Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

DINAS KESEHATAN

UPTD. PUSKESMAS LIMAU PURUT


Kampung Tangah Nagari Limau Purut Kecamatan V Koto Timur

SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUKESMAS LIMAU PURUT

NOMOR : 031 /C/VIII/SK/HC-SCC/ I /2016

TENTANG

PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPTD PUSKESMAS LIMAU PURUT,


Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan kegiatan pengobatan di UPTD
Puskesmas LIMAU PURUT perlu ditunjang dengan
pemberian obat yang rasional;

b. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di UPT Puskesmas


Rawat Inap LIMAU PURUT diperlukan adanya kebijakan
tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
Puskesmas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu


menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap
LIMAU PURUT tentang Peresepan, Pemesanan dan
Pengelolaan Obat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 30
tahun 2014, tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS LIMAU PURUT


TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT
Kesatu : Menentukan Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat di
Puskesmas
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/ perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : LIMAU PURUT


pada tanggal : 7 Januari 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS LIMAU PURUT

ARDI MUSLIM

LAMPIRAN I
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS LIMAU PURUT
NOMOR : /UKP/VIII/SK/I/2017
TANGGAL : JANUARI 2017
TENTANG : PERESEPAN, PEMESANAN, DAN
PENGELOLAAN OBAT

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


DI UPTD PUSKESMAS LIMAU PURUT

PERESEPAN
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi,
dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di UPTD Puskesmas LIMAU PURUT
untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep
merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna
obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep
harus rasional
Prosedur Peresepan :
 Melakukan skrining resep
1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama dokter,tanggal
penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama, alamat, umur,jenis
kelamin dan berat badan pasien.
2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk sediaan, dosis,cara pakai
dan mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan.
 Penyiapan sediaan farmasi.
1. Menyiapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep.
2. Menghitung kesesuaian dosis.
3. Mengambil obat dan pembawanya dengan menggunakan sarung tangan/alat/spatula/
sendok.
4. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan ke tempat
semula.(untuk tablet dalam kaleng).
5. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
6. Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna biru untuk obat luar.
7. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada
resep serta petunjuk dan informasi lain.
 Menyerahkan obat kepada pasien disertai informasi yang dibutuhkan.

PEMESANAN
Pemesanan/ permintaan obat adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas farmasi
pengelola obat di Puskesmas untuk mengajukan permintaan obat dalam rangka memenuhi
kebutuhan obat di puskesmas yang diajukan ke Instalasi Farmasi Kabupaten

Prosedur Pemesanan Obat di Puskesmas LIMAU PURUT sebagai berikut :


A. Permintaan Rutin
Petugas pengelola obat setiap bulan membuat LPLPO berdasarkan pemakaian obat dalam
satu bulan. Sedangkan pada LPLPO triwulan disertakan permintaan obat untuk 3 bulan
kedepan, disebut dengan Permintaan obat rutin. Dari Permintaan obat rutin didapat Stok
Optimum. Stok Optimum merupakan stok obat yang harus tersedia untuk memenuhi
kebutuhan obat di unit pelayanan.

PO= (PR + WT) x RP

PO = Permintaan Obat Rutin


PR = Jumlah bulan sebelum penerimaan obat rutin
WT = Waktu Tunggu
RP = Rata-rata pemakaian perbulan

Stok Optimum = Permintaan obat rutin-Sisa Stok

Permintaan diterima dan diproses oleh IFK


B. Permintaan Khusus
1. Membuat permintaan obat di luar jadwal distribusi rutin,apabila
kebutuhanmeningkat,menghindari kekosongan,KLB (Kejadian Luar Biasa),obat rusak
dan obat kadaluwarsa.
2. Permintaan Bon dilakukan dengan menggunakan Surat Permintaan yang
ditandatangani Kepala Puskesmas sebelum tanggal 15 setiap bulannya.

PK= (PR + WT) x RP

PK = Permintaan Obat Khusus


PR = Jumlah bulan sebelum penerimaan obat rutin
WT = Waktu Tunggu
RP = Rata-rata pemakaian perbulan

PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan obat merupakan salah kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pancatatan
dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi

Prosedur Pengelolaan Obat


1. Melakukan perencanaan kebutuhan obat dengan mempertimbangkan
a. Pola konsumsi obat periode sebelumnya.
b. Data mutasi obat
c. Proses seleksi obat melibatkan Dokter, Dokter Gigi, Bidan, Perawat serta pengelola
program yang berkaitan dengan pengobatan yang mengacu pada DOEN dan Fornas
d. Data perencanaan pertahun dibuat dengan menggunakan LPLPO
2. Melakukan permintaan Obat
a. Permintaan obat dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.
b. Mengisi kolom permintaan dalam LPLPO
c. Permintaan Diajukan Ke Instalasi Farmasi Kabupaten tiga bulan sekali
d. Untuk kekurangan obat dapat dilakukan permintaan dalam bentuk bon sebelum tgl 15
setiap bulannya.
3. Melakukan penerimaan obat
a. Mengecek kemasan, jumlah, jenis obat sesuai dengan LPLPO, kondisi fisik obat,
kadarluasa
b. Bila tidak memenuhi syarat petugs penerima dapat mengajukan keberatan
c. Jika terdapat kekurangan, penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang (rusak,
jumlah kurang dll)
d. Setiap penambahan obat-oatan dicatat dan dibukukan pada buku peneriman obat dan
kartu stok
4. Melakukan Penyimpanan Obat
a. Obat disimpan menurut sistim FEFO dan FIFO
b. Obat disimpan berdasarkan bentuk dan jenis sediaan (tablet, syrup, salep, injeksi, infus,
dll)
c. Obat disimpan berdasarkan bentuk dan jenis sediaan (tablet, syrup, salep, injeksi, infus,
dll)
d. Mudah atau tidaknya meledak/terbakar
e. Untuk Obat Narkotik dan Psikotropik disimpan dalam lemari khusus.
f. Untuk Obat Exp dan Rusak tempat penyimpanan dipisahkan.
5. Melakukan Pendistribusian Obat
a. Obat didistribusikan setiap bulan ke : unit dan sub unit dipuskesmas (Apotik, UGD, Poli
Gigi, Program TB, Program Gizi, Labor, Imunisasi/Posyandu), Pustu dan Polindes
b. Pendistribusian obat sesuai kebutuhan dan persedian obat puskesmas
6. Melakukan Pengendalian Obat, termasuk penanganan obat hilang, Rusak dan kadaluarsa.
Dilakukan dengan cara :
a. Petugas gudang obat Pusk. Menerima dan mengumpulkan obat rusak dalam gudang.
Jika memang ditemukan obat tidak layak pakai maka segera dikurangkan dari catatan sisa
stok pada masing-masing kartu stok. Petugas melaporkan obat rusak//kadarluasanya kepada
Kepala Puskesmas
b. Ka. Pusk melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak/kadarluasa kepada Dinkes cq.
IFK dan kemudian dibuatkan berita acara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Melakukan Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan
a. Pencatatan : Buku penerimaan obat, Buku Distribusi obat bulanan, catatan pengeluaran
obat harian, kartu stok, buku obat hilang, rusak dan exp.
b. Pelaporan ; LPLPO, 10 pemakaian obat terbanyak, 10 penyakit terbanyak, Laporan
Narkotik dan Psikotropik, Kompilasi Peresepan, Kunjungan, Monitoring, Rekap resep
harian, dll.
c. Semuanya diarsipkan dengan rapi agar mudah ditelusuri.
8. Melakukan Pemantauan dan evaluasi
Memperbaiki secara terus menerus pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai.

Anda mungkin juga menyukai