Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Relevansi metode.

1. Artikel pertama : Hubungan pemasaran rumah sakit (marketing

mix7p)erhadap tingkat kunjungan pasien.

Penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan desain

cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara

variabel independen (product, price, place, promotion, people,

physycal evidence, procces) dan variabel dependen (tingkat

kunjungan di rumah sakit sahid sahirman). Melalui pengujian

hipotesa yaitu untuk menganalisis hubungan kunjungan pasien di

rumah sakit sahid sahirman tahun 2017 ( marketing mix).

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Analisis univariat dan bivariat, analisis univariat yaitu

langkah mengekplorasi data dari satu variabel, biasanya dilakukan

untuk meringkas data menjadi ukuran tertentu. Analisis bivarlat

yaitu dilakukan untuk mengtahui hubungan antra variabel

independen dan variabel dependen.

Data yang diteliti di peroleh dari data sekunder laporan interen

rumah sakit, pengamatan langsung jumlah pasien yang berkunjung


selama periode penelitian, serta data primer yang didaptkan dari

pasien yang bersedia mengisi kuesioner, populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di rumah sakit sahid

sahirman, terutama pasien rawat inap yang selama periode penelitian

( juli – agustus) berjumlah 146 pasien rawat inap. Besar sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan rumus untuk

desain penelitian cross sectional, yaitu sebanyak 37 responden.

1. Artikel ke dua: Pengaruh kepuasan bauran pemasaran dan loyalitas

produk terhadap pelanggan.

Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian

deskriptik analitik dengan rancangan cross-sectional. Responden yang

digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan

produk herbal PT Pak Oles di Denpasar. Pengumpulan data dilakukan

dengan metode survey, yaitu melalui kuesioner yang disebarkan kepada

responden yang memenuhi kriteria inklusi yakni konsumen yang

menggunakan produk-produk Pak Oles dan bersedia untuk mengisi


kuisioner, sedangkan untuk kriteria eksklusi adalah responden yang

pernag bekerja di PT Pak Oles.

Pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah purposive sampling, dimana sampel dipilih khusus berdasarkan

tujuan penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 421

responden yang masuk dalam kriteria penelitian.


2. Artikel ke tiga : Pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas pasien di

poliklinik paru rumah sakit paru batu.

penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional terhadap 100

pasien di poliklinik paru rumah sakit paru batu. pengambilan sampel

secara non random sampling. variabel bebasnya adalah produk, harga,

tempat, promosi, petugas, proses, dan bukti fisik sedangkan variabel

tergantungnya adalah loyalitas pasien yang berobat di poliklinik paru

rumah sakit paru batu, yang diukur dengan instrumen quesioner.

pengujian terhadap validitas instrumen menggunakan korelasi product

moment dan uji reliabilitasnya menggunakan metode alpha cronbach.

3. Artikel ke empat : Pengaruh Faktor Bauran Pemasaran Terhadap

Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian

survey dan menggunakan rancangan Crosssectional. Subyek penelitian

ini adalah pasien rawat inap VIP, kelas I, kelas II dan kelas III RS PKU

Muhammadiyah Bantul.

Metode pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah dengan teknik proportional cluster random sampling. Jenis

analisis yang digunakan adalah Analisis statistik deskriptif dan analisis

regresi linier.
4. Artikel ke lima : Dampak Strategi Bauran Pemasaran terhadap Kinerja

Rumah Sakit Diukur dari Kepuasan Pasien: Investigasi Empiris pada

Perspektif Manajer Senior Rumah Sakit Sektor Swasta Jeddah.

Hubungan antara variabel independen dan dependen metode

kuantitatif digunakan mengumpulkan data primer melalui kuesioner,

yang diberikan di rumah sakit swasta di Jeddah kota dengan manajer

rumah sakit terdiri dari variabel independen yang diwakili berdasarkan

komponen strategi bauran pemasaran.

Dan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik tentang

hubungan aktual yang mungkin ada antar independen dan variabel

dependen seperti yang dinyatakan dalam hipotesis penelitian.

B. Relevensi hasil.

1. Artikel ke satu; Hubungan Pemasaran Rumah Sakit (Marketing Mix

7P) terhadap Tingkat Kunjungan Pasien.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan

pemasaran rumah sakit terhadap tingkat kunjungan pasien di RS

Sahid Sahirman Tahun 2017, dimana uji chi-square di dapat hasil

Product (P-value = 0,000), Promotion (P-value = 0,000), Place (P-

value = 0,001), People (P-value = 0,000), Process (P-value = 0,000),

dan Physical Evidence (P-value = 0,000), lebih kecil dari 0,05 (0,05)

tidak ada hubungan dengan tingkat kunjungan..

Di sarankan bagi manajemen RS Sahid Sahirman untuk

meningkatkan meningkatkan kualitas bauran pemasarannya, dan

bagi pasien agar mendapat layanan jasa yang berkualitas, dalam

memilih RS untuk berobat agar melakukan evaluasi terhadap tarif,

profesionalitas SDM, kecepatan layanan dan kualitas fisik.

2. Artikel ke dua: Pengaruh kepuasan bauran pemasaran dan loyalitas

produk terhadap pelanggan.

Hasil penelitian bahwa produk berpengaruh positif terhadap

kepuasan konsumenPT Pak Oles di Denpasar (thitung= 10.063 >

ttabel I,965; sig = 0,000 < 0,05). Produk dari PT Pak Oles

mempengaruhi kepuasan konsumen PT Pak Oles di

Denpasar.terhadap kepuasan konsumen PT Pak Oles di Denpasar

(thitung= 13.141 > ttabel I,965; sig = 0,000 < 0,05). Hal ini dapat
terjadi karena harga yang PT Pak Oles berikan kepada konsumen

berupa biaya pembelian yang relatif bersaing dengan pesaingnya,

pemberian diskon pada kondisi tertentu,produk dengan harga relatif

terjangkau, manfaat yang diberikan sesuai dengan harga yang

dibayarkan konsumen, tempat berpengaruh positif terhadap kepuasan

konsumen PT Pak Oles di Denpasar (thitung= 7.958> ttabel I.965;

sig = 0,000 < 0.05). Lokasi tempat penjualan produk dari PT Pak

Oles dapat mempengaruhi kepuasan konsumen PT Pak Oles di

Denpasar.

Komponen bauran pemasaran memiliki pengaruh terhadap

kepuasan konsumen dimana komponen produk, harga, lokasi, dan

promosi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kepuasan

konsumen Pak Oles di Denpasar. Dimensi harga dan produk memliki

pengaruh yang besar dalam mempengaruhi kepuasan konsumen.

3. Artikel ke tiga : Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas

Pasien di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu


Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Pengaruh

Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Di Poliklinik Paru

Rumah Sakit Paru Batu dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa

seluruh elemen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi,

petugas, proses, dan bukti fisik) tidak semua elemen berpengaruh

positif terhadap loyalitas pasien. Variabel produk dan tempat tidak

mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien, sedangkan variabel

lain yaitu harga, promosi, petugas, proses dan bukti fisik mempunyai

pengaruh terhadap loyalitas pasien yang berobat di Poliklinik Paru

Rumah Sakit Paru Batu. Elemen bukti fisik dan harga mempunyai

pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pasien diantara elemen

yang lain dalam bauran pemasaran.

Loyalitas pasien Rumah Sakit Paru Batu jika tidak

dipengaruhi oleh variabel bauran pemasaran akansebesar 0,661 atau

sebesar 66,1%. Namun jika dipe-ngaruhi oleh variabel bauran

pemasaran variabel buktifisik dan variabel harga memberikan

pengaruh palingdominan diantara variabel lain terhadap

loyalitaspasien di Rumah Sakit Paru Batu. Hal ini disebabkanbahwa

dalam melakukan pengobatan tentunya kenya-manan dalam hal

kebersihan rumah sakit, keterse-diaan alat-alat pengobatan dan


kenyaman kondisirumah sakit tentunya menjadi perhatian utama

bagipasien. Hal kedua yang menjadi pemikiran pasiendalam berobat

itu adalah harga, diharapkan ada ke-pantasan antara harga yang harus

dibayarkan dengan fasilitas, alat dan pelayanan yang diberikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti fisik

memberikanpengaruh paling dominan terhadap loyalitas pasien

diRumah Sakit Paru Batu diantara variabel lain dalambauran

pemasaran (p=0,047) sedang pengaruh varia-bel lain secara

berurutan adalah harga (p=0,038), pro-ses (p=0,035), petugas

(p=0,023), tempat (p=0,022),promosi (p=0,012) dan produk

(p=0,005).

4. Artikel ke empat : Pengaruh Faktor Bauran Pemasaran Terhadap

Loyalitas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Bantul.

hasil penelitian sebagai jawaban atas permasalahan yang ada

di dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut hipotesis pertama yang

menyatakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) berpengaruh

terhadap loyalitas pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Bantul mempunyai pengaruh signifikan.


Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Product

mempengaruhi loyalitas pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Bantul tidak signifikan dengan nilai probabilitas

0,724 lebih besar dari alfa (r = 0,05). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa secara individual variabel product tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap di RS PKU

Muhammadiyah Bantul,

Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Price

mempengaruhi loyalitas pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Bantul tidak signifikan dengan nilai probabilitas

0,775 lebih besar dari alfa (r = 0,05). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa secara individual variabel price tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap di RS PKU

Muhammadiyah Bantul,

Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Place

mempengaruhi loyalitas pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Bantul tidak signifikan dengan nilai probabilitas

0,639 lebih besar dari alfa (r = 0,05). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa secara individual variabel place tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap di RS PKU


Muhammadiyah Bantul, Hipotesis kelima yang menyatakan bahwa

Promotion mempengaruhi loyalitas pasien rawat inap di Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Bantul tidak signifikan dengan nilai

probabilitas 0,105 lebih besar dari alfa (r = 0,05). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara individual variabel promotion tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap di

RS PKU Muhammadiyah Bantul.

Hipotesis keenam yang menyatakan bahwa People

mempengaruhi loyalitas pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Bantul tidak signifikan dengan nilai probabilitas

0,260 lebih besar dari alfa (r = 0,05). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa secara individual variabel people tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap di RS PKU

Muhammadiyah Bantul,

Hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa Process

mempengaruhi loyalitas pasien rawat inap di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Bantul signifikan dengan nilai probabilitas 0,022

lebih kecil dari alfa (r = 0,05). Sehingga


bahwa secara individual variabel process berpengaruh secara

signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap di RS PKU

Muhammadiyah Bantul,

Menyatakan bahwa bauran pemasaran yang paling

berpengaruh terhadap loyalitas pasien rawat inap di RS PKU

MUhammadiyah adalah bangunan fisik dengan nilai probabilitas

0,000 lebih besar dari alfa (r=0,05), yang artinya bahwa bangunan

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul sudah baik dan aman.

Berdasarkan kesimpulan tersebu.

,Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yang berpengaruh

terhadap loyalitas pasien rawat inap di RS PKU Muhammadiyah

Bantul. adalah bangunan fisik dan proses pelayanan. Sedangkan

untuk jenis pelayanan, harga, tempat, promosi, dan Sumber Daya

Manusia-nya belum berpengaruh terhadap loyalitas pasien, untuk itu

disampaikan saran sebagai berikut : RS PKU Muhammadiyah perlu

bekerja keras meningkatkan jenis pelayanan yang berkualitas dengan

menerapkan tiga pengertian dasar rumah sakit.


5. Artikel ke lima : Dampak Strategi Bauran Pemasaran terhadap
Kinerja Rumah Sakit Diukur dari Kepuasan Pasien: Investigasi
Empiris pada Perspektif Manajer Senior Rumah Sakit Sektor Swasta
Jeddah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima dari tujuh variabel
signifikan (pelayanan kesehatan, promosi, bukti fisik, proses dan
strategi pribadi), sedangkan dua variabel tidak signifikan (strategi
harga dan distribusi). Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap
pengetahuan akademis dan praktis sebagai salah satu upaya pertama
untuk menyelidiki secara empiris dampak dari strategi bauran
pemasaran terhadap kepuasan pasien.
Peneliti mengambil 190 kuesioner penelitian yang valid.
Strategi purposive sampling digunakan untuk memilih partisipan
dalam penelitian ini. Hasil penelitian menegaskan perbedaan
pengaruh yang signifikan antara strategi bauran pemasaran memiliki
pengaruh yang signifikan dan tidak signifikan terhadap kepuasan
pasien.
menunjukkan bahwa lima dari tujuh variabel signifikan
(pelayanan kesehatan, promosi, bukti fisik, proses dan strategi
pribadi), sedangkan dua variabel tidak signifikan (strategi harga dan
distribusi). Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap
pengetahuan akademis dan praktis sebagai salah satu upaya
pertama untuk menyelidiki secara empiris dampak dari strategi
bauran pemasaran terhadap kepuasan pasien. Selain mengakui peran
penting pemasaran dalam meningkatkan kepuasan pasien, penelitian
ini mengintegrasikan, menyempurnakan, dan memperluas kerja
empiris yang dilakukan di bidang pemasaran layanan kesehatan di
Arab Saudi.
Hal tersebut menimbulkan banyak implikasi bagi manajer di
rumah sakit tersebut, seperti mempertimbangkan pentingnya
pengaruh strategi pemasaran terhadap kepuasan pasien. Penelitian ini
memberikan pedoman yang berguna untuk kemungkinan penelitian
lebih lanjut dan masa depan seperti mengeksplorasi pengaruh
pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap kriteria kinerja rumah
sakit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai