Farmakoterapi III
2019/2020
a.Sevelamer karbonat
b. CaCO3 PO
c. Ca glukonat IV
d. NaHCO3 PO
e. NaHCO3 IV
2. Apa obat yang paling baik digunakan untuk mengatasi asidosis metabolik akibat PGK
dengan pH 7,0?
a. NaHCO3 PO
b. Ca glukonat IV
c. CaCO3 PO
d. Sevelamer karbonat
e. NaHCO3 IV
3. Berapa nilai pH target dalam mengatasi asidosis metabolik akibat PGK dengan pH
7,0?
a. 7,20
b. 7,35
c. 7,25
d. 7,30
e. 7,15
4. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada seorang
perempuan berusia 30 tahun dan berat 60 kg dengan hiponatremia hipotonik
hipervolemik di suatu puskesmas. Kadar Na pasien 120 mEq/L. Dokter menghendaki
kadar Na pasien pada hari pertama menjadi 132 mEq/L.
Berapa mL infus NaCl 3% yang harus diberikan kepada pasien?
a. 900-1000 mL
b. 700-800 mL
c. 500-600 mL
d. 600-700 mL
e. 800-900 mL
5. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada seorang
perempuan berusia 30 tahun dan berat 60 kg dengan hiponatremia hipervolemik di
suatu puskesmas. Kadar Na pasien saat ini 137 mEq/L dari yang sebelumnya 125
mEq/L yang diobati dengan infus NaCl 3%.
Apa yang harus direkomendasi selanjutnya oleh farmasis kepada dokter?
a. NS
b. Furosemid 20 mg/6 jam IV
c. D5 1/2 NS
d. Dekstrosa 5%
e. NaCl 0,45%
6. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada seorang
perempuan berusia 40 tahun dan berat 50 kg dengan hipernatremia hipovolemik di
suatu puskesmas. Kadar Na pasien 155 mEq/L. Infus yang diberikan oleh dokter saat
ini adalah NS.
Apa yang harus direkomendasi selanjutnya oleh farmasis kepada dokter?
7. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada seorang
perempuan berusia 50 tahun dan berat 60 kg dengan eksaserbasi akut PPOK di suatu
rumah sakit. Hari ini pasien sudah tidak sesak, tetapi kadar K pasien diketahui 2,5
mEq/L disertai gangguan irama jantung. Pasien sedang diobati dengan asetilsistein,
deksametason, levofloksasin, parasetamol, dan salbutamol.
Apa obat penyebab abnormalitas nilai kalium pada pasien tersebut?
a. Asetilsistein
b. Levofloksasin
c. Deksametason
d. Salbutamol
e. Parasetamol
8. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada seorang
perempuan berusia 40 tahun dan berat 50 kg dengan hiperkalemia akibat PGK di
rumah sakit. Kadar K pasien 5,5 mEq/L dan ada perubahan pada EKG dan irama
jantung pasien.
Apa obat untuk menstabilkan fungsi jantung yang harus direkomendasi oleh farmasis
kepada dokter?
a. Na polistirena sulfonat PO
b. Insulin IV
c. CaCO3 PO
d. Salbutamol nebulisasi
e. Ca glukonat IV
9. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada seorang
perempuan berusia 50 tahun dan berat 60 kg dengan PGK dan DM tipe 2 di rumah
sakit. Kadar K dan GDS pasien diketahui masing-masing 5,0 mEq/L dan 250 mg/dL.
Apa pilihan terapi terbaik untuk mengoreksi gangguan kalium yang dapat
direkomendasi oleh farmasis kepada dokter?
a. Insulin IV
b. CaCO3 PO
c. Ca glukonat IV
d. Na polistirena sulfonat PO
e. Salbutamol nebulisasi
10. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada seorang
perempuan berusia 40 tahun dan berat 50 kg dengan asidosis metabolik akibat PGK di
rumah sakit. pH darah dan kadar HCO3- pasien diketahui masing-masing 7,3 dan 15
mEq/L. Dokter menghendaki nilai HCO3- target adalah 25 mEq/L.
Berapa dosis muatan NaHCO3 untuk pasien tersebut?
a. 150 mEq
b. 100 mEq
c. 50 mEq
d. 250 mEq
e. 200 mEq
SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
SS, wanita usia 54 tahun, yang memiliki riwayat Lupus Eritematosus Sistemis (SLE) selama
30 tahun, datang kontrol ke rheumatologis. Sebelumnya dia menerima prednisone,
hidroksiklorokuin dan azatioprin. Penyakit SLE-nya stabil selama 2 tahun. Merasa baik, SS
menghentikan obatnya selama 1 tahun yang lalu. Akhir-akhir ini dia pulang liburan dari
saudaranya di lain pulau. Saat dia keluar rumah dan terpapar sinar matahari dalam beberapa
jam pada hari pertama, dia mulai mengalami erupsi eritematosa pada area terpapar yang sinar
di bagian wajah, telinga dan kaki meski sudah menggunakan tabir surya. Dia memutuskan
berdiam diri dan bekerja di rumah karena merasa lemah dan arthralgia serta sekaligus untuk
memulihkan ruam/rash yang dialaminya.
Dia juga mendapat kabar adik perempuan SS, yang berusia 28 tahun baru didiagnosis SLE
padahal baru saja menikah dan merencanakan segera memiliki anak.
11. Adik perempuan SS yang baru saja didiagnosis SLE, menanyakan pilihan obat yang
aman jika ingin merencanakan segera memiliki anak. Obat apa yang saudara
rekomendasikan ?
a. Metotreksat
b. Azatioprin
c. Leflunomide
d. Mycophenolate mofetil
e. Hidroksiklorokuin
12. Apa etiologi paling mungkin yang menyebabkan terjadinya SLE pada pasien SS ?
13. Apa kriteria remisi komplit, yang merupakan salah outcome terapi jangka panjang
SLE untuk pasien SS ?
a. aktivitas penyakit yang rendah (low disease activity) dengan pengobatan anti
malaria
b. hilangnya aktivitas penyakit secara klinis tanpa penggunaan hidroksiklorokuin
c. turunnya aktivitas penyakit yang menyebabkan diperlukannya perubahan terapi.
d. minimnya kerusakan multi organ dan efek samping obat yang timbul
e. hilangnya aktivitas penyakit secara klinis tanpa penggunaan kortikosteroid
14. Apa manifestasi klinik SLE yang menggambarkan terjadinya erupsi eritematosa di
bagian wajah, telinga dan kaki pada pasien SS ?
15. Apa materi edukasi dan konseling utama yang harus disampaikan saat ini ke
pasien SS ?
16. Apa obat yang tepat untuk mengatasi ruam kulit, lesu, dan arthralgia untuk pasien SS
saat ini?
19. Dengan kombinasi terapi sebelumnya, kondisi pasien SS sudah stabil selama 2 tahun.
Manakah pernyataan di bawah ini paling tepat terkait penggunaan azatioprin?
20. Patofisiologi SLE pada pasien SS, prinsipnya adalah terjadinya kompleks
autoantibodi yang mengaktivasi sistem inflamasi, yang kemudian akan menyebabkan
kerusakan organ. Sel apa yang melepaskan autoantibodi tersebut ?
21. Obat berikut dapat menyebabkan gagal ginjal akut karena akumulasi fosfolipid dan
kerusakan pada tubulus proksimal ...
a. ACE-inhibitor
b. Kontras media intravena
c. Cisplatin
d. Aminoglikosida
e. Amfoterisin B
22. Obat berikut dapat menyebabkan gagal ginjal akut karena menyebabkan iskemia
ginjal sehingga menyebabkan perubahan hemodinamik intrarenal ...
a. Amfoterisin B
b. Cisplatin
c. Kontras media intravena
d. Aminoglikosida
e. ACE-inhibitor
23. Obat berikut dapat menyebabkan gagal ginjal akut pada pasien yang mengalami
bilateral renal artery stenosis ...
a. Cisplatin
b. Aminoglikosida
c. Amfoterisin B
d. Kontras media intravena
e. ACE-inhibitor
24. Pasien dengan benign prostatic hyperplasia berisiko mengalami gangguan ginjal akut
...
26. Penurunan volume tubuh karena muntah, diare, intake cairan yang kurang pada pasien
berisiko dapat menyebabkan gagal ginjal akut ...
:
a. Nekrosis tubulus akut
b. Fungsional
c. Post renal
d. Pre renal
e. Intrinsik
27. Salah satu parameter pasien mengalami gagal ginjal akut adalah anuria, yang dapat
dilihat dari ...
28. Tatalaksana terapi dengan mengatasi obstruksi dapat dilakukan pada pasien GGA ...
a. Pre renal
b. Nekrosis tubulus akut
c. Post renal
d. Fungsional
e. Intrinsik
29. Tatalaksana terapi pada pasien GGA yang mengalami uremia atau encephalopathy
dan asidosis yang tidak dapat teratasi dengan obat ...
30. Tatalaksana terapi utama dengan manajemen tekanan darah dapat dilakukan pada
pasien GGA ...
a. Fungsional
b. Post renal
c. Pre renal
d. Nekrosis tubulus akut
e. Intrinsik
31. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan dari pemberian kontras media intravena pada
pasien dengan faktor risiko GGA ...
32. Agen pengikat fosfat yang dapat menurunkan LDL dan meningkatkan HDL adalah ...
a. Aluminium hidroksida
b. Kalsium karbonat
c. Aluminium karbonat
d. Sevelamer karbonat
e. Kalsium asetat
33. Beberapa penyebab respons ESA tidak adekuat adalah ...
34. Berdasarkan TN RB, umur 62 tahun, berat 58 kg datang ke rumah sakit untuk
melakukan pemeriksaan rutin. Minggu yang lalu dilakukan pemeriksaan terhadap
ginjalnya dengan pengumpulan urine 24 jam. Hasil pemeriksaan menunjukkan urine
total 2,1 L, kreatinin urine : 60 mg/dL, protein urine +2, albumin urine:480 mg/24
jam. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Tn RB mengalami penyakit ginjal
kronis ...
a. Stage 4
b. Stage 1
c. Stage 3
d. Stage 5
e. Stage 2
35. Calcitriol merupakan alternatif terapi yang dapat diberikan pada pasien dengan ROD.
Efek yang ditimbulkan dari penggunaan calcitriol adalah ...
a. Mengikat fosfat
b. Meningkatkan kadar kalium
c. Meningkatkan kadar hormon parathyroid
d. Menurunkan kejadian hipokalsemia
e. Meningkatkan ekskresi dari fosfat
36. Jika hasil perkalian kalsium-fosfat > 55 mg2/dL2, maka alternatif yang dapat
diberikan adalah ...
a. Kalsium karbonat
b. Aluminium hidroksida
c. Sevelamer HCl
d. Aluminium karbonat
e. Kalsium asetat
37. Jika hasil perkalian kalsium-fosfat > 55 mg2/dL2, maka untuk menurunkan kadar
kalsium dapat diberikan ...
a. Lanthanum karbonat
b. Kalsium karbonat
c. Aluminium karbonat
d. Kalsium asetat
e. Aluminium hidroksida
38. Pasien dengan penyakit ginjal kronis stage 4 yang mengalami renal osteodystrophy,
dapat diberikan terapi non farmakologi, yaitu ...
39. Pasien penyakit ginjal kronis yang mengalami asidosis metabolik sedang sampai
berat, rekomendasi terapi yang dapat diberikan adalah ...
a. Aluminium karbonat
b. Aluminium hidroksida
c. Kalsium asetat
d. Kalsium karbonat
e. Natrium bikarbonat
40. Salah satu tujuan terapi pada penyakit ginjal kronis adalah kontrol tekanan darah. Jika
rasio albumin-kreatinin Tn RB 50 mg/g, maka target tekanan darah ...
a. <= 120/80 mm Hg
b. <= 160/100 mm Hg
c. <= 100/70 mm Hg
d. <= 140/90 mm Hg
e. <= 130/80 mm Hg
41. TN AB melakukan pemeriksaan rutin terkait dengan penyakit ginjal kronis yang
sudah didiagnosis selama 8 tahun. Pada saat berkunjung ke rumah sakit, kadar Hb Tn
AB : 8 g/dL , kadar kalsium : 9,2 mg/dL, kadar fosfat : 4,9 mg/dL dan diagnosis Tn
AB mengalami anemia normokromik dan normositik, renal osteodystrophy. Target
Hb pada Tn RB ...
a. Hb 10 - 11 g/dL
b. Hb > 13 g/dL
c. Hb 11 - 12 g/dL
d. Hb 12- 13 g/dL
e. Hb 9 - 10 g/dL
42. TN AB melakukan pemeriksaan rutin terkait dengan penyakit ginjal kronis yang
sudah didiagnosis selama 8 tahun. Pada saat berkunjung ke rumah sakit, kadar Hb Tn
AB : 8 g/dL , kadar kalsium : 9,2 mg/dL, kadar fosfat : 4,9 mg/dL dan diagnosis Tn
AB mengalami anemia normokromik dan normositik, renal osteodystrophy. Untuk
mengatasi anemia pada Tn AB, alternatif terapi yang dapat diberikan adalah
erythropoietin stimulating agent (ESA). ESA diindikasikan jika ...
a. Hb < 7 g/dL
b. Hct = 33%
c. T saturation = 20
d. T saturation < 20
e. T saturation > 20
43. TN RB dengan riwayat diabetes melitus dan hipertensi datang ke rumah sakit untuk
melakukan pemeriksaan rutin. Terapi yang selama ini diberikan adalah glikuidon dan
hydrochlorothiazide. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai SCr:1,6
mg/dL, BUN:27 mg/dL, gula darah sewaktu:294 mg/dL, HbA1c:9%, kolesterol
total:325 mg/dL, LDL:152 mg/dL. Tekanan darah 150/90 mmHg. Untuk
mengendalikan tekanan darah, maka terapi yang dapat direkomendasikan ...
44. TN RB dengan riwayat diabetes melitus, umur 62 tahun, berat 58 kg datang ke rumah
sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan nilai SCr:1,6 mg/dL, BUN:27 mg/dL, gula darah sewaktu:294 mg/dL,
HbA1c:9%, kolesterol total:325 mg/dL, LDL:152 mg/dL. Tekanan darah 150/95
mmHg. Antidiabetika yang selama ini diberikan adalah glikuidon. Untuk
mengendalikan kadar glukosa darah, maka terapi yang dapat direkomendasikan ...
a. Dikombinasi dengan insulin intermediat
b. Glikuidon dihentikan dan diberikan insulin intensif
c. Tetap diberikan glikuidon tetapi dosisnya ditingkatkan
d. Antidiabetika yang diberikan tetap dilanjutkan
e. Dikombinasi dengan metformin 500 mg, 2 kali sehari
45. TN RB dengan riwayat penyakit ginjal kronis dan hipertensi datang ke rumah sakit
untuk melakukan pemeriksaan rutin. Terapi yang diberikan selama ini Lisinopril 20
mg. Hasil pemeriksaan menunjukkan nilai laju filtrasi glomerulus 29 ml/menit/1.73
m2 dan tekanan darah 160/100 mmHg. Untuk mengendalikan tekanan darah dapat
direkomendasikan ...
46. TN RB dengan riwayat penyakit ginjal kronis, diabetes melitus dan hipertensi datang
ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan rutin. Terapi yang selama ini diberikan
adalah Lisinopril dan insulin. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
trigliserida 325 mg/dL, LDL:100 mg/dL. Tekanan darah 140/90 mmHg. Untuk
mengendalikan profil lipid, maka terapi yang dapat direkomendasikan adalah ...
a. Simvastatin
b. Fenofibrat
c. Niasin
d. Atorvastatin
e. Kolestiramin
47. TN RB, umur 62 tahun, berat 58 kg datang ke rumah sakit untuk melakukan
pemeriksaan rutin. Tn RB merupakan perokok aktif, Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan nilai SCr:1,6 mg/dL, BUN:27 mg/dL, gula darah sewaktu:294 mg/dL,
HbA1c:9%, kolesterol total:325 mg/dL, LDL:152 mg/dL. Tekanan darah 150/95
mmHg. Faktor risiko penyakit ginjal kronis yang tidak dapat dimodifikasi ...
49. TN RB, umur 62 tahun, berat 58 kg datang ke rumah sakit untuk melakukan
pemeriksaan rutin. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai SCr:1,6
mg/dL, BUN:27 mg/dL, gula darah sewaktu:294 mg/dL, HbA1c:9%, kolesterol
total:325 mg/dL, LDL:152 mg/dL. Tekanan darah 150/95 mmHg. Untuk
mengendalikan kadar glukosa darah, maka target kadar glukosa darah puasa adalah ...
a. < 90 mg/dL
b. 90 - 130 mg/dL
c. < 180 mg/dL
d. < 200 mg/dL
e. < 70 mg/dL
50. TN RB, umur 62 tahun, berat 58 kg datang ke rumah sakit untuk melakukan
pemeriksaan rutin. Minggu yang lalu dilakukan pemeriksaan terhadap ginjalnya
dengan pengumpulan urine 24 jam. Hasil pemeriksaan menunjukkan urine total 2,1 L,
kreatinin urine : 60 mg/dL, protein urine +2, albumin urine:480 mg/24 jam.
Berdasarkan kadar albumin urine pasien, dalam kategori ...
a. Microalbuminuria
b. Hypoalbuminemia
c. Hyperalbuminemia
d. Kadar albumin urine normal
e. Macroalbuminuria
ANEMIA
WA, wanita berusia 33 tahun datang ke klinik dengan keluhan utama lemah, pusing, nyeri
epigastric. Dia memiliki riwayat peptic ulcer disease (PUD) sejak 5 tahun yang lalu, 10 tahun
riwayat menstruasi berat dan 15 tahun riwayat sakit kepala kronik. Dia memiliki anak berusia
1 dan 3 tahun. Saat ini WA minum minocycline 100 mg dua kali sehari untuk jerawat,
ibuprofen 400 mg jika sakit kepala dan esomeprazole 40 mg tiap hari.
Hasil anamnesis menunjukkan bahwa menurun kemampuannya dalam berolahraga. Hasil
pemeriksaan fisik berupa muka pucat, letargi, dan wajahnya tampak lebih tua. Tanda vital
dalam batas normal, denyut nadi 100/menit..
Hasil laboratorium adalah sebagai berikut:
Hb, 8 g/dL, Hct, 26%, Platelet 500,000/μL, Retikulosit, 0.2%, MCV, 75 femtoliters (fL),
MCH, 23 pg/cell, MCHC, 300 g/L, Serum iron, 40 mcg/dL, Serum feritin, 9 ng/mL, Total
iron-binding capacity (TIBC), 450 g/dL.
Diagnosisnya anemia defisiensi besi.
a. Hemoglobinuria
b. Menstruasi berat
c. Hemoptysis
d. Obat minocycline
e. Obat esomeprazol
52. Apa manifestasi klinik untuk hipoksia jaringan akibat anemia defisiensi besi yang
mungkin terjadi pada pasien WA ?
a. Bradipnea
b. Somnolence
c. Meningkatnya kerja otot
d. Meningkatnya kapasitas kerja jantung
e. Bradikardi
a. Tablet zat besi diminum bersamaan dengan makanan untuk mencegah timbulnya
efek samping
b. Efek samping yang terjadi terutama kembung dan sakit kepala
c. Obat minocycline diberikan bersamaan karena dapat meningkatkan absorpsi zat
besi
d. Untuk meminimalkan efek samping, pemberian tablet zat besi dimulai dari dosis
kecil kemudian ditingkatkan setiap hari sampai tercapai level terapeutik.
e. Edukasi pasien terkait potensi terjadinya interaksi obat misalnya proton pump
inhibitor (esomeprazole)
55. Manakah pertanyaan yang SALAH terkait tata laksana terapi anemia untuk pasien
WA?
Apa gejala khas anemia defisiensi besi yang mungkin akan terjadi pada pasien WA
dan tidak dijumpai pada anemia jenis lain?
SH, wanita berusia 26 tahun yang mengalami malnutrisi pada trimester kedua kehamilannya
datang klinik kesehatan untuk pemeriksaan rutinnya. Dia memiliki riwayat 7 tahun konsumsi
alkohol berlebih. Dia tinggal bersama suami dan putrinya yang berusia 19 bulan. Selama
kedua kehamilannya, SH. kehilangan 3.5-5 kg selama trimester pertama kemungkinan
dikarenakan mual, muntah, dan anoreksia. Keluhan utama saat ini adalah dispnea saat
aktivitas, palpitasi, dan diare.
Nilai laboratorium terkait meliputi yang berikut ini:
Hct, 25.5%; MCV, 112 fL; MCH, 34 pg/cell; RBC, 1.1 × 106/μL, Iron, 179 mcg/dL, Folate,
40 ng/mL; Serum vitamin B12, 350 pg/mL (normal, 200–1,000); Reticulocytes, 1%; Platelet,
70,000/μL; WBC count, 2,000/μL dengan hypersegmented polymorphonuclear neutrophils
(PMN); LDH, 425 unit/L; Bilirubin, 1.2 mg/dL.
58. Apa faktor risiko utama yang menyebabkan pasien SH mengalami anemia defisiensi
asam folat ?
59. Manakah data laboratorium yang spesifik mendukung diagnosis anemia defisiensi
folat?
Apa rekomendasi untuk wanita hamil seperti SH agar tidak terjadi risiko terjadi
anemia defisiensi folat ?
61. Seorang farmasis sedang melakukan praktik dispensing obat untuk seorang pasien
laki-laki berusia 65 tahun dengan BPH di suatu klinik. Obat yang akan diserahkan
adalah terazosin 1 x 1 mg PO.
Apa informasi obat yang perlu disampaikan oleh farmasis kepada pasien?
62. Seorang farmasis sedang melakukan praktik dispensing obat untuk seorang pasien
laki-laki berusia 60 tahun dengan BPH di suatu klinik. Obat yang akan diserahkan
adalah doksazosin 1 x 1 mg PO.
Apa informasi obat yang perlu disampaikan oleh farmasis kepada pasien untuk
mengoptimalkan efek obat?
64. Seorang farmasis sedang melakukan praktik konseling obat kepada seorang pasien
laki-laki dengan BPH disertai hipertensi yang telah menggunakan terazosin 1 x 1 mg
PO dan hidroklorotiazid 1 x 25 mg PO selama satu bulan. Pasien menyampaikan
bahwa akhir-akhir ini pasien mengeluh sering bersin-bersin.
Apa penjelasan yang harus disampaikan oleh farmasis?
a. bahwa itu bukan kemungkinan efek samping terazosin sehingga harus dilaporkan
kepada dokter
b. bahwa itu kemungkinan efek samping terazosin yang akan tertoleransi seiring waktu
c. bahwa itu kemungkinan efek samping terazosin yang membutuhkan penanganan
sehingga harus dilaporkan kepada dokter
d. bahwa itu kemungkinan efek interaksi terazosin dengan hidroklorotiazid
e. bahwa itu kemungkinan reaksi alergi pasien terhadap terazosin yang harus
dilaporkan kepada dokter
65. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pelayanan informasi obat untuk
pertanyaan dari seorang dokter. Pertanyaan tersebut adalah "kenapa profil efek
samping kardiovaskuler tamsulosin dengan terazosin bisa berbeda?"
Apa jawaban yang harus disampaikan oleh farmasis?
66. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pelayanan informasi obat untuk
pertanyaan dari seorang dokter. Pertanyaan tersebut adalah "kenapa profil
farmakodinamik dutasterid lebih unggul dibandingkan finasterid, meskipun secara
klinis keduanya tidak berbeda signifikan pada jangka panjang?"
Apa jawaban yang harus disampaikan oleh farmasis?
a. karena finasterid menghambat enzim 5-alfa-reduktase subtipe I dan II
b. karena dutasterid menghambat enzim 5-alfa-reduktase subtipe I saja
c. karena dutasterid menghambat enzim 5-alfa-reduktase subtipe II saja
d. karena finasterid menghambat enzim 5-alfa-reduktase subtipe II saja
e. karena dutasterid menghambat enzim 5-alfa-reduktase subtipe I dan II
67. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada pasien laki-
laki berusia 60 tahun dengan BPH di suatu klinik. Pasien akan menebus resep berisi
terazosin 1 x 2 mg PO yang telah digunakan selama satu bulan.
Apa efek samping yang paling perlu diwaspadai dari obat yang sedang digunakan
pasien tersebut?
a. Ginekomastia
b. Gangguan ejakulasi
c. Hipotensi
d. Malaise
e. Rhinitis
68. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pemantauan terapi obat pada pasien laki-
laki berusia 65 tahun dengan BPH di suatu apotek. Pasien akan menebus resep berisi
silidosin 2 x 4 mg PO yang telah digunakan selama dua bulan.
Apa efek samping yang lebih sering terjadi sehingga perlu dipantau dari obat yang
sedang digunakan pasien tersebut?
a. Rhinitis
b. Hipotensi
c. Ginekomastia
d. Malaise
e. Gangguan ejakulasi
69. Seorang farmasis sedang melakukan praktik pengkajian resep dari seorang pasien
laki-laki berusia 60 tahun dengan moderate BPH dengan ukuran prostat <30 g di suatu
klinik. Pasien menyampaikan bahwa selama menggunakan doksazosin tablet lepas
cepat 1 x 2 mg PO, pasien sering mengeluh pusing dan lemas yang diduga akibat
tekanan darah yang rendah.
Apa rekomendasi yang tepat dari farmasis kepada dokter penulis resep?
GOOD LUCK!
*jawaban tidak sepenuhnya benar, ya, ayo tetep belajar!