Tidak seperti
bahasa Inggris yang hanya memiliki dua puluh enam (26) huruf abjad, bahasa Jepang
memiliki tiga karakter yang berbeda, yaitu hiragana, katakana dan yang sering
ditakuti, yakni kanji.
Hiragana
Hiragana adalah dasar dari semua sistem penulisan Jepang yang harus dipelajari
untuk menguasai bahasa Jepang itu sendiri, terdiri dari empat puluh enam (46)
karakter yang awal mulanya berdasarkan huruf kanji. Karakter-karakter ini mewakili
setiap bunyi dalam bahasa Jepang, dan juga memiliki hubungan dengan huruf dasar a,
i, u, e, o kecuali karakter yang berbunyi ‘n’.
Beberapa karakter terlihat serupa, terutama di mata orang asing, hanya dengan
perbedaan garis atau lekukan (yaitu karakter さ – sa dan き – ki, は – ha dan ほ –
ho, ぬ – nu dan め – me ). Dan jika kalian melewatkan untuk menulis dua goresan
kecil atau lingkaran kecil, bunyinya akan berubah sepenuhnya (yaitu は -ha, ぱ -pa
dan ば -ba). Juga hati-hati dengan は, karena dapat dibaca sebagai ha dan wa.
Setelah menguasainya, seorang pembelajar pada dasarnya bisa berbicara, membaca
(asalkan ada Furigana) dan menulis semua kata bahasa Jepang dengan
menggunakan Hiragana. Furigana digunakan untuk mewakili karakter kanji atau untuk
mengenali bunyi huruf kanji. Namun perhatikan, jika sebuah kata hanya ditulis
dengan hiragana, maka biasanya kata tersebut tidak memiliki arti dalam huruf kanji.
Katakana