Anda di halaman 1dari 5

Marcela Santa Lumintang

4B AKUNTANSI KEUANGAN
18043026/06

1. Berikut yang bukan unsur-unsur PPh badan, adalah ….

A. Badan usaha
B. Berkedudukan di Indonesia
C. Laba/Rugi badan usaha
D. Penghasilan karyawan setahun
E. Pajak penghasilan

2. Yang termasuk subjek pajak badan luar negeri adalah…


A. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia
B. Badan yang tidak didirikan atau bertempat di Indonesia
C. Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui usaha tetap
D. B & c benar

3. Di bawah ini yang termasuk subjek pajak badan dalam negeri adalah….
A. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia
B. Badan yang tidak didirikan atau bertempat di Indonesia
C. Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui usaha tetap
D. Menerima penghasilan dari Indonesia

4. Sebuah lampiran SPT Tahunan PPh berupa kertas kerja yang berisi penyesuaian antara laba/rugi
sebelum pajak menurut komersial dengan laba/rugi menurut SPT Tahunan disebut ....
A. Koreksi komersial
B. Koreksi SPT
C. Koreksi SSP
D. Koreksi fiskal
E. Koreksi SKP
5. Berapa tariff pajak pph badan jika penghasilan s/d Rp 50.000.000
A. 15%
B. 10%
C. 30%
D. 20%
6. Perbedaan yang bersifat tetap dan sekali pajak tidak memperkenankan suatu biaya, maka
selamanya biaya atau pendapatan tersebut harus dikeluarkan dari perhitungan pajak, disebut ….
A. Beda kedudukan
B. Beda langsung
C. Beda tidak langsung
D. Beda tetap
E. Beda waktu

7. Laporan keuangan fiskal adalah ….


A. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan akuntansi yang berlaku secara umum
dan digunakan untuk keperluan penghitungan pajak.
B. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk
keperluan pelaporan kepada pengguna laporan keuangan.
C. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan PSAK dan digunakan untuk keperluan
penghitungan pajak.
D. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk
keperluan penghitungan pajak.
E. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan PSAK dan digunakan untuk keperluan
pengguna laporan keuangan.
8. Koreksi fiskal yang menyebabkan terjadinya bertambahnya laba kena pajak adalah ….
A. Koreksi negatif
B. Koreksi positif
C. Koreksi asosiatif
D. Koreksi degresif
E.Koreksi argumentatif

9. Penyebab terjadinya koreksi fiskal adalah ….


A. Beda tetap dan beda pembebanan
B. Beda waktu dan beda pengakuan
C. Beda waktu dan beda tetap
D. PSAK dan UU Perpajakan
E. SAK ETAP dan beda IFRS
10. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1 Nilai persediaan akhir dicatat terlalu tinggi. ii.
2 Penyusutan mesin disusutkan terlalu kecil.
3 Penyusutan gedung permanen 2% dari harga perolehan.
4 Prive untuk pemilik perusahaan.
Yang termasuk dalam koreksi fiskal positif adalah ….

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4

11. Orang pribadi atau badan yang telah memenuhi kewajiban subjektif maupun kewajiban objektif
disebut ….
A. Wajib Pajak
B. Tahun Pajak
C. Kewajiban Subjektif
D. Orang Pribadi
E. Kewajiban Objektif
12. Yang termasuk objek pajak penghasilan adalah….
A. Warisan
B. Aset
C. Deviden
D. Penghasilan
E. Bantuan Sumbangan
13. Berikut ini yang bukan merupakan syarat untuk bisa melakukan kompensasi kerugian fiskal
adalah ….
A.  Kerugian tidak boleh diakumulasi
B.  Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
C.  Kompensasi kerugian dilakukan secara vertikal dan bukan horizontal
D. Kompensasi Kerugian
E. Jangka waktu kompensasi kerugian fiskal maksimal 5 (lima) tahun
14. Yang merupakan beban yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan
menjadi biaya pada tahun yang bersangkutan, yaitu….
A. Biaya kepatuhan Biaya penyusutan
B. Biaya Kesempatan
C. Biaya umum
D. Biaya gaji, biaya adm,dan bunga
E. Biaya rutin pengelolaan limbah

15. Tanah yang diperbolehkan disusutkan berdasar UU perpajakan adalah ….


A. Tanah yang digunakan untuk gedung kantor perusahaan
B. Tanah yang digunakan sebagai bahan produksi
C. Tanah yang digunakan untuk pendirian gedung produksi
D. Tanah perusahaan yang disewakan
E. Tanah perusahaan yang menganggur

16. Dalam jumlah gaji karyawan sebesar Rp120.000.000,00 termasuk juga pengeluaran untuk
pimpinan sebesar Rp150.000,00 sebulan untuk biaya sopir dan iuran asuransi kecelakaan dan
kematian karyawan Rp10.000.000,00 dan beras dibagikan kepada karyawan Rp2.000.000,00.
Koreksi fiskal untuk gaji karyawan adalah ….
A. Koreksi fiskal negatif Rp120.000.000,00
B. Koreksi fiskal negatif Rp 13.800.000,00
C. Koreksi fiskal positif Rp 13.800.000,00
D. Koreksi fiskal positif Rp 10.000.000,00
E. Koreksi fiskal positif Rp 2.000.000,00

17. Tanah disusutkan sebesar 2% dari harga perolehan Rp500.000.000,00. Maka koreksi fiskal untuk
tanah adalah ….
A. Koreksi fiskal positif Rp10.000.000,00
B. Koreksi fiskal negatif Rp10.000.000,00
C. Koreksi fiskal positif Rp25.000.000,00
D. Koreksi fiskal negatif Rp25.000.000,00
E. Dihapuskan

18. Peraturan perpajakan menetapkan bahwa tarif yang digunakan untuk penyusutan gedung
permanen saldo menurun adalah ….
A. 30%
B. 40%
C. 50%
D. 60%
E. 70%
19. Besarnya tarif penyusutan bangunan permanen adalah sebesar ….
A. 35 %
B. 25 %
C. 15 %
D. 10 %
E. 5 %
20. Perhatikan data di bawah ini.
a. Karyawan Swasta (Pegawai Tetap)
b. Koperasi
c. PNS
d. Firma & CV
e. TNI/POLRI
Yang bukan termasuk subyek PPh Badan adalah ….

A. A,b dan c
B. A,b dan d
C. A,b dan d
D. a, c, dan d
E. a, c, dan e

ESSAY
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Rekonsiliasi Fiskal !
Jawaban :  Rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh wajib pajak (WP) karena terdapat perbedaan
perhitungan antara laba menurut komersial atau akuntansi dengan laba menurut perpajakan.
Dengan demikian, rekonsiliasi fiskal dapat diartikan sebagai usaha mencocokan perbedaan yang
terdapat dalam laporan keuangan komersial dengan perbedaan yang terdapat dalam laporan
keuangan fiskal yang disusun berdasarkan UU perpajakan.

2. Proses rekonsiliasi fiskal ini umumnya dilakukan oleh WP yang berbentuk perusahaan.
Rekonsiliasi dilakukan terhadap pos-pos biaya dan pos-pos penghasilan dalam Laporan keuangan
komersial, antara lain: Sebutkan !
Jawaban :
 Rekonsiliasi terhadap penghasilan yang dikenakan PPh final
 Rekonsiliasi terhadap penghasilan yang bukan merupakan objek pajak.
 WP mengeluarkan biaya-biaya yang tidak boleh menjadi pengurang
penghasilan bruto.
 WP menggunakan metode pencatatan yang berbeda dengan ketentuan
pajak.
3. Apa itu koreksi Fiskal? Dan coba jelaskan juga jenis koreksi Fiskal !
Jawaban : Koreksi fiskal adalah koreksi perhitungan pajak yang diakibatkan
oleh adanya perbedaan pengakuan metode, manfaat, dan umur, dalam
menghitung laba secara komersial atau dengan secara fiskal. Koreksi fiskal
dibedakan menjadi 2 yaitu koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif.
Koreksi fiskal positif akan menyebabkan laba kena pajak akan bertambah,
sedangkan koreksi negatif akan menyebabkan laba kena pajak berkurang.

4. Sebutkan metode penyusutan yang diakui oleh perpajakan!


Jawaban : Metode garis lurus dan metode saldo menurun
5. Jelaskan yang Anda pahami tentang Koreksi Fiskal positif ?
Jawaban : Koreksi Positif. Intinya, tujuan dari koreksi positif adalah
menambah laba komersil atau laba Penghasilan Kena Pajak (PhKP). Jadi,
koreksi positif akan menambahkan pendapatan dan mengurangi atau
mengeluarkan biaya-biaya yang sekiranya harus diakui secara fiskal.

Anda mungkin juga menyukai