Anda di halaman 1dari 33

KCMI 2011 vs KCMI 2017

Beberapa Perubahan Pokok Pada Kode KCMI 2017

Robby Rafianto, CPI - IAGI


Mengapa KCMI 2011 Perlu direvisi ?
• Merupakan salah satu syarat untuk menjadi anggota CRIRSCO
• Negara-Negara anggota CRIRSCO memegang >80% kapitalisasi
pertambangan di stock exchange seluruh dunia (J. Clifford,
2005)
• Tren global yang semakin ketat untuk pelaporan sumberdaya
dan cadangan mineral untuk menarik kepercayaan investor
• Kontribusi industri pertambangan Indonesia terhadap
perekonomian nasional adalah signifikan:

• PNPB Minerba tahun 2017 mencapai 40,6 T (ESDM, 11/1/2018)


• Total kapitalisasi mining stocks di IDX meningkat 90% dari Desember 2015
ke Desember 2016 (PwC Indonesia, Mei 2017)

• Diharapkan kode KCMI 2017 dapat meningkatkan tingkat keyakinan


dalam pelaporan sumberdaya mineral dan cadangan mineral dan
memberikan efek positif terhadap Indonesia sebagai anggota CRIRSCO
dalam menarik investor
Market Capitalisation of Listed Mining
Companies in Indonesia

Source: IDX in PwC Indonesia (May, 2017)


Beberapa Perubahan Pokok Pada KCMI 2017

• Judul
• Masa Berlaku
• Pendahuluan
• Kompetensi dan Tanggung Jawab
• Faktor Pengubah
• Pelaporan Sumberdaya Mineral
• Pelaporan Cadangan Mineral
• Studi Teknis
• Tabel 1
Judul
KCMI 2011 KCMI 2017

INDONESIAN CODE FOR REPORTING EXPLORATION INDONESIAN CODE FOR REPORTING EXPLORATION
RESULTS, MINERAL RESOURCES AND ORE RESULTS, MINERAL RESOURCES AND MINERAL
RESERVES KOMITE CADANGAN MINERAL RESERVES KOMITE CADANGAN MINERAL INDONESIA
INDONESIA

MINERAL RESOURCES AND ORE RESERVES (MROR) MINERAL RESOURCES AND MINERAL RESERVES (MRMR)

KODE PELAPORAN HASIL EKSPLORASI, SUMBERDAYA KODE PELAPORAN HASIL EKSPLORASI, SUMBERDAYA
MINERAL DAN CADANGAN BIJIH MINERAL DAN CADANGAN MINERAL
KOMITE CADANGAN MINERAL INDONESIA KOMITE CADANGAN MINERAL INDONESIA

• Berlaku efektif 1 November 2017 dan wajib digunakan mulai 1 November 2019
• Selama masa transisi kode KCMI 2011 masih berlaku
• Beberapa guidelines yang lebih detail akan ditambahkan sebelum November 2019
Pendahuluan
KCMI 2011 KCMI 2017
3. Majority of this Code was adopted from 3. Majority of this Code was adopted from “Australian Code
“Australian Code for Reporting of for Reporting of Exploration Results, Mineral Resources and
Exploration Results, Mineral Resources Mineral Reserves – The JORC Code – 2004 Edition.” This Code
and Ore Reserves – The JORC Code – 2004 is implemented to each Competent Person Indonesia, which
Edition.” This Code is implemented to each are the members of PERHAPI and IAGI. Also it is adopted and
Competent Person Indonesia, which are stated in the Indonesia Stock Exchange regulation.
the members of PERHAPI and IAGI. Also it The current version has been updated in order to be in
is adopted and stated in the Indonesia compliance with the CRIRSCO International Template 2013,
Stock Exchange regulation. which includes the standard definitions adopted by all
CRIRSCO members.

3. Kode ini sebagian besar diadopsi dari 3. Kode ini sebagian besar diadopsi dari “Australian Code for Reporting
“Australian Code for Reporting of Exploration of Exploration Results, Mineral Resources and Ore Reserves – The JORC
Results, Mineral Resources and Ore Reserves – Code – Edisi 2004”. Kode ini diimplementasikan oleh setiap Competent
The JORC Code – Edisi 2004”. Kode ini Person Indonesia yang merupakan anggota dari PERHAPI dan IAGI.
diimplementasikan oleh setiap Competent Person Juga diadopsi dan dinyatakan dalam Bursa Efek Indonesia.
Indonesia yang merupakan anggota dari PERHAPI Versi terbaru ini telah diperbarui agar sesuai dengan CRIRSCO
dan IAGI. Juga diadopsi dan dinyatakan dalam International Template 2013, dimana didalamnya termasuk definisi
Bursa Efek Indonesia. standar yang diadopsi oleh semua anggota CRIRSCO.

KCMI 2017 umumnya mengacu pada CRIRSCO template 2013


Kompetensi dan Tanggung Jawab
KCMI 2011 KCMI 2017
10. A ‘Competent Person Indonesia’ is a 10. A ‘Competent Person Indonesia’ (CPI) is a minerals industry
Member IAGI or PERHAPI who is registered as professional who is a member of and registered as CPI IAGI or CPI
CPI IAGI or PERHAPI based on the rules of each PERHAPI or ‘Recognised Professional Organisations’ (RPO) based on
of these professional organizations. the rules of each of these professional organizations . These
organisations have enforceable disciplinary processes including the
powers to suspend or expel a member. The RPOs are recognised by
Komite Bersama KCMI as included in a list promulgated from time to
time.

10. Seorang ‘Competent Person Indonesia’ adalah 10. Seorang ‘Competent Person Indonesia’ adalah seorang professional
Anggota Perhapi atau IAGI yang terdaftar sebagai CPI dibidang industri mineral merupakan anggota dan terdaftar sebagai CPI
Perhapi atau IAGI berdasarkan peraturan dari PERHAPI atau CPI IAGI atau Organisasi Profesi yang diakui (Recognised
masing- masing organisasi profesi tersebut. Professional Organisations - RPO) berdasarkan peraturan dari masing-masing
organisasi profesi tersebut. Organisasi-organisasi ini memiliki kekuatan
untuk melakukan proses pendisiplinan termasuk untuk menangguhkan dan
menghentikan keanggotaan seorang anggota. Organisasi profesi lain (RPO)
diakui setara oleh komite bersama KCMI melalui daftar edaran resmi yang
dikeluarkan dari waktu ke waktu. melalui

• Aturan detil mengenai RPO akan ditambahkan kemudian; umumnya


akan mekanisme kerjasama bilateral dan persetujuan Kombers
Faktor Pengubah
KCMI 2011 KCMI 2017
The term ‘Modifying Factors’ is defined to include ‘Modifying Factors’ are considerations used to convert
mining, metallurgical, economic, marketing, legal, Mineral Resources to Mineral Reserves. These include, but
environmental, social and governmental are not restricted to, mining, processing, metallurgical,
considerations. economic, marketing, legal, environmental, infrastructure,
social and governmental factors.

Istilah ‘Faktor Pengubah’ didefinisikan guna Faktor Pengubah’ merupakan pertimbangan-pertimbangan yang
memasukkan pertimbangan-pertimbangan digunakan untuk mengkonversi Sumberdaya Mineral ke Cadangan
penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, Mineral. Ini termasuk, dan tidak terbatas pada, faktor-faktor
lingkungan, sosial dan pemerintahan. penambangan, pengolahan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum,
lingkungan, infrastruktur, sosial, dan pemerintahan.
Pelaporan Sumberdaya Mineral
• Pada KCMI 2017 adalah penegasan bahwa
pelaporan sumberdaya mineral harus memiliki
“reasonable prospects for eventual economic
extraction”
• Penegasan bahwa sumberdaya tertunjuk dan
terukur sudah dapat menerapkan “faktor
pengubah” untuk mendukung perencanaan
tambang dan evaluasi ekonomi
Sumberdaya Mineral Tereka
KCMI 2011 KCMI 2017
20. An ‘Inferred Mineral Resource’ is that part 20. An ‘Inferred Mineral Resource’ is that part of a Mineral
of a Mineral Resource for which tonnage, Resource for which quantity and grade quality are estimated
grade and mineral content can be estimated on the basis of limited geological evidence and sampling.
with a low level of confidence. It is inferred Geological evidence is sufficient to imply but not verify
from geological evidence and assumed but geological and grade or quality continuity.
not verified geological and/or grade An Inferred Resources has a lower level of confidence than
continuity. It is based on information that applying to an Indicated Mineral Resources and must not
gathered through appropriate techniques be converted to a Mineral Reserve. It is reasonable expected
from locations such as outcrops, trenches, that the majority of Inferred Mineral Resources could be
pits, workings and drill holes which may be upgraded to Indicated Mineral Resources with continued
limited exploration.
or of uncertain quality and reliability.
20. Sumberdaya Mineral Tereka merupakan bagian 20. Sumberdaya Mineral Tereka merupakan bagian dari Sumberdaya
dari Sumberdaya dimana tonase, kadar, dan Mineral dimana kuantitas dan kualitas kadarnya diestimasi
kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat berdasarkan bukti-bukti geologi dan pengambilan conto yang terbatas.
kepercayaan rendah. Hal ini direka dan diasumsikan Bukti geologi tersebut memadai untuk menunjukkan keterjadiannya
dari adanya bukti geologi, tetapi tidak diverifikasi tetapi tidak memverifikasi kemenerusan kualitas atau kadar dan
kemenerusan geologi dan/ atau kadarnya. Hal ini kemenerusan geologinya.
hanya berdasarkan dari informasi yang diperoleh Sumberdaya Mineral Tereka memiliki tingkat keyakinan lebih rendah
melalui teknik yang memadai dari lokasi dalam penerapannya dibandingkan dengan Sumberdaya Mineral
mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran Tertunjuk dan tidak dapat dikonversi ke Cadangan Mineral. Sangat
uji dan lubang bor tetapi kualitas dan tingkat beralasan untuk mengharapkan bahwa sebagian besar Sumberdaya
kepercayaannya terbatas atau tidak jelas. Mineral Tereka dapat ditingkatkan menjadi Sumberdaya Mineral
Tertunjuk sejalan dengan berlanjutnya eksplorasi.

• Penegasan bahwa sumberdaya tereka tidak dapat dikonversi menjadi cadangan


Sumberdaya Mineral Tertunjuk
KCMI 2011 KCMI 2017
21. An ‘Indicated Mineral Resource’ is that 21. An ‘Indicated Mineral Resources’ is that part of a Mineral
part of a Mineral Resource for which tonnage, Resources for which quantity, grade or quality, densities, shape
densities, shape, physical characteristics, and physical characteristics are estimated with sufficient
grade and mineral content can be estimated confidence to allow the application of Modifying Factors in
with a reasonable level of confidence. It is sufficient detail to support mine planning and evaluation of the
based on exploration, sampling and testing economic viability of the deposit. Geological evidence is derived
information gathered through appropriate from adequately detailed and reliable exploration, sampling
techniques from locations such as outcrops, and testing and is sufficient to assume geological and grade or
trenches, pits, workings and drill holes. The quality continuity between points of observation. An Indicated
locations are too widely or inappropriately Mineral Resource has a lower level of confidence than that
spaced to confirm geological and/or grade applying to a Measured Mineral Resource and may only be
continuity but are spaced closely enough for converted to a Probable Mineral Reserve.
continuity to be
assumed.
21. Sumberdaya Mineral Tertunjuk merupakan bagian 21. Sumberdaya Mineral Tertunjuk merupakan bagian dari
dari Sumberdaya Mineral dimana tonase, densitas, Sumberdaya Mineral dimana kuantitas, kadar atau kualitas, kerapatan,
bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan bentuk, dan karakteristik fisiknya dapat diestimasi dengan tingkat
mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan keyakinan yang cukup untuk memungkinkan penerapan Faktor-faktor
yang wajar. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi, Pengubah secara memadai untuk mendukung perencanaan tambang
dan informasi pengambilan dan pengujian conto yang dan evaluasi kelayakan ekonomi cebakan tersebut.
didapatkan melalui teknik yang tepat dari lokasi- Bukti geologi didapatkan dari eksplorasi, pengambilan conto dan
lokasi mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, pengujian yang cukup detail dan andal, dan memadai untuk
sumuran uji, ”terowongan uji” dan lubang bor. Lokasi mengasumsikan kemenerusan geologi dan kadar atau kualitas
pengambilan data masih terlalu jarang atau spasinya diantara titik-titik pengamatan.
belum tepat untuk memastikan kemenerusan geologi Sumberdaya Mineral Tertunjuk memiliki tingkat keyakinan yang lebih
dan/ atau kadar, tetapi secara meruang cukup untuk rendah penerapannya dibandingkan dengan Sumberdaya Mineral Terukur
mengasumsikan kemenerusannya. dan hanya dapat dikonversi ke Cadangan Mineral Terkira.
Sumberdaya Mineral Tertunjuk

• Tingkat keyakinannya memungkinkan untuk


penerapan “Faktor Pengubah” untuk
mendukung perencanaan tambang dan evaluasi
ekonomi
• Penegasan bahwa sumberdaya mineral tertunjuk
hanya dapat dikonversi menjadi cadangan
mineral terkira
Sumberdaya Mineral Terukur
KCMI 2011 KCMI 2017
22. A ‘Measured Mineral Resource’ is that part 22. A ‘Measured Mineral Resources’ is that part of a Mineral
of a Mineral Resource for which tonnage, Resource for which quantity, grade or quality, densities, shape and
densities, shape, physical characteristics, physical characteristics are estimated with confidence sufficient to
grade and mineral content can be estimated allow the application of Modifying Factors to support detailed
with a high level of confidence. It is based on mine planning and final evaluation of the economic viability of the
detailed and reliable exploration, sampling deposit. Geological evidence is derived from detailed and reliable
and testing information gathered through exploration, sampling and testing and is sufficient to confirm
appropriate techniques from locations such as geological and grade or quality continuity between points of
outcrops, trenches, pits, workings and drill observation. A Measured Mineral Resource has a higher level of
holes. The locations are spaced closely enough confidence than that applying to either an Indicated Mineral
to confirm geological and grade continuity. Resource or an Inferred Mineral Resource. It may be converted to a
Proved Mineral Reserve or to a Probable Mineral Reserve.

22. Sumberdaya Mineral Terukur merupakan bagian 22. Sumberdaya Mineral Terukur merupakan bagian dari Sumberdaya
dari Sumberdaya Mineral dimana tonase, densitas, Mineral dimana kuantitas, kadar atau kualitas, kerapatan, bentuk,
bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan karakteristik fisiknya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan yang
mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan memadai untuk memungkinkan penerapan Faktor-faktor Pengubah untuk
yang tinggi. Hal ini didasarkan pada hasil eksplorasi mendukung perencanaan tambang detail dan evaluasi akhir dari kelayakan
rinci dan terpercaya, dan informasi mengenai ekonomi cebakan tersebut. Bukti geologi didapatkan dari eksplorasi,
pengambilan dan pengujian conto yang diperoleh pengambilan conto dan pengujian yang detail dan andal, dan memadai
dengan teknik yang tepat dari lokasi-lokasi untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar atau kualitasnya diantara
mineralisasi seperti singkapan, paritan uji, sumuran titik-titik pengamatan. Sumberdaya Mineral Terukur memiliki tingkat
uji, ”terowongan uji” dan lubang bor. Lokasi informasi keyakinan yang lebih tinggi penerapannya dibandingkan dengan Sumberdaya
pada kategori ini secara meruang adalah cukup rapat Mineral Tertunjuk ataupun Sumberdaya Mineral Tereka. Sumberdaya Mineral
untuk memastikan kemenerusan geologi dan kadar. Terukur dapat dikonversi ke Cadangan Mineral Terbukti atau Cadangan
Mineral
Sumberdaya Mineral Terukur

• Tingkat keyakinannya memungkinkan untuk


penerapan “Faktor Pengubah” untuk mendukung
perencanaan tambang detail dan evaluasi
ekonomi final
• Penegasan bahwa sumberdaya mineral terukur
dapat dikonversi menjadi cadangan mineral
terbukti atau terkira
Pelaporan Cadangan Mineral
KCMI 2011 KCMI 2017
28. An ‘Ore Reserve’ is the economically mineable part of a 28. A Mineral Reserve is the economically mineable part of a Measured and/or
Measured and/or Indicated Mineral Resource. It includes Indicated Mineral Resource. It includes diluting materials and allowance for
diluting materials and allowances for losses, which may occur losses, which may occure when the material is mined or extracted and is
when the material is mined. Appropriate assessments and defined by studies at Pre-Feasibility or Feasibility level as appropriate that
studies have been carried out, and include consideration of include application of Modifying Factors. Such studies demonstrate that, at the
and modification by realistically assumed mining, metallurgical, time or reporting, extraction could reasonably be justified. The reference point
economic, marketing, legal, environmental, social and at which Reserves are defined, usually the point where the ore is delivered to
governmental factors. These assessments demonstrate at the the processing plant, must be stated. It is important that, in all situations
time of reporting that extraction could reasonably be justified. where the reference point is different, such as for a saleable product, a
Ore Reserves are sub-divided in order of increasing confidence clarifying statement is included to ensure that the reader is fully informed as
into Probable Ore Reserves and Proved Ore Reserves. to what is being reported.

28. ’Cadangan Bijih’ adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan / 28. Cadangan Mineral adalah bagian dari Sumberdaya Mineral Terukur dan/atau Tertunjuk
atau Tertunjuk yang dapat ditambang secara ekonomis. Hal ini termasuk yang dapat ditambang secara ekonomis. Cadangan Mineral termasuk material dilusi dan
tambahan material dilusi ataupun ”material hilang”, yang kemungkinan mempertimbangkan mineral atau bijih hilang, yang mungkin terjadi ketika material tersebut
terjadi ketika material tersebut ditambang. Pada klasifikasi ini pengkajian ditambang atau diekstraksi, dan ditentukan berdasarkan studi-studi yang berada pada tingkat
dan studi yang tepat sudah dilakukan, dan termasuk pertimbangan dan Pra-Kelayakan atau Kelayakan termasuk penerapan Faktor Pengubah. Studi-studi semacam itu
modifikasi dari asumsi yang realistis atas faktor-faktor penambangan, menunjukkan bahwa, pada saat laporan dibuat, ekstraksi mineral secara beralasan dapat
metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan dibenarkan. Titik referensi dimana cadangan ditentukan perlu dinyatakan, umumnya titik
pemerintahan. Pada saat laporan dibuat, pengkajian ini menunjukkan yang digunakan adalah titik dimana mineral atau bijih telah dikirimkan ke pabrik pengolahan.
bahwa ekstraksi telah dapat dibenarkan dan masuk akal. Cadangan Bijih Hal yang penting bahwa, pada situasi lainnya dimana titik referensi yang digunakan berbeda,
dipisahkan berdasar naiknya tingkat keyakinan menjadi Cadangan Bijih misalnya untuk produk yang dapat dijual, pernyataan penjelasan perlu disertakan untuk
Terkira dan Cadangan Bijih Terbukti. memastikan pembaca mendapatkan informasi lengkap mengenai apa yang dilaporkan.
Pelaporan Cadangan Mineral

• Pelaporan cadangan mineral minimum


membutuhkan studi pra-kelayakan atau
studi kelayakan
• Reference point sesuai dengan business case
cadangan mineral yang dilaporkan harus
dinyatakan dengan jelas (misal: dari tambang ke
smelter)
Studi Teknis
• Belum ada di KCMI 2011
• Mencakup tiga jenis studi:
• Studi Lingkupan Awal (Scoping Study)
• Studi Pra-Kelayakan (Pre-Feasibility Study)
• Studi Kelayakan (Feasibility Study)
• Guidelines mengenai studi teknis akan
ditambahkan sebelum 1 November 2019
Studi Teknis
KCMI 2017
36. A Scoping Study is an order of magnitude technical and economic study of the potential viability
of Mineral Resources that includes appropriate assessments of realistically assumed Modifying
Factors together with any other relevant operational factors that are necessary to demonstrate at
the time of reporting that progress to a Pre-Feasibility Study can be reasonably justified.

37. A Pre-Feasibility Study is a comprehensive study of a range of options for the technical and
economic viability of a mineral project that has advanced to a stage where a preferred mining
method of mineral processing is determined. It includes a financial analysis based on reasonable
Appropriate assumptions on the Modifying Factors and the evaluation of any other relevant factors which are
Technical sufficient for a Competent Person, acting reasonably, to determine if all or part of the Mineral
Studies Resource may be converted to a Mineral Reserve at the time of reporting. A Pre-Feasibility Study is
at a lower confidence level than a Feasibility Study.

38. A Feasibility Study is a comprehensive technical and economic study of the selected
development option for a mineral project that includes appropriately detailed assessments of
applicable Modifying Factors together with any other relevant operational factors and detailed
financial analysis that are necessary to demonstrate at the time of reporting that extraction is
reasonably justified (economically mineable). The results of the study may reasonably serve as the
basis for a final decision by a proponent or financial institution to proceed with, or finance, the
development of the project. The confidence level of the study will be higher than that of a Pre-
Feasibility Study.
Studi Teknis
KCMI 2017
36. Studi Lingkupan Awal (Scoping Study) adalah studi teknikal dan ekonomi dalam lingkup yang besar yang
dilakukan terhadap potensi kelayakan sumberdaya mineral yang meliputi kajian-kajian yang sesuai dari asumsi
Faktor Pengubah yang realistik, bersama dengan faktor-faktor operasional lainnya yang relevan, yang dibutuhkan
untuk menunjukkan pada saat laporan dibuat, bahwa kemajuan Studi Pra-Kelayakan dapat secara beralasan
dibenarkan.
37. Studi Pra-Kelayakan adalah studi komprehensif terhadap berbagai opsi kelayakan teknikal dan ekonomi dari
sebuah proyek mineral yang telah mencapai tahap dimana metode penambangan sudah ditentukan. Studi ini
termasuk analisa finansial yang berdasarkan asumsi-asumsi yang beralasan terhadap Faktor Pengubahnya dan
evaluasi terhadap faktor-faktor relevan lainnya, yang cukup bagi seorang CPI, untuk bertindak secara beralasan,
Studi Teknis dalam menentukan apakah semua atau sebagian dari Sumberdaya Mineral dapat dikonversi menjadi Cadangan
Mineral pada saat laporan dibuat. Studi Pra-Kelayakan berada pada tingkat kepercayaan yang lebih rendah
daripada Studi Kelayakan.

38. Studi Kelayakan adalah studi teknikal dan ekonomi komprehensif terhadap opsi pengembangan terpilih dari
sebuah proyek mineral termasuk kajian-kajian detail yang sesuai dengan Faktor Pengubah yang berlaku bersama
dengan faktor-faktor operasional lainnya yang relevan dan analisa finansial detail yang dibutuhkan untuk
menunjukkan, pada saat laporan dibuat, bahwa ekstraksi secara beralasan dapat dibenarkan (dapat ditambang
secara ekonomis). Hasil dari studi tersebut dapat digunakan secara beralasan sebagai dasar untuk melakukan
keputusan finansial oleh suatu institusi finansial untuk melanjutkan, atau untuk membiayai, pengembangan dari
proyek tersebut. Tingkat kepercayaan studi ini lebih tinggi daripada Studi Pra-Kelayakan.
Tabel 1

• Prinsip keharusan memberikan penjelasan jika


terdapat ketidaksesuaian dengan pedoman
KCMI 2017
• Pelaporan Sumberdaya Mineral: Penjelasan
asumsi dasar berkaitan dengan factor
penambangan
• Pelaporan Cadangan: Pelaporan cadangan
membutuhkan minimum Studi Pra-
Kelayakan
Ringkasan
• Kode KCMI 2017 umumnya mengacu pada CRIRSCO template 2013
• Hal-hal penting yang bersifat baru adalah hadirnya istilah RPO,
kebutuhan studi teknis dan keharusan memberikan penjelasan
jika terdapat ketidaksesuaian dengan kode KCMI 2017
• Penegasan pada pelaporan sumberdaya mineral yang harus
memiliki “reasonable prospect for eventual economic
extraction”
• Pelaporan cadangan membutuhkan minimum Studi Pra-Kelayakan
TERIMA KASIH
Technical Study, Resource,
and Reserve
Appraise & Define
Define Develop Start up &
Scope Project Execute
Opportunity Operate

Also
called:
Measure / Item Scoping Study Pre-feasibility Study Final Feasibility Study
Cost accuracy ±25%-50% ±15-25% ±10-15% • Accuracy and confidence levels are
Cost contingency 30-50% 15-30% <15%
Proportion of not provided in the Reporting Code
<5% <20% <50%
Engineering complete • The code does not require a Scoping Study to
Resource categories Mostly Inferred Mostly Indicated Measured and Indicated have been completed to report a Mineral
Reserve categories none Mostly Probable Proved and Probale
Mining method Assumed General Optimised Resource, but
Preliminary mine plan and Detailed mine plan and• All reports of Mineral Resources must satisfy
Mine design None or high-level conceptual
Schedule schedule the requirement that there are ‘reasonable
Monthly for much of
Scheduling Annual approximation 3-monthly to annual
payback period
prospects for eventual
Risk tolerance High Medium Low economic extraction’
(Modified from: M E White & I Harrington, 2014; Feasibility Studies – Scope and Accuracy, AusIMM Monograph
30)
(Noppe, 2014)
The CPI System
• Minimum 5 years of relevant experience
(exploration, mineral resources, mineral
reserves for specific commodities)
• Member of self-regulating professional
organization and has disciplinary powers to
suspend or expel a member (CPI-IAGI, CPI-PERHAPI,
RPO)
• Acceptance of CPI IAGI-CPI PERHAPI through a
verification process (currently every two
months)
• Conduct regular Continuing Professional
Development (CPD) program (currently 6 times
a year)
Relationship of The Joint Committee
KCMI to KCMI and
RPO/RPOAC/RPOA

Well defined Need further discussion between Komite Bersama KCMI to


each RPO; chairperson decree
Joining CRIRSCO and Implementation Plan

• Countries represented by CRIRSCO account for


>80% of mining industry stock exchange
capitalization (J. Clifford, 2005): positive effects for
Indonesia
• Joining CRIRSCO is an important milestone
for Indonesian mining industry to attract
more investments and capital
• MoU between Kombers and CRIRSCO signed
in Jaipur, India (November, 2016)
• KCMI 2017 draft and all required documents
are submitted to CRIRSCO
KCMI 2017: Transition and Implementation Plan

• 2 years period of transition and implementation program:

• During transition period, the KCMI 2011 is still applicable

• No more KCMI 2011 after 1 November 2019


• Any RPO recognized by CRIRSCO could be recognized by KCMI under bilateral cooperation
and registered by the Joint Committee of KCMI

Point no 1 to 3 are completed


Challenges, Opportunities and Next Program
• The transition and Implementation plan in the next 2 years:
Socialization to all stakeholders
• Improve and set up system with regulators (ESDM, OJK),
IDX and other stakeholders
• FGD with MAPPI/ISA (Indonesian Society of Appraisers)
• FGD with IDX for exploration companies listing rules
• Defining standards of Technical Studies (Scoping, Pre FS
and FS)
• The CPI and RPO set up system
• The availability of CPI vs IUP (> 6000 mining concessions
vs 244 CPI)
• Variations of mineral deposits/commodities vs CPI
a v a i l a b i li t y
ESDM: Mi nis tr y o f En e rg y a nd Mineral Resources of the Republic of Indonesia

Anda mungkin juga menyukai