Anda di halaman 1dari 2

Perencanaan usaha pengelolahan makanan awetan bahan nabati.

Perencanaan usaha pengelolahan makanan awetan bahan nabati keberagamana ini tentu sangat
berkorelasi positif dengan keberagaman sumber daya alamnya, baik nabati maupun hewani.
Perencanaan usaha pengelolalah awetan nabati adalah makanan yang dibuat dari SDA nabati
yang sudah melalui proses pengelolahan yang tepat sesuai dikemas dengan baik, baik
menggunakan pengawet (sesuai kriteria BPOM) maupun tidak sehingga mempunyai umur
simpan yang lebih panjang.
Makanan awetan berbahan dasar nabati yang saat ini beredar sudah cukup banyak, tetapi masih
dapat dikembangkan lebih lanjut, baik kuantitas maupun kualitasnya. Tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan/atau
wisatawan/pendatang.

1) Potensi Makanan Awetan Nabati


Potensi daerah dari bahan nabati yang kaya dan dukungan serta peluang pasar
membuat makanan awetan dari bahan nabati menjadi pilihan potensial bidang yang
ditekuni untuk wirausaha. Pengembangan makanan awetan dari bahan nabati selain
dapat membuka peluang usaha yang cukup besar, juga otomatis dapat memperluas
lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan kesempatan berusaha masyarakat
khususnya di daerah sehingga akan mendorong dan menumbuhkan per-ekonomian
masyara kat daerah. Kekhasan bahan baku, cara memasak, dan filosof dari makanan
awetan berbahan nabati selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun
internasional.

2) Teknologi sederhana
Cara pengelolahan makanan awetan berbahan dasar nabati pada umumnya sangatlah
sederhana dengan menggunakan metode dan alat yang sderhana pula. Bahan baku yang
digunakan juga adalah bahan baku local yang mudah didapatkan di lingkungan
sekitarnya.

3) Bahan baku melimpah


Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, beragam daerah dengan beragam
budaya, juga beragam makanan khas daerahnya. Hampir di setiap daerah mempunyai
makanan khas. Oleh karena itu, kewirausahaan bidang makanan awetan dari bahan
nabati bisa menjadi ide alternatif yang sangat menjanjikan. Ada pesan moral dan
motivasi yang sangat kuat dan melekat dari seorang dosen kewirausahaan senior di
Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Ir Soesarsono Wijandi, MSc (AIm) yaitu:”selama
manusia masih makan, bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati.”

4) Inovasi yang dilakukan pada awetan nabati ada 3 macam:


 Pengolahan
 Pengemasan yang baik
 Modifikasi
10 nama makanan khas Indonesia

 Bika Ambon dan Sirup Markisa –Medan


 Dadih dan Rendang –Padang
 Mochi –Sukabumi
 Bakpia dan Gudeg –Yogyakarta
 Papeda –Maluku dan Papua
 Kripik pisang –Lampung
 Kripik singkong –Bukit Tinggi
 Lumpia Rebung –Semarang
 Rujak Cingur –Surabaya
 Semur Jengkol –Betawi

5) Contoh makanan awetan nabati yang ada modifikasinya


Tempe: modifikasinya menjadi tempe mendoan.

Anda mungkin juga menyukai