Anda di halaman 1dari 7

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)

KECAMATAN KRANGGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I f. Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang


PENDAHULUAN Penataan Ruang;
g. Undang-undang No. 30 tahun 2007 tentang Energi;
1.1 Dasar Hukum Penyusunan RDTR h. Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu
Dasar Hukum yang digunakan dalam penyusunan Lintas & Angkutan Jalan;
RDTR adalah: i. Undang-undang No. 30 tahun 2009 tentang
1. Undang-Undang : Ketenagalistrikan;
a. Undang-Undang No.5 Tahun 1990 tentang j. Undang-undang No. 32 tahun   2009   tentang  
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Perlindungan  dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Ekosistemnya; k. Undang-undang  No.  41  tahun  2009  tentang
b. Undang-undang No. 41 0Tahun 1999 tentang Perlindungan  Lahan Pertanian Pangan
Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Berkelanjutan;
Peraturan Pengganti Undang-Undang No.1 tahun l. Undang-undang No. 1 tahun 2011 tentang
2004 yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
No.19 tahun 2004; m. Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang
c. Undang-undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Pemerintahan Daerah.
Daya Air; 2. Peraturan Pemerintah
d. Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan; a. Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2000 tentang
e. Undang-undang No. 24 tahun 2007 tentang Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah;
Penanggulangan Bencana; b. Peraturan Pemerintah No.10 tahun2010 tentang
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan;

PERENCAN
AAN 1
WILAYAH
DAN KOTA
FAKULTAS
TEKNIK
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN KRANGGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

c. Peraturan PemerintahNo. 11 tahun 2010 tentang b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.50 tahun 2009
Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar; tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang
d. Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2010 tentang Daerah;
Penyelenggaraan Penataan Ruang; c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.47 tahun 2012
e. Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2010 tentang tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah
Penggunaan Kawasan Hutan. Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
3. Peraturan Presidendan Keputusan Presiden Bdan kabupaten/Kota (Berita Negara Republik
a. Keputusan Presiden No. 57 tahun1989 tentang Indonesia Tahun 2012 Nomor 647);
Kriteria Kawasan Budidaya; d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
b. Keputusan Presiden No.32 Tahun1990 tentang nomor:20/PRT/M/2011 tentang  Pedoman
Pengelolaan Kawasan Lindung; Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
c. Keputusan Presiden No. 4 Tahun2009 tentang Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional;
d. Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang 1.2 Tinjauan Terhadap RTRW Kabupaten /Kota
Kebijakan Energi Nasional. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusuan Rencana Tata
4. Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri
Ruang Wilayah Kabupaten, Rencana Tata Ruang Wilayah
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.28 tahun 2008
Kabupaten adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari
tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
wilayah kabupaten, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi
Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah;
penataan ruang wilayah kabupaten, rencana struktur ruang
wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten,

PERENCAN
AAN 2
WILAYAH
DAN KOTA
FAKULTAS
TEKNIK
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN KRANGGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan 2. Sistem jaringan transportasi yaitu jalan nasional dan
ruang wilayah kabupaten, dan ketentuan pengendalian provinsi ruas jalan kolektor batas Kota Temanggung-
pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Kranggan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung 3. Sistem jaringan lingkungan yaitu rencana lokasi
Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan Pengembangan
Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2031, Kabupaten instalasi pengolahan limbah industry.
Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa 4. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
Tengah, dan RTRW Kabupaten Temanggung memiliki tujuan kawasan bawahannya sebagai kawasan resapan air.
untuk mewujudkan ruang Kabupaten berbasis pertanan yang 5. Kawasan perlindungan setempat bahwa terdapat Ruang
didukung industry, perdagangan, pariwisata, dan sosial budaya Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Kranggan.
masyarakat dalam kesatuan sistem wilayah yang aman, 6. Kawasan rawan bencana alam seperti kekeringan.
nyaman, produktif, dan berkelanjutan. 7. Kawasan lindung geologi sebagai kawasan yang
Kabupaten Temanggung memiliki 20 Kecamatan, salah memberikan perlindungan dengan adanya Cekungan
satunya yaitu Kecamatan Kranggan. Kecamatan Kranggan Air Tanah (CAT)
memiliki 12 Desa dan 1 Kelurahan. Berdasarkan Peraturan 8. Kawasan peruntukan Industri yang terdiri atas industry
Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012 tentang besar, menengah, dan kecil dan/mikro.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun 9. Kawasan peruntukan lainnya yaitu Kawasan pertahanan
2011-2031, arahan pengembangan Kecamatan Kranggan dan keamanan berupa daerah latihan.
adalah sebagai berikut: 10. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan
1. Sistem pusat pelayanan PKLp (Pusat Kegiatan Lokal ekonomi yaitu Kawasan Peruntukan Industri.
promosi)

PERENCAN
AAN 3
WILAYAH
DAN KOTA
FAKULTAS
TEKNIK
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN KRANGGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

1.3 Tinjauan Kebijakan dan Strategi RTRW h. Peningkatan pengelolaan Kawasan Lindung
Kabupaten/Kota i. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya
Dalam rangka mewujudkan Tujuan Penataan Ruang sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan
RTRW Kabupaten Temanggung, maka dibuatlah kebijakan dan hidup
strategi penataan ruang Kabupaten Temanggung. j. Peningkatan fungsi Kawasan untuk pertahanan dan
1.3.1 Kebijakan Penataan Ruang RTRW Kabupaten keamanan
Temanggung k. Pengembangan Kawasan strategis Daerah
1. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang disusun 1.3.2 Strategi Penataan Ruang RTRW Kabupaten
kebijakan penataan ruang. Temanggung
2. Kebijakan penataan ruang sebagaimana dimaksud, 1. Strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian
meliputi : produktif sebagaiamana dimaksud pada ayat 2 huruf a,
a. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif meliputi :
b. Pengembangan industri berbahan baku lokal a. Menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan
c. Pengembangan pusat pelayanan b. Mengarahkan perkembangan kegiatan terbangun
d. Pengembangan kepariwisataan pada lahan-lahan yang bukan tanah sawah irigasi
e. Peningkatan keterkaitan Kawasan Perkotaan- c. Mengembangkan dan merevitalisasi jaringan irigasi,
perdesaan dan
f. Pengembangan Kawasan Perkotaan yang mampu d. Meningkatkan produktivitas lahan
berfungsi sebagai pusat pemasaran hasil komoditas 2. Strategi pengembangan industri berbahan baku lokal
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b, meliputi :
g. Pengembangan prasarana wilayah Daerah

PERENCAN
AAN 4
WILAYAH
DAN KOTA
FAKULTAS
TEKNIK
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN KRANGGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

a. Mengarahkan pengembangan kegiatan industri hasil b. Mengembangkan tujuan wisata buatan berbasis
hutan keanekaragaman flora dan fauna serta aneka
b. Mengembangkan agro industri untuk meningkatkan wahana permainan
nilai tambah produk pertanian c. Meningkatkan usaha pemasaran pariwisata dan
c. Mengembangkan industri kreatif yang berbahan kerjasama promosi antar daerah
baku lokal, dan d. Meningkatkan peran masyarakat dalam perwujudan
d. Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung daerah tujuan wisata, dan
pengembangkan industri. e. Mengembangkan kawasan pariwisata budaya
3. Strategi pengembangan pusat pelayanan sebagimana berbasis keunikan lokal
dimaksud pada ayat 2 huruf c, meliputi : 5. Strategi peningkatan keterkaitan kawasan perkotaan
a. Membagi Wilayah fungsional daerah berdasarkan perdesaan sebagimana dimaksud pada ayat 2 huruf e,
morfologi dan kondisi sosial ekonomi Daerah meliputi :
b. Mengembangkan pusat pelayanan baru berfungsi a. Menetapkan fungsi pengembangan wilayah
PKL, dan berdasarkan potensi yang dimiliki
c. Mengoptimalkan peran ibukota Kecamatan sebagai b. Mengembangkan permukiman perdesaan yang
PPK sinergi dengan pengembangan sektor pertanian, dan
4. Strategi pengembangan kepariwisataan sebagaimana c. Mengembangkan permukiman perkotaan dan
dimaksud dalam ayat 2 huruf d, meliputi : perdesaan yang sinergi secara ekonomi
a. Mengembangkan Kawasan wisata alam berbasis 6. Strategi pengembangan Kawasan Perkotaan yang
pelestarianalam lingkungan mampu berfungsi sebagai pusat pemasaran hasil

PERENCAN
AAN 5
WILAYAH
DAN KOTA
FAKULTAS
TEKNIK
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN KRANGGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

komoditas daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 8. Strategi peningkatan pengelolaan Kawasan Lindung
huruf f, meliputi : sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf h, meliputi :
a. Meningkatkan fungsi pengumpul dan pendistribusi a. Meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah
komoditas ekonomi perdesaan pada PPL dan PPK menurun
b. Meningkatkan fungsi pengumpul dan pendistribusi b. Menetapkan luas dan lokasi kawasan lingdung
komoditas ekonomi pada PKL dan PKLp c. Melakukan pola terasering dan penghijauan pada
7. Strategi pengembangan prasarana wilayah Daerah lahan-lahan rawan longsor dan erosi, dan
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf g, meliputi : d. Mengembangkan budidaya tanaman tahunan pada
a. Meningkatkan kualitas jaringan jalan yang lahan-lahan Kawasan Lindung yang dimiliki
menghubungkan antar simpul-simpulkawasan masyarakat
produksi dengan kawasan pusat pemasaran 9. Strategi pengendalian perkembangan kegiatan budidaya
b. Meningkatkan pelayanan sistem energi dan sesuai daya dukung dan daya tampung ligkungan hidup
telekomunikasi di Kawasan Perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf I, meliputi :
c. Mengembangkan sistem prasarana sumberdaya air a. Mengendalikan perkembangan kegiatan budiaya di
d. Mengembangkan sistem jaringan limbah di Kawasan rawan bencana
Permukiman Perkotaan dan Kawasan Peruntukan b. Mengembangkan RTH pada Kawasan Perkotaan
Industri c. Mengarahkan perkembangan Kawasasan terbangun
e. Mengembangkan jalur dan ruang evakuasi bencana di Kawasan Perkotaan secara efisien
alam, dan 10. Strategi peningkatan fungsi Kawasan untuk pertahan
f. Mengembangkan sistem sanitasi lingkungan di dan keamanan sebagaiaman dimaksud dimaksudu pada
kawasan Perkotaan ayat 2 huruf j: meliputi :

PERENCAN
AAN 6
WILAYAH
DAN KOTA
FAKULTAS
TEKNIK
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
KECAMATAN KRANGGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

a. Mendukung penetapan Kawasan Strategis Nasional d. Mengoptimalkan pengembangan Kawasan


dengan fungsi khusus dengan fungsi khusus Minapolitan
pertahanan dan keamanan e. Melestarikan Kawasan cagar budaya
b. Mengembangkan budidaya secara selektif di dalam f. Meningkatkan perlindungan Kawasan Lindung
dan di sekitar Kawasan Strategis Nasional untuk 1.4 Tujuan RDTR
menjaga fungsi pertahanan dan keamanan Penyusunan dokumen RDTR ini didasarkan pada tujuan
c. Mengembangkan Kawasan Lindung dan/atau sebagai berikut :
budidaya tidak terbangun di sekitar Kawasan 1. Mengidentifikasi karakteristik wilayah perkotaan di
Strategis Nasional untuk menjaga fungsi Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.
pertahanan dan keamanan 2. Menyusun tujuan penetapan BWP pada Kecamatan
d. Turut serta menjaga dan memelihara asset-aset Krangga
Pertahanan/tantara Nasional Indonesia (TNI) dan 3. Menyusun rencana pola ruang pada Kecamatan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) Kranggan
11. Strategi pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten 4. Menyusun rencana jaringan prasarana pada Kecamatan
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf k, meliputi : Kranggan
a. Mengendalikan pertumbuhan di Kawasan sepanjang 5. Menetapkan Sub BWP pada Kecamatan Kranggan
koridor jalan nasional 6. Menyusun ketentuan pemanfaatan ruang pada
b. Mengoptimalkan pengembangan Kawasan industri Kecamatan Kranggan
c. Mengoptimalkan pengembangan Kawasan 7. Menetukan peraturan zonasi Kecamatan Kranggan
Agropolitan

PERENCAN
AAN 7
WILAYAH
DAN KOTA
FAKULTAS
TEKNIK

Anda mungkin juga menyukai