NIM : 010001600069
Analisa singkat Perbandingan Perda Kabupaten Depok Nomor 1 Tahun 2015
dengan Perda Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah
1) Kelurahan Beji;
2) Kelurahan Beji Timur;
3) Kelurahan Kemiri
Muka; 4) Kelurahan
Pondok Cina; 5)
Kelurahan Kukusan;
dan 6) Kelurahan Tanah
Baru.
2. Kecamatan Pancoran
Mas, terdiri atas: 1)
Kelurahan Pancoran
Mas;
2) Kelurahan Depok;
3) Kelurahan Depok
Jaya;
4) Kelurahan
Rangkapan Jaya;
5) Kelurahan
Rangkapan Jaya Baru;
dan 6) Kelurahan
Mampang.
3. Kecamatan Cipayung,
terdiri atas: 1)
Kelurahan Cipayung;
2) Kelurahan Cipayung
Jaya;
3) Kelurahan Ratu Jaya;
4) Kelurahan Bojong
Pondok Terong; dan
5) Kelurahan Pondok
Jaya.
4. Kecamatan Sukmajaya,
terdiri atas:
1) Kelurahan
Sukmajaya; 2)
Kelurahan Mekarjaya;
3) Kelurahan Baktijaya
4) Kelurahan Abadijaya;
5) Kelurahan Tirtajaya;
dan 6) Kelurahan
Cisalak.
5. Kecamatan Cilodong,
terdiri atas: 1)
Kelurahan Sukamaju;
2) Kelurahan Cilodong;
3) Kelurahan Kalibaru;
4) Kelurahan Kalimulya;
dan
5) Kelurahan Jatimulya.
1) Kelurahan Limo;
2) Kelurahan Meruyung;
3) Kelurahan Grogol;
dan 4) Kelurahan
Krukut.
7. Kecamatan Cinere,
terdiri atas:
1) Kelurahan Cinere;
2) Kelurahan Gandul;
3) Kelurahan Pangkalan
Jati; dan 4) Kelurahan
Pangkalan Jati Baru.
8. Kecamatan Cimanggis,
terdiri atas: 1)
Kelurahan Cisalak
Pasar;
2) Kelurahan Mekarsari;
3) Kelurahan Tugu;
4) Kelurahan Pasir
Gunung Selatan; 5)
Kelurahan Harjamukti;
dan
6) Kelurahan Curug.
9. Kecamatan Tapos,
terdiri atas: 1)
Kelurahan Tapos;
2) Kelurahan
Leuwinanggung; 3)
Kelurahan Sukatani;
4) Kelurahan Sukamaju
Baru; 5) Kelurahan
Jatijajar;
6) Kelurahan Cilangkap;
dan 7) Kelurahan
Cimpaeun.
10. Kecamatan
Sawangan, terdiri atas:
1) Kelurahan Sawangan;
2) Kelurahan Kedaung;
3) Kelurahan Cinangka;
4) Kelurahan Sawangan
Baru; 5) Kelurahan
Bedahan;
6) Kelurahan
Pengasinan; dan 7)
Kelurahan Pasir Putih.
11. Kecamatan
Bojongsari, terdiri atas:
1) Kelurahan Bojongsari;
2) Kelurahan Bojongsari
Baru;
3) Kelurahan Serua;
4) Kelurahan Pondok
Petir;
5) Kelurahan Curug;
6) Kelurahan Duren
Mekar; dan 7)
Kelurahan Duren
Seribu.
r. Kecamatan Kemang;
s. Kecamatan Rancabungur;
t. Kecamatan Bojong Gede;
u. Kecamatan Tajurhalang;
v. Kecamatan Cibinong;
w. Kecamatan Sukaraja;
x. Kecamatan Cijeruk;
y. Kecamatan Cigombong;
z. Kecamatan Caringin; aa.
Kecamatan Ciawi; bb. Kecamatan
Megamendung;
cc. Kecamatan Cisarua; dd.
Kecamatan Citeureup; ee.
Kecamatan Babakan Madang;
ff. Kecamatan Ciomas; gg.
Kecamatan Tamansari; hh.
Kecamatan Gunung Putri; ii.
Kecamatan Cileungsi; jj.
Kecamatan Klapanunggal; kk.
Kecamatan Jonggol; ll.
Kecamatan Sukamakmur;
mm. Kecamatan Cariu; dan
nn. Kecamatan Tanjungsari.
(3) Batas-batas wilayah Daerah meliputi:
a. sebelah utara, berbatasan
dengan Kabupaten Tangerang dan Kota
Tangerang Selatan (Provinsi Banten),
Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kota
Depok;
b. sebelah timur, berbatasan
dengan Kabupaten Karawang,
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Cianjur;
c. sebelah selatan, berbatasan
dengan
Kabupaten Cianjur dan Kabupaten
Sukabumi;
d. sebelah barat, berbatasan
dengan Kabupaten Lebak (Provinsi
Banten); dan e. sebelah tengah,
berbatasan dengan Kota Bogor.
(4) Luas wilayah administrasi Daerah
kurang lebih 298.620,26
(dua ratus sembilan puluh delapan ribu
enam ratus dua puluh koma dua puluh
enam) hektar.
Pasal 67
(1) Segala bentuk kegiatan dan
pembangunan prasarana dan sarana
harus memperoleh izin pemanfaatan
ruang yang mengacu pada RTRWK.
(2) Setiap orang atau badan hukum
yang memerlukan tanah dalam rangka
penanaman modal wajib mengajukan
izin pemanfaatan ruang kepada Bupati.
Insentif dan Pasal 61 Pasal 69
Disinsentif (1) Insentif dan disinsentif (1) Insentif sebagaimana dimaksud dalam
diberikan kepada masyarakat dan Pasal 68 ayat (2) dapat diberikan kepada:
pelaku usaha di Kabupaten. a. pemerintah desa;
(2) Insentif dan disinsentif b. dunia usaha; dan
merupakan bagian dari mekanisme c. masyarakat
pemberian izin pemanfaatan ruang (2) Pemberian insentif kepada
di Kabupaten. pemerintah desa sebagaimana
(3) Insentif dan disinsentif dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat
diprioritaskan untuk upaya berbentuk:
mempertahankan kawasan lindung, a. pemberian kompensasi;
kawasan pertanian pangan b. penyediaan sarana dan prasarana;
berkelanjutan, dan/atau
pengembangan kawasan peruntukan c. publikasi atau promosi daerah.
industri, permukiman perkotaan, (3) Pemberian insentif kepada dunia
serta perdagangan dan jasa sesuai usaha dan masyarakat sebagaimana
Peraturan Daerah ini. dimaksud pada ayat (1) huruf b dan
(4) Kebijakan insentif meliputi: huruf c, dapat berbentuk:
a. keringanan pajak, pemberian a. pemberian kompensasi;
kompensasi, subsidi silang, imbalan, b. pengurangan retribusi/pajak daerah;
sewa ruang, dan urun saham; c. imbalan;
b. pembangunan serta
d. sewa ruang dan urun saham;
pengadaan infrastruktur;
e. penyediaan prasarana dan sarana;
c. kemudahan prosedur
perizinan; dan/atau f. penghargaan; dan/atau
d. pemberian penghargaan g. kemudahan perizinan.
kepada masyarakat, (4) Insentif kepada pemerintah desa
(5) Kebijakan disinsentif, meliputi: sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
106 dapat diberikan pada pemerintah desa
yang terkena dampak eksternalitas
a. pengenaan pajak yang tinggi yang negatif dari penyediaan infrastruktur
disesuaikan dengan besarnya biaya regional seperti instalasi pengelolaan
yang dibutuhkan untuk mengatasi persampahan regional dan yang mampu
dampak yang ditimbulkan akibat secara definitif menetapkan lahan
pemanfaatan ruang; dan/atau b. pertanian pangan berkelanjutan dan
pembatasan penyediaan mempertahankan kegiatan pertanian
infrastruktur, pengenaan lainnya dalam sebuah kawasan yang
kompensasi, dan penalti. kompak untuk menjamin ketahanan
(6) Pengembangan kebijakan insentif pangan dan lingkungan yang
dan disinsentif ini akan ditetapkan berkelanjutan.
secara terpisah dengan (5) Insentif kepada dunia usaha dan
memperhatikan : masyarakat sebagaimana dimaksud pada
a. kebijakan insentif dan ayat (3) dapat diberikan kepada dunia
disinsentif yang sudah dirumuskan usaha dan masyarakat terhadap jenis
oleh peraturan perundangan yang kegiatan yang mendukung perwujudan
ada; dan ruang yang terkait penyediaan pelayanan
b. kajian tentang kemampuan umum, pengurangan intensitas
dan dampak kebijakan terhadap bangunan, pemanfaatan teknologi ramah
sistem fiskal Kabupaten. lingkungan, dan penyediaan ruang
(7) Tatacara dan mekanisme terbuka hijau.
pemberian insentif dan disinsentif (6) Ketentuan mengenai bentuk dan
sebagaimana dimaksud pada ayat tata cara pemberian insentif diatur lebih
(4) mengenai kebijakan insentif dan lanjut dengan Peraturan Bupati.
disinsentif diatur dengan Peraturan Paragraf 3
Bupati. Ketentuan Disinsentif
Pasal 70
(1) Disinsentif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 68 ayat (3) dapat
diberikan kepada: a. pemerintah
desa;
b. dunia usaha; dan
c. masyarakat.
(2) Pemberian disinsentif kepada
pemerintah desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat
berbentuk:
a. pembatasan penyediaan sarana
dan prasarana; dan/atau
b. pensyaratan khusus dalam
penetapan. (3) Pemberian disinsentif
kepada dunia usaha dan masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dan huruf c, dapat berbentuk:
a. pengenaan pajak/retribusi yang tinggi;