Anda di halaman 1dari 4

Tips Biar Kamu Lolos Seleksi Beasiswa Ke Luar Negeri

Bisa menempuh pendidikan di luar negeri memang jadi impian banyak orang. Bagaimana
tidak, selain menawarkan kualitas pendidikan yang lebih baik kesempatan ini juga bisa
digunakan untuk memperluas jaringan. Gak jarang orang bisa mengubah nasibnya sepulang
dari bersekolah di luar negeri. Sayangnya masalah biaya sering jadi kendala paling besar
yang menghalangi. Tapi gak usah khawatir, sekarang ada banyak cara kok untuk
memecahkannya. Tersedia banyak pilihan beasiswa yang bisa kamu dapatkan.

1. Berusahalah Untuk Excellent Di Bidang Akademis

Buat kamu yang masih SMA, sedang menempuh pendidikan Sarjana atau bahkan Master di
Indonesia dan berencana melanjutkan pendidikan tingkat selanjutnya dengan beasiswa — hal
pertama yang perlu kamu lakukan adalah usahakan selalu dapat nilai bagus. Walau angka
diatas kertas bukan segalanya tapi pencapaian akademis yang bagus akan menunjukkan
komitmenmu terhadap pemberi beasiswa. Beberapa institusi beasiswa,
seperti Monbukagakusho (MEXT) dari Jepang dan Beasiswa Pemerintah Singapura bahkan
mensyaratkan pelamarnya adalah mereka yang memiliki pencapaian akademis yang baik.

2. Pintar Aja Itu Biasa. Kalau Kamu Aktif Organisasi Baru Luar Bisa.

Sudah merasa yakin bisa dapat beasiswa karena nilaimu selalu bagus? Eits, jangan salah.
Nilai bagus itu baru syarat awal. Diluar sana masih banyak yang lebih pintar dibanding kamu.
Pintar saja tidak pernah cukup. Kamu harus punya sesuatu yang menarik untuk dijual ke
pemberi beasiswa. Biasanya mereka akan mencari orang yang tidak hanya berprestasi, tapi
juga aktif di organisasi.

Kalau kamu memang niat masuk dalam bursa perjuangan mendapatkan beasiswa mulailah
memperbanyak pengalaman organisasi. Gak perlu masuk partai politik atau bahkan gerakan-
gerakan aneh. Kamu bisa mulai dari OSIS atau di Himpunan Keluarga Mahasiswa kampus.
Mereka yang aktif organisasi akan lebih dilirik para pemberi beasiswa karena dianggap bisa
memanfaatkan ilmu yang didapat untuk kepentingan orang banyak.

3. Jangan Ragu Untuk Jadi Relawan

Selain keaktifan di organisasi, pengalaman di kegiatan sosial juga jadi nilai plus. Khususnya
kalau kamu mengincar beasiswa di negara Amerika dan Eropa. Beasiswa Fullbright Amerika
Serikat, Beasiswa Chevening dari Inggris dan Beasiwa Erasmus Mundus Eropa cenderung
lebih tertarik pada pelamar yang punya pengalaman jadi relawan di kegiatan sosial. Ini gak
bisa dilepaskan dari kuatnya kultur volunteer-ism di negara mereka.

Di kota tempatmu tinggal saat ini pasti banyak banget kok kesempatan untuk jadi relawan.
Kamu bisa join ke kegiatan NGO, gabung dengan gerakan anak muda di kampus atau kamu
juga bisa menginisiasi gerakan ini sendiri. Gak perlu repot atau khawatir gak ada biaya,
bahkan dengan membersihkan sampah di lingkungan sekitarmu kamu sudah bisa mulai
melakukan kegiatan sosial.

4. Tes Kemampuan Bahasa Asing

Setelah cukup mempersiapkan diri dari bidang akademis dan non-akademis kini saatnya
kamu membuktikan bahwa kamu pasti survive di negara orang karena bisa
menguasai bahasanya. Salah satu persayaratan beasiswa memang menuntutmu untuk meraih
level tertentu dalam tes kemampuan bahasa asing.

Masing-masing beasiswa punya persyaratan tes bahasa sendiri, tapi yang paling umum
digunakan adalah TOEFL dan IELTS. Untuk mengamankan posisimu, pastikan kamu
memiliki skor TOEFL diatas 550 dan nilai IELTS diatas 6,5. Saat ini kamu bahkan bisa
mempersiapkan diri dengan mengikuti latihan via online untuk TOEFL dan IELTS

5. Temukan Orang yang Bisa Memberimu Rekomendasi yang OK

Untuk menilai performamu di dunia nyata, pihak pemberi beasiswa akan meminta surat
rekomendasi dari mereka yang sudah mengetahui rekam jejakmu. Biasanya surat
rekomendasi bisa diberikan oleh staf pengajar dari institusi tempatmu menempuh pendidikan
atau supervisor di tempatmu bekerja.

Rekomendasi dari mereka sangat penting, karena gak jarang pemberi beasiswa akan langsung
menghubungi untuk menanyakan pendapat tentangmu. Pastikan kamu punya rekam jejak
yang cukup baik dalam pendidikan dan pekerjaan. Jaga hubungan baik dengan mereka yang
bisa memberimu rekomendasi.

6. Ciptakan Curriculum Vitae (CV) yang Informatif

Cara pemberi beasiswa tahu pengalaman dan pencapaianmu adalah dengan melihat ke CV-
mu. Dalam CV mereka akan mendapatkan gambaran bagaimana dirimu selama ini telah
berkembang. Untuk membuat CV yang baik kamu perlu cermat mencatat kegiatan yang
kamu lakukan selama ini berdasarkan waktu kegiatan. Karena kamu akan apply beasiswa,
pastikan kamu membuat CV yang representatif tapi tetap informatif. Salah satu format CV
yang cukup oke untuk kamu contoh adalah CV Europass yang wajib digunakan bagi pelamar
beasiswa Erasmus Mundus.

7. “Jual” Dirimu Lewat Motivation Letter

Langkah selanjutnya, kamu harus menyiapkan motivation letter. Tujuan dari surat ini adalah
untuk menunjukkan mengapa kamu tertarik mengambil bidang studi yang kamu pilih dan
memperlihatkan mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa. Motivation letter ini adalah
bagian krusial yang akan menentukan bagaimana kelanjutan lamaran beasiswamu.
Untuk membuat motivation letter yang baik kamu perlu tahu tentang jurusan yang akan kamu
ambil. Jelaskan kenapa program itu menarik buatmu, tunjukkan juga bagaimana pengalaman
kerja dan pencapaianmu selama ini membuat kamu cocok untuk belajar disitu. Yakinkan
pemberi beasiswa bahwa kamu punya komitmen untuk memberikan yang terbaik sehingga
layak menerima dana mereka. Satu yang paling penting, kamu harus punya passion terhadap
bidang yang kamu pilih. Semangat dan kecintaan terhadap bidang studi itu akan terasa
di motivation letter-mu.

8. Latihan Sebelum Interview

Jika kamu lolos seleksi administrasi lewat CV dan motivation letter pintu menuju beasiswa
selanjutnya adalah tes wawancara. Di tahap ini kamu akan bertemu panelis dari negara
pemberi beasiswa, atau bisa juga profesor yang kompeten di bidangnya. Demi lancar di
wawancara, kamu perlu mempersiapkan diri agar tidak grogi dan malah mengacaukan semua
persiapanmu.

Biasakan diri untuk berbicara dengan bahasa Inggris (atau bahasa lain yang akan digunakan
dalam wawancara) minimal 2 hari sebelum wawancara berlangsung. Cara ini akan melatih
lidahmu agar tidak terkaget-kaget dan kehilangan banyak kosa kata. Di depan panelis,
tunjukkan bahwa kamu percaya diri dan meyakinkan. Bekali dirimu dengan pengetahuan soal
bidang studi yang kamu pilih dan tunjukkan semangatmu untuk belajar dengan beasiswa.

9. Tunjukkan Bahwa Beasiswa Ini Akan Membantumu Berkontribusi Ke Indonesia

Saat ditanya mengapa kamu ingin mendapatkan beasiswa, jangan hanya menjawab dengan
tujuan egois seperti ingin mengembangkan diri atau memperbanyak pengalaman. Tunjukkan
juga bahwa jika kamu menerima beasiswa maka kamu akan lebih punya kapasitas untuk
berkontribusi ke lingkungan terdekatmu. Pemberi beasiswa akan lebih tertarik pada kandidat
yang memiliki visi yang luas dan bermanfaat.

Inilah kenapa aktif di kegiatan sosial dan organisasi jadi penting. Dengan aktif di kegiatan
yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, akan lebih mudah bagimu untuk
menentukan kontribusi macam apa yang hendak kamu berikan selepas menempuh program
beasiswa.

10. Coba Lagi, Coba Terus

Sekali mencoba apply beasiswa kamu belum tentu akan berhasil. Jangan langsung putus asa
dan merasa gak memenuhi kualifikasi. Banyak kok yang harus mencoba berkali-kali dulu
sebelum akhirnya lolos. Justru dengan pernah gagal kamu akan tahu bagian mana yang harus
kamu perbaiki untuk bisa jadi kandidat yang lebih baik.

Lagipula kebanyakan beasiswa tidak melarang kandidat yang sempat gagal mendaftar ulang
di seleksi selanjutnya. So, kenapa takut gagal? Kalau gagal sekali, coba lagi-coba teruuus!
Belum Tahu Mau Apply Kemana? Ini Beberapa Beasiswa yang Bisa Kamu Coba:

1. Singapore Scholarship
2. Monbukagakusho (MEXT), Jepang
3. Erasmus Mundus Scholarship, Uni Eropa
4. Chevening Scholarship, Inggris
5. StuNed Scholarship, Belanda
6. DAAD Scholarship, Jerman
7. Russian Federation Scholarship
8. Beasiswa LPDP, diberikan bagi Warga Negara Indonesia untuk sekolah di dalam dan
luar negeri
9. Beasiswa DIKTI
Tunggu apalagi, kesempatan sudah banyak di depan mata. Tinggal kamu saja yang berjuang
dan pintar-pintar memanfaatkannya.

Anda mungkin juga menyukai