Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum 

Alam Semesta

1. Judul Percobaan
Percobaan Gerhana

2. Tujuan
Membuktikan terjadinya gerhana

3. Alat dan bahan


• Bola ping pong
• Statis berkawat runcing 3 buah
• Bola plastik dengan diameter 10cm
• Lampu senter
• spidol
4. Dasar Teori
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,[1]
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari
yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

5. Cara Kerja:  
a.       Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
b.       Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi
diurutkan dan tegak dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan
diikatkan pada statis berkawat runcing.
c.       Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.
d.      Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan
e.       Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan.bola pingpong. 
 

• Percobaan Gerhana Matahari


          
Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan
bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan bumi berada
pada satu garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan sinar-
sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam daerah bayang-bayang. Hal inilah
yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan bumi
pada garis lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan
menutup sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang
hari.

6. Hasil Pengamatan
Ketika senter dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh bola
pingpong. Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola
pingpong. Saat bola pingpong digerakkan ke kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang ada
pada bola tenis akan tampak berubah-ubah.

7. Pembahasan
Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: 
 Gerhana bulan total dibagi menjadi 2 yaitu:
Gerhana bulan total negatif: Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah
NTT dan warna bulan menjadi merah tetapi tidak rata.
Gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik pusat daerah umbra
dan warna bulan menjadi merah merata.

 Gerhana bulan sebagian


Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra.
Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan. 
 Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan
masih dapat terlihat dengan warna yang suram. 

Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Eksperimen yang dilakukan
menggambarkan proses terjadinya gerhana matahari. Cahaya seter diumpamakan sbagai
sinar matahari, bola pingpong sebagai bulan, dan bola tenis. Saat gerhana matahati, bulan
berada di antara bumi dan matahari, sehingga sebagian sinar matahari ke permukaan bumi
tertutup oleh bulan. Terdapat empat jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total,
gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida.

8. Jawaban Pertanyaan 
 Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit
lainnya.
 Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut: Bulan berada pada atau
dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari
sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan. Terjadinya gerhana bulan jika bulan
berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari
sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap
kemerahan.
 Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti.
Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.

Referensi: 
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai