Anda di halaman 1dari 10

TEORI DAN IMPLEMENTASI GRUP PERMUTASI

OLEH:

NURUL QURANI

60600119028

KELAS STRUKTUR ALJABAR B

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberikan kita nikmat iman
dan kesehatan sampai saat ini, sehingga penulis memiliki kesempatan untuk
menyelesaikan laporan yang berjudul “Teori dan Implementasi Grup Permutasi”.
Tidak lupa kita haturkan Shalawat serta salam kepada junjungan nabi kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang menderang seperti saat ini.
Adapun penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Struktur Aljabar serta untuk menambah pengetahuan kita mengenai grup
permutasi dan implementasinya.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis sadar bahwa terdapat kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap laporan ini dapat menambah
wawasan dan memberikan manfaat untuk pembaca dan juga penulis.

Kamis, 27 Mei 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak aktivitas yang melibatkan


matematika di dalamnya, seperti menghitung jumlah uang, tinggi bangunan, luas
permukaan, hingga grup permutasi dari suatu kejadian atau objek. Setiap grup
yang anggotanya permutasi dengan komposisi sebagai operasi disebut dengan
grup permutasi. Implementasi dari grup permutasi banyak kita jumpai di sekitar
kita seperti dalam permainan suit, penyelesaian rubik 2x2, dan lainnya.

Berdasarkan hal di atas, penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian


mengenai teori dan implementasi grup permutasi.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah antara lain sebagai
berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan grup permutasi?

2. Bagaimana implementasi grup permutasi dalam kehidupan sehari-hari?

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data studi


dokumen, di mana penulis mengumpulkan beberapa jurnal dari berbagai sumber
yang terkait dengan rumusan dalam penelitian ini.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Grup Permutasi

Permutasi dari himpunan tidak kosong S adalah pemetaan satu-ke-satu dari


S ke S. Karena pemetaan dari S ke S adalah satu-ke-satu dan pada, permutasi S
adalah sama dengan elemen yang dapat dibalik dalam M(S). Komposisi yang
merupakan operasi elemen-elemen yang dibalik ini membentuk sebuah kelompok.
Maka dari itu, setiap grup yang elemennya merupakan permutasi dengan
komposisi sebagai operasinya disebut grup permutasi. Namun, secara umum grup
permutasi pada S tidak perlu berisi semua permutasi dari S.

Misalkan himpunan hingga S = {1, 2, 3}, selanjutnya akan diidentifikasi


semua pemetaan bijektif πi : S → S. Sehingga terdapat enam buah pemetaan
bijektif, yaitu:

a. π1 : 1 → 1 2 → 2 3 → 3

b. π2 : 1 → 1 2 → 3 3 → 2

c. π3 : 1 → 2 2 → 3 3 → 1

d. π4 : 1 → 2 2 → 1 3 → 3

e. π5 : 1 → 3 2 → 2 3 → 1

f. π6 : 1 → 3 2 → 1 3 → 2

1. Operasi Biner *

Operasi biner ∗ pada himpunan tak kosong 𝐴 adalah pemetaan dari setiap
pasangan berurutan (𝑎, 𝑏) di 𝐴 × 𝐴 dengan tepat satu elemen 𝑎 ∗ 𝑏 di 𝐴 (Setiawan,
2011).

Sifat-sifat operasi biner Misalkan ∗ operasi biner pada himpunan tak kosong 𝐴
a. Operasi ∗ dikatakan bersifat komutatif jika 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑏 ∗ 𝑎, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝐴

b. Operasi biner ∗ dikatakan bersifat assosiatif jika (𝑎 ∗ 𝑏) ∗ 𝑐 = 𝑎 ∗ (𝑏 ∗ 𝑐), ∀𝑎, 𝑏,


𝑐∈𝐴

c. Elemen 𝑒 ∈ 𝐴 dikatakan elemen identitas untuk ∗ pada 𝐴 jika 𝑒 ∗ 𝑎 = 𝑎 ∗ 𝑒 = 𝑎,


∀𝑎 ∈ 𝐴

d. Elemen 𝑎 ∈ 𝐴 dikatakan mempunyai invers 𝑏 untuk ∗ pada 𝐴 jika 𝑎 ∗ 𝑏 = 𝑏 ∗ 𝑎


= 𝑒, 𝑏 disebut invers untuk 𝑎, notasi 𝑏 = 𝑎 −1 .

2. Grup

Himpunan tak hampa G dengan operasi biner * pada G dikatakan


grup jika memenuhi aksioma berikut :
a. Assosiatif

Setiap a, b є G, kita mempunyai (a * b) * c = a * (b * c)

b. Identitas

Terdapat e є G э e * a = a * e = a, setiap a є G

c. Invers

Setiap a є G, terdapat a’ є G э a * a’ = a’ * a = e.

3. Permutasi

a. Definisi permutasi

Permutasi pada himpunan A adalah suatu fungsi f : A → A yang bersifat


satu-satu dan pada.

Misalkan 𝑓: 𝐴 → 𝐵 pemetaan:
(1). Pemetaan 𝑓 disebut injektif (satu-satu) jika dan hanya jika: ∀𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐴, 𝑥1 ≠
𝑥2 , berlaku 𝑓(𝑥1 ) ≠ 𝑓(𝑥2 ) atau ∀𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐴, 𝑓(𝑥1 ) = 𝑓(𝑥2 ), berlaku 𝑥1 = 𝑥2

(2). Pemetaan 𝑓 disebut surjektif (pada) jika: ∀𝑦 ∈ 𝐵 ∃𝑥 ∈ 𝐴 ∋ (𝑥) = 𝑦

(3). Pemetaan 𝑓 disebut bijektif (korespondensi satu-satu) jika 𝑓 injektif dan


surjektif.

(4). Permutasi adalah pemetaan bijektif 𝐴 → 𝐴.

b. Teorema permutasi

Misalkan A adalah himpunan tak hampa, dan misalkan SA adalah


koleksi semua permutasi di A. Maka SA adalah sebuah grup atas operasi perkalian
permutasi.

Bukti : Karena yang harus dibuktikan adalah grup, maka harus dibuktikan
tiga sifat grup, yaitu assosiatif, identitas dan invers.

(1) Karena pemutasi adalah suatu pemetaan dan untuk menunjukkan setiap σ,
τ dan μ berlaku (στ)μ = σ(τμ), harus ditunjukkan setiap komposisi fungsi
memetakan setiap a є A ke peta yang sama di A. Oleh karena itu, harus
ditunjukkan a[(στ)μ] = a[σ(τμ)] berlaku untuk semua a є A.Dikatakan a[(στ)μ] =
[a(στ)]μ = [(aσ)(τ)]μ = (aσ)(τμ) = a[σ(τμ)]. Jadi, (στ)μ dan σ(τμ) memetakan ke
elemen yang sama untuk setiap a є A,sehingga (στ)μ dan σ(τμ) adalah permutasi
yang sama. Jadi sifat pertama grup terpenuhi.

(2) Permutasi e yang bersifat ae = a untuk setiap a є A jelas berlaku layaknya


unsur identitas, jadi sifat kedua grup terpenuhi.

(3) Untuk permutasi σ, didefinisikan σ’ adalah permuatsi yang membalikkan peta


dari permutasi σ kesemula, yang berarti, aσ = a’ є A dengan a = a’σ. Eksistensi
ketunggalan a’ adalah akibat dari fakta bahwa, sebagai fungsi, σ bersifat satu-
satu dan pada. Jelas bahwa ae = a = aσ = (aσ’)σ = a(σ’σ)dan juga a’e = a’ = aσ’
= (aσ)σ’ = a(σσ’). Sehingga σσ’dan σ’σmerupakan permutasi e. Sehingga sifat
ketiga grup terpenuhi.

4. Notasi Siklik

Misalkan himpunan {a, b, c, d}, selanjutnya menotasikan (a, b, c, d) untuk


permutasi a → b b → c c → d d → a. Bentuk (a, b, c, d) disebut notasi siklik. Jika
ada elemen yang hilang pada notasi siklik maka kita artikan elemen itu dipetakan
pada dirinya sendiri.

Sebagai contoh, (a, b) berarti a → b b → a c → c d → d. Untuk permutasi


identitas e : a → a b → b c → c d → d, kita dapat menggunakan salah satu elemen
sebagai wakil. Jadi kita bisa menuliskan e = (a) = (b) = (c) = (d).

5. Titik Tetap dan Titik Peralihan

Misalkan S adalah himpunan tak kosong, p, q ∈ S dan α ∈ Sym(S).


Misalkan p adalah titik tetap dari α jika dan hanya jika α(p) = p, sebaliknya q
adalah titik peralihan dari α jika dan hanya jika α(q) ≠ q. Himpunan titik tetap dari
α adalah Fα = {x ∈ S|α(x) = x}, dan himpunan titik peralihan dari α adalah Tα =
{x ∈ S|α(x) ≠ x}.

1 23 4
Misalkan diberikan α = ( ) . Titik tetap (Fα) dari permutasi α
1 32 4
adalah α(x) = x. Dari permutasi yang diberikan, himpunan titik tetapnya adalah Fα
= {1, 4} , dan titik peralihannya adalah α(x) ≠ x, sehingga Tα = {2, 3}. Untuk
setiap α ∈ Sym(S), S − Fα = Tα dan S − Tα = Fα. Akibatnya, jika Fα dan Tα tidak
kosong, maka {Fα, Tα} adalah partisi S.

B. Implementasi Grup Permutasi

Implementasi atau penerapan grup permutasi dapat ditemukan dalam


kehidupan sehari-hari. Adapun contoh implementasi dari grup permutasi adalah
antara lain sebagai berikut.

1. Grup Permutasi Siklis dalam Permainan Suit (Bagus Ardi Saputro, 2012)
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bagus Ardi Saputro dengan jurnal
yang berjudul “Grup Permutasi Siklis dalam Permainan Suit” menyimpulkan
bahwa permainan suit membentuk grup permutasi yang siklis dengan generator
menang berorde 3 dan generator kalah berorde 3. (Bagus Ardi Saputro, 2012)

2. Penyelesaian Rubik 2x2 Menggunakan Grup Permutasi (Abdurahim dkk, 2011)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Abdurahim, dkk. dengan jurnal yang
berjudul “Analisis Penyelesaian Rubik 2x2 Menggunakan Grup Permutasi”
menyimpulkan bahwa move rubik 2x2 membentuk grup, grup yang dibentuk
merupakan grup permutasi sehingga dalam menyelesaikan rubik 2x2 dapat
menggunakan grup permutasi.
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Adapun simpulan dalam penelitian ini adalah antara lain sebagai berikut.

1. Permutasi dari himpunan tidak kosong S adalah pemetaan satu-ke-satu dari S


ke S. Karena pemetaan dari S ke S adalah satu-ke-satu dan pada, permutasi S
adalah sama dengan elemen yang dapat dibalik dalam M(S). Komposisi yang
merupakan operasi elemen-elemen yang dibalik ini membentuk sebuah kelompok.
Maka dari itu, setiap grup yang elemennya merupakan permutasi dengan
komposisi sebagai operasinya disebut grup permutasi. Namun, secara umum grup
permutasi pada S tidak perlu berisi semua permutasi dari S.

2. Adapun contoh implementasi dari grup permutasi adalah antara lain sebagai
berikut.

a. Grup Permutasi Siklis dalam Permainan Suit (Bagus Ardi Saputro, 2012)

b. Penyelesaian Rubik 2x2 Menggunakan Grup Permutasi (Abdurahim dkk, 2011)


DAFTAR PUSTAKA

Abdurahim,dkk. 2011. Analisis Penyelesaian Rubik 2x2 Menggunakan Grup


Permutasi. Beta: Jurnal Tadris. 4(2).

Ardi, Saputro Bagus. 2012. Grup Permutasi Siklis Dalam Permainan Suit. Infinity
Journal. 1(2).

Durbin, John R. 2009. Modern Algebra An Introduction, Sixt Edition. John Wiley
& Sons, Inc.

Fikriawan, Ika. 2019. Titik Tetap dan Titik Peralihan Dari Pangkat Permutasi
Pada Grup Permutasi. Repository University of Riau.

Muhtar, Gozali Sumanang. 2010. Teori Grup. Diambil dari


http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19
7411242005011-
SUMANANG_MUHTAR_GOZALI/TEORI_GRUP.pdf pada tanggal 28
Mei 2021.

Nugroho, Deni. .2017. Struktur Dan Sifat-Sifat K-Aljabar. UNNES Journal of


Mathematics. 6(1).

Anda mungkin juga menyukai