Pak Bejo seorang tukang kebun kelapa sawit datang ke ke klinik dokter
dengan keluhan mudah capek yang dirasakan terus menerus akhir-akhir ini.
Setelah melakukan anamnesis ternyata PAk Bejo jarang memakai alas kaki ketika
bekerja. Dari hasil pemeriksaan didapatkan pemeriksaan vital sign dengan TD
120/80 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit dan Suhu 36,8oC. Dari hasil
pemeriksaan fisik ditemukan tanda konjungtiva anemis (+/+) dan konjungtiva
mukosa bibir anemis (+/+). Dari hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis
kemungkan mengelami Anemia. Dokter menyarankan Pak Bejo melakukan
pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang diagnosis. Hasil dari pemeriksaan
lab cek darah lengkap ditemukan Hb 7,8 g/dl, Hematokrit 23%, Serum Iron 15
mg/dl dan TIBC 400 mg/dl; pemeriksaan jenis leukosit ditemukan basophil 1%,
Eusinofil 10%, Neutrofil batang 5%, Neutrofil segmen 52%, Limfosit 23%, dan
Monosit 8%; pemeriksaan apus darah terlihat gambaran Amnosit, Mikrosit, dan
Sel Pensil; pemeriksaan feses mikroskopis terldapat telur berbentuk ovale, ukuran
40x60 mikron terdapat rang jernih diantara dinding dan memiliki blastula seperti
kelopak bunga.
Step 1
1. Haemoglobin
Pigmen pembawa oksigen darah, dibawa oleh eritrosit yang berkembang di
sumsung tulang merah, merupakan 4 rantai polipeptida globin yang strip
rantai memiliki ratusan asam amino.1
2. Anemia
Didefinisikan sebagai berkurangnya satu atau lebih parameter sel darah merah
konsentrasi Hb, hematokrit, atau jumlah sel darah merah.2
3. Mukosa
Membrane mucus yang melapisi struktur tubuler.1
1
4. Hematokrit
Persentasi volume eritrosit dalam darah keseluruhan; juga peralatan yang
menunjang dalam penggunaanya.3
5. Konjungtiva palpebral
Lapisan mukosa tipis yang melapisi palpebral mata.1
6. Neutrophil
Merupakan leukosit granular yang memiliki nucleus 3-5 lobus yang
dihubungkan oleh benang kromatin dan sitoplasma mengandung granular
yang sangat halus.1
7. Leukosit
Elemen darah tidak berwarna yang bisa melakukan gerakan amuboid memiliki
fungsi untuk kekebalan tubuh dari mikroorganisme terdapat dua jenis granular
dan non-granular.1
8. TIBC
Banyaknya kemampuan darah mengikat zat besi dalam gr/dl oleh transferrin
yang mengikat.3
9. Limfosi
Limfosit mono nucleus dan tidak memiliki granula memiliki inti berwarna
gelap yang mengandung kromatin tebal dan sitoplasma berwrna biru pucat.1
10. Serum iron
Banyaknya Fe yang ditemukan dalam darah.3
Step 2
2
Step 3
3
pemeriksaan lain sesuai dengan kecurigaan penyebab anemia seperti
misalnya hapusan sel darah untuk melihat bentuk dan ukuran sel darah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan feses dan darah perlu
dilakukan untuk menegakkan diagnosis, mengetahui adanya infeksi, jenis
anemia dan respon penyekit didalam tubuh.4
4
a. Mikrosit : eritrosit lebih kecil daipada eritrosit normal, dengan ukuran
< 6mm
b. Anulosik : diameter cekungan ditengah eritrosit yang lebih pucat dari
darah tepi, dan berukuran besar
c. Sel pensil : eritrosit dengan kandungan Hb yang rendah sehingga sel
kolaps dan menjadi pipih.
Ketiga gambaran ini sesuai dengan ciri anemia difisiensi besi dengan Hb
<9 g/dl. 4
Penularan ankilostomiasis
5
Manusia merupakan satu-satunya hospes definitif N. americanus
maupun A. duodenale. Telur yang keluar dari usus penderita dalam waktu dua
hari akan tumbuh di tanah menjadi larva rabditiform (tidak infektif). Sesudah
berganti kulit dua kali, larva rabditiform dalam waktu satu minggu akan
berkembang menjadi larva filariform yang infektif.
6
Salah satu penyebab infeksi cacing tambang terjadi karena masuknya
larva filariform dimana larva filariform yang infektif, yaitu dapat menembus
kulit manusia, maka dari itu apabila kita tidak memakai alas kaki dapat
menyebabkan masuknya larva filariform ke dalam kulit dan memulai siklus
hidupnya di dalam tubuh manusia. 4
7
Step 4
8
Step 5
Step 6
Belajar mandiri
9
Step 7
10
Gambar 2 : Daur Hidup Cacing Tambang
Patogenesis
11
Masa inkubasi mulai dari bentuk dewasa pada usus sampai dengan
timbulnya gejala klinis seperti nyeri perut, berkisar antara 1-3 bulan. Untuk
meyebabkan anemia diperlukan kurang lebih 500 cacing dewasa. Infeksi yang
berat dapat terjadi kehilangan darah sampai 200 ml/hari, meskipun pada
umumnya didapatkan perdarahan intestinal kronik yang terjadi perlahan-
lahan.4
Gejala klinis
Anemia defisiensi besi yang terjadi akibat infeksi cacing tambang selain
memiliki gejala dan tanda umum anemia, juga memiliki manifestasi khas
seperti atrofi papil lidah, telapak tangan berwarna jerami, serta kuku sendok.
Juga terjadi pengurangan kapasitas kerja, bahkan dapat terjadi gagal jantung
akibat penyakit jantung anemia.
Saat larva tertelan dapat terjadi gatal kerongkongan, suara serak, mual, dan
muntah. Pada fase selanjutnya, saat cacing dewasa berkembang biak dalam
saluran cerna, timbul rasa nyeri perut yang sering tidak khas (abdominal
discomfort). Karena cacing tambang menghisap darah dan menyebabkan
perdarahan kronik, maka dapat terjadi hipoproteinemia yang bermanifestasi
sebagai edema pada wajah, ekstremitas atau perut. 4
12
kemungkinan terjadi infeksi sekunder. Apabila lesi berubah menjadi vesikuler
akan terbuka karena garukan. Gejala ruam papuloentematosa yang berkembang
akan menjadi vesikel. Ini diakibatkan oleh banyaknya larva filariform yang
menembus kulit. Kejadian ini disebut ground itch. Apabila larva mengadakan
migrasi ke paru maka dapat menyebabkan pneumonia yang tingkat gejalanya
tergantung pada jumlah larva. 4
Metodenya yaitu:
13
9. Cover glass diletakan diatas obcek glass, aiamati dibawah mikroskop5
Pencegahan :
a) Tidak membuang tinja di sembarang tempat
b) Sanitasi lingkungan
c) Tidak memupuk sayuran dengan tinja manusia
d) Mengatur pola makan
e) Memotong kuku satu kali seminggu
f) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar
Pengobatan :
14