11 18 1 SM
11 18 1 SM
" #$$%"
Production Cost Analysis and Income of Patin Fish (Pangasius pangasius) Farming
in Kapuas Regency
Lukas
Fakultas Perikanan Universitas Kristen Palangka Raya.
E-mail: akaslukas@yahoo.co.id
ABSTRACT
Research on the analysis of production costs and income of patin fish (Pangasius pangasius) farming in Kapuas
Regency, aims to determine how the influence of production costs partially or individuals on income patin fish. The
research method is a simple probability sampling with random sampling and interview. The results of the study since
the year 2008-2011 showed that patin fish production levels affect the patin fish farmers' income and the presence of
a strong relationship and a positive correlation between production costs and revenues.
lumayan banyak pemilik usaha pembudi daya diperoleh digunakan uji t (Riduwan, 2003).
ikan Patin di kolam. Jumlah responden yang Hipotesa yang akan diuji dalam penelitian ini
akan digunakan dalam penelitian ini adalah adalah : Biaya produksi ikan patin berpengaruh
kurang lebih 10-15 responden. Dengan demikian, terhadap tingkat pendapatan petani ikan patin di
metode yang diterapkan dalam penelitian survey Kabupaten Kapuas.
ini adalah dengan cara wawancara dan mengisi
kuisioner.
Variabel yang digunakan dalam penelitian, HASIL DAN PEMBAHASAN
dianalisis dan dikelompokkan menjadi variable
terikat dan variable bebas. Variable terikat yang Perkembangan jumlah produksi ikan patin
digunakan adalah pendapatan pembudidaya ikan
Untuk mengetahui berapa kekuatan pasar
Patin di kolam Kabupaten Kapuas (y) dan
suatu usaha maka diperlukan suatu analisis
variable bebas yang digunakan meliputi: Biaya
secara mendalam mengenai total perkembangan
Produksi (x).
produksi terhadap pendapatan petani ikan yang
Variabel-variabel yang dianalisis sebagai
akan dicapai. Dalam bagian ini akan
berikut:
dikemukakan hasil analisis perkembangan
a. Pendapatan
jumlah produksi ikan patin di Kabupaten Kapuas,
Pendapatan adalah selisih penerimaan dengan
yang meliputi daerah-daerah sentra produksi ikan
total biaya produksi yang diukur dalam rupiah
Patin. Data mengenai perkembangan ikan Patin
(Rp).
Kabupaten Kapuas Tahun 2008 sampai dengan
b. Biaya Produksi
Tahun 2011, tertera dalam tabel 1.
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan
oleh petani ikan untuk memproduksi ikan
dalam satu siklus dalam satuan rupiah (Rp). Tabel. 1. Perkembangan produksi ikan patin di
Kabupaten Kapuas tahun 2008- 2011
Tahapan pengumpulan data yang Tahun Total Peningkatan/Tahun
dilakukan dalam penelitian ini adalah (a) Produksi Selisih Jumlah Produksi
Tahapan sebelum pengumpulan data lapang, ( Ton ) (Ton)
yaitu mengadakan pengamatan dan penelitian 2008 1.050,00 -
pendahuluan pada para pembudidaya ikan Patin 2009 2.270,58 1.220,58
yang ada di Kabupaten Kapuas, (b) Tahapan 2010 2.021,18 - 249,40
pengumpulan data primer dengan menggunakan 2011 4.821,45 2.798,73
metode angket atau kuisioner bersifat tertutup Sumber : Data Statistik Dinas Perikanan dan Kelautan
yang dilakukan dengan cara memberikan Kabupaten Kapuas Tahun 2011
sejumlah pertanyaan pada responden atau pihak-
pihak yang bersangkutan dengan masalah yang Dari tabel 1 terlihat bahwa selama 4 tahun
akan diteliti., (c). Tahapan pengumpulan data terakhir, total Produksi ikan Patin di Kabupaten
sekunder yang diperoleh dari perpustakaan Kapuas tercatat bahwa pada tahun 2008 sebesar
maupun literatur serta data dari pihak nelayan 1.050,00 ton, dan mengalami peningkatan pada
pembudidaya ikan serta pihak lain tentang tahun 2009 sebesar 1.220,58 ton menjadi
masalah yang diteliti. 2.270,58 ton, namun pada tahun 2010 terjadi
Untuk menguji hipotesis maka digunakan penurunan produksi menjadi 2.021,18 ton atau
teknik uji regresi sederhana (Supranto, 2000). Uji selisih 249,40 ton akibat dari susahnya
regresi ini mengambarkan apakah faktor pemasaran hasil budidaya ikan sehingga
produksi dapat mengambarkan peningkatan sebahagian petani ikan menghentikan usahanya
pendapatan petani ikan patin. Untuk mengetahui untuk sementara, dan pada tahun 2011 terjadi
hubungan tingkat produksi ikan Patin dengan peningkatan produksi ikan patin secara drastis
tingkat pendapatan petani ikan patin di sekitar 2.798,73 ton menjadi 4.821,45 ton akibat
Kabupaten Kapuas digunakan Korelasi sederhana dari adanya program mina politan yang
(Riduwan, 2003). Selanjutnya untuk melihat diterapkan Dinas Perikanan dan Kelautan
pengaruh produksi ikan patin terhadap Kabupaten Kapuas.
pendapatan petani ikan di Kabupaten Kapuas
digunakan analisis koefisien determinan (r2)
sedangkan untuk menguji koefisien regresi yang
! " #$$%"
Tingkat pendapatan petani ikan Pengaruh tingkat produksi ikan patin terhadap
tingkat pendapatan petani ikan
Selama 4 tahun terakhir diketahui tingkat
harga ikan patin di petani ikan mengalami Meningkatnya permintaan masyarakat
fluktuasi dari Rp. 10.000/Kg pada tahun 2008 terhadap ikan patin dari tahun ke tahun
sampai Rp. 15.000/Kg pada tahun 2011, seperti membawa manfaat yang sangat besar bagi
terlihat dalam tabel 2. kehidupan petani ikan karena secara langsung
membawa dampak positif terhadap tingkat
Tabel 2. Perkembangan harga ikan ditingkat pendapatan, artinya suatu peningkatan
petani ikan Kabupaten Kapuas tahun produktivitas menunjukkan permintaan yang
2008-2011 bertambah, baik kualitas maupun kuantitas.
Namun seiring dengan peningkatan produksi
Tahun Harga ikan patin Peningkatan/Tahun perlu juga di imbangi dengan manajemen yang
( Kg ) selisih harga (Rp) baik dimana perlu juga melihat peluang pasar
2008 10.000,- - sehingga harga jual ikan tidak mengalami
2009 11.000,- 1.000,- fluktuatif, berdasarkan hal tersebut maka jelas
2010 13.000,- 2.000,- bahwa tingkat produksi ikan patin berpengaruh
2011 15.000,- 2.000,-
terhadap pendapatan petani ikan patin. Hal
Sumber : Data Dermaga Sentra Perikan dan Pasar
tersebut dapat pula dibuktikan dengan data yang
Ikan Grosir Kabupaten Kapuas Tahun
2011 diperoleh dilapangan, dan jelasnya dapat dilihat
pada tabel 4.
Dari tabel diatas terlihat bahwa ada
kecenderungan kenaikan harga ikan Patin setiap Tabel 4. Produksi ikan dan pendapatan petani
tahun, hal ini dipengaruhi oleh biaya produksi ikan patin di Kabupaten Kapuas
sedangkan tingkat pendapatan petani ikan di tahun 2008-2011
kabupaten Kapuas dapat digambarkan pada tabel
3. Tahun Produksi Ikan Pendapatan Petani
Patin (Ton) Ikan (Jutaan Rupiah)
( X ) ( Y )
Tabel 3. Pendapatan petani ikan patin di
Kabupaten Kapuas tahun 2008-2011 2008 1.050,00 3.150.000
2009 2.270,58 6.811.740
2010 2.021.18 6.063.540
Tahun Pendapatan petani Peningkatan/Tahun 2011 4.821,45 14.464.350
ikan patin ( jutaan selisih Biaya ( Rp )
rupiah ) Sumber : Tabel 1 dan 3
2008 10.500.000,- -
2009 27.246.960,- 16.746.960,- Untuk menguji hipotesis maka
2010 26.275.340,- - 971.620,- digunakan teknik uji regresi sederhana. dengan
2011 67.500.300,- 41.224.960,- rumus :
y = a + bx
Sumber : Data diolah dari tabel 1 dan 2
y = Pendapatan petani ikan patin
x = Hasil produksi
Dari tabel 3 dapat dilihat peningkatan pendapatan a.b = Parameter yang ditaksir
petani ikan patin di Kabupaten Kapuas pada
tahun 2008 sebesar Rp. 10.500.000,- mengalami Uji regresi ini mengambarkan tentang apakah
kenaikan sebesar Rp. 16.746.960,- pada tahun faktor produksi yang lain dapat menjadi alasan
2009 menjadi Rp. 27.246.960,- sedangkan pada untuk meningkatkan pendapatan petani ikan
tahun 2010 terjadi penurunan sebesar Rp. patin di kabupaten Kapuas, dalam hal ini a dan b
971.620,- dengan pendapatan hanya sebesar Rp. sebagai parameter yang ditaksir dan dapat
26.275.340,- disebabkan penurunan produksi dibuktikan melalui penyelesaian regresi
ikan, sedang kan pada tahun 2011 mengalami sederhana (Supranto,2000) sebagai berikut :
peningkatan yang signifikan yaitu Rp.
41.224.960,- dengan total keseluruhan sebesar 201.537.493.387,8
Rp. 67.500.300,-. b = -------------------- = 6.000
33.589.582,23
! " #$$%"