Mengenal Jepang Melalui Tulisan | Jepang merupakan negara yang cukup dikenal
oleh masyarakat Indonesia, mulai dari kalangan anak usia sekolah sampai orang
dewasa sekalipun.
Negara tersebut memiliki daya tarik tersendiri, misalnya bagi anak usia sekolah
pastinya banyak diantara mereka yang mengidolakan tokoh manga buatan Jepang
yang disiarkan oleh televisi dalam negeri. Sementara bagi golongan muda, selain
manga, kebanyakan tertarik oleh musik Jepang dan dorama, makanya tidak jarang
kita temukan band-band anak SMA yang meniru gaya-gaya band terkenal di Jepang
Selain dari sisi kebudayaan, Jepang juga banyak menarik minat golongan muda
yang ingin menimba ilmu di negeri matahari terbit tersebut. Berbagai beasiswa
mulai dari pendidikan jenjang S1 sampai S3 banyak disediakan oleh pemerintah
Jepang bagi warga asing yang ingin kuliah di sana.
Disamping mengejar beasiswa, banyak pula warga Indonesia yang pergi ke Jepang
untuk bekerja demi mendapatkan pengalaman dan tingkat kesejahteraan yang
tinggi, mengingat ekonomi di Jepang jauh lebih maju dibanding Indonesia.
Bila kita bandingkan 26 huruf dalam bahasa Indonesia dengan hiragana saja, hanya
berjumlah kurang lebih setengahnya dari jumlah huruf hiragana yaitu sebanyak 46
huruf, jumlah tersebut belum lagi ditambah dengan kanji yang jumlahnya lebih dari
2000 huruf.
Bagaimana, masih ingin lanjut belajar bahasa Jepang?
Jangan khawatir, ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan butuh proses
dan perjuangan ekstra keras demi mendapatkan hasil maksimal. Semuanya berawal
dari rutinitas, kalau kita pintar membagi waktu dan memiliki semangat pantang
menyerah, maka tidak menutup kemungkinan pada akhirnya kita bisa menguasai
bahasa Jepang secara perlahan-lahan.
Cobalah dari hal yang sederhana dengan menghafal beberapa kanji baru setiap
harinya. Misalkan 2 sampai 3 kanji setiap hari, maka kita bisa menguasai 14 21
kanji baru/minggunya. Kita bulatkan saja misalkan 20 kanji setiap minggu, dalam
waktu 1 bulan (4 minggu) kita bisa menguasai kurang lebih 80 kanji, dan dalam 1
tahun (12 bulan) sebanyak 960 kanji.
Dengan begitu, tanpa terasa kita sudah bisa menguasai hampir 2000 kanji dalam
waktu 2 tahun, waktu yang terbilang cukup singkat, tetapi jika sanggup menghafal
lebih banyak tentu lebih baik.
Minna-san, sedikit terbayang bukan? Semakin kita menguasai tulisan Jepang, maka
semakin kenal pula dengan negara Jepang.
Jya, ganbarimashou!!!
Unikaneh.com - Ayo Mulai
sebutan keluarga
: kun *dibacanya kung* : akhiran yang dipakai untuk anak laki-laki, diletakkan
di depan nama anaknya)
pekerjaan
UCAPAN SELAMAT
KATA TANYA
Dare : siapa?
Doko : di mana?
Gakkoo wa doko desu ka : di manakah sekolah itu?
Itsu : kapankah?
Dooshite : mengapa?
Quote:Haii : ya
iie : tidak
Tabun : silahkan
Dare : siapa?
2,000 : nisen
3,000 : sanzen
4,000 : yonsen
5,000 : gosen
6,000 : rokusen
7,000 : nanasen
8,000 : hassen
9,000 : kyuusen
10,000 : ichiman
yen= dibaca en"Bagilah Keceriaan Kepada Teman anda dengan Menunjukkan Artikel
unik ini
Bahasa Jepang
Bahasa Jepang terbagi kepada dua bentuk yaitu Hyoujungo (), pertuturan
standar, dan Kyoutsugo (), pertuturan umum. Hyoujungo adalah bentuk yang
diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan segala perhubungan resmi.
Lafal Vokal
Bahasa Jepang mempunyai 5 huruf vokal yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/.
Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik
bahasa Sansekerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara Kana. Selain itu,
ada pula sistem alihaksara yang disebut romaji.
Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi
aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar
dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang).
Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan
menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang.
Kana
Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti dibawah ini,
memiliki 46 set huruf masing-masing. Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak
memiliki arti apapun, seperti abjad dalam Bahasa Indonesia, hanya melambangkan
suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang
terdiri dari satu 'suku kata', seperti me (mata), ki (pohon), ni (dua), dsb. Abjad ini
diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang.
Kanji
Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan baru mengenai
jumlah aksara kanji dalam Joy Kanji atau kanji sehari-hari yang dibatasi
penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu arti
tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onymi (adaptasi dari
cara baca China) dan Kunymi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki
beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.
Tanda Baca
Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan antara kata
dan tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan merupakan
tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda tanya dan
tanda seru di akhir kalimat.
(/kuten) Fungsinya serupa dengan tanda baca titik yakni untuk mengakhiri
kalimat.
(/toten) Fungsinya hampir serupa dengan tanda baca koma yakni untuk
memisahkan bagian-bagian yang penting dalam kalimat agar lebih mudah dibaca
Bangsa Jepang pada zaman dahulu (dan dalam jumlah yang cukup terbatas
pada zaman sekarang) menggunakan angka-angka Tionghoa, yang lalu dibawa ke
Korea dan sampai ke Jepang. Berikut ini adalah daftar angka-angka Jepang.
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Setelah Kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi oleh Eropa, angka-angka Arab
mulai digunakan secara besar-besaran, dan hampir mengganti sepenuhnya
kegunaan angka Tionghoa ini.
Barang Panjang
Barang Tipis
Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan (mai) sebagai akhiran, Misal:1
lembar (ichimai) ,dst . Bisa digunakan untuk menghitung jumlah kertas,
baju, perangko, dan benda tipis lainnya.
Barang Besar
Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan (dai) sebagai akhiran, Misal : 1 buah
(ichidai),dst . Bisa digunakan untuk menghitung jumlah barang elektronik
yang besar, atau barang besar pada umumnya, seperti televisi, kulkas, rumah,
mobil dan sebagainya.
Cara Menghitung Orang
Tata Bahasa
Dalam bahasa Jepang, kata benda tidak memiliki bentuk numeral, jenis kelamin,
atau aspek lainnya. Contohnya pada kata benda hon () yang mungkin berarti
sebuah atau beberapa buku. Juga pada kata hito () yang mungkin berarti orang
atau sekumpulan orang. Kata untuk menyebut orang biasanya dalam bentuk
tunggal, contohnya Harada-san. Kalau kata panggil jamak, biasanya disebut -tachi.
Pertanyaan mempunyai bentuk yang sama dengan kalimat afirmatif. Intonasi akan
meninggi setiap akhir dari kalimat pertanyaan. Dalam situasi resmi, biasanya
kalimat pertanyaan disertai partikel -ka. Contohnya, kalimat ii desu ()
yang berarti "Baiklah" menjadi bentuk ii desu ka ()yang berarti "Boleh
kan?". Biasanya pada situasi tidak resmi, partikel -no () untuk menunjukkan
penekanan, contohnya pada kalimat Doshite konai-no? yang berarti "Kenapa (kamu)
tidak datang?".
Kalimat negatif dibentuk dengan mengubah bentuk kata kerja. Contohnya pada
kalimat Pan o taberu () yang artinya "Saya akan makan roti) menjadi
Pan-o tabenai () yang artinya "Saya tidak akan makan roti".
Andjektika
Partikel
Kesopanan
Biasanya untuk menghormati orang yang lebih tinggi, seperti kepada menteri
atau direktur, dipakai bahasa Jepang sopan yang disebut () teineigo. Untuk
menyebut nama menteri, diakhiri dengan partikel -sama atau -sangi. Contoh:
Katsumoto-sangi (). Untuk berkenalan, kita harus menggunakan bentuk
bahasa sopan. Tapi, kalau sudah akrab, kita boleh memakai bahasa umum.
Kosa Kata
Bahasa Asli Jepang yaitu berasal dari bahasa asli pemukim Jepang zaman
dahulu disebut yamato kotoba ( ) yang berarti kosa kata Yamato. Kosakata
Jepang sebagian besar berakar atau berasal dari Cina disebut kango () yang
masuk pada abad ke-5 lewat Semenanjung Korea. Jepang banyak mengadopsi
kosakata dari bahasa Inggris, kata-kata adopsi ini umumnya ditulis menggunakan
huruf katakana. Contoh: (maikaa - sama dengan pelafalan "my car") yang
berarti "mobil saya"
Para pakar bahasa tidak mengetahui secara pasti kekerabatan bahasa Jepang
dengan bahasa lain. Ada yang menghubungkannya dengan bahasa Altai, namun
ada pula yang menghubungkannya dengan bahasa Austronesia.[2] Selain itu ada
pula kemiripan secara tatabahasa dan dalam susunan kalimat serta secara fonetik
dengan bahasa Korea meski secara kosakata tidaklah begitu mirip.
http://belajarnihongo.moy.su/
a i u e o
ya (i) yu (e) yo
keterangan:
x :sapaan
y :jawaban
1.pagi hari
3.malam hari
5.saat berpisah
7.saat terimakasih
12.ucapan selamat
13.persilahkan orang
x:doozo >(silahkan)
Untuk suara pendek dan kata-kata biasa ditulis tetap sesuai suku kata.
Contoh
Untuk suara panjang (vokal panjang) dalam katakana ditulis dengan tanda "-" atau
disebut "onbiki" ()
Contoh
Guruupu (group) :
Koohii (coffee) :
hanbaagaa (hamburger) :
Untuk konsonan kembar penulisannya seperti aturan pada hiragana, yaitu dengan
mengganti konsonan kembar yang pertama dengan huruf "tsu / " (huruf tsu dari
katakana) namun ditulis lebih kecil dari huruf biasa.
Contoh
Chiketto (ticket) :
Koppu (c0p) :
Burakku (black) :
Matchi (match) :
Sandoitchi (sandwich) :
Lafal Jepang
Bahasa Jepang mempunyai 5 huruf vokal yaitu /a/, /i/, //, /e/, dan /o/.
Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China (/kanji) yang
diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak
mempunyai sistem penulisan sendiri.
Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik
bahasa Sansekerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara Kana. Selain itu,
ada pula sistem alihaksara yang disebut romaji.
Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi
aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar
dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang).
Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan
menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang.
Kana
Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti dibawah ini, memiliki
46 set huruf masing-masing:
A Ka Sa Ta Na Ha Ma Ya Ra Wa N'
U Ku Su Tsu Nu Hu Mu Yu Ru (u)
E Ke Se Te Ne He Me (e) Re (e)
O Ko So To No Ho Mo Yo Ro Wo
Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apapun, seperti abjad dalam
Bahasa Indonesia, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga
kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu 'suku kata', seperti me(mata),
ki (pohon) ni (dua), dsb. Abjad ini diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang.
Kanji
Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak
kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang
pernah dibuat, dan berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya
terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan
suatu nama orang. Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan
baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyoo Kanji atau kanji sehari-hari yang
dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu
arti tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyomi(adaptasi
dari cara baca China) dan Kunyomi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki
beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.
Tanda baca
Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan antara kata dan
tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan merupakan
tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda tanya dan
tanda seru di akhir kalimat.
(/kuten) Fungsinya serupa dengan tanda baca titik yakni untuk mengakhiri
kalimat.
(/toten) Fungsinya hampir serupa dengan tanda baca koma yakni untuk
memisahkan bagian-bagian yang penting dalam kalimat agar lebih mudah dibaca.
Bangsa Jepang pada jaman dahulu (dan dalam jumlah yang cukup terbatas pada
jaman sekarang) menggunakan angka-angka Tionghoa, yang lalu dibawa ke Korea
dan sampai ke Jepang. Berikut adalah angka-angka mereka dari 0 sampai
10,100,1000 dan 10 000:
"rei,ichi,ni,san,shi/yon,go,roku,shichi/nana,hachi,kyuu/ku,jyuu,hyaku,sen,man"
Setelah Kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi oleh Eropa, angka-angka Arab/Latin
mulai digunakan secara besar-besaran, dan hampir mengganti sepenuhnya
kegunaan angka Tionghoa ini.
Dalam pengunaannya di Bahasa Jepang, dan untungnya juga agak mirip di bahasa
Indonesia, angka-angka ini tidak bisa digunakan seperti itu saja untuk menyatakan
sebuah jumlah dari sebuah barang, waktu dan sebagainya. Pertama-tama jenis
barangnya harus dipertimbangkan, lalu ukurannya, dan akhirnya jumlahnya. Cara
berhitung untuk waktu dan tanggal pun berbeda-beda, maka satu hal yang harus
dilakukan adalah menghafalkan cara angka-angka ini bergabung dengan satuannya.
1. BARANG
1.1. Barang secara umum (sepadan dengan berapa buah) (Kanji , ...)
Misal: (ikutsu?),berapa banyak?: 1 buah (hitotsu) 2 buah
(futatsu) 3 (mittsu) 4 (yottsu) 5 (itsutsu) (muttsu)
(nanatsu) (yattsu) (kokonotsu) (too). digunakan untuk
menghitung jumlah buah, dan barang barang yang "umum"/ biasa, tidak termasuk
kategori yang lainnya.
1.3. Barang Tipis (sepadan dengan berapa helai, lapis, lembar) (, ...)
Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan (mai) sebagai akhiran, Misal: berapa
banyak? ?(nanmai?) 1 lembar (ichimai) ,dst . Bisa digunakan untuk
menghitung jumlah kertas, baju, perangko, dan bahkan pizza! dan beda tipis
lainnya.
1.4. Barang Besar (sepadan dengan berapa buah) (Satuan Kanji ,...)
Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan (dai) sebagai akhiran, Misal :Berapa
banyak? ? (nandai?) 1 buah (ichidai),dst . Bisa digunakan untuk
menghitung jumlah barang elektronik yang besar, atau barang besar pada umunya,
seperti televisi, kulkas, rumah, mobil dan sebagainya
2. MAKHLUK HIDUP
2.1. Manusia (sepadan dengan berapa orang) (Satuan tertulis dengan Kanji
untuk mengucapkan seorang (hitori), dua orang (futari) dan
seterusnya setelah itu hanya perlu menggunakan angka biasa ditambahi satuan
(nin) Misal: Berapa banyak orang? (nannin?) 3 orang (sannin) 7
orang (shichinin)
Tata Bahasa
akai kuruma
red car
mobil merah
dimana akai adalah merah dan kuruma adalah mobil Pada prakteknya, kata kerja
dalam Bahasa Jepang selalu berada di akhir kalimat, misalnya:
Hon wo yomimasu
membaca buku
dimana hon adalah buku dan yomimasu adalah membaca (dari yomu=baca)
Pada Bahasa Jepang, tidak selalu disebutkan subyeknya, Walaupun kata kata
tersebut ada, yang terlihat seperti contoh diatas. Bila dimasukkan, akan menjadi
seperti ini:
Kata Sifat
Pengunaan kata sifat di dalam Bahasa Jepang kadang-kadang dapat memusingkan,
namun penjelasan dibawah ini mungkin cukup untuk memahami sebagian dari
rumus-rumus dan hukum-hukum pengunaannya di Bahasa Jepang yang benar.
Di dalam Bahasa Jepang, terdapat tiga buah jenis kata sifat, kata sifat (na) dan
kata sifat (i). jenis kata sifat ketiga/ kata sifat asli sangatlah sedikit jumlahnya.
Dua jenis kata sifat yang paling umum ini dipisah menjadi dua jenis karena PADA
UMUMNYA mereka berakhir dengan huruf hiragana yang sesuai,(i) atau (na)
pada bentuk dasarnya, dan apabila disambung pada suatu kata PASTI AKAN diakhiri
dengan hiragana tersebut. Misal-misal (kata-kata diberi spasi untuk pemudahan
pembacaan, dan dalam penulisan hiragana dan kanji) misal kata sifat (i):
/ (akarui heya) kamar yang terang misal kata sifat (na):
/ (yuumeina yama) gunung yang terkenal
Mereka sebenarnya adalah kata sifat (na). Kesalahan dalam membedakan jenis
kata sifat dapat membuat suatu kalimat menjadi rusak. Untungnya kebanyakan
kata sifat di Bahasa Jepang termasuk ke dalam kategori kata sifat (i).
Warna-warna di dalam Bahasa Jepang masuk kategori kata sifat (i), karena itu,
apabila digunakan akan berakhir dengan huruf (i).
Pada pemakaiannya pun 2 jenis kata sifat ini akan menjadi sangat berbeda, apabila
dimasukkan dalam suatu kata negatif, atau dalam (past tense) akhirannya tidak
boleh sama.
Misal kata sifat (i) bentuk (past tense): akhiran (katta) menggantikan huruf
(i) di kata sifat awal. Misal kata sifat (i) past tense DAN negatif: akhiran
menggantikan huruf (i) di kata sifat awal.
Pengunaan 1: /(gakkoo ha
tanoshikatta desu),"sekolah telah dinikmati",terjemahan tidak langsung:saya telah
berbahagia di sekolah saya
Penggunaan 2: / (omatsuri ha
yokunakatta desu), hari rayanya (yang telah berlalu) tidak berjalan baik
Penggunaan 3: /(heya
wa kirei dewa arimasendeshita),kamarnya(yang telah dikunjungi) tidaklah rapih.
Bentuk Sopan
Seperti dalam bahasa Jawa, bahasa Jepang memiliki 3 tingkatan: halus, biasa, kasar.
Hal ini sering kali dipakai dalam subyek (orang) nya. Contoh:
Aku = Boku (untuk penutur lelaki) atau watashi (untuk lelaki dan perempuan)
"Gua" = Ore
Saudara = Kimi
Kau = Omae
"Lo" = Temee (diucapkan pada orang yang tidak kita suka, tapi bukan musuh)
Biasanya, makin panjang suatu kalimat dalam bahasa Jepang, makin dianggap
sebagai kalimat sopan.
Akhiran Nama
-Sama = Pada orang yang kedudukannya jauh lebih tinggi dari pembicara.
-Dono = Digunakan pada mentri, kepala daerah, bisa juga berarti tuan. secara
literally artinya adalah "istana". PM Jepang dipanggil dengan -Dono
-Kun = Saudara. Digunakan untuk antar rekan kerja atau anak kecil (biasanya laki-
laki), dsb
Selain itu ada yang lain, seperti -tan, -suke, dsb (tidak umum)
Para pakar bahasa tidak mengetahui secara pasti kekerabatan bahasa Jepang
dengan bahasa lain. Ada yang menghubungkannya dengan bahasa Altai, namun
ada pula yang menghubungkannya dengan bahasa Austronesia. Selain itu ada pula
kemiripan secara tatabahasa dan dalam susunan kalimat serta secara fonetik
dengan bahasa Korea meski secara kosakata tidaklah begitu mirip.
Belajar Baca Berita Bahasa Jepang
Dalam artikel kali ini, saya mencoba berbagi tips bagaimana cara belajar membaca
artikel dalam bahasa Jepang dengan mudah. Untuk bisa membaca artikel dan
memahami kontennya, tentu saja diperlukan pengetahuan dasar-dasar grammar
dalam bahasa Jepang. Saya sendiri, sampai saat ini menggunakan dua buah
referensi untuk belajar grammar bahasa Jepang: Tae Kim Guide dan Nihongo
Resource. Pilihan pertama bagi saya lebih mudah untuk dipelajari karena
menyediakan furigana (huruf hiragana kecil yang menjelaskan cara baca dari kanji
kata benda). Untuk pilihan kedua, biasanya saya baca pada waktu senggang, untuk
memperdalam pehamaman tata bahasa Jepang.
Tidak. Atau mungkin lebih tepatnya, belum berhasil. Usaha-usaha di atas, bisa
dibilang tak terlalu efektif untuk saya, karena kosakata yang digunakan tidak selalu
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Saya kemudian mencoba bertanya pada
teman-teman yang sudah lebih dulu belajar bahasa Jepang dan lebih mahir
membaca (bahkan buku-buku teknik, seperti teknik elektro, komputer, sudah
mereka kuasai). Mereka hanya menyarankan dua hal: baca apa yang kamu suka
dan nonton televisi!
Sebuah liputan khusus tentang kasus ijime (bullying) yang dilakukan pelajar di
sekolah Jepang. Beberapa acara TV bisa saya pahami dengan baik. Namun
demikian, untuk memahami berita, masih butuh belajar keras.
Untuk menemukan apa yang kita sukai dan bermanfaat untuk kehidupan nyata
juga bukan perkara mudah, lho. Mungkin kita sering membaca komik, tapi tak
semua kosakata dalam komik pas dan pantas digunakan untuk kehidupan sehari-
hari. Kebanyakan adalah kosakata-kosakata yang memiliki kesan keras, atau
bahkan lebay, atau mungkin akrab, dan hanya pas digunakan untuk kondisi
tertentu saja.
Berangkat dari saran rekan saya, akhirnya saya memilih sara yang kedua, karena
kebetulan saya mendapatkan hibah televisi dari rekan yang pulang ke Indonesia.
Kendala utamanya adalah: meluangkan waktu untuk melihat televisi (dan saya
melakukannya pagi hari sebelum berangkat ke kampus, serta malam hari jika
pulang dari kampus). Saya mencoba mendalami metode belajar membaca sekaligus
mendengarkan melalui televisi, dan salah satu program yang sering saya lihat
adalah acara kuliner (biasanya tiap akhir pekan), travel program, reality show, dan
berita. Program-program dengan tema makanan atau travelling, rata-rata
menggunakan kosakata yang mudah dimengerti karena memang ditujukan untuk
khalayak luas. Program acara berita, justru sebaliknya. Banyak kosakata yang tidak
saya ketahui dan kanji yang ditampilkan pun sepertinya memiliki tingkat kerumitan
tersendiri. Selama saya melakukan observasi ini (lebih dari 6 bulan), saya simpulkan
bahwa berita televisi memiliki kesulitan tertinggi (setelah program kuliner,
program reality show, dan program-program keluarga lainnya).
Tak beberapa lama, saya berjumpa dengan rekan lama yang dulu satu angkatan
datang ke Jepang. Sama-sama belajar bahasa Jepang, tapi saya hanya kebagian 6
bulan saja dengan kelas pemula intensif (tamat buku Minna No Nihongo 1 dan 2).
Saat itu, saya coba tanya ke rekan saya, apa yang sedang dia lakukan untuk
meningkatkan skill bahasa Jepangnya. Dia kemudian menyarankan untuk mencoba
membuka NHK News Web Easy, sebuah situs berita terintegrasi yang membantu
kita untuk memahami berita bahasa Jepang. Di dalam penjelasannya, situs ini
memang ditujukan untuk pelajar SD, SMP, serta orang-orang asing yang tinggal di
Jepang supaya bisa memahami berita bahasa Jepang dengan bahasa yang mudah
NEWS WEB EASY
Tampilan salah satu berita NHK News Web Easy. Di bagian atas, ada link ke berita
normal. Kemudian ada rekaman TV dan audio. Di bawahnya disediakan teks berita
dengan furigana. Lengkap bukan?
Saya kemudian mencoba mengeksplorasi web tersebut. Dalam hati saya, saya
berteriak kencang, Ini dia! Ini dia yang saya cari selama lebih dari 6 bulan
melakukan observasi mencari bahan bacaan berita!. Beberapa fitus yang dimiliki
oleh NHK News Web Easy adalah:
1. situs NHK Web Easy ini menampilkan berita-berita terpilih dalam bahasa Jepang
yang mudah dimengerti. Misalnya, untuk mempermudah kita memahami kosakata
baru, disediakan furigana pada setiap kanji yang ada.
2. Selain itu, mereka menyediakan siaran rekaman TV dan audio dari berita pendek
yang kita baca. Ini sangat membantu, terutama untuk mendapatkan feeling dan
pengucapan (hatsuon) dari penutur asli berbahasa Jepang.
3. Mereka menyediakan berita yang biasa dibaca oleh jepang (). Ini
digunakan untuk me-review kembali berita yang sama, dengan penyampaian dan
tingkat kesulitan yang berbeda.
Lalu, bagaimana jika kita tidak mengerti arti dari kosakata yang digunakan dalam
berita tersebut? Jawabannya, gunakan Chrome browser dan download add-on Rikai-
kun. Dengan menggunakan Rikai-kun, lengkap sudah senjata saya untuk belajar
membaca berita dalam bahasa Jepang (coba perhatikan gambar paling atas, di
mana saya mengaktifkan RIkai-kun dan menunjuk kata yang artinya terinfeksi,
tertular).
Nah, sampai sini dulu sharing tentang bagaimana belajar memahami berita dalam
bahasa Jepang. Semoga dengan artikel ini, rekan-rekan yang hendak memahami
berita dalam bahasa Jepang bisa menemukan titik awal yang pas, tanpa harus
mencari-cari lagi metode dan cara belajar yang baik.
Jadi apa? sebentar, sebelum saya jawab pertanyaan Anda, saya akan menceritakan
dulu sebuah fakta yang terjadi. Begini, ada anak kecil berumur 5 tahun, tapi dia
pandai sekali berbahasa Jepang. Anda tahu tidak kenapa dia bisa berbahasa
Jepang? Karena dia adalah orang Jepang. Hehehe.
Begini teman, saya sedang tidak membuat lelucon murahan atau sejenisnya. Saya
ingin cerita diatas menjadi pola fikir Anda dalam belajar. Terkadang kita selalu
berfikir seperti, BELAJAR => MENGUASAI => MENJADI. Saya ingin Anda merubah
pola fikir tersebut menjadi seperti ini, MENJADI => BELAJAR => MENGUASAI. Jadi
intinya, sebelum Anda belajar bahasa Jepang, anggap diri Anda adalah orang
Jepang. Setidaknya untuk beberapa menit ke depan selama Anda belajar bahasa
Jepang. Anda juga harus merubah nama menjadi nama jepang ketika belajar bahasa
Jepang. Ingat, gunakan imajinasi. Pepatah china mengatakan seperti ini, Nong jia
cheng zhen yang artinya, "Main-main jadi sungguhan". Anda berpura-pura menjadi
orang Jepang yang bisa bahasa jepang, lama-lama pasti akan menjadi betulan.
Mungkin sebagian dari Anda berfikir... Si Erdy Wei ini udah gila kali ya?
ya..ya.. Apapun yang orang pikirkan, yang jelas saya sudah merasakan nikmatnya
belajar bahasa dengan imajinasi.
Pernahkah Anda berbicara kepada diri sendiri dalam hati? Atau bergumam sendiri.
Pasti pernah dong... Lantas bahasa apa yang Anda gunakan ketika bergumam?
Apakah bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Batak, Tagalog, atau mungkin bahasa Alien?
Nah, mulai sekarang, coba setiap Anda bergumam, gunakan dengan Bahasa Jepang.
Contohnya seperti ini, ketika Anda lagi jalan sendirian tiba-tiba hujan turun,
mungkin Anda akan bergumam seperti ini. "Wah... hujan euy" .. Lain kali Anda
gunakan bahasa Jepang seperti "iyada.. Ame futte Kichatta".
Saya tahu, mungkin beberapa dari Anda mengeluh... "Erdy, Gue belum bisa bahasa
Jepang dengan lancar.. jadi ga' bisa melakukan itu". Alasan pun tidak akan
menolong Anda untuk bisa belajar bahasa Jepang. Gunakan saja semampunya. Atau
Anda boleh gunakan bahasa gado-gado alias campuran Indo-Jepang. Yang jelas
sudah berusaha, seperti, "iyada.. ame turun euy", dan sebagainya. Dan kata yang
belum Anda dapatkan itu cari di kamus dan gunakan di masa mendatang.
Kata siapa orang yang boleh menulis buku diary itu cuman cewek doang? Cowok
pun boleh dong, saya pun suka menulis buku diary, setidaknya ketika memulai
belajar Bahasa Jepang. Anda pun saya sarankan untuk memiliki dan menuliskan
kegiatan sehari-hari Anda dalam buku diary, tentunya dengan bahasa Jepang. Ini
dikhususkan agar Anda bisa memperlancar dalam penulisan bahasa Jepang.
Gunakan juga huruf Kanji dalam menuliskan diary tersebut.
OK..OK.. mungkin sebagian dari Anda kembali mengeluh hal yang sama.. "GA
BISAAAAA". Dan jawaban saya pun masih sama, lakukan semampunya.
Peraturan ini adalah peraturan yang paling saya sukai. Tontonlah film Jepang
sebanyak yang Anda inginkan. Baik itu drama movie, drama series, Anime, OVA,
yang jelas di film tersebut banyak percakapannya. Tapi jangan nonton film
yang..ehm, Ingat, saya tidak merekomendasikan untuk menonton film,
ehm,,aha,,ihi,, atau apapun namanya, karena film-film tersebut tidak akan
berpengaruh banyak terhadap pembelajaran bahasa Jepang Anda. Film tersebut
tidak banyak memiliki percakapan, jadi tinggalkan saja.
Tujuan Anda menonton film jepang adalah, Anda bisa belajar dialek bahasa Jepang,
gaya bicara, dll. Selain itu, cobalah untuk menonton film tersebut dua kali, pertama
menggunakan sub (arti yang berupa teks di bawah layar), dan kedua tanpa
menggunakan sub. Yang kedua ini yang perlu diperhatikan, Anda secara tidak
langsung akan belajar bahasa Jepang percakapan sehari-hari yang digunakan oleh
mereka.
PERATURAN LIMA = MENGOBROL
Jika Anda punya teman yang juga belajar bahasa jepang, cobalah untuk selalu
mengobrol bahasa jepang dalam sehari-hari. Apa? Anda takut salah? Anda malu?
Anda bla..bla..bla..? Jika Anda punya segudang alasan karena tidak mau
mempraktekkannya, saran saya adalah lebih baik Anda berhenti belajar dan
lupakan sekolah Weihome Gakuen ini. karena Weihome Gakuen hanya untuk orang-
orang yang punya keinginan kuat, berusaha, pantang menyerah, tidak minder, dan
tidak takut mencoba berbicara bahasa Jepang. Jika Anda memang termasuk orang-
orang pilihan sekolah Weihome Gakuen, maka dengan senang hati saya membuka
pintu gerbang sekolah ini untuk Anda secara GRATIS...
Jika Anda beramal berupa uang, maka Anda akan mendapatkan pembalasan 10 kali
lipat berupa uang yang Anda amalkan. Jika Anda beramal ilmu, maka Anda akan
mendapatkan pembalasan 10 kali lipat berupa ilmu. Ini yang akan membuat Anda
lebih cepat belajar Bahasa Jepang. Dan ini juga alasan Saya membuka sekolah
Bahasa Jepang ini secara gratis. Saya ingin beramal ilmu saya untuk orang-orang
yang membutuhkan. Anda pun bisa.
Kabar baiknya, Saya tidak akan menyuruh Anda untuk membuat sekolah bahasa
Jepang gratis seperti Weihome Gakuen ini, tapi saya ingin mengajak Anda untuk
beramal secara berjamaah. Caranya adalah, Anda bisa memperkenalkan situs ini
kepada teman-teman Anda agar mereka juga mendapatkan kesempatan belajar
bahasa Jepang secara gratis seperti Anda saat ini. Dengan begitu, Anda juga sudah
beramal membagi ilmu kepada mereka. Jadi.... MARI BERAMAL...
JIKA ANDA PENGGUNA FACEBOOK, ANDA BISA MENGKLIK TOMBOL DI BAWAH INI
UNTUK MEN-SHARE HALAMAN INI, SEMOGA MENJADI AMAL UNTUK ANDA.
1. Ki wo tasukete ne. ''Hati-hati di jalan ya''
Biasanya di pakai pada saat keadaan kita tidak apa-apa. Misalnya saya jatuh dan di
tanya teman,
13. Anata no koto ga suki desu. ''Aku suka kamu'' Ini biasa di pakai kalau kita suka
dengan seseorang tapi suka nya ini dengan perasaan. Kalau''Anata ga suki''aja, ini
hanya sekedar suka aja atau seperti tertarik.
22. Sumimasen. ''Maaf/ -Permisi''. Sumimasen juga bisa berarti permisi ya.
23. Shitsurei shimashita. ''Mohon maaf (telah/bila tidak sopan)'' 24. Moushiwake
arimasen. ''Mohon maaf'' 25. Oyurushi kudasai. ''Maafkanlah saya''. Nah kalo yg ini
jika kita memang benar2 salah dan mau minta maaf sebesar2nya.