Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Biasanya pemasaran dikenal hanya sebatas pada penawaran produk

(barang). Oleh sebab itu dukungan usha untuk mengembangkan pemasaran

sangatlah di butuhkan oleh perushan, untuk dapat menarik minat pelanggan

terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai dengan perkembangan

zaaman, kebutuhan manusia juga ikut berkembang. Sehingga makin luas

sektor bisnisbyang berusha menggunakan strategi pemasaran untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Strategi pemasaran untuk menciptakan permintaaan

melalui Loyalitas konsumen dipengaruhi oleh barang atau jasa, upaya

mendistribusikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen (promosi).

Dalam membangun bisnis, suatu badan usaha menetapkan bauran produk

atauu istilah seering di pakai adalah Marketing mix. Menurut kotler &

Amstronng (2008:62).

Baruan pemasaran (Marketing mix) didefinisikan sebagai kumpulan

alat pemasaran taktis terkendali-produk atau, harga, tempat/distribusi dan

promosi yang dipadukan perusahan untuk menghasilkan respon yang

dipadukan perusahan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar

sasaran. Baruan pemasaran atau 4P terdiri dari product (produk), price

1
(Harga), place (Tempat/Distribusi), dan promotion (Promosi). Adalah sebagi

berikut :

1. Product (Produk), yaitu kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahan kepada pasar sasaran.

2. Place (Tempat/Distribusi), yaitu termasuk aktivitas peerusahan unntukk

membantu produk tersedia bagi konsumen sasaran.

3. Prices (Harga) yaitu jumlah uang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk yang di beli.

4. Promotion (Promosi) yaitu aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan

produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

Masing masing variable tersebut berintraksi satu sama lain guna

menciptakan suatu permintan terhadap barang atau jasa yang ditawarkan

memberikan manfaat, diterima baik oleh konsumen yang pada ujungnya

pelanggaan akan menjadi loyal menurut Sutisan (dalam poerwanto,2008:2).

Loyalitas adalah komitmen yang mendalam untuk membeli kembali

atau berlangganan satu porduk atau jasa secara konsisten dimasa yang akan

dating. Sehingga dapat menyebabkann pengulangan pembelian merek yang

sama walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaraann yang

berpotensi unttuk menyebabkan tindakan perpindahan merek, peerusahan

untuk mendapatkan loyalitas atau ke setiaan konnsumen perlu strategi

pemasaran yang tepat dan komplek. Konsumen akan menjadi pada merek –

merek yang berkualitas dan menawarkannya dengan harga yang wajar selain

2
itu para penjual juga beeanggapan bahwa konsumen akan menjadi loyal pada

suatu produk jika produk tersebut mudah di dapatkan saat dibuutuhkan, dan

yang tiak kalah penting loyalitas terbentuk melalui promosi yang di tawarkan

perusahan dengan mengkonsumnikasikan kebaikan – kebaikan produknya

menurut Sutisna (dalam poerwanto,2008;2, Sedangkan Loyalitas menurut

Dick dan Basu (dalam Husen Umar, 2003:16) adalah komitmen pelanggan

terhadaap satu merek dan pemasokk, berdasarkan sikaap yang positif dan

tercermin dalam pemmbelian ulang yang konsisten. Difinisi mencangkup

dua hal penting, yaitu loyalitas ssebagai perilaku dan loyalitas sebaggai sikap.

Rumah sakit sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang ingin memperoleh

pelayanan jasa kesehatan. Rumah sakit ini turut berperan penting dalam

menciptakan ataupun mewujudkan masyarakat yang sehat dan kuat baik jasmani

maupun rohani. Rumah sakit pada kenyataannya tidak jauh berbeda dengan

perusahaan lain yang memasarkan barang atau jasa, yang mana tujuannya adalah

sama yaitu untuk berkembang, menghasilkan laba dan mempertahankan

kelangsungan hidup selain untuk mengabdi kepada masyarakat.

Memperhatikan perkembangan bisnis yang sangat pesat saat ini dan

dimasukinya era globalisasi, terdapat tingkat persaingan yang cukup tinggi

diantara para pelakunya. Setiap rumah sakit berusaha untuk menjadi yang terbaik

dari para pesaing lainnya. Dalam menghadapi persaingan tersebut dibutuhkan

suatu perhatian khusus mengenai seberapa jauh pertumbuhan dan kemajuan

3
rumah sakit dalam menghadapi persaingan. Jika tidak maka rumah sakit akan

tenggelam dan kalah bersaing atau akan mengalami kebangkrutan.

Seiring dengan perkembangan zaman, rumah sakit saat ini tengah

dihadapkan dengan era persaingan global diberbagai sektor kesehatan. Data Profil

Kesehatan Indonesia Tahun 2013, menyebutkan bahwa jumlah rumah sakit umum

(RSU) maupun rumah sakit khusus (RSK) mengalami peningkatan yang cukup

signifikan sejak empat tahun terakhir. Pada tahun 2009 diketahui terdapat 1.523

rumah sakit kemudian naik 44,42% menjadi 2.201 pada tahun 2013.

Melihat fenomena di atas, keunggulan-keunggulan yang dimiliki rumah

sakit harus mampu memberikan sesuatu yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat

dimanfaatkan secara optimal dalam upaya memberikan pelayanan terbaik pada

pasien, pengunjung rumah sakit lainnya maupun masyarakat luas.

Salah satu cara utama mendeferensikan pelayanan jasa kesehatan

termasuk rawat jalan adalah memberikan jasa pelayanan kesehatan yang

berkualitas, lebih tinggi dari pesaing secara konsisten untuk memberikan

kepuasan kepada konsumen. Oleh sebab itu, pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh manajer pemasaran akan selalu berada pada lingkungan yang ada

dan kompleks dan penuh ketidakpastian, sehingga manajer harus mempunyai

tingkat pengawasan yang luas terhadap segala aspek dalam pemasaran. Tugas

manajer dalam menyusun program pemasaran adalah mengintegrasikan

keselarasan yang terbaik antara kemampuan internal dan lingkungan pasar

eksternal. Keputusan-keputusan yang diambil terutama menyangkut masalah

4
bauran pemasaran yaitu 8P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process,

Physical Evidence, dan Partner) harus responsif terhadap kebutuhan pasar.

Berdasarkan uraian di atas, hal tersebutlah yang melatarbelakangi

pembuatan makalah mengenai analisis masalah bauran pemasaran (mix

marketing) di Rumah Sakit.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian bauran pemasaran (mix marketing)?

2. Apa saja unsur-unsur 8P dalam bauran pemasaran (mix marketing)?

3. Bagaimana profil di Rumah Sakit?

4. Bagaimana implementasi bauran pemasaran (mix marketing) di Rumah Sakit?

1.3Tujuan

Adapun tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian bauran pemasaran (mix marketing).

2. Untuk mengetahui unsur-unsur 8P dalam bauran pemasaran (mix marketing).

3. Untuk mengetahui profil di Rumah Sakit.

4. Untuk mengetahui implementasi bauran pemasaran (mix marketing) di Rumah

Sakit

5
1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi tempat penelitian, yaitu dapat menjadi bahan pertimbangan baik secara

langsung maupun tidak langsung untuk mengevaluasi dalam menerapkan

konsep bauran pemasaran bagi pelanggan maupun konsumen lain,

pemahaman tentang persepsi pelnggan terhadap bentuk penerapan bauran

pemasaran yang ditawarkan dan kepuasan yang ditunjukkan memungkinkan

pihak manajemen untuk mencari dan menerapkan cara pengelolaan terbaik.

2. Bagi Fakultas, diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut

dibidnag pemasaran terutama yang berkaitan dengan retailing, perilaku

konsumen, dan komunikasi pemasaran khususnya mengenai penerapan

bauran pemasaran pada perusahaan.

3. Bagi Umum, menambah pengetahuan dan wawasan mengenai bentuk

penerapan bauran pemasaran pada perusahaan.

4. Bagi Peneliti, sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang

diperoleh dibangku kuliah. Menambah pengalaman dan sarana latihan dalam

memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat sebelum terjun dalam

dunia kerja yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai