Anda di halaman 1dari 13

SOAL PRETES

MODUL STRUKTUR KEILMUAN PAI (100)

1. Fiqih adalah ilmu, sebagaimana ditunjukkan dalam definisi fiqh berikut ini: “fiqih adalah ilmu
yang membahas hukum-hukum syara’ yang berkaitan dengan perbuatan orang mukallaf yang
diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci.
” Berdasarkan definisi tersebut, pekerjaan mukallaf merupakan hakiktat yang dijelaskan fiqih
pada unsur:
Jawaban: aksiden dengan segala demensi

2. Ilmu-ilmu yang ada pada ruang lingkup mata pelajaran PAI (ilmu al-Quran, ilmu hadits, lmu
aqidah, ilmu akhlak, ilmu fiqih, ilmu SKI) dengan memperhatikan cara memperolehnya maka
dapat dikategorikan sebagai pengetahuan:
Jawaban : Sains

3. Dalam Islam semua ilmu pengetahuan bersumber dari sumber yang tunggal yaitu Allah,
sehingga tidak ada pengetahuan yang tidak diurai dari sumber yang Tunggal tersebut. Al-
Ghazali menyebutkan bahwa untuk mengenalkan manusia kepada sumber yang tunggal
tersebut melalui dimensi berikut…
Jawaban: Perbuatan-Nya, Sifat-Nya, Dzat-Nya

4. Pada hakikatnya manusia itu terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi jasmani (badan) dan
dimensi jiwa (ruhani) dan keduanya memiliki perbedaan. Yang dimaksud dengan badan adalah

Jawaban: Materi gelap yang kasar, tersusun, bersifat tanah, tidak berfungsi
keberadaanya kecuali dengan ruh

5. Dalam diri manusia ada dimensi yang mendapat beban syari’ah (taklif), menerima titah syar’i
(khitab), ganjaran, siksa, menerima kesenangan dan kesedihan. Adapun dimensi di atas yang
dimaksud al-Ghazali dan termasuk substandi adalah…
Jawaban: Dimensi Ruhani

6. Ragam jiwa manusia salah satunya adalah ruh, ruh bersifat substantif yang menerangi,
menyerap, pelaku, penggerak, penyempurna segenap perangkat jasmani. Oleh filosof muslim
ruh tersebut disebut …
Jawaban : jiwa Rasional

7. Perkembangan pengetahuan dan teknologi atau peradaban modern yang tak terkendali akan
menjadi masalah yang serius bagi Pendidikan agama islam, jika wacana pengatahuan dan
teknologi berjalan tanpa kendali agama. Salah satu tokoh pioneer peradaban modern yang
menolak segala kebenaran yang tidak rasional dan tidak bisa diverivikasi adalah …
Jawaban: Rene Descartes

8. Perkembangan pengetahuan dan teknologi atau peradaban modern yang tak terkendali akan
menjadi masalah yang serius bagi Pendidikan agama islam, jika wacana pengatahuan dan
teknologi berjalan tanpa kendali agama. Salah satu tokoh pioneer peradaban modern yang
menolak segala kebenaran yang tidak rasional dan tidak bisa diverivikasi adalah …
Jawaban: Rene Descartes
9. Pendidikan Agama Islam akan mengalami kegersangan religiusitas jika mengikuti proses
modernisasi yang menjauhkan proses Pendidikan dari kandungankandungan spiritulitasnya,
akibatnya pengetahuan mengalami eksternalisasi dan desakralisasi. Proses pemisahan
Pendidikan dengan agamanya disebut..
Jawaban: Skulerisasi

10. Untuk mengahadapi perubahan global yang begitu cepat, perubahan kurikulm menjadi
sebuah keharusan, sesuai dengan arah dan kebijakan, maka aspek yang berkenaan dengan
pengembangan kurikulum dan penguatan kurikulum satuan Pendidikan harus melakukan re
konseptualisasi terhadap kurikulum, kecuali..
Jawaban: Reaktulasisai Kurikulum

11. Kurikulum PAI 2013 dikembangkan atas dasar “pendidikan berdasarkan standar (standar
based education dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency base curriculum).
Kerangka dasar pengembangan tersebut di dasarkan atas dasar …
Jawaban : Landasan teoretis

12. Struktur mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di dalam kurikulum meliputi aspek al-Qur’an
Hadis, Akidah Akhlak, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam. Yang menjadi titik tekan untuk
mempu mengambil mengambil ibrah atau hikmah serta meneladani tokoh berprestasi serta
mengaitkannya dengan fenomena social, budaya, politik, ekonomi, iptek, dan seni merupakan
karakteristik dari mata pelajaran …
Jawaban: SKI
SOAL TES FORMATIF (100)
MODUL STRUKTUR KEILMUAN PAI
KB.1

1. Semua yang kita ketahui dan pelajari tidak dapat disebut sebagai Ilmu, ada beberapa ciri hakiki dari
suatu ilmu dalam islam kecuali ....
A. Ilmu membentuk intelegensi
B. Ilmu melahirkan keterampilan
C. Ilmu membimbing penulisnya
D. Ilmu diperoleh melalui metode ilmia

2. Dalam istemologi modern sumber pengetahuan ada empat yaitu


A. Empiris, rasional, intuisi, dan otoritas
3. Macam ragam pengetahuan dalam islam kecuali ....
A. Pengetahuan empiris
B. Pengetahuan rasional
C. Pengetahuan intuisi
D. Pengetahuan magis

4. Dalam islam kita mengenal pengetahuan instuitif (ladunny) yaitu . . .


D.Ilmu yang diperoleh secara langsung dari allah atau melalui pereantara

5. Dalam pandangan islam dan para filosof secara garis besar struktur ilmu terbagi ....
A. Ilmu bersumber dari tuhan dan manusia
SOAL TES FORMATIF
MODULSTRUKTUR KEILMUAN PAI
KB.2
1. Dalam pandangan islam hakikat manusia adalah ruhnya, berikut ini beberapa pernyataan tentang
ruh dari para filosofi muslim kecuali.....
A. Ruh tidak bisa diukur dan dibagi
B. Ruh sebagai hakikat manusia
C. Ruh tidak rusak dan tidak mati
D. Ruh bagian dari jasmani manusia
E. Semua jawaban benar

2. Manusia memiliki macam-macam potensi ruhani yaitu......


Jawaban: Al-Laql, Al-Qolb, Al-Ruh, Al-Nafs dan Syawat

3. “dan mereka bertanya kepadamu muhammah tentang ruh, katakanlah itu termasuk urusan tuhan-
Ku sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit” (Q.S al-Isro ayat 85 ) para filosof muslim
berkesimpulan sebagai berikut kecuali .......
A. Ruh adalah sesuatu yang bersifat materi
B. Ruh adalah subtansi tunggal yang unik
C. Ruh adalah sesuatu yang sangat halus (imateri)
D. Ruh merupakan daya ketuhanan
E. Semua jawaban benar

4. Menurut Aristoteles dan para filosof muslim, manusia memiliki tiga (3) daya jiwa kecuali .....
A. Jiwa tumbuhan / vegetatif ( al-nafs, al-tabi.y)
B. Jiwa sensitif ( al-nafs, al-hayawania)
C. Jiwa emosional ( al-nafs, al-natiqah)
D. Jiwa rasional ( al-nafs, al-natiqah)
E. Jiwa rasional ( al-nafs, al-natiqah)

5. Berdasarkan kajian filosofis –sufistik berikut ini adalah pernyataan-peryataan yang benar tentang
daya-daya ruhani manusia kecuali .....
A. Al-ruh tempat nafas kehidupan
B. Nafsu tempat syawat dan ghadab (amarah)
C. Al-Aql tempat segala yang rasional
D. Al-qolb tempat ma’rifat
E. Al-qolb tempat ma’rifat
SOAL TES FORMATIF (80)
MODULSTRUKTUR KEILMUAN PAI
KB.3

1. Berdasarkan kajian ideologi filosofis, ada beberapa problem besar yang dihadapi PAI di sekolah,
salah satu yang paling krusial adalah ....
A. PAI menyajikan pengetahuan agama secara doktrin
B. PAI menekankan pengetahuan agama bersifat kognitif
C. PAI kurang relevan dengan kebutuhan kehidupan anak-anak
D. PAI berhadapan dengan kemajuan dan dampak negatif IPTEKS
E. PAI kurang relevan dengan kebutuhan Kehidupan anak didik

2. Dalam pembelajaran PAI disekolah, capaian ranah hasil belajar yang harus didahulukan dan
ditekankan adalah .......
A. Ranah / domain kognitif
B. Ranah / domain afektif
C. Ranah / domain psikomotorik
D. Ranah / domain soft skil
E. Ranah / domain soft skil

3. Dalam perspektif islam, belajar adalah perubahan perilaku sebagai manifestasi perubahan struktur
ruhani secara seimbang, manusia (anak didik) memiliki akal, hati, dan fisik jasmani. Dalam konteks,
PAI pembelajarannya harus menyentuh semua ranah/secara holistic-integrated. Secara skematis
berikut ini mana lebih tepat untuk skema capaian pembelajarannya..............
A. Kognitif afektif psikomotorik
B. Afektif kognitif psikomotorik
C. Psikomotorik afektif Kognitif
D. Kognitif afektif soft skill

4. Al-Ghozali membagi model pembelajaran menjadi dua, salah satunya adalah model humanistik (al
ta’lim al insaaniy), yaitu....
A. Pembelajaran bersifat horizontal kontemplatif (tafakkur)
B. Pembelajaran bersifat vertikal empirik
C. Pembelajaran bersifat aktif konstruktif
D. Pembelajaran bersifat interaktif-komunikatif
E. Pembelajaran bersifat komunikatif

5. Berikut ini penjelasan Al-Ghozali tentang model transendental (al ta’lim al rabbaniy), kecuali .....
A. Pembelajaran yang gurunya adalah Allah SWT sendiri
B. Pembelajaran bersifat mobilitas vertikal dengan Allah SWT
C. Pembelajaran bertujuan “menuju” Allah SWT
D. Pembelajran interaktif-komunikatif dengan segala ciptaan Allah SWT
E. Pembelajaran yang gurunya adalah Nabi SAW sendiri
SOAL TES FORMATIF (80)
MODULSTRUKTUR KEILMUAN PAI
KB.4
1. Dalam UUSPN No.20 Tahun 2003 pasal 36 pengembangan kurikulum,termasuk kurikulum PAI
dilakukan sebagai berikut, kecuali ....
A. Mengacu pada standar pendidikan nasional
B. Berdasarkan prinsip diversifikasi
C. Dengan memperhatikan perkembangan politik dan ekonomi
D. Mempertahankan perkembangan IPTEK dan seni serta perkembangan global
E. Berdasarkan prinsip sendiri

2. Dalam pengembangan kurikulum terdapat istilah “Not The Song But The Singer” dan “who is
Behind The Gun” , maksud istilah tersebut ....
A. Pelaksanaan kurikulum tergantung pada guru
B. Pelaksanaan kurikulum tergantung pada kepala sekolah
C. Pelaksanaan kurikulum tergantung pada pemerintah
D. Pelaksanaan kurikulum tergantung pada siswa
E. Pelaksanaan kurikulum tergantung pada dokter

3. Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan asas IPTEK dalam konteks PAI ke mana arah
kurikulum PAI dikembangkan ....
A. Penguasaan dan pengembangan IPTEK
B. Menangkal dampak negatif pengembangan IPTEK
C. Mengejar kemajuan IPTEK
D. Mengintregasi nilai-nilai agama dan IPTEK
E. Mengintregasi nilai-nilai budaya dan IPTEK

4. Pendidikan Agama Islam yang ada di sekolah terdiri dari beberapa aspek pelajaran, yaitu Qur’an
Hadist, Aqidah Ahlaq, Fiqh dan sejarah kubudayaan islam. Ini merupakan pola organisasi kurikulum
model .....
A. Separated curiculum
B. Correlated curiculum
C. Integrated curiculum
D. Spiral curiculum
E. Separated & spiral curiculum

5. Kurikulum PAI 2013 (K-13) di sekolah mengacu pada beberapa prinsif berikut, kecuali ....
A. PAI berakar pada ideologi bangsa dan relavan dengan budaya bangsa
B. PAI mengembangkan kehidupan beragama individu peserta didik
C. PAI diarahkan untuk membentengi diri siswa dari dampak negatif IPTEKS
D. PAI dikembangkan ke arah penguasaan IPTEK
E. Jawaban A-D salah semua
SOAL TES AKHIR F (100)
MODULSTRUKTUR KEILMUAN PAI
1. Sumber pengetahuan dalam epistemologi nodern dibedakan atas empat hal yaitu : empiris,
rasionalitas, intunsi dan otoritas. Sumber ilmu al-Qur’an dapat dikategorikan kepada:
A. Rasionalisme dan wahyu
B. Intunsi dan otoritas
C. Rasionalisme dan empirisme
D. Empirisme dan intunsi
E. Otoritas

2. Untuk mengetahui bahwa ilmu sudah ajeg, maka harus memiliki 3 landasan sebagai berikut ....
A. Ontologi, Aksiologi, Rasionalitas
B. Epistemologi, Ontologi, Aksiologi
C. Empirisme, Ontologi, Epistemologi
D. Intunsi, Ontologi , Aksiologi
E. Rasionalisme, Otoritas, Epistemologi

3. Bagi Al-Ghazali, alam empiris dibagi menjadi dua yaitu alam semesta dan alam metafisika. Pola pikir
keilmuan yang didasarkan kepada pembagian empiris ini ditunjukkan Al-Ghazali dalam
mengembangkan disimplin ilmu ....
A. Al-Quran
B. Hadist
C. Aqidah
D. Akhlah
E. Sejarah

4. Ragam jiwa itu selanjutnya oleh para filosof Muslim seperti Al-Ghazali (450-505 / 1058-1111),
mengikuti al-Farabi (w 339 / 870-950) dan Ibn Sina (370-429 / 980-1037), dibedakan menjadi tiga
yaitu jiwa vegetatif (al-nafs al tabi’iy), jiwa sensitif (al-nafs al-hayawaniyah), dan jiwa rasional yang
dalam bahasa Arabnya disebut ....
A. al-nafs al-hakikiyah
B. al-nafs al-natiqah
C. al-nafs al-jasadiyah
D. al-nafsbal-ruhaniyah
E. al-nafs al-badaniyah
5. “Penyempurna pertama bagi jasmani yang meruapakan potensi dan memiliki perangkat untuk yang
menyerap segala obyek parsial (juz ‘iyat) dan menggerakkan badan dengan kehendak (iradah) al-
nafs al-hakikiyah”.
Pernyataan diatas merupakan penjelasan tentang ....
A. al-nafs al-thobiiyah
B. al-nafs al-natiqoh
C. al-nafs al-hayawaniyah
D. al-nafs al-badaniyah
E. al-quwwah al-muharrikah
6. Selain terdapat jiwa manusia, masih terdapat tiga jiwa lagi sebagaimana pendapat Al-Ghazali dan
Ibn Sina, tiga jiwa tersebut yaitu, al-nafs al-nabatiyah, al-nafs al-hayawaniyah dan al-nafs al-natiqah
atau sering disebut ....
A. al-nafs al-insaniyah
B. al-nafs al-natiqoh
C. al-nafs al-hayawaniyah
D. al-nafs al-badaniyah
E. al-quwwah al-muharrikah
7. Tantangan yang bersifat odeologis filosofis yang harus diselesaikan oleh Pendidkan Agama Islam
adalah ...
A. Tidak ditemukannya nama Tuhan kecuali sekedar nama dan wacam science dan teknologi
B. Wacana islamisasi science
C. Integrasi kembali nilai-nilai religiusitas islam dalam wacana scince dan teknologi
D. Taqlid terhadap dinamika science dan teknologi barat yang mengakibatkan kegersangan
religiusitas
E. Globalisasi dan westernisasi yang harus disaring

8. Tantangan yang bersifat odeologis filosofis yang harus diselesaikan oleh Pendidkan Agama Islam
adalah ...
A. Tidak ditemukannya nama Tuhan kecuali sekedar nama dan wacam science dan teknologi
B. Wacana islamisasi science
C. Integrasi kembali nilai-nilai religiusitas islam dalam wacana scince dan teknologi
D. Taqlid terhadap dinamika science dan teknologi barat yang mengakibatkan kegersangan
religiusitas
E. lobalisasi dan westernisasi yang harus disaring

9. Al-Ghazali membenarkan adanya wacana dualisme disiplin ilmu pengetahuan yaitu ilmu agama,
dan ilmu umum, akan tetapi sebenarnya bukan karena pilihan filosofis terhadap strukturalisasi
dualisme tersebut. alasan menjadi dualisme tersebut adalah ....
A. Kebutuhan filosofis
B. Kebutuhan idelogis
C. Kebutuhan praktis
D. Kebutuhan realistis
E. Kebutuhan pedagogis
10. Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan
masa belajarnya di satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan
pengertian dari .....
A. Standar isi
B. Standar proses
C. Standar kompetensi lulusan
D. Standar pembiayaan
E. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
11. Ketetapan yang tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Agamamemperlihatkan arah yang
jelas bahwa kurikulum baru yang dikembangkan perlu mempedulikan aspek-aspek potensi
manusia. Potensi yang dimaksud adalah ....
A. Domain sikap untuk pengembangan soft-skills yang seimbang dengan hard-skills, seiring
dengan ruh Pendidikan Agama islam
B. Domain kognitif, apektif, dan psikomotorik, seiring dan sejalan ketiganya
C. Domain soft-skills yang meliputi kognitif dan apektif
D. Domain ruh pendidikan agama islam dan segala aspeknya
E. Domain sikap jasmani dan ruhani
12. Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Pernyataan ini merupakan kualifikasi kemampuan dari dimensi ....
A. Sikap
B. Pengetahuan
C. Keterampilan
D. Sikap dan pengetahuan
E. Sikap dan keterampilan
KB.1
STRUKTUR KEILMUAN PAI
 Istilah ilmu pengetahuan diambil dari bahasa Arab ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti
mengerti atau memahami benar-benar. Dalam Bahasa Inggris istilah ilmu berasal dari
kata science, yang berasal dari Bahasa Latin scienta dari bentuk kata kerja scire, yang
berarti mempelajari dan mengetahui
 Secara istilah ilmu adalah rangkaian aktivitas rasional yang dilaksanakan dengan
prosedur ilmiah dan metodologi tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
 menurut al-Ghazali

 PERBEDAAN ILMU DENGAN PENGETAHUAN


 Ilmu dibedakan dengan pengetahuan. Pengetahuan lebih bersifat umum. Ia merupakan
hasil tahu manusia terhadap sesuatu yang belum teruji secara ilmiah
 Menurut Jujun S. Suriasumantri pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa
yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk di dalamnya ilmu. Jadi, ilmu
merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia di samping berbagai
pengetahuan lainnya, seperti seni dan agama
 ilmu membentuk intelegensia, yang melahirkannya skill atau keterampilan yang bisa
memenuhi tuntutan kebutuhan sehari-hari
 pengetahuan membentuk daya moralitas keilmuan yang kemudian melahirkan tingkah
laku kehidupan manusia

 Hakikat Ilmu Pengetahuan


 SUMBER ILMU DALAM ISLAM
 Perdebatan Sumber Ilmu
 Dalam epistemologi modern sumber pengetahuan dibedakan atas empat
1. empiris,
2. rasionalitas
3. Intuisi dan
4. Otoritas
 MENURUT Jujun ada dua cara pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan
yang benar yaitu :
1. Pertama, mendasarkan pada rasio (rasionalisme).
2. mendasarkannya pada pengalaman (empirisme).
 A. C. Ewing mengatakan bahwa ada dua jenis teori tentang pengetahuan yaitu
1. priori dan
2. empirikal.
 Dua teori pengetahuan itu dengan sengit telah diperdebatkan oleh para filosof pada
abad ke-17 dan 18 yang pada akhirnya melahirkan dua aliran besar dalam epistemologi
yaitu rasionalisme dan empirisme

 Ragam Sumber Pengetahuan


1. Pengetahuan Empiris
 pengetahuan empiris yaitu pengetahuan yang didapatkan melalui
pengalaman indrawi dan akal mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari
pengalaman dengan cara induksi.
 Jhon lock, bapak empiris Britana mengemukakan teori tabula rasa (sejenis
buku catatan kosong).
 David Hume, salah satu tokoh empirisme mengatakan bahwa manusia tidak
membawa pengetahuan bawaan dalam hidupnya. Sumber pengetahuan
adalah pengamatan
 Al-Ghazali membagi alam dalam dua kategori besar yaitu alam al-mulki wa
al-syahâdah (semesta) dan alam al-malakût wal-Jabarût (metafisika). yang
menjadi obyek bagi pengetahuan empiris adalah alam semesta
 al-Ghazali alam semesta dalam konsep metafisikanya diletakkan sebagai
wujud terendah
 Menurut al-Farabi, Ibnu Sina dan al-Ghazali pengetahuan empiris ini
merupakan hasil dari aktivitas jiwa sensitif (al-nafs al-hayawâniyah) yang
dalam batas-batas tertentu juga dimiliki oleh binatang
 Jiwa sensitf selanjutnya dibagi menjadi dua yaitu: daya tangkap dari luar
(persepsi dan daya tangkap dari dalam otak

 daya tangkap dari dalam yang terdiri atas lima bagian yaitu: al-hish al-
musytarak, al-khayâliyyah, al-wahmiyyah, al-dzâkirah, dan al-
mutakahayyilah.
 daya tangkap al-Ghazali menyebutnya sebagai daya jasmani (qiwâ
jasmaniyyah) yang bekerja secara reflektif alami
2. Pengetahuan Rasional
 Descartes, bapak rasionalisme continental menemukan suatu kebenaran
metode dedukatif
 menurut aliran Rasionalisme, pengetahuan hanya dapat ditemukan dengan
bantuan akal (rasio)
 proses pengetahuan manusia adalah dengan mendeduksikan, menurunkan,
pengetahuan-pengetahuan particular dari prinsip-prinsip umum, atau
dengan kata lain bahwa pengetahuan manusia harus mulai dari aksioma-
aksioma yang telah terbukti dengan sendirinya, dan dari situ ditarik teorema-
teorema sedemikian rupa sehingga kebenaran aksioma menjadi kebenaran
teorema
 kaum rasionalis yang begitu fanatik pada akal
 Islam menerima akal sebagai sumber pengetahuan dalam batas batas
tertentu, seperti halnya empirik.
 Dalam Misykah al-Anwâr, al-Ghazali menjelaskan bahwa proses pencapaian
pengetahuan itu ada lima tahapan. Yaitu:
1. Dua di antaranya berada dalam wilayah pengetahuan empiris yaitu al-rûh
al-hisâs dan al-khayâliy
2. tiga bagian berikutnya yang menjadi bagian dari jiwa rasional adalah al-
rûh al-aqliy,al-rûh al-fikriy
3. keduanya berada dalam kawasan wilayah pengetahuan rasional dan al-
rûh al-qudsiy al-nabawiy
 Daya rasional (al-rûh al-aqliy) adalah substansi manusia yang hanya ada pada manusia
dewasa, tidak pada anak, terlebih pada binatang.
 al-Ghazali membagi jiwa rasional itu kedalam dua bagian besar yaitu: akal praktis
(al-'amilah) dan akal teoritis (al-'âlimah)
 Akal kedua ini berhubungan dengan pengetahuan yang abstrak dan universal. Ia
mempunyai empat tingkatan evolutif yaitu: al-'aql al-hayulaniy, al-'aql bi al-malakah,
al-'aql bi al-fi'il dan al-'aql al-mustafad.

a. Al-'Aql al-Hayulaniy (Akal Material).


 Pada fase ini akal masih berupa potensi karenanya ia merupakan tingkatan terendah dari
dinamika intelektual manusia
b. Al-'Aql bi al-Malakah (Akal Habitual).
 Akal ini disebut juga al-'aqlbi al-mumkin karena pada fase ini akal telah dimungkinkan untuk
mengetahui pengetahuan aksiomatis (al-'ulûm al-dlarûriyyat) secara reflektif. Pengetahuan
ini disebut sebagai pengetahuan rasional pertama (al-ma'qûlah al-ûlâ). Dalam al-Qisthâs al-
Mustaqîm akal ini disebut dengan gharîzah al-'aql (insting akal).

c. Al-'Aql bi al-Fi'il (Akal Aktual).


 menggunakan pengetahuan pertama sebagai premis mayor dalam silogisme untuk
memperoleh pengetahuan rasional kedua (al-ma'qûlah al-tsâniyah).

d. Al-Aql al-Mustafâd (Akal perolehan).


 Akal pada tingkatan ini telah mempunyai pengetahuan-pengetahuan secara aktual
dan menyadari kesadarannya secara faktual
 Dalam Mi'yâr al-'Ilm al-Ghazali menyata kan bahwa Akal Aktif itu adalah malaikat
yang bertugas untuk memberi pengetahuan kepada manusia.

3. Pengetahuan Intuitif (Ladunni)


 al-Ghazali dalam kitab-kitab filsafatnya terutama Ma'ârij al-Quds terlihat bahwa dinamika akal
dalam gerakan klimaks sangat mengagumkan.
 Pada tingkat ini akal justru secara pasif menerima pengetahuan langsung dari Akal Aktif tanpa
melalui proses belajar
 Dalam Misykât al-Anwâr tingkatan tersebut dinamakan al-rûh al-quds al-nabawiy yang
menempati puncak dari kebenderangan dan kejernihan yang bertugas untuk menyulut daya-
daya (ruh) dibawahnya. Dalam bahasa metafora al-Qur`an adalah "minyak"

 Struktur Ilmu dalam pandangan para Filosof Muslim


 Muhammad Al-Bahi membagi ilmu dari segi sumbernya terbagi menjadi dua, Pertama; ilmu
yang bersumber dari Tuhan, Kedua; ilmu yang bersumber dari manusia.
 Al-Jurjani membagi ilmu menjadi dua jenis, yaitu Pertama; ilmu Qadim (luhur) dan Kedua; ilmu
Hadits (baru). Ilmu Qadim adalah ilmu Allah yang jelas sangat berbeda dariilmu hadits yang
dimiliki manusia sebagai hamba-Nya.
 Menurut Al-Gazali ilmu dibagi menjadi dua macam yaitu ilmu Agama (syar’iyah) dan ilmu
umum (aqliyyah). Ilmu syar’iyyah adalah ilmu agama karena ilmu itu berkembang dalam
ketentuan syar’iyyah (hukum wahyu), sedangkan ilmu aqliyyah adalah ilmu yang dengan nalar
murni, seperti ilmu alam, matematika, metafisika, ilmu politik dll.
 Menurut Al-Kindi pengetahuan ada dua macam yaitu, pertama pengetahuan Ilahi yaitu ilmu
yang tercantum dalam Qur’an sebagai pengetahuan yang diperoleh nabi dari Tuhan yang
didasarkan pada keyakinan. Kedua, pengetahuan manusiawi, disebut juga filsafat yang
mendasarkan pada pemikiran akal.
 Para filosof muslim membedakan ilmu, kepada ilmu yang berguna dan yang tak berguna
 ilmu yang berguna mereka memasukkan ilmu-ilmu duniawi, seperti kedokteran, fisika, kimia,
geografi, logika, etika, bersama disiplin-disiplin yang khusus mengenai ilmu keagamaan. Ilmu
sihir, alkemi dan numerologi (ilmu nujum dengan menggunakan bilangan) dimasukkan ke
dalam golongan cabang-cabang ilmu yang tidak berguna.
 Al-farabi membuat klasifikasi ilmu secara filosofis ke dalam beberapa wilayah, seperti ilmu-ilmu
matematis, ilmu alam, metafisika, ilmu politik, dan terkahir yurisprudensi dan teologi dilaektis

 Struktur Ilmu Menurut al-Ghazali


 kitab Ihyâ’ . Ia membagi ilmu pengetahuan berdasarkan pada bentuk kewajiban yang
dibebankan kepada muslim dalam dua kategori, yakni: fardlu 'ain yang dibebankan kepada
masing-masing individu untuk mempelajarinya dan kategori fardlu kifayah yang dibebankan
kepada komunitas muslim.

Anda mungkin juga menyukai