari air
pendingin dipindahkan pendingin udara saat melalui inti radiator dan air pendingin
kembali masuk ke engine pada bagian bawah untuk proses yang akan berulang.
Fungsi sistim pendingin
• Untuk mengurangi panas engine
• Untuk mempertahankan agar temperatur engine selalu pada temperatur kerja
yang paling efisien pada berbagai kondisi.
• Untuk mempercepat engine mencapai temperatur kerjanya
Memeriksa air pendingin pada radiator atau wadah air plastik/reservoir tank:
Periksa permukaan air pendingin pada tangki cadangan/radiator berada pada posisi
antara tanda FULL dan LOW. Tambahkan air bila permukaannya berada di bawah tanda
LOW. Periksa dan pastikan kondisi air pendingin dari kemungkinan tercampur oli atau
benda asing lainnya. Pasang kembali tutup tangki cadangan radiator dengan baik.
Gambar III.3
Apabila penambahan air pendingin lebih banyak dari biasanya, periksa kalau ada
kebocoran pada saluran pendingin.
Ganti penutup radiator bila rusak.
Jangan membuka tutup radiator dalam keadaan engine masih panas / setelah
operasi.karena air radiator dapat meyembur keluar. Lakukanlah pembukaan tutup
setelah engine tidak terlalu panas.
Gambar III.4
Gambar III.5
Memeriksa kipas pendingin seperti ada kerusakan pada kipas,baut pengikat yang
kendor, karena hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan. Periksalah kondisi kipas
setiap hari.
Gambar III.6
Bila mengisi bahan bakar, jangan sampai terlalu penuh sehingga luber (tumpah),
karena dapat mengakibatkan kebakaran atau permukaan menjadi licin. Bersihkan
segera.
Cara memeriksa level bahan bakar sebagai berikut :
Periksa level bahan bakar pada tangki dengan cara melihat kaca penduga pada tangki
atau indikator pada panel monitor. Bila permukaan bahan bakar tidak terlihat pada kaca
penduga atau indicator menunjukan batas minim, tambah bahan bakar melalui lubang
pengisian sambil memperhatikan kaca penduga Isilah bahan bakar pada tangki bahan
bakar sampai batas max hal tersebut untuk mengurangi pengembunan didalam tangki.
Gambar III.7
Periksalah isi bahan bakar melalui alat pengukur pada panel monitor atau gelas
penduga pada tangki. Jika tangki bahan bakar banyak kotoran,maka kuraslah tangki
tersebut dengan membuka lubang pembuangan dibawah tangki. Matikan mesin dan
jauhi dari api pada saat mengisi bahan bakar. Pastikan tutup bahan bakar terpasang
pada tempatnya setelah pengisian.
Gambar III.8
Apabila lubang udara (air breather) pada tutup tangki tersumbat, tekanan dalam tangki
akan menjadi rendah dan bahan bakar kemungkinan tidak akan mengalir. Jadi
bersihkan lubang udara secara teratur.
5. Memeriksa level/permukaan air accu/batere pada setiap sel dari kemungkinan kurang
sesuai dengan ketentuan dan kekencangan pengikatan pool batere serta membersihkan
dari kotoran.
Batere berfungsi menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Pemeriksaan
batere ini berfungsi untuk menjaga agar batere selalu dalam kondisi baik dan siap
dipakai sehingga tegangan listrik pada electrical wiring akan tersuplai dengan baik.
Batere juga dapat dengan mudah untuk diisi kembali ( recharge) oleh sistem pengisian
yang ada.
Cara pemeliharaan batere adalah :
• Periksalah permukaan cairan elektrolit dan isi dengan air suling jika perlu dilakukan
penambahan. Periksalah secara teratur sambungan sambungan kabel dan
perbaikilah jika mengalami masalah
• Cucilah terminal (+) dan (-) dengan air panas jika telah kotor dan oleskan gemuk
setelah dicuci. Hindari air battery /elektrolit mengenai pakaian atau kulit karena
bersifat asam.
• Cucilah tangan dengan air bersih jika terkena air battery tersebut. Perhatikan posisi
pengikatan klem batere harus kuat agar batere tidak goyang saat unit berjalan atau
bekerja untuk menghindari kerusakan batere. Pemasangan yang kuat pada terminal
batere akan mengurangi kerugian tegangan, panas, ataupun korosi.
Gambar III.9
6. Menambah pelumas, bahan bakar, air pendingin dan air batere bila kurang sesuai
dengan petunjuk pemeliharaan
Pelumas, bahan bakar, air pendingin dan air batere ketika dilakukan pemeriksaan
ternyata kurang dari ukuran yang telah ditetapkan, maka perlu ditambah. Tambahlan
bahan–bahan tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan atau jenis bahan
yang telah direkomendasikan oleh pabrik/ buku petunjuk pemeliharaan.
Gambar III.10
7. Memberikan penggemukan (greasing) semua nipel pada bucket sesuai prosedur dan
kondisi lapangan.
Gambar III.11
C. Sikap Kerja dalam Memeriksa Pelumas, Bahan Bakar Air Pendingin dan
Batere (Accu).
Beberapa hal yang perlu dilakukan dengan cermat saat memeriksa pelumas, bahan
bakar, air pendingin dan batere :
• Bila oli hidrolik telah diisikan melebihi batas H, matikan engine dan tunggu sampai
minyak hidrolik dingin, kemudian keluarkan kelebihan oli hidrolik melalui lubang
pengeluaran
• Bila mengisi bahan bakar, jangan sampai terlalu penuh sehingga luber (tumpah),
karena dapat mengakibatkan kebakaran atau permukaan menjadi licin. Bersihkan
segera.
• Apabila lubang udara (air breather) pada tutup tangki tersumbat, tekanan dalam
tangki akan menjadi rendah dan bahan bakar kemungkinan tidak akan mengalir.
Jadi bersihkan lubang udara secara teratur.
• Hindari air batere/elektrolit mengenai pakaian atau kulit karena bersifat asam.
Cucilah tangan dengan air bersih jika terkena air batere tersebut.
BAB IV
MENGHIDUPKAN ENGINE SESUAI PROSEDUR
1. Sabuk pengaman
Sabuk pengaman adalah perangkat keselamatan dan karena itu harus selalu dalam
kondisi baik, jika rusak harus diganti. Ketika unit beroperasi di medan kasar atau di
lereng curam, sabuk pengaman akan membantu menjaga operator di kursi
memungkinkan dia untuk mempertahankan kontrol mesin.
Fungsi utama sabuk pengaman adalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja
pada saat bekerja khususnya pada kegiatan dengan ketinggian atau kedalaman
tertentu. Penggunaan sabuk keselamatan yang benar dapat membantu operator berada
pada posisi yang nyaman dan juga meminimalkan gerakan tubuh sehingga mengurangi
kecelakaan dan nyaman dalam mengendalikan unit.
2. Panel monitor
Monitor panel terdiri dari alat ukur dan lampu-lampu seperti nampak dibawah ini, hal
ini berguna untuk memberikan peringatan kepada operator bila terjadi ketidak
normalan pada kerja mesin dan keadaan agar unit dapat diperiksa dan bekerja dengan
baik.
Gambar IV.1
3. Starter
Gambar IV.2
Gambar IV.3
b. Setelah sabuk pengaman (1) sesuai dengan bentuk tubuh dengan enak dan nyaman
Gambar IV.4
Gambar IV.5
2. Memeriksa panel monitor untuk memastikan semua indikator berfungsi dengan baik.
Monitor yang dipasang pada unit belum sepenuhnya menjamin keadaan dari excavator,
pemeriksaan harian harus dilakukan. Bila unit mengalami masalah maka lampu
peringatan akan menyala disertai dengan bunyi buzzer/alarm. Dalam hal ini tekan
tombol stop buzzer untuk memberhentikan suara buzzer, tetapi lampu peringatan masih
tetap menyala sampai masalah diperbaiki.
Bila monitor atau meteran tidak menyala atau buzzer tidak berbunyi, kemungkinan bola
lampunya rusak atau ada yang putus rangkaian listriknya, maka hubungi mekanik untuk
memperbaikinya. Setelah kurang lebih 3 detik, meteran ( gauges) berikut akan tetap
menyala dan monitor lainnya akan mati.
• Meteran suhu air pendingin engine 10
• Meteran bahan bakar 11
• Tekan skakelar (switch) 16 untuk menghidupkan lampu atas.
Gambar IV.6
Jangan posisikan tuas/ saklar pemutus battere keposisi O/OFF ketika engine
sedang berputar, karena dapat merusak sistim kelistrikan dan engine.
Gambar IV.7
Dengan menempatkan tuas pengaman (Safety Lever) ke bawah maka semua tuas
dan pedal pengontrol tidak dapat berfungsi.
Gambar IV.8
a) Semua lampu petunjuk akan menyala dan alarm akan berbunyi selama 2 detik.
b) Setelah lampu check, versi dari program cluster, nampak pada monitor display
selama 5 detik, maka cluster akan kembali ke awal.
c) Lampu lampu akan menyala selama 2 detik dan setelah itu mati kecuali
• Lampu peringatan pengisian battere (2)
• lampu peringatan tekanan oli engine (1)
Bila pemeriksaan telah selesai dengan baik sesuai petunjuk pemeliharaan maka siap
untuk menghidupkan engine. Bunyikan klakson , sebelum menghidupkan engine untuk
memberikan perhatian terhadap orang yang berada didekatnya.
Gambar IV.9
Gambar IV.10
• Jika engine tidak berhasil distart kembalikan kunci switch keposisi OFF.
• Apabila engine belum hidup, tunggu paling cepat 2 menit sebelum dicoba
dihidupkan kembali.
BAB V
MELAKUKAN PEMELIHARAAN SETELAH ENGINE DIHIDUPKAN (START )
Gambar V.1
Gambar V.2
c. Indikator oli hidrolik (Hydraulic oil temperature gauge)
Monitor ini menunjukan suhu oli hidrolik.
Baris putih : dibawah 30°,
Baris hijau : 30°-105°.
Baris merah : diatas 105°c.
Kisaran hijau menyala ketika operasi. Lakukan pemanasan pada kecepatan rendah
sampai kisaran hijau menyala sebelum operasi mesin. Jika lampu baris merah
manyala (red range) matikan engine dan periksalah penyebab masalah pada sistim
hidrollik.
Gambar V.3
Bila baris merah menyala, engine tetap hidup dengan putaran rendah ( idlle),
matikan engine kemudian periksa air radiator dan engine.
Gambar V.4
e. Lampu indikator peringatan minim bahan bakar ( Feul low level warning lamp )
Bila permukaan bahan bakar kurang dari 31 ltr lampu dan alarm akan menyala.
Isilah segera bahan bakar
Gambar V.5
Gambar V.6
Gambar V.7
h. Lampu indikator peringatan tekanan oli engine ( Engine oil pressure warning lamp )
Lampu monitor dan alarm akan menyala, bila tekanan minyak pelumas engine
rendah. Matikan engine segera, periksa permukaan oli sesuai dengan prosedur.
Gambar V.8
Gambar V.9
j. Lampu indikator peringatan permukaan air radiator ( Coolant level warning lamp )
Lampu monitor dan alarm akan menyala bila permukaan air pendingin rendah /
kurang dalam tangki radiator. Periksa cadangan air dan tambah air secukupnya
Gambar V.10
Gambar V.11
Gambar V.12
Gambar V.13
Gambar V.14
Gambar V.15
Gambar V.16
Gambar V.17
5. Penyebab ada kebocoran minyak pelumas, bahan bakar dan air pendingin
Kebocoran yang terjadi kemunkinan disebabkan oleh rusaknya komponen atau telah
melewati waktu masa pakainya. Selain dari rusaknya komponen bisa juga terjadi karena
kesalahan dalam pemasangan.
Gambar V.18
Alat ukur : Menunjukan status operasi alat.
Lampu peringatan : Menunjukan keadaan unit yang tidak normal (merah).
Lampu pilot : Menunjukan status operasi alat
Setelah engine hidup lampu peringatan pengisian batere (Battery Charging Warning
Lamp) dan lampu Tekanan oli engine (Engine oil pressure Warning lamp) harus dalam
keadaan mati. Ini berarti pengisian batere dan tekanan oli dalam keadaan normal, bila
kedua lampu tersebut masih nyala berarti tidak normal
Setelah engine hidup bila dalam waktu 10 detik indikator tekanan oli engin ( Engine oil
pressure Warning lamp ) tidak berfungsi dengan baik (menyala merah), putar kunci
kontak ke posisi OFF / segera matikan engine.
Dari tanda-tanda yang diberikan dari monitor panel maka dapat kita ketahui adanya
gangguan-gangguan yang dialami oleh mesin atau komponen lainnya, jika terdapat
sinyal yang tidak normal atau sinyal yang menunjukkan tidak sesuai dengan semestinya
maka segera matikan mesin, kemudian segera lakukan pengecekan dan perbaikan.
Untuk menghindari kerusakan yang lebih fatal maka perlu dilakukan sikap siaga dan
tanggap terhadap ketidaknormalan yang ditunjukkan oleh monitor panel.
Gambar V.19
3. Memeriksa kondisi gas buang dari kemungkinan adanya kelainan warna gas buang
Mengetahui warna gas buang merupakan hal penting sebagai langkah dini untuk
mengetahui apakah alat dalam kondisi baik atau tidak. Jika gas buang tidak berwarna
atau sedikit biru, dapat dipastikan pembakaran berlangsung baik, karena terdapat
perbandingan campuran bahan bakar yang tepat.
Bila gas buang berwarna hitam menunjukkan proses pembakaran yang tidak sempurna.
Gas buang yang berwarna putih akan muncul apabila minyak pelumas terlalu banyak
mengalir masuk ke dalam ruang bakar. Hal ini dapat disebabkan kerusakan pada torak,
cincin torak, dinding silinder, katup-katup atau jalan-jalan katup yang rusak. Atau dapat
disebabkan oleh adanya kebocoran pada packing-packing kepala silinder sehingga air
dapat mengalir masuk ke dalam ruang bakar.
Gas buang berwarna hitam disebabkan oleh campuran bahan bakar terlalu kaya udara
sehingga tidak terjadi proses pembakaran yang sempurna. Ada beberapa kemungkinan
yang menyebabkan keadaan tersebut, antara lain saringan udara tersumbat, katup
udara tertutup atau nozzle/pengabut rusak. Pastikan bahwa gas buang yang
dikeluarkan oleh engine/mesin dari hasil proses pembakaran tidak ada warna dalam
gas pembuangan dari knalpot engine tersebut. Warna dari gas buang ini merupakan
indikator kualitas emisi dari gas buang.
4. Memeriksa suara dan getaran engine dari kemungkinan adanya kondisi yang tidak
normal.
Pada waktu engine hidup semua sistim pada engine bekerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Dengan bekerjanya sistim tersebut terjadilah suara dan getaran yang
ditimbulkan oleh engine. Dalam hal ini suara dan geteran tersebut harus dalam keadaan
normal. Cermati suara dan getaran engine, dengan menaikan dan menurunkan
gas/putaran engine secara beraturan hingga putaran mesin penuh. Intervalnya kira-
kira waktu langsam selama 2 detik, lalu waktu digas sampai putaran penuh cukup 1
detik.
5. Melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan tidak ada kebocoran minyak pelumas,
bahan bakar dan air pendingin.
Ketika dilakukan pemeriksaan terhadap Pelumas, air pendingin dan bahan bakar
sebelum engine dihidupkan tidak ditemukan adanya kebocoran. Setelah engine hidup
kemungkinan bisa terjadi kebocoran pada pelumas, air pendingin dan bahan bakar
disebabkan sistim yang ada pada engine sudah mulai berfungsi dengan menghasilkan
tekanan. Untuk itu setelah engine hidup periksalah pelumas, air pendingin dan bahan
bakar dengan melihat langsung pada komponen – komponen yang digunakan pada
sistim tersebut atau dengan melihat panel monitor.
Setelah engine hidup mungkin saja bisa terjadi kerusakan, walaupun sebelumnya telah
dilakukan pemeliharaan. Oleh karenanya setelah engine hidup perlu dilakukan
pemeliharaan dengan cermat melakukan hal-hal sebagai berikut :
• Lakukan pemeriksaan terhadap panel monitor untuk mengetahui fungsi dari
masing-masing indikator
• Lakukan pemanasan engine
• Lakukan pemeriksaan terhadap gas buang dan suara-suara yang tidak normal dari
engine
• Lakukan pemeriksaan terhadap kebocoran pelumas, bahan bakar dan air pendingin
Setelah engine hidup, jangan langsung menaikkan putaran engine karena akan
merusak engine dan turbo. Jika ada hal-hal yang tidak normal segera matikan engine
dan segera perbaiki.
BAB VI
MELAKUKAN PEMELIHARAAN SELAMA PENGOPERASIAN
Gambar VI.1
Bila unit mengalami masalah maka lampu peringatan akan menyala disertai dengan
bunyi buzzer/alarm. Dalam hal ini tekan tombol stop buzzer untuk memberhentakan
suara buzzer,tetapi lampu peringatan masih tetap menyala sampai masalah diperbaiki.
3. Melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan prosedur bila terjadi kelainan pada
fungsi indikator, attachment, under carriage, upper structure dan indikasi kelainan
lainnya.
Bila terjadi kelainan, hentikan pengoperasian unit dan lakukan tindakan yang diperlukan
sesuai dengan prosedure, dan memperhatikan tingkat bahaya dari kelainan atau
kerusakan yang terjadi.
Tindakan yang dilakukan bila terjadi kelaianan atu kerusakan antara lain :
• Parkirlah unit ditempat yang rata dan aman
Judul : Melaksanakan pemeliharaan harian excavator sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan Acuan dan standar Halaman 53 dari 63
Buku Informasi Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.02.05
BAB VII
MELAKUKAN PEMELIHARAAN SETELAH SELESAI PENGOPERASIAN
1. Posisi netral
Selesai beroperasi posisikan excavator pada tempat yang datar/rata dan aman,
kemudian gerakan tuas jalan (travel levers) yang kiri dan kanan pada posisi netral
Gambar VII.1
Gambar VII.2
3. Kedudukan LOCK
Gambar VII.3
4. Pemeriksaan temperatur air pendingin engine, tekanan minyak pelumas engine dan
permukaan bahan bakar pada monitor
Gambar VII.4
Gambar VII.5
Gambar VII.6
• Isilah bahan bakar pada tangki bahan bakar sampai batas max hal tersebut untuk
mengurangi pengembunan didalam tangki.
• Periksalah isi bahan bakar melalui alat pengukur pada panel monitor.
• Jika tangki bahan bakar banyak kotoran, maka kuraslah tangki tersebut dengan
membuka lubang pembuangan dibawah tangki.
• Matikan mesin dan jauhi dari api pada saat mengisi bahan bakar.
• Pastikan tutup bahan bakar terpasang pada tempatnya setelah pengisian
4. Memarkir unit pada lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan prosedur.
Untuk memarkir unit tempatkan unit pada tempat yang sudah ditentukan atau ditempat
yang datar/rata dan aman
Gambar VII.7
5. Mematikan engine sesuai dengan prosedur setelah excavator berada ditempat parkir
dalam keadaan aman.
Jika engine dimatikan langsung setelah unit bekerja tanpa pendinginan terlebih dahulu,
hal tersebut dapat memperpendek usia engine. Jadi sebaiknya dilakukan proses
pendinginan dengan putaran rendah sekitar 5 menit.
Jika engine mengalami overheated/panas berlebihan, engine jangan langsung
dimatikan tetapi tetap dihidupkan pada putaran rendah lalu dimatikan.
Gambar VII.8
• Letakan bucket diatas tanah dan posisikan semua tuas kendali pada keadaan netral.
• Tekan Auto Decel pada posisi “OFF”
• Tetap hidupkan engine pada putaran rendah sekitar 5 menit.
• Setelah pendinginan engine selama 5 menit, putar kunci kontak pada posisi “OFF“,
cabutlah kunci tersebut.
• Posisikan tuas/saklar pemutus battere keposisi O / OFF
• Jangan lupa untuk mengunci pintu kabin dan yang lainnya demi keamanan.
Gambar VII.9
BAB VIII
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Pelatih
Pelatih dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
• Membantu untuk merencanakan proses belajar.
• Membimbing melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
• Membantu untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan mengenai proses belajar .
• Membantu untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
• Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
• Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
2. Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.
Penilai akan :
• Melaksanakan penilaian apabila telah siap dan merencanakan proses belajar dan
penilaian selanjutnya.
• Menjelaskan kepada mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya.
• Mencatat pencapaian / perolehan
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar
B. Sumber-sumber Kepustakaan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses
pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam PBK mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber -
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika
ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak
tersedia/tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
1. Buku Panduan Operator Excavator
2. Buku penuntun Pengoperasian dan Perawatan
B. Manual
1. Pengoperasian Komatsu Hidraulik Excavator PC 200 -5
2. Operator’s Manual Robex 210 LC-7
C. Refernsi Lainnya
1. Pusat Pembinaan Peralatan Departemen Pekerjaan Umum, PEDOMAN TEKNIK
PENGOPERASIAN PERALATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM.
2. Pelatihan Operator Dump Truck, Puslat Jakon Departemen Kimpraswil, OPERATION
AND MAINTENANCE MANUAL PC 200, 200 LC – 6 HIDRAULIC EXCAVATOR
KOMATSU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA .
3. Pelatihan Operator Dump Truck, Puslat Jakon Departemen Kimpraswil,
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
INA.5220.222.02.02.05
2016
PENJELASAN UMUM
Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen
kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI. Ruang lingkup buku kerja ini
meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria
unjuk kerja.
DAFTAR ISI
BAB I
TAHAPAN BELAJAR
A. Langkah-langkah/Tahapan Belajar.
1. Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi
seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dengan pokok-
pokok keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja, yang merupakan persyaratan
kompetensi yang harus dicapai pada setiap KUK yang dijabarkan dalam Indikator
Unjuk Kerja (IUK).
BAB II
TUGAS TEORI DAN PRAKTEK
A. Tugas Teori
Tugas tertulis dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Peserta
dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja.
Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika
Penilai kurang puas dengan kesiapan Peserta dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja,
maka rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan
antara Peserta dan Penilai.
5. Untuk mendeteksi adanya kebocoran minyak pelumas, bahan bakar dan air pendingin
pada waktu melakukan pemeriksaan keliling adalah :
a. Memeriksa jumlah minyak pelumas dan bahan bakar
b. Memeriksa filter pelumas dan bahan bakar
c. Memeriksa lantai parkir
d. Memeriksa tangki bahan bakar, pelumas dan radiator
c. Membuang air atau endapan kotoran yang terdapat pada tangki bahan bakar dan
water separator
d. Menjaga kebersihan tangki
12. lampu peringatan/indicator apa yang akan menyala bila tali kipas putus ?
a. Lampu peringatan tekanan oli engine
b. Lampu peringatan jumlah air radiator
c. Lampu peringatan saringan udara
d. Lampu peringatan pengisian aki
13. Apabila lubang udara (air breather) pada tutup tangki tersumbat, maka
a. Tekanan dalam tangki menjadi tinggi, dan tenaga engine akan naik
b. Tekanan dalam tangki menjadi rendah, dan kemungkinan tenaga engine akan naik
c. Tekanan dalam tangki menjadi rendah, dan kemungkinan solar tidak mengalir,
akhirnya engine akan mati
d. Tekanan dalam tangki menjadi tinggi, dan kemungkinan akan merusak saluran
bahan bakar
14. Pengisian bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar seharusnya dilakukan pada
a. Setiap pagi hari sebelum operasi
b. Setiap hari setelah selesai bekerja dan diisi penuh.
c. Setiap hari sa'at bahan bakar dalam tangki sudah habis.
d. Setiap hari waktu bahan bakar dalam tangki masih setengah
15. Sewaktu Saudara memeriksa air accu, diketahui kurang apa yang dilakukan
a. Mengisi accu dengan air apa saja ketika accu sudah dingin.
b. Mengisi accu dengan air accu pada waktu accu sudah dingin.
c. Begitu engine dimatikan, air accu langsung diisikan
d. Mengisi accu dengan accu zuur yang berat jenisnya 2,6
16.Cara yang paling tepat untuk mengetahui kondisi air cleaner mampet/kotor adalah
dengan :
a. Membuka saringan udara/air cleaner dan menyemprotnya dengan angin.
b. Melihat warna asap/gas buang engine
c. Merasakan/mengamati tenaga mesin.
d. Melihat indikator/ lampu peringatan saringan udara
21. Panel monitor harus diperiksa dan harus dalam kondisi baik, karena
a. Akan lebih nyaman dilihat dan menyenangkan operator selama mengoperasikan
wheel excavator.
b. Akan sangat membantu operator dalam pemantauan semua instrument selama
pemeliharaan dan pengoperasian wheel excavator dengan tepat.
c. Akan memudahkan operator dalam penentuan waktu penggantian minyak pelumas
engine dan hidrolik.
d. Akan membantu operator untuk menghidupkan dan mematikan engine
23. Bila gagal untuk menghidupkan mesin berapa lama harus menunggu untuk
menghidupkan kembali ?
a. 10 detik
b. 30 detik
c. 1. menit
d. 2. menit
26. Salah satu terjadinya suara dan getaran pada engine adalah :
a. Penggantian pelumas engine melebihi batas waktu yang ditentukan
b. Adanya bagian-bagian yang sudah aus melebihi spesifkasi dari komponen yang
c. bersangkutan
d. Unit dioperasikan dengan kasar
e. Kekurangan minyak pelumas
27. Tindakan apakah yang anda lakukan apabila sedang bekerja/operasi tiba-tiba monitor
temperatur air pendingin engine menyala
a. Stop operasi dan matikan engine langsung serta periksa sistem pendingin.
b. Terus operasi sampai lampu mati dengan sendirinya.
c. Stop operasi dan biarkan engine hidup dalam keadaan idle sampai lampu peringatan
mati, kemudian matikan engine dan lapor pada pengawas.
d. Stop operasi, matikan engine dan lapor pada pengawas
d. Di tempat mana saja asal rata, tanahnya keras supaya tidak ambles, cukup aman,
jauh dan sumber api, kemudian bucket diletakkan ditanah, matikan engine sesuai
prosedur, tutup dan kunci kabin operator
4. Siapa yang melakukan pemeriksaan keliling, dan apa saja yang diperiksa ?
Jawab :
................................................................................................................................
................................................................................................................................
20. Bila oli engine dan oli hidrolik kurang, oli apa yang digunakan untuk ditambahkan ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
21. Kapan sebaiknya kita mengisi bahan bakar ?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
27. Pada waktu kunci kontak diposisikan ON, selama dua detik semua lampu indikator
menyala, setelah itu mati kecuali :
................................................................................................................................
................................................................................................................................
28. Setelah engine hidup bila dalam waktu 10 detik indikator tekanan oli engine (Engine
oil pressure Warning lamp) tidak berfungsi dengan baik (menyalamerah), apa yang anda
lakukan ?
Jawab :
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Catatan Penilai :
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
D. Tugas-tugas Praktek
1. Tugas 1
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 1
a. Daftar Peralatan:
APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
2. Tugas 2
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 2
a. Daftar Peralatan:
APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
1. Semua baut diperiksa dari kemungkinan ada Mampu memeriksa kondisi semua
yang kendor, rusak atau hilang baut yang kendor, rusak, atau hilang.
2. Keadaan lantai parkir dibawah alat dan Mampu memeriksa keadaan lantai parkir
bagian lain dari alat diperiksa dari dibawah alat dan bagian lain dari alat
kemungkinan adanya kebocoran minyak diperiksa dari kemungkinan adanya
pelumas, bahan bakar dan air pendingin kebocoran minyak pelumas, bahan
bakar dan air pendingin.
3. Tugas 3
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 3
a. Daftar Peralatan:
APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
1. Sabuk keselamatan dipasang dan Mampu memasang sabuk keselamatan sesuai
dikencangkan sesuai dengan ukuran dengan ukuran tubuh
tubuh
4. Tugas 4
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 4
a. Daftar Peralatan:
APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
1. Semua indikator diperiksa dari Mampu memeriksa semua indikator yang ada di
kemungkinan rusak atau tidak berfungsi. panel monitor
Engine segera dimatikan bila dalam waktu
10 detik tekanan minyak pelumas tidak
berfungsi dengan baik.
3. Kondisi gas buang diperiksa dari Mampu memeriksa warna gas buang
kemungkinan adanya kelainan warna gas
buang
4. Suara engine dan getaran diperiksa dari Mampu mengamati suara dan getaran engine.
kemungkinan adanya kondisi yang tidak
normal.
5. Tugas 5
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 5
b. Daftar Peralatan:
Judul : Melaksanakan pemeliharaan harian excavator sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan Acuan dan standar Halaman 18 dari 21
Buku Kerja Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.05.05
6. Tugas 6
Mendemontrasikan KUK dari Elemen Kompetensi 6
a. Daftar Peralatan:
APD (lengkap untuk pengoperasian excavator)
b. Tugas Praktek
1. Under carriage, bucket dan ruang Mampu membersihkan under carriage, bucket
operator dibersihkan dari kotoran dan ruang operator dari kotoran
4. Unit diparkir pada lokasi yang telah Mampu memarkirkan unit pada lokasi yang
ditentukan sesuai dengan prosedur telah ditentukan
5. Engine dimatikan sesuai dengan Mampu mematikan engine setelah excavator
prosedur setelah excavator berada berada ditempat parkir dalam keadaan aman
ditempat parkir dalam keadaan aman
6. Kedudukan service meter dicatat untuk Mampu mencatat kedudukan service meter
bahan pembuatan laporan operasi untuk bahan pembuatan laporan operasi
INA.5220.222.02.02.05
2016
PENJELASAN UMUM
Buku penilaian untuk unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan dibuat
sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh
tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi
dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka
untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji
komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam
buku penilaian ini.
Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta
pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif
dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten
terhadap unit kompetensi Menyiapkan Informasi dan Laporan Pelatihan.
Metoda Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian yang opsinya sebagai berikut:
1. Metoda Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tertulis
Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih
dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang
dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi
tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban
singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama
tes essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi faktor subyektif penilai.
b. Tes Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu
diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan
peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang.
DAFTAR ISI
BAB I
PENILAIAN TEORI
5. Untuk mendeteksi adanya kebocoran minyak pelumas, bahan bakar dan air pendingin
pada waktu melakukan pemeriksaan keliling adalah :
a. Memeriksa jumlah minyak pelumas dan bahan bakar
b. Memeriksa filter pelumas dan bahan bakar
c. Memeriksa lantai parkir
d. Memeriksa tangki bahan bakar, pelumas dan radiator
jawab : c
12. lampu peringatan/indicator apa yang akan menyala bila tali kipas putus ?
a. Lampu peringatan tekanan oli engine
b. Lampu peringatan jumlah air radiator
c. Lampu peringatan saringan udara
d. Lampu peringatan pengisian aki
jawab : d
13. Apabila lubang udara (air breather) pada tutup tangki tersumbat, maka
a. Tekanan dalam tangki menjadi tinggi, dan tenaga engine akan naik
b. Tekanan dalam tangki menjadi rendah, dan kemungkinan tenaga engine akan
naik
c. Tekanan dalam tangki menjadi rendah, dan kemungkinan solar tidak mengalir,
akhirnya engine akan mati
d. Tekanan dalam tangki menjadi tinggi, dan kemungkinan akan merusak saluran
bahan bakar
jawab : c
14. Pengisian bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar seharusnya dilakukan pada
a. Setiap pagi hari sebelum operasi
b. Setiap hari setelah selesai bekerja dan diisi penuh.
c. Setiap hari sa'at bahan bakar dalam tangki sudah habis.
d. Setiap hari waktu bahan bakar dalam tangki masih setengah
jawab : b
15. Sewaktu Saudara memeriksa air accu, diketahui kurang apa yang dilakukan
a. Mengisi accu dengan air apa saja ketika accu sudah dingin.
b. Mengisi accu dengan air accu pada waktu accu sudah dingin.
Judul : Melaksanakan pemeliharaan harian excavator sesuai dengan petunjuk
pemeliharaan Acuan dan standar Halaman 7 dari 24
Buku Penilaian Versi 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Konstruksi Golongan Pokok Operator Excavator INA.5220.222.02.05.05
16. Cara yang paling tepat untuk mengetahui kondisi air cleaner mampet/kotor adalah
dengan :
a. Membuka saringan udara/air cleaner dan menyemprotnya dengan angin.
b. Melihat warna asap/gas buang engine
c. Merasakan/mengamati tenaga mesin.
d. Melihat indikator/ lampu peringatan saringan udara
jawab : d
21. Panel monitor harus diperiksa dan harus dalam kondisi baik, karena
23. Bila gagal untuk menghidupkan mesin berapa lama harus menunggu untuk
menghidupkan kembali ?
a. 10 detik
b. 30 detik
c. 1. menit
d. 2. menit
jawab : d
26. Salah satu terjadinya suara dan getaran pada engine adalah :
a. Penggantian pelumas engine melebihi batas waktu yang ditentukan
b. Adanya bagian-bagian yang sudah aus melebihi spesifkasi dari komponen yang
bersangkutan
c. Unit dioperasikan dengan kasar
d. Kekurangan minyak pelumas
jawab : b
27.Tindakan apakah yang anda lakukan apabila sedang bekerja/operasi tiba-tiba monitor
temperatur air pendingin engine menyala
a. Stop operasi dan matikan engine langsung serta periksa sistem pendingin.
b. Terus operasi sampai lampu mati dengan sendirinya.
c. Stop operasi dan biarkan engine hidup dalam keadaan idle sampai lampu
peringatan mati, kemudian matikan engine dan lapor pada pengawas.
d. Stop operasi, matikan engine dan lapor pada pengawas
jawab : c
4 Siapa yang melakukan pemeriksaan keliling, dan apa saja yang diperiksa ?
Jawab :
dilakukan oleh seorang operator sebelum operasi. Yaitu memeriksa seluruh bagian
excavator dari mulai bagian depan, kanan/kiri dan belakang, yang meliputi pemeriksaan
bagian bawah (lower structure), bagian atas (upper Structure) dan bagian depan (front
Attachment)
Dari kemungkinan terdapat kebocoran minyak pelumas, bahan bakar, air pendingin dan
minyak hidrolik
20 Bila oli engine dan oli hidrolik kurang, oli apa yang digunakan untuk ditambahkan ?
Jawab :
Menggunakan oli yang dianjurkan oleh pabrik / merek dan kekentalannya sama
27 Pada waktu kunci kontak diposisikan ON, selama dua detik semua lampu indikator
menyala, setelah itu mati kecuali :
Jawab : Lampu peringatan pengisian battere lampu peringatan tekanan oli engine
28 Setelah engine hidup bila dalam waktu 10 detik indikator tekanan oli engine (Engine
oil pressure Warning lamp) tidak berfungsi dengan baik (menyala merah), apa yang anda
lakukan ?
Jawab :
Putar kunci kontak ke posisi OFF / segera matikan engine
1.5. Track frame dan bagian under carriage 1) Melakukan pemeriksaan frame dan bagian
yang lain diperiksa dari kemungkinan –bagian under carriage dari kemungkinan
terjadi retak atau kerusakan lain. retak atau kerusakan lain
• Memeriksa secara visual kondisi frame
kemungkinan retak
• Memeriksa secara visual kondisi under
carriage diantaranya : track roller, carier
roller. Track link, track shoe, front idler,
bushing track, sprocket, motor travel dari
1.6. Semua lampu kerja diperiksa dari 1) Melakukan pemeriksaan lampu kerja
kemungkinan pecah atau hilang. • Memeriksa secara visual lampu-lampu
dari keberadaan pada tempatnya, letak
atau ikatan , kondisinya, kabel dan
fungsinya dengan menggerakkan saklar
lampu.
1.7. Penceratan bahan bakar pada tangki bahan 1) Melakukan penceratan bahan bakar
bakar dan water separator dilakukan untuk • Mencerat bahan bakar dari bawah
mengeluarkan air dan endapan kotoran. tangki dengan membuka drain untuk
membuang endapan kotoran atau air
• Memeriksa water separator dari
endapan atau air, jika ada bukalah kran
yang ada untuk membuang endapan
atau air
2.4. Level/permukaan bahan bakar didalam tangki 1) Melakukan pemeriksaan bahan bakar
diperiksa kecukupannya melalui lubang / kaca pada tangki bahan bakar.
penduga atau dipstik sesuai dengan petunjuk
• Melihat kaca penduga pada tangki
pemeliharaan.
bahan bakar, ketahui batas ukuran yang
ada pastikan bahwa bahan bakar penuh
• Bila gelas penduga tak dapat dibaca,
buka tutup tangki ukur dengan stick,
dapat juga dilihat pada alat ukur panel
monitor
2.5. Level / permukaan air batere (accu) pada 1) Melakukan pemeriksaan batere.
setiap sel diperiksa dari kemungkinan kurang
• Gunakan batere/senter pada kondisi
sesuai dengan ketentuan dan pool batere di
gelap
periksa kekencangan pengikatannya serta
Melihat ukuran upper/lower pada
dibersihkan dari kotoran.
batere, pastikan air batere berada pada
batas upper, atau buka tutup aki lihat air
aki berada pada permukaan bawah
lubang
• Memeriksa kekencangan ikatan /klem
• Membersihkan kotoran pada klem atau
pool aki
2.6. Pelumas, bahan bakar, air pedingin, dan air 1) Melakukan penambahan bahan bakar, air
batere ditambah sesuai dengan petunjuk pendingin dan air batere bila kurang.
pemeliharaan ,bila kurang.
• Menambah bahan bakar, gunakan
pompa atau jirigen isikan melalui lubang
pengisian sampai penuh, jangan
tercecer atau luber, perhatikan
kebersihan
• Menambah air pendingin, isikan melalui
tangki cadangan atau radiator dengan
air yang bersih dan dapat diminum
sesuai ukuran
• Menambah air aki, gunakan air suling,
isikan pada tiap-tiap sel sampai batas
ukuran
2.7. Semua nepel pada bucket diberi 1) Melakukan penggemukan pada semua
penggemukan (greasing) sesuai dengan nepel
procedure dan kondisi • Menggunakan pompa gemuk
• Memompakan gemuk kedalam nipel
sampai gemuk yang ada keluar
• Bila nipel buntu segera diganti
3.1. Sabuk keselamatan dipasang dan 1) Memasang sabuk keselamatan sesuai dengan
dikencangkan sesuai dengan ukuran ukuran tubuh
tubuh • Menyetel tempat duduk sesuai postur
tubuh
• Memasukkan buckle pada pengait
• Menyetel sabuk hingga nyaman
3.2. Panel monitor diperiksa untuk 1) Memeriksa semua indicator berfungsi baik
memastikan semua indikator berfungsi • Memeriksa kondisi pisik panel monitor
dengan baik
• Memasukkan kunci kontak dan memutar
pada posisi ON
• Memeriksa fungsi dari masingmasing
indicator
3.3. Engine distart sesuai dengan prosedur 1) Menghidupkan engine
• Memeriksa semua tuas/lever dalam keadan
netral/terkunci
• Dial/putaran gas diposisikan idle
• Kunci kontak diposisikan ON untuk
memastikan indikator berfungsi baik
• Membunyikan klakson
• Memutar kunci konta pada posisi start
hingga mesin hidup
4.3. Kondisi gas buang diperiksa dari 1) Memeriksa warna gas buang
kemungkinan adanya kelainan warna gas • Menambah putaran engine secara bertahap
buang
• Memperhatikan warna gas buang
• Mengetahui kondisi gas buang yang baik
atua tidak baik
4.4. Suara engine dan getaran diperiksa dari 1) Mengamati suara dan getaran engine
kemungkinan adanya kondisi yang tidak • Mendengarkan suara engine
normal.
• Dapat membandingkan suara engine
normal dengan tidak normal
4.5. Pemeriksaan ulang dilakukan untuk 1) Memeriksa kebocoran pada minyak pelumas,
memastikan tidak ada kebocoran minyak bahan bakar dan air
pendingin
pelumas, bahan bakar dan air pendingin
• Memeriksa secara visual sistim yang
setelah engine hidup
bekerja untuk mengetahui bila ada
kebocoran pada : pelumas engine, minyak
hidrolik, bahan bakar dan air pendingin
5.1. Semua indikator pada instrument 1) Memantau indicator pada panel monitor
panel dipantau untuk mendeteksi • Memantau panel monitor selama
adanya kelainan (tidak berfungsi operasi kemungkinan terjadi ketidak
dengan baik) normalan pada indicator diantaranya
Indicator tekanan oli, pengisian batere,
temperatur engine, temperatur oli
hidrolik, level bahan bakar dan monitor
display
5.2. Kondisi attachment, under carriage 1) Mendeteksi kelainan atau kerusakan pada
dan upper structure dipantau untuk attachment, under carriage dan upper
mendeteksi adanya kelainan structure
operasinya/ kerusakan • Memantau kinerja implement
• Memantau track shoe
5.3. Tindakan yang diperlukan sesuai 1) Melakukan tindakan bila terjadi kelainan
dengan prosedur dilakukan bila terjadi • Melakukan tindakan yang diperlukan
kelainan pada fungsi indikator , sesuai dengan kewenangan operator
attachment, under carriage, upper
• Mencatat kondisi yang terjadi
structure dan indikasi kelainan lainnya.
• Melaporkan kepada atasan/petugas
yang berwenang
6.1. Under carriage, bucket dan ruang 1) Membersihkan under carriage, bucket dan
operator dibersihkan dari kotoran ruang operator dari kotoran
6.2. Komponen excavator diperiksa secara 1) Memeriksa secara visual komponen excavator
visual dari kemungkinan rusak dari kemungkinan rusak
• Memeriksa secara visual bagian under
carriagae, bucket, implement, ruang
operator, ruang engine dari kemungkinan
ditemukan kebocoran atau kelainan baut-
baut yang kendor, lepas atau hilang
6.3. Pengisian Bahan bakar kedalam tangki 1) Mengisikan bahan bakar kedalam tangki
dilakukan sesuai prosedur sesuai prosedur
• Mengisi bahan bakar dilakukan pada sore
hari setelah selesai operasi bertujuan untuk
menghindari pengembunan pada tangki
bahan bakar.
• Pada waktu pengisian bahan bakar, unit di
posisikan pada tempat yang datar atau rata,
hindari dari tercampur kotoran, air dan
jauhkan dari sumber api.
6.4. Unit diparkir pada lokasi yang telah 1) Memarkirkan unit pada lokasi yang telah
ditentukan sesuai dengan prosedur ditentukan
• Menempatkan unit pada tempat yang telah
ditentukan, datar/rata dan aman
• Meletakkan bucket ketanah sesuai ketentuan
atau kondisi lingkungan
• Menetralkan semua tuas kendali
• Menurunkan putaran engine pada posisi idle
• Mendinginkan engine + 5 menit
• Melakukan pemeriksaan ulang
• Mematikan engine/ mencabut kunci kontak
• Mencatat hour meter
• Mengunci unit
6.5. Engine dimatikan sesuai dengan 1) Mematikan engine setelah excavator berada
prosedur setelah excavator berada ditempat parkir dalam keadaan aman
ditempat parkir dalam keadaan aman • Tidak mematikan engine dengan tiba-tiba
• Tetap hidupkan engine pada putaran rendah
sekitar 5 menit
• Memutar kunci kontak pada posisi “OFF“,
mencabut kunci
• Tuas/saklar pemutus battere diposisikan O /
OFF
• Mengunci pintu kabin dan yang lainnya
6.6. Kedudukan service meter dicatat untuk 1) Mencatat kedudukan service meter untuk
bahan pembuatan laporan operasi bahan pembuatan laporan operasi
• Mencatat service meter pada akhir operasi
• Mengisi form laporan
• Menandatangani dan menyerahkan pada
pengawas atau yang berwenang
E. Lembar Penilaian
Unit Kompetensi : Melaksanakan Pemeliharaan Harian Excavator Sesuai
Petunjuk Pemeliharaan
Kode Unit Kompetensi : INA.5220.222.02.05.05
Nama Peserta Pelatihan :
Nama Instruktur :
Kompeten
Peserta dinilai
Kompetensi yang dicapai
Tanda tangan :
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan
Tanda tangan penilai :
Tanggal :
Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut
Tanda tangan Peserta Pelatihan :
Tanggal :