KCMI 2011 Vs 2017 RR18012018
KCMI 2011 Vs 2017 RR18012018
• Judul
• Masa Berlaku
• Pendahuluan
• Kompetensi dan Tanggung Jawab
• Faktor Pengubah
• Pelaporan Sumberdaya Mineral
• Pelaporan Cadangan Mineral
• Studi Teknis
• Tabel 1
Judul
KCMI 2011 KCMI 2017
INDONESIAN CODE FOR REPORTING EXPLORATION INDONESIAN CODE FOR REPORTING EXPLORATION
RESULTS, MINERAL RESOURCES AND ORE RESULTS, MINERAL RESOURCES AND MINERAL
RESERVES KOMITE CADANGAN MINERAL RESERVES KOMITE CADANGAN MINERAL INDONESIA
INDONESIA
MINERAL RESOURCES AND ORE RESERVES (MROR) MINERAL RESOURCES AND MINERAL RESERVES (MRMR)
KODE PELAPORAN HASIL EKSPLORASI, SUMBERDAYA KODE PELAPORAN HASIL EKSPLORASI, SUMBERDAYA
MINERAL DAN CADANGAN BIJIH MINERAL DAN CADANGAN MINERAL
KOMITE CADANGAN MINERAL INDONESIA KOMITE CADANGAN MINERAL INDONESIA
• Berlaku efektif 1 November 2017 dan wajib digunakan mulai 1 November 2019
• Selama masa transisi kode KCMI 2011 masih berlaku
• Beberapa guidelines yang lebih detail akan ditambahkan sebelum November 2019
Pendahuluan
KCMI 2011 KCMI 2017
3. Majority of this Code was adopted from 3. Majority of this Code was adopted from “Australian Code
“Australian Code for Reporting of for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and
Exploration Results, Mineral Resources Mineral Reserves – The JORC Code – 2004 Edition.” This Code
and Ore Reserves – The JORC Code – 2004 is implemented to each Competent Person Indonesia, which
Edition.” This Code is implemented to each are the members of PERHAPI and IAGI. Also it is adopted and
Competent Person Indonesia, which are stated in the Indonesia Stock Exchange regulation.
the members of PERHAPI and IAGI. Also it The current version has been updated in order to be in
is adopted and stated in the Indonesia compliance with the CRIRSCO International Template 2013,
Stock Exchange regulation. which includes the standard definitions adopted by all
CRIRSCO members.
3. Kode ini sebagian besar diadopsi dari 3. Kode ini sebagian besar diadopsi dari “Australian Code for Reporting
“Australian Code for Reporting of Exploration of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves – The JORC
Results, Mineral Resources and Ore Reserves – Code – Edisi 2004”. Kode ini diimplementasikan oleh setiap Competent
The JORC Code – Edisi 2004”. Kode ini Person Indonesia yang merupakan anggota dari PERHAPI dan IAGI.
diimplementasikan oleh setiap Competent Person Juga diadopsi dan dinyatakan dalam Bursa Efek Indonesia.
Indonesia yang merupakan anggota dari PERHAPI Versi terbaru ini telah diperbarui agar sesuai dengan CRIRSCO
dan IAGI. Juga diadopsi dan dinyatakan dalam International Template 2013, dimana didalamnya termasuk definisi
Bursa Efek Indonesia. standar yang diadopsi oleh semua anggota CRIRSCO.
10. Seorang ‘Competent Person Indonesia’ adalah 10. Seorang ‘Competent Person Indonesia’ adalah seorang professional
Anggota Perhapi atau IAGI yang terdaftar sebagai CPI dibidang industri mineral merupakan anggota dan terdaftar sebagai CPI
Perhapi atau IAGI berdasarkan peraturan dari PERHAPI atau CPI IAGI atau Organisasi Profesi yang diakui (Recognised
masing- masing organisasi profesi tersebut. Professional Organisations - RPO) berdasarkan peraturan dari masing-masing
organisasi profesi tersebut. Organisasi-organisasi ini memiliki kekuatan
untuk melakukan proses pendisiplinan termasuk untuk menangguhkan dan
menghentikan keanggotaan seorang anggota. Organisasi profesi lain (RPO)
diakui setara oleh komite bersama KCMI melalui daftar edaran resmi yang
dikeluarkan dari waktu ke waktu. melalui
Istilah ‘Faktor Pengubah’ didefinisikan guna Faktor Pengubah’ merupakan pertimbangan-pertimbangan yang
memasukkan pertimbangan-pertimbangan digunakan untuk mengkonversi Sumberdaya Mineral ke Cadangan
penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, Mineral. Ini termasuk, dan tidak terbatas pada, faktor-faktor
lingkungan, sosial dan pemerintahan. penambangan, pengolahan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum,
lingkungan, infrastruktur, sosial, dan pemerintahan.
Pelaporan Sumberdaya Mineral
• Pada KCMI 2017 adalah penegasan bahwa
pelaporan sumberdaya mineral harus memiliki
“reasonable prospects for eventual economic
extraction”
• Penegasan bahwa sumberdaya tertunjuk dan
terukur sudah dapat menerapkan “faktor
pengubah” untuk mendukung perencanaan
tambang dan evaluasi ekonomi
Sumberdaya Mineral Tereka
KCMI 2011 KCMI 2017
20. An ‘Inferred Mineral Resource’ is that part 20. An ‘Inferred Mineral Resource’ is that part of a Mineral
of a Mineral Resource for which tonnage, Resource for which quantity and grade quality are estimated
grade and mineral content can be estimated on the basis of limited geological evidence and sampling.
with a low level of confidence. It is inferred Geological evidence is sufficient to imply but not verify
from geological evidence and assumed but geological and grade or quality continuity.
not verified geological and/or grade An Inferred Resources has a lower level of confidence than
continuity. It is based on information that applying to an Indicated Mineral Resources and must not
gathered through appropriate techniques be converted to a Mineral Reserve. It is reasonable expected
from locations such as outcrops, trenches, that the majority of Inferred Mineral Resources could be
pits, workings and drill holes which may be upgraded to Indicated Mineral Resources with continued
limited exploration.
or of uncertain quality and reliability.
20. Sumberdaya Mineral Tereka merupakan bagian 20. Sumberdaya Mineral Tereka merupakan bagian dari Sumberdaya
dari Sumberdaya dimana tonase, kadar, dan Mineral dimana kuantitas dan kualitas kadarnya diestimasi
kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat berdasarkan bukti-bukti geologi dan pengambilan conto yang terbatas.
kepercayaan rendah. Hal ini direka dan diasumsikan Bukti geologi tersebut memadai untuk menunjukkan keterjadiannya
dari adanya bukti geologi, tetapi tidak diverifikasi tetapi tidak memverifikasi kemenerusan kualitas atau kadar dan
kemenerusan geologi dan/ atau kadarnya. Hal ini kemenerusan geologinya.
hanya berdasarkan dari informasi yang diperoleh Sumberdaya Mineral Tereka memiliki tingkat keyakinan lebih rendah
melalui teknik yang memadai dari lokasi dalam penerapannya dibandingkan dengan Sumberdaya Mineral
mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran Tertunjuk dan tidak dapat dikonversi ke Cadangan Mineral. Sangat
uji dan lubang bor tetapi kualitas dan tingkat beralasan untuk mengharapkan bahwa sebagian besar Sumberdaya
kepercayaannya terbatas atau tidak jelas. Mineral Tereka dapat ditingkatkan menjadi Sumberdaya Mineral
Tertunjuk sejalan dengan berlanjutnya eksplorasi.
22. Sumberdaya Mineral Terukur merupakan bagian 22. Sumberdaya Mineral Terukur merupakan bagian dari Sumberdaya
dari Sumberdaya Mineral dimana tonase, densitas, Mineral dimana kuantitas, kadar atau kualitas, kerapatan, bentuk,
bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan karakteristik fisiknya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan yang
mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan memadai untuk memungkinkan penerapan Faktor-faktor Pengubah untuk
yang tinggi. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi mendukung perencanaan tambang detail dan evaluasi akhir dari kelayakan
rinci dan terpercaya, dan informasi mengenai ekonomi cebakan tersebut. Bukti geologi didapatkan dari eksplorasi,
pengambilan dan pengujian conto yang diperoleh pengambilan conto dan pengujian yang detail dan andal, dan memadai
dengan teknik yang tepat dari lokasi-lokasi untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar atau kualitasnya diantara
mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran titik-titik pengamatan. Sumberdaya Mineral Terukur memiliki tingkat
uji, ”terowongan uji” dan lubang bor. Lokasi informasi keyakinan yang lebih tinggi penerapannya dibandingkan dengan Sumberdaya
pada kategori ini secara meruang adalah cukup rapat Mineral Tertunjuk ataupun Sumberdaya Mineral Tereka. Sumberdaya Mineral
untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar. Terukur dapat dikonversi ke Cadangan Mineral Terbukti atau Cadangan
Mineral
Sumberdaya Mineral Terukur
28. ’Cadangan Bijih’ adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan / 28. Cadangan Mineral adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan/atau Tertunjuk
atau Tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis. Hal ini termasuk yang dapat ditambang secara ekonomis. Cadangan Mineral termasuk material dilusi dan
tambahan material dilusi ataupun ”material hilang”, yang kemungkinan mempertimbangkan mineral atau bijih hilang, yang mungkin terjadi ketika material tersebut
terjadi ketika material tersebut ditambang. Pada klasifikasi ini pengkajian ditambang atau diekstraksi, dan ditentukan berdasarkan studi-studi yang berada pada tingkat
dan studi yang tepat sudah dilakukan, dan termasuk pertimbangan dan Pra-Kelayakan atau Kelayakan termasuk penerapan Faktor Pengubah. Studi-studi semacam itu
modifikasi dari asumsi yang realistis atas faktor-faktor penambangan, menunjukkan bahwa, pada saat laporan dibuat, ekstraksi mineral secara beralasan dapat
metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan dibenarkan. Titik referensi dimana cadangan ditentukan perlu dinyatakan, umumnya titik
pemerintahan. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan yang digunakan adalah titik dimana mineral atau bijih telah dikirimkan ke pabrik pengolahan.
bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal. Cadangan Bijih Hal yang penting bahwa, pada situasi lainnya dimana titik referensi yang digunakan berbeda,
dipisahkan berdasar naiknya tingkat keyakinan menjadi Cadangan Bijih misalnya untuk produk yang dapat dijual, pernyataan penjelasan perlu disertakan untuk
Terkira dan Cadangan Bijih Terbukti. memastikan pembaca mendapatkan informasi lengkap mengenai apa yang dilaporkan.
Pelaporan Cadangan Mineral
37. A Pre-Feasibility Study is a comprehensive study of a range of options for the technical and
economic viability of a mineral project that has advanced to a stage where a preferred mining
method of mineral processing is determined. It includes a financial analysis based on reasonable
Appropriate assumptions on the Modifying Factors and the evaluation of any other relevant factors which are
Technical sufficient for a Competent Person, acting reasonably, to determine if all or part of the Mineral
Studies Resource may be converted to a Mineral Reserve at the time of reporting. A Pre-Feasibility Study is
at a lower confidence level than a Feasibility Study.
38. A Feasibility Study is a comprehensive technical and economic study of the selected
development option for a mineral project that includes appropriately detailed assessments of
applicable Modifying Factors together with any other relevant operational factors and detailed
financial analysis that are necessary to demonstrate at the time of reporting that extraction is
reasonably justified (economically mineable). The results of the study may reasonably serve as the
basis for a final decision by a proponent or financial institution to proceed with, or finance, the
development of the project. The confidence level of the study will be higher than that of a Pre-
Feasibility Study.
Studi Teknis
KCMI 2017
36. Studi Lingkupan Awal (Scoping Study) adalah studi teknikal dan ekonomi dalam lingkup yang besar yang
dilakukan terhadap potensi kelayakan sumberdaya mineral yang meliputi kajian-kajian yang sesuai dari asumsi
Faktor Pengubah yang realistik, bersama dengan faktor-faktor operasional lainnya yang relevan, yang dibutuhkan
untuk menunjukkan pada saat laporan dibuat, bahwa kemajuan Studi Pra-Kelayakan dapat secara beralasan
dibenarkan.
37. Studi Pra-Kelayakan adalah studi komprehensif terhadap berbagai opsi kelayakan teknikal dan ekonomi dari
sebuah proyek mineral yang telah mencapai tahap dimana metode penambangan sudah ditentukan. Studi ini
termasuk analisa finansial yang berdasarkan asumsi-asumsi yang beralasan terhadap Faktor Pengubahnya dan
evaluasi terhadap faktor-faktor relevan lainnya, yang cukup bagi seorang CPI, untuk bertindak secara beralasan,
Studi Teknis dalam menentukan apakah semua atau sebagian dari Sumberdaya Mineral dapat dikonversi menjadi Cadangan
Mineral pada saat laporan dibuat. Studi Pra-Kelayakan berada pada tingkat kepercayaan yang lebih rendah
daripada Studi Kelayakan.
38. Studi Kelayakan adalah studi teknikal dan ekonomi komprehensif terhadap opsi pengembangan terpilih dari
sebuah proyek mineral termasuk kajian-kajian detail yang sesuai dengan Faktor Pengubah yang berlaku bersama
dengan faktor-faktor operasional lainnya yang relevan dan analisa finansial detail yang dibutuhkan untuk
menunjukkan, pada saat laporan dibuat, bahwa ekstraksi secara beralasan dapat dibenarkan (dapat ditambang
secara ekonomis). Hasil dari studi tersebut dapat digunakan secara beralasan sebagai dasar untuk melakukan
keputusan finansial oleh suatu institusi finansial untuk melanjutkan, atau untuk membiayai, pengembangan dari
proyek tersebut. Tingkat kepercayaan studi ini lebih tinggi daripada Studi Pra-Kelayakan.
Tabel 1
Also
called:
Measure / Item Scoping Study Pre-feasibility Study Final Feasibility Study
Cost accuracy ±25%-50% ±15-25% ±10-15% • Accuracy and confidence levels are
Cost contingency 30-50% 15-30% <15%
Proportion of not provided in the Reporting Code
<5% <20% <50%
Engineering complete • The code does not require a Scoping Study to
Resource categories Mostly Inferred Mostly Indicated Measured and Indicated have been completed to report a Mineral
Reserve categories none Mostly Probable Proved and Probale
Mining method Assumed General Optimised Resource, but
Preliminary mine plan and Detailed mine plan and• All reports of Mineral Resources must satisfy
Mine design None or high-level conceptual
Schedule schedule the requirement that there are ‘reasonable
Monthly for much of
Scheduling Annual approximation 3-monthly to annual
payback period
prospects for eventual
Risk tolerance High Medium Low economic extraction’
(Modified from: M E White & I Harrington, 2014; Feasibility Studies – Scope and Accuracy, AusIMM Monograph
30)
(Noppe, 2014)
The CPI System
• Minimum 5 years of relevant experience
(exploration, mineral resources, mineral
reserves for specific commodities)
• Member of self-regulating professional
organization and has disciplinary powers to
suspend or expel a member (CPI-IAGI, CPI-PERHAPI,
RPO)
• Acceptance of CPI IAGI-CPI PERHAPI through a
verification process (currently every two
months)
• Conduct regular Continuing Professional
Development (CPD) program (currently 6 times
a year)
Relationship of The Joint Committee
KCMI to KCMI and
RPO/RPOAC/RPOA