Huruf Jepang sendiri terdiri dari Hiragana ( ひらがな), Katakana (カタカナ) dan yang paling
utama adalah Kanji (漢字 )
Huruf Hiragana dan Katakana sendiri terdiri masing-masing 46 huruf, ditambah Kanji terdapat sekitar
2000 huruf. Jangan kaget betapa banyaknya huruf Jepang, ditambah semua itu harus dihafalkan. Tak
mengherankan Bahasa Jepang masuk kedalam bahsa tersulit di dunia.
Tapi tenang saja, karena jika kita sudah dapat menghafal huruf-huruf dasar seperti Hiragana dan Katakana,
maka kita akan mudah mempelajari Kanji dan Bahasa Jepangnya.
Dalam kesehariannya, huruf Hiragana biasa dipakai untuk menulis kata asli Jepang, sedangkan Katakana
adalah untuk menulis kata serapan dari luar. Contohnya bisa dilihat nanti.
Lalu, ada juga Romaji. Romaji adalah huruf latin biasa. Orang Jepang menyebutnya Romaji ( ロ一
マ 字)
1. Hiragana (ひらがな )
Jreeng...! Itulah huruf Hiragana. Kok gak ada huruf matinya? Memang, dalam huruf Jepang tidak
ada huruf mati selain huruf "n". Selain itu juga tidak ada huruf "l" seperti "la, li, lu, le, lo" makanya
orang Jepang susah ngomong "l" karena dalam huruf mereka sendiri tidak ada huruf "l".
Terus apa ada huruf "l" di Katakana? Tidak ada. Jadi kalau mereka mau mengambil kata serapan
yang ada huruf "l"nya, ya harus pake huruf "r".
Seperti yang sudah disebutkan tadi, Hiragana dipakai untuk menulis kata Jepang asli.
Contohnya :
1. わたし(Watashi) = Saya
2. にほん(Nihon) = Jepang
3. こい (Koi) = Cinta
4. べんとう (Bentou) = Bekal
5. あちら(Achira) = Di sebelah sana
Terus, penulisan huruf "b", "p", "g", "d", "j" dan lainnya mana?
Nanti saya jelaskan setelah kita lihat dulu huruf Katakana ini.
2. Katakana (カタカナ)
Nah, seperti inilah huruf Katakana, sama banyaknya dengan Hiragana. Biasanya orang Jepang
menulis kata serapan memakai katakana berdasarkan pengucapan. Jadi, huruf "V" bisa ditulis "B"
dalam huruf Katakana karena pengucapan huruf "V" mendekati pengucapan huruf "B". Selain itu,
seperti "Engineer" tidak ditulis "Engineru", tetapi "Enjinā". Karena huruf "r" dalam "Engineer"
dibaca samar, jadi dipanjangkan. Dan penulisan "eu" di huruf Jepang tidak ada, jadi memakai
huruf vokal yang mendekati membaca "eu" yaitu "a" atau "e"
_________________________________________________________________________
Kembali ke pertanyaan diatas, bagaimana cara penulisan "D", "B", "P", dll?
Sekarang saya akan memberikan tabel dibawah ini
1. Dakuon > Yang mempunyai tanda seperti tanda petik (") untuk membuat huruf seion K, S, T dan
H menjadi tebal. Khusus untuk huruf Katakana "U" akan menjadi huruf "V" walaupum tak jarang
juga dalam Katakana huruf "V" dapat ditulis menggunakan huruf "B" karena pengucapan V
mendekati B.
2. Yakuon > Tanda bulat kecil yang ditulis diatas huruf "H" untuk melembutkan menjadi "P"
3. Yoon (Yun) > Huruf Seion "I" seperti "Ki, Shi, Ri, dll" yang ditambah dengan huruf Seion "Ya,
Yu, Yo" maka akan dibaca sambung, dan huruf "Ya, Yu, Yo"nya ditulis kecil.
Atau, dalam Katakana, karena tidak ada huruf "fa" "wi" "ce" dll itu juga memakai tanda ini
Contoh :
1. ソファ(Sofa) huruf vokal "a" ditulis kecil didepan huruf "fu" dan dibaca "fa"
2. チェコ (Cheko)
4. Sokuon > Tanda "Tsu" kecil (っ/ッ) yang bila ditulis akan mendobelkan huruf setelahnya.
Contoh : いっぱい (Ippai) = Penuh. Pengucapannya, suara sedikit ditekan dan nafas
dihentikan, mungkin kalo bahasa Arab, seperti Idhgam.
5. Chouon > Tanda untuk memanjangkan pengucapan huruf. Ditulis garis biasa. Contoh : リー
プ (Rīpu) = lompatan.
Ya, seperti itulah nama-nama penggunaan tanda dalam bahasa Jepang.
3. Kanji (漢字 )
Kanji Jepang dalam penetapannya jauh berbeda dengan Kanji China. Jika Kanji China akan tetap
memiliki satu pengucapan, lain bedanya dengan Kanji Jepang. Satu huruf Kanji Jepang dapat
memiliki lebih dari 1 pengucapan, oleh karena itu menurut saya Kanji Jepang lebih susah dihafal
dibanding dengan Kanji China.
Contoh kalimat :
1. あの 日 恋 に 落ちた (Ano Hi Koi ni Ochita) = Pada hari itu aku telah jatuh "cinta"
2. その 鯉 は 高いです (Sono Koi wa Takai Desu) = "Ikan" Koi itu harganya mahal