Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS BIAYA PRODUKSI IKAN BANDENG PRESTO PADA INDUSTRI KECIL

MENENGAH POKLAHSAR DIVA


DI KABUPATEN PANGKEP

HASDAR
1294041010

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2019

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya variabel, biaya tetap dan total
biaya produksi dalam memproduksi ikan bandeng presto pada Industri Kecil Menengah
Pokhlahsar Diva di Kabupaten Pangkep.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1 orang yakni pemilik Industri Kecil Menengah
Poklahsar Diva. Sampel pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah satu orang sehingga
semua populasi diambil sebagai sampel.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah variabel cost, fixed cost dan
total cost.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya variabel relatif tinggi dalam memproduksi
ikan bandeng presto, biaya tetap relatif rendah dalam memproduksi ikan bandeng presto dan
biaya produksi relatif tinggi dalam memproduksi ikan bandeng presto.
Kata kunci: Biaya Produksi, biaya variabel, biaya tetap.
BAB I lain yang juga di pasarkan di Kabupaten

PENDAHULUAN Pangkep. Budidaya ikan bandeng memiliki

A. Latar Belakang masa panen yang membuat ikan bandeng

Kabupaten Pangkep merupakan merupakan suatu komoditas musiman.

kabupaten yang terdiri dari tiga dimensi Permasalahan anjloknya harga ikan bandeng

yakni pesisir, dataran, dan pegunungan. karena over produksi, tidak tahan lama dan

Salah satu hasil alam yang dominan di susah ditemukan di pasaran saat musim

Kabupaten Pangkep adalah hasil tambak. panen selesai tersebut maka digunakanlah

Hal ini dikarenakan Kabupaten Pangkep beberapa metode agar ikan bandeng yang

merupakan salah satu kabupaten yang tidak dapat laku terjual tersebut dapat

mayoritas penduduknya bergelut dengan bertahan lebih lama. Ada beberapa metode

tambak, bahkan Kabupaten Pangkep punya yang dapat digunakan agar ikan bandeng

slogan Boledong yang merupakan singkatan tersebut dapat bertahan lama. Pada tulisan

dari bolu, lemo, dan doang yang artinya ini diangkat metode dengan menggunakan

ikan bandeng, jeruk, dan udang. Salah satu teknologi berupa bandeng presto.

hasil tambak yang digemari oleh masyarakat Selama ini jenis ikan yang paling

Pangkep ialah ikan bandeng. Ikan jenis ini lazim dibuat olahan presto barulah ikan

sudah menjadi ciri khas di Kabupaten bandeng. Bandeng presto ini sering pula

tersebut. disebut sebagai bandeng duri lunak. Pada

Sebelumnya telah disinggung bahwa awalnya bandeng duri lunak di produksi

budidaya ikan bandeng sangat digemari oleh dengan cara dipindang biasa, namun jangka

masyarakat di Kabupaten Pangkep. waktunya lebih panjang. Memindang adalah

Sehingga ketika musim panen tiba, akan salah satu teknologi pengawetan ikan

banyak stok ikan bandeng di pasaran, belum dengan cara perebusan menggunakan air

lagi dengan ikan bandeng dari Kabupaten garam. Agar duri ini menjadi lunak, maka
dibutuhkan perebusan sampai satu hari satu membentuk terlebih dahulu jaringan pasar

malam. Biasanya tumpukan bandeng ini yang ada pada lingklungan terdekatnya.

diberi pemisah dari merang padi dan Pada saat memulai usaha. Para

pemberat di bagian atasnya. Perebusan pelaku usaha dapat membentuk jaringan

selama sehari semalam tentu akan makan pasar pada skala terkecil seperti contohnya

waktu, biaya tenaga yang besar. Setelah keluarga atau siapapun yang masih memiliki

teknologi pengukusan dan perebusan dengan hubungan kerabat. Selain itu, potensi yang

tekanan ditemukan, maka proses pembuatan seringkali dilupakan adalah teman-teman

bandeng duri lunak cukup hanya satu jam. para pelaku usaha. Padahal mereka dapat

Hingga banyak waktu dan tenaga yang bisa dijadikan sebagai langkah awal ketika para

dihemat. Pembuatan bandeng duri lunak pelaku usaha membentuk jaringan pasar.

yang menggunakan alat presto ini kemudian Terkait mutu suatu produk, para

lebih banyak dikenal dengan sebutan pelaku usaha harus memahami bagaimana

bandeng presto. konsumennya memandang mutu dan tingkat

Ada beberapa faktor yang mutu yang diharapkan konsumen. Pelaku

mempengaruhi tingkat pendapatan dalam usaha harus berusaha menawarkan mutu

suatu usaha diantaranya yakni jaringan yang lebih tinggi. Para pelaku usaha

pasar, mutu suatu produk dan biaya mempunyai dua tanggung jawab dalam

produksi. Jaringan pasar sangat penting menjalankan usaha yang berpusat pada

dalam menjalankan usaha, bahkan dapat mutu. Biaya produksi menjadi salah satu

dikatakan bahwa keberadaannya lebih unsur yang cukup penting dalam

penting dari produk itu sendiri. Saat pelaku pengelolaan produksi suatu usaha. Biaya

usaha hendak memulai usahanya, meski produksi atau Cost of Production adalah

belum memiliki produk, dirinya mesti biaya yang timbul dari suatu proses produksi
peusahaan dalam membuat barang ataupun 2. Apakah biaya tetap relatif tinggi

jasa yang akan dijual. dalam memproduksi ikan bandeng

Membahas biaya produksi tentu tak presto pada Industri Kecil Menengah

terlepas dari biaya total produksi. Biaya total Pokhlahsar Diva di Kabupaten

produksi atau lebih dikenal dengan total cost Pangkep ?

nerupakan keseluruhan biaya yang harus 3. Apakah biaya total produksi relative

dikeluarkan oleh pelaku usaha yang tinggi dalam memproduksi ikan

berkaitan dengan proses produksi, sebagai bandeng presto pada Industri Kecil

aktivitas utama untuk menghasilkan suatu Menengah Pokhlahsar Diva di Kab.

produk. Biaya total produksi sangat Pangkep ?

ditentukan oleh input-input produksi baik C. Tujuan Penelitian

secara kuantits maupun kualitas. Dimana Berkaitan dengan rumusan masalah

input-input produksi tersebut dapat diatas, maka tujuan dari pelaksanaan

memberikan konsekuensi pembiayaan penelitian ini adalah :

bersifat tetapdan bersifat variabel. 1. Untuk mengetahui apakah biaya

B. Rumusan Masalah variabel relatif tinggi dalam

Berdasarkan dari uraian latar belakang memproduksi ikan bandeng presto

masalah yang dikemukakan diatas, maka pada Industri Kecil Menengah

penulis mengangkat rumusan masalah Pokhlahsar Diva di Kabupaten

sebagai berikut: Pangkep.

1. Apakah biaya variabel relatif tinggi 2. Untuk mengetahui apakah biaya tetap

dalam memproduksi ikan bandeng relatif tinggi dalam memproduksi ikan

presto pada Industri Kecil Menengah bandeng presto pada Industri Kecil

Pokhlahsar Diva di Kabupaten Menengah Pokhlahsar Diva di

Pangkep ? Kabupaten Pangkep.


3. Untuk mengetahui apakah total biaya Diva sehingga dapat meningkatan

produksi relatif tinggi untuk kreatifitas dan kemampuan dalam

memproduksi ikan bandeng presto mengelolah biaya produksi pada setiap

pada Industri Kecil Menengah produk mengenai biaya produksinya,

Pokhlahsar Diva di Kabupaten Sehingga membantu pemilik industri

Pangkep. kecil menengah Pokhlahsar Diva

D. Manfaat Penelitian dalam proses pengambilan keputusan

Manfaat penelitian ini terbagi dua, guna mengelola biaya dalam

yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat memproduksi ikan bandeng presto.

secara praktis. b. Bagi penulis dapat memperoleh

1. Manfaat Teoritis pengalaman baik secara teoritik

Secara teoritis, penelitian ini maupun secara praksis dalam proses

memberikan analisa terkait biaya produksi penelitian.

ikan bandeng presto pada industri kecil c. Dapat membantu penelitian

menengah POKHLAHSAR DIVA di selanjutnya untuk melakukan

Kabupaten Pangkep. Hasil dari penelitian penelitian biaya produksi usaha, agar

ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitiannya lebih baik lagi.

atau masukan bagi perkembangan ilmu


BAB II
ekonomi, khususnya program studi
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA
Pendidikan Ekonomi dalam kajian biaya
PIKIR
produksi suatu usaha.
A. Kajian Pustaka
2. Manfaat Praktis
1. Pengertian Biaya
a. Hasil penelitian ini memberikan suatu
Sedangkan pengertian biaya menurut
sumbangan dan informasi kepada
Carter dan Usry (2004: 29) dalam penelitian
industri kecil menengah Pokhlahsar
Rorizki Setiawan (2014:11) adalah: Biaya
adalah nilai tukar, pengeluaran, produk selesai, supplies. Beban (expense)

pengorbanan untukmemperoleh manfaat. adalah biaya yang telah memberikan

Sedangkan pengertian biaya menurut manfaat dan sekarang telah habis. Biaya

Kuswadi (2005 : 19) adalah sebagai yang belum dinikmati yang dapat

berikut:Biaya adalah semua pengeluaran memberikan manfaat di masa akan datang

untuk mendapatkan barang atau jasa dari dikelompokkan sebagai harta. Beban ini

pihak ketiga. dimasukkan

Pendapat lain dikemukakan oleh ke dalam Laba/Rugi, sebagai pengurangan

T.Gilarso (2003: 125) penelitian Rorizki dari pendapatan. Contoh: beban penyusutan,

Setiawan (2014:11) yang mengatakan beban pemasaran, beban yang tergolong

bahwa: Biaya adalah semua pengorbanan sebagai biaya operasi.

yang perlu untuk suatu proses produksi, 2. Pengertian Produksi

dinyatakan dalam uang menurut harga pasar Kata produksi identik dengan

yang berlaku. istilah membuat sesuatu atau menghasilkan

Sedangkan menurut Bastian sesuatu dalam istilah yang lebih luas

Bustami dan Nurlela (2010:04) Dalam produksi dapat diartikan oleh Basu Swasta

penelitian Dita Eka Pratiwi Putri (2013:3) DH.dan Ibnu Sukotjo W. (1998 : 280 )

menyatakan bahwa biaya adalah dalam penelitian Arief Pahlevi Pramana

pengorbanan sumber ekonomis yang diukur (2015:45) yaitu: “Produksi adalah

dalam satuan uang yang telah terjadi atau pengubahan bahan-bahan dari sumber-

kemungkinan akan terjadi untuk mencapai sumber menjadi yang diinginkan oleh

tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa konsumen hasil dapat berupa barang jasa”.

pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva Menurut Trenggonowati

yang dimasukkan dalam neraca. Contoh (2011:103) dalam penelitian Dita Eka

persediaan produk dalam proses, persediaan Pratiwi Putri (2013:3) beliau


mengemukakan pendapat teori produksi semua pengeluaran yang digunakan oleh

suatu barang yaitu menunjukan hubungan suatu perusahaan dalam proses peroduksi

antara faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.

(input) dalam proses produksi dengan hasil Lebih lanjut akan dijelaskan

(output) pada proses produksi perusahaan mengenai ketiga penggolongan macam-

menggunakan input (faktor produksi) macam biaya produksi di atas.

berupa pemanfaatan tenaga kerja, sumber a) Biaya produksi menurut sifatnya

daya manusia, kemudian faktor produksi Biaya produksi dari segi sifatnya

akan menghasilkan barang dan jasa yang dapat dibagi menjadi:

siap dijual. 1) Biaya Tetap (FC = Fixed Cost)

3. Pengertian Biaya Produksi adalah biaya yang jumlahnya

Biaya produksi menurut Slamet relatif tetap walaupun yang

Sugiri (2001 : 17) dalam penelitian Arief diproduksi mengalami

Pahlevi Pramana (2015:45) bahwa : “Biaya perubahan kuantitas. Jadi

produksi pada perusahaan manufaktur terdiri besarnya biaya tidak langsung

atas elemen-elemen biaya bahan baku, biaya dengan banyaknya produksi

tenaga kerja dan biaya overhead pabrik” seperti sewa tanah, bangunan,

Sedangkan menurut Soekartawi dan harga pembelian mesin-

(2013: 55) mengemukakan bahwa,”Biaya mesin. Untuk mendapatkan

produksi adalah nilai dari semua faktor rata-rata biaya tetap yang harus

pdroduksi yang digunakan, baik dalam dikeluarkan perunit barang

bentuk benda maupun jasa selama proses dapat dihitung dengan cara:

produksi berlangsung”. AFC = TFC/Q

Dari pendapat di atas dapat Keterangan:

disimpulkan bahwa biaya produksi adalah AFC : Averange Fixed Cost


TFC : Total Fixed Cost Pangkep ini diharapkan dapat mengetahui

Q : Kuantitas (jumlah bagaimana pengelolaan biaya variabel dan

barang) biaya tetap dan apa-apa saja yang menjadi

2) Biaya tidak tetap/variable (VC pembiayaan dalam proses produksi atau

= Variabel Cost) adalah biaya dalam menjalankan usaha bandeng presto.

yang besarnya tergantung pada Selain untuk mengetahui pengelolaan biaya

jumlah barang yang dihasilkan, variabel dan biaya tetap, pada penelitian ini

jadi biaya ini sangat penulis akan menghitung jumlah biaya total

dipengaruhi oleh jumlah produksi yang harus dikeluarkan dengan

produksi, contohnya upah melakukan penjumlahan dari biaya variabel

buruh, biaya bahan baku. dan biaya tetap. Untuk lebih jelasnya dapat

B. Kerangka Pikir digambarkan dalam kerangka pikir sebagai

Tujuan dari program pemerintah berikut:

yaitu menciptakan masyarakat adil dan


Biaya Variabel
makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut

tentu banyak jalan yang telah dan akan


Total Biaya
ditempuh oleh pemerintah salah satunya Produksi

yaitu program pembangunan dalam bidang Biaya Tetap

perdagangan, yakni pada usaha penjualan Gambar.2.1. : Skema Kerangka Pikir

ikan bandeng presto yang merupakan bagian BAB III

dari perikanan darat yang diharapkan untuk METODE PENELITIAN

dapat memperbaiki tingkat perekonomian A. Variabel dan desain penelitian

masyarakat. 1. Variabel Penelitian

Pengusaha ikan bandeng presto di Variabel adalah objek penelitian atau

IKM Pokhlahsar Diva yang terletak di kab. indikator-indikator yang menjadi pusat
penelitian pada suatu penelitian. Penelitian 1. Biaya variabel adalah biaya yang

ini mengkaji tentang biaya produksi ikan berfluktuasi secara proporsional

bandeng presto di Kab. Pangkep. Dengan dengan kuantitas output. Biaya

demikian yang menjadi variabel penelitian variabel dapat dibagi menjadi

ini adalah “Biaya Produksi Ikan Bandeng beberapa bagian yang meliputi

Presto”. biaya bahan baku, biaya tenaga

2. Desain Penelitian kerja, biaya overhead pabrik.

Desain penelitian merupakan 2. Biaya tetap adalah biaya yang tidak

rancangan untuk melaksanakan penelitian berubah ketika adanya perubahan

dalam rangka memperoleh data yang kuantitas output. Biaya tetap adalah

dibutuhkan pada penelitian. Penelitian ini biaya yang harus dibayar oleh

merupakan penelitian deskriptif kuantitatif perusahaan terlepas dari aktivitas

yang mengkaji tentang biaya yang harus bisnis. Biaya tetap ini dapat

dikeluarkan oleh Industri Kecil Menengah meliputi biaya sewa, penyusutan,

Pokhlahsar Diva dalam memproduksi ikan biaya listrik dan air, asuransi, pajak

bandeng Presto. dan lain-lain.

B. Defenisi Operasional dan 3. Biaya total produksi adalah hasil

Pengukuran Variabel penjumlahan dari biaya variabel dan

Defenisi operasional merupakan biaya tetap.

batasan-batasan terhadap lingkup variabel C. Populasi dan Sampel

yang diteliti dan merupakan indikator 1. Populasi

terpenting yang akan menentukan Sugiyono (2012:117),

keberhasilan suatu penelitian. Maka akan mengemukakan bahwa: “Populasi adalah

dijelaskan rumusan variabel secara wilayah generalisasi yang terdiri atas:

operasional berikut ini: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan


karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh pertanyaan kepada setiap responden

peneliti untuk dipelajari dan kemudian secara langsung yang berkaitan

ditarik kesimpulannya”. Dengan demikian, dengan penelitian ini, seperti:

populasi dalam penelitian ini sebanyak 1 berapa jumlah ikan bandeng yang

orang yakni pemilik Industri Kecil harus dibeli untuk sekali produksi,

Menengah Pokhlahsar Diva. dll.

2. Sampel c) Dokumentasi

Pada penelitian ini yang menjadi Yaitu cara pengumpulan data yang

subjek adalah satu orang sehingga semua digunakan untuk mendapatkan data

populasi diambil sebagai sampel. sekunder terutama yang berkaitan

D. Teknik pengumpulan data dengan objek penelitian melalui

Metode yang digunakan dalam data dokumentasi yang tersedia

pengumpulan data adalah sebagai secara lengkap di kantor dinas

berikut: perindustrian, kantor kecamatan dan

a) Observasi atau kantor desa setempat.

Yaitu cara pengumpulan data pada Khususnya mengenai jumlah

pengusaha ikan bandeng presto pengusaha ikan bandeng presto di

berkaitan dengan segala aktivitas Kabupaten Pangkep.

yang dilakukan. Teknik observasi

ini dilakukan dengan dua cara yaitu E. Teknik Analisis Data

observasi langsung dan tidak Untuk menghitung jumlah biaya

langsung. bahan baku langsung dan jumlah biaya

b) Wawancara/Interview tenaga kerja langsung yang dikeluarkan

Yaitu pengumpulan data yang untuk memproduksi ikan bandeng presto,

dilakukan dengan mengajukan masing-masing menggunakan rumus


variabel cost yang dikemukakan Soekartawi

yaitu: Ket:

TVC = VC/Q TC : Total Biaya

Ket: FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)

TVC : Total Variabel Cost (Total VC : Variable Cost (Biaya

Biaya Variabel) Variabel)

VC : Variabel Cost (Biaya BAB IV

Variabel) HASIL PENELITIAN

Q : Kuantitas (jumlah barang) A. Pembahasan

Untuk menghitung jumlah biaya Berdasarkan hasil analisis mengenai

overhead dalam proses produksi ikan biaya produksi ikan bandeng Presto industri

bandeng presto, maka digunakan rumus kecil menengah Pokhlahsar Diva di

fixed cost yang dikemukakan Soekartawi Kabupaten Pangkep, maka dapat

yaitu: dirumuskan dengan menggunakan analisis

TFC = FC/Q variabel cost, fixed cost, total cost. Dari

Ket: analisis tersebut maka dapat ditarik

TFC : Total Fixed Cost (Total pembahasan sebagai berikut :

Biaya Tetap) 1. Hasil analisis diperoleh bahwa biaya

FC : Fixed Cost (Biaya Tetap) tetap (fixed cost) relatif rendah yakni

Q : Kuantitas (jumlah barang) 9,98% dimana biaya tersebut sebesar

Untuk menghitung jumlah biaya Rp.9.312.500 yang diperoleh dari

total produksi dalam memproduksi ikan peralatan yang digunakan untuk

bandeng presto, maka digunakan rumus memproduksi ikan bandeng presto pada

total cost yang dikemukakan Soekartawi industri kecil menengah Poklahsar Diva

yaitu: selama setahun, prive dari pemilik


industri kecil menengah Pokhlahsar Industri Kecil Menengah Pokhlahsar

Diva dan pajak bumi dan bangunan. Diva untuk memproduksi ikan bandeng

2. Hasil analisis diperoleh bahwa biaya presto yakni rata-rata Rp.5.550. Biaya

variabel relatif tinggi yakni 90,01% produksi untuk satu ekor ikan bandeng

dimana biaya tersebut sebesar presto rasa original yakni sebesar

Rp.83.942.000 yang diperoleh dari Rp.5.325, Biaya produksi untuk satu

penjumlahan biaya variabel ikan ekor ikan bandeng presto rasa pallumara

bandeng presto rasa original sebesar yakni sebesar Rp.5.125. Biaya produksi

Rp.28.624.000, biaya variabel ikan untuk satu ekor ikan bandeng presto rasa

bandeng presto rasa pallumara sebesar coto yakni sebesar Rp.5.830. Biaya

Rp.27.424.00, biaya variabel ikan produksi untuk satu ekor ikan bandeng

bandeng presto rasa coto sebesar presto rasa konro yakni sebesar

Rp.8.444.000, biaya variabel ikan Rp.6.820. Biaya produksi ikan bandeng

bandeng presto rasa konro sebesar presto pepes yakni sebesar Rp.6.440.

Rp.10.028.000 dan biaya variabel ikan 4. Hasil penelitian ini menunjukkan secara

bandeng presto pepes sebesar jelas bahwa usaha produksi ikan

Rp.9.422.000. bandeng presto pada Industri Kecil

3. Hasil analisis diperoleh bahwa biaya Menengah Poklahsar Diva di Kab.

produksi relatif tinggi yakni 92,5% dari Pangkep memperoleh keuntungan yang

harga ikan bandeng. Biaya total produksi sangat besar, hal ini berarti usaha

yang dikeluarkan sebesar Rp.93.254.500 produksi ikan bandeng presto layak

yang merupakan penjumlahan dari biaya untuk diusahakan. Hal tersebut dapat

tetap sebesar Rp.9.312.500 dan biaya diketahui melalui hasil analisis

variabel sebesar Rp.83.942.000. Biaya pendapatan dan R/C Ratio yang

produksi yang harus dikeluarkan oleh menunjukkan hasil penerimaan Industri


Kecil Menengah Poklahsar Diva yang Diva relatif rendah dalam memproduksi

lebih besar dari biaya yang dikeluarkan ikan bandeng presto.

selama melakukan proses produksi. Hal 3. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh

ini dapat diketahui melalui hasil analisis industri kecil menengah Pokhlahsar

pendapatan sebesar Rp.78.054.500 dan Diva relatif tinggi dalam memproduksi

R/C Ratio sebesar 1,41 yang berarti ikan bandeng presto.

lebih besar dari 1 yang menunjukkan 4. Dari rata-rata jumlah pendapatan yang

hasil penerimaan Industri Kecil diterima Industri Kecil Menengah

Menengah Poklahsar Diva yang lebih Poklahsar Diva sebanyak

besar dari biaya yang dikeluarkan Rp.78.054.500.

selama melakukan proses produksi. 5. Usaha produksi ikan bandeng presto

BAB V pada Industri Kecil Menengah

KESIMPULAN DAN SARAN Poklahsar Diva layak (menguntungkan)

A. Kesimpulan untuk di kelola diliat dari analisis R/C

Berdasarkan hasil penelitian pada Ratio yang merupakan hasil

Industri Kecil Menengah Poklahsar Diva perbandingan antara total penerimaan

mengenai usaha Bandeng Presto diperoleh dibagi dengan total biaya.

kesimpulan sebagai berikut: B. Saran

1. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh Dari hasil analisis dan kesimpulan

industri kecil menengah Pokhlahsar yang telah dikemukakan, maka penulis

Diva relatif tinggi dalam memproduksi mengajukan saran sebagai berikut:

ikan bandeng presto. 1. Sebaiknya Indusri Kecil Menengah

2. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Poklahsar Diva dalam melakukan

industri kecil menengah Pokhlahsar identifikasi biaya produksi lebih

memperhatikan setiap pembiayaan baik


biaya tetap maupun biaya variabel
Lambajang A.A, Amelia.2013. Analisis
sehingga perhitungan biaya produksi Perhitungan Biaya Produksi
Menggunakan Metode Variable Costing
dapat lebih akurat. PT. Tropica Cocoprima. Jurnal Emba.
Vol. 1 No.3 Juni. Hal. 673-683.
2. Sebaiknya industri kecil menengah
Lasut, Thelbic. 2015. Analisis Biaya
Pokhlahsar Diva dalam melakukan Produksi Dalam Rangka Penentuan
Harga Jual Makanan Pada Rumah
produksi agar menekan biaya Makan Bagey Poppy Di Tomohon.
Jurnal Emba. Vol. 3 No.1 Maret 2015.
produksinya terutama pada biaya Hal. 43-51.

variabel karena biaya produksi yang Putri Lisaria, Rumanintya. 2014. Analisis
Biaya Produksi Pada PR. Rafindo Jaya.
tinggi akan berdampak pada tingginya Jurnal kompilek. Vol. 6. No.2
Desember. Stie Kesuma Negara Blitar.
harga jual atau minimnya keuntungan
Putri Pratiwi Eka, Dita. Analisis
yang diperoleh. Perhitungan Biaya Produksi Pada PT.
Assems Indo.
3. Dari analisis R/C ratio, usaha bandeng
Pramana, Arief Pahlevi, Faridah, Indrayani
presto pada Industri Kecil Menengah Nur. (2015). Analisis Biaya Produksi
Pada CV Mata Air Makassar. Jurnal
Poklahsar Diva di Kab. Pangkep Riset I. Vol. 1. No. 009(2015) Resi
Sahubawa
termasuk kategori menguntungkan atau
Rahim Abd. dan Diah Retno Dwi Astuti.
layak untuk di kelola. 2007. Ekonomi Pertanian. Jakarta:
Penebar Swadaya.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2006. Standar Raiborn dan Kinney. 2011. Akuntansi
Nasional Indonesia No. 01-2729.1- Biaya: Dasar dan Perkembangan.
2006 Mutu Ikan Segar. Jakarta. Jakarta: Salemba Empat.

Cafah, Gazali Fadhil. (2009). Analisis Raudhatul Nikmah, Rifka. 2016. Rezeki
Biaya Produksi Pada Usaha Produksi Kenceng dengan Budidaya Ikan
Tahu di Pabrik Tahu Bandung Raos Bandeng. Jogjakarta: Literindo.
Cap Jempol, Dermaga Bogor. Riduwan. 2009. Metode & Teknik
Menyusun Proposal Penelitian.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Bandung: Alfabeta.
Indonesia Pusat Bahasa:Edisi ke
Empat. Jakarta: Gramedia Pustaka Saparinto, Cahyo. 2007. Membuat aneka
Utama. olahan bandeng. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Jatmiko, Rohmad Dwi. 2005. Pengantar
Bisnis. Malang: Universitas Setiawan, Rorizki. (2014). Analisis Harga
Muhammadiyah Malang. Pokok Produksi Rumah Pada PT.
Murad Jaya Sejahtera Pekanbaru.
Skripsi.

Soekartawi. 2013. Agribisnis: Teori dan


Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Soo Emilianus. 2013. Analisis
Kelayakan Usaha Industri Bandeng
Presto Skala Rumah Tangga di
Kelurahan Tambak Dono, Kecamatan
Pakal Surabaya. E-Journal (online).
(diakses 22 Juli 2017).

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan Kuantiitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2008. Makroekonomi


Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

S.R., Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu


Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Wayu Pancawati, Riana. 2014. Penetapan


Harga Pokok Produksi (HPP) Produk
Bandeng Presto) Menggunakan Metode
Full Costing Sebagai Dasar Penentuan
Harga Jual (Studi Kasus : Bandeng
Duri Lunak Bu Darmono). E-Journal
(online). (diakses 20 Januari 2018).

Anda mungkin juga menyukai