Anda di halaman 1dari 10

Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol.

6, Nomor 2, September 2021

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN


NELAYAN DI DESA MAITARA SELATAN KECAMATAN TIDORE UTARA

Usman Amiruddin1, STKIP Kie Raha


usmanamiruddin0@gmail.com
Irwan Abdullah2 ,STKIP Kie Raha

Desa Maitara Selatan merupakan salah satu Desa yang ada di Kec. Tidore Utara dimana
pulau ini memiliki sumberdaya laut yang cukup luas. Hal ini didasarkan deri jumlah produksi
ikan di Desa Maitara yang mencapai 60% dari total produksi yang dihasilkan di Desa Maitara
Kecamatan Tidore Utara.Masyarakat daerah sekitar melakukan pemanfaatan sumberdaya laut
dengan cara menggunakan kapal pajeko, sala satu alat tangkap yang digunakan pada motor
pajeko yaitu alat tangkap jaring/soma alat tangkap ini layak digunakan karna dianalisis
finansialnya baik jangka panjang maupun jangka pendek memiliki hasil yang layak. Untuk
memaksimumkan hasil produksi ikan. Biaya produksi juga dan harga jual juga berpengaru
terhadap pendapatan nelayan di Desa Maitara Selatan Kecamatan Tidore Utara. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa biaya produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan nelayan.

Kata kunci: pendapatan, nelayan, maitara

PENDAHULUAN produksi, dapat memberikan posisi atau status


sosial yang tinggi dilingkungan masyarakatnya.
Usaha perikanan merupakan suatu
Keberadaan dan harga input usaha
kegiatan di bidang perikanan dimana terdapat
perikanan sangat menentukan dalam
sejumlah unsur (input) yang menggunakan suatu
keberlanjutan usaha perikanan, sementara
nilai yang merupakan korbanan dari bagi pelaku
ketersediaannya bergantung kepada kondisi
usaha perikanan,yaitu sebagi biaya usaha
permintaan dan penawaran dipasar. Dengan
perikananya. Input usaha perikanan yang
demikian, maka perlu usaha perikanan perlu
umumnya dibutuhkan oleh pemilik usaha
memahamiprinsip-prinsip analisis biaya dalam
perikanan meliputi benih, lahan, mesin (alat)
penyelenggaraan usaha perikanannya. Prinsip
tenaga kerja modal dan pengelola atau
analisis biaya sangat penting karena pelaku usaha
menejmen. Input produksi selalu berkaitan
perikanandapat menguasai pengaturan biaya
kedudukannya dalam usaha perikanansama
produksidalam usahanya, tetapi tidak mampu
penting sehingga sering disebut sebagi faktor
mengatur harga yang komoditif (hasil produksi)
produksi.pemahaman faktor produksi
yang dijualnya atau memberikan nilai kepada
menyangkut masalah penguasaan dan pemilikan
komoditi tersebut. Pemilik usaha perikanan harus
terhadap faktor-faktor produksi tersebut, dimana
mengurangi biaya persatuan komoditi yang
pemilikan memberikan kekuatan dan kekuasaan
dihasilkan bila inginmeningkatkan pendapatan
untuk berbuat terhadap faktor-faktor produksi
bersi usahanya.
dalam penggunaan pada proses produksi.
Penggolongan biaya produksi dilakukan
Seseorang yang menguasai atau memiliki faktor
berdasrkan sifatnya, meliputi : 1) biaya tetap

21
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

(fixed cost), dan 2) biaya tidak tetap (variabel pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
cost). Biaya tetap ialah biaya yang tidak ada nelayan di sekitarnya.
kaitanya dengan barang yang diproduksi. Biaya Salah satu sarana pokok yang harus
tetap menjadi sangat penting apabila pemilik dilakukan dalam pembangunan bidang perikanan
usaha memikirkantambahan investasi, perahu, yaitu: meningkatkan tarif hidup dan kesejahtraan
mesin dan alat-alat yang lainnya, tiap tambahan masyarakat nelayan melalui peningkatan
investasi hanya dapat dibenarkan apabila pemilik pendapatan. Kebijaksanaan yang ditempuh antara
usah mampu membelinya dan dalam jangka lain adalah merupakan teknologi modern dan
panjang dapat memberikan arus keuntungan. mekanisme perlengkapan usaha penangkapan.
Biaya tidak tetap (variabel cost) ialah biaya yang Adofsi teknologi tersebut bersifat dilematis,
berubah apabilah luas usahanya berubah. Biaya disatu sisi dapat meningkatkan produktifitas dan
ini ada apabila ada suatu barang yang di sisi lain justru memperlebar kesenjangan
diproduksi. modal ekonomi antara nelayan yang siap akan
Desa Maitara Selatan merupakan salah keterbatasan modal dan pengetahuan. Oleh
Satu Desa di Kecamatan Tidore Utara di karena itu timbul keadaan ekonomi masyarakat
Provinsi Maluku Utara yang memiliki nelayan suatu daera tertentu tidak selalu sama
sumberdaya alam yang cukup beragam dan dengan masyarakat daerah lain.
berpotensi seperti : perikanan, pertanian dan Usaha penangkapan ikan merupakan suatu
salah satu sumberdaya yang dimiliki tersebut kegiatan ekonomi sehingga dalam menjalankan
adalah sub-sektor perikanan.Hal ini dapat dilihat aktifitasnya selalu didasarkan atas dasar
dari luasnya perairan yang didalamnya pertimbangan-pertimbangan ekonomi agar usaha
terkandung sumber daya ikan yang bernilai yang dijalankan dapat menghasilkan keuntungan.
ekonomis di pasaran. Selain itu, tersedianya Salah satu prinsip-prinssip ekonomi adalah
lahan yang potensial untuk pengembangan usaha efisien. Dalam usaha penangkapan ikan terdapat
perikanan seperti penangkapan, budidaya, pasca efisien tehnik dan efesiensi ekonomis, dimana
panen dan pemasaran diharapkan dapat efesiensi teknis menurut suyono dalam dwianto
mendukung peningkatan produksi dari sub-sektor (2003), merupakan konsep yang menyatakan
perikanan sehingga secara langsung akan bahwa hubungan antara input-ouput pada suatu
menaikkan kesejahteraan yang tercermin dari proses produksi baik dalam suatu fisik, nilai atau
pendapatan rumah tangga perikanan kombinasi keduanya tanpa secara khusus telah
pertahunnya.Keberadaan Laut Maitara dan memperlihatkan keuntungan maksimal, dalam
Sekitarnya Yang terdapat di perairan Maluku hal ini yang penting adalah memaksimalkan rata-
Utara memberikan peluang pemanfaatan rata input tertentu. jIka tujuan tersebut tercapai
sumberdaya ikan bagi nelayan yang ada di maka secara teknis proses produksi telah efisien.
Maluku Utara Khususnya di Desa Maitara Pengertian efisien ekonomi adalah perbandingan
Selatan, yang dapat berperan dalam peningkatan antara jumlah masuk (input) untuk memproduksi
tingkat keluaran (output) tertentu.

22
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

KAJIAN LITERATUR berbagai input untuk menghasilkan output


dengan biaya yang minimum.(Ridha, 2017).
1. Teori Produksi
Produksi adalah menciptakan, menghasilkan,
Teori Produksi Menurut Rahardja
dan membuat. Kegiatan produksi tidak akan
(2006)dalam Nugroho, (2017) mengatakan
dapat dilakukan kalau tidak ada bahan yang
aktivitas produksinya, produsen mengubah
memungkinkan dilakukannya proses produksi itu
berbagai faktor produksi menjadi barang dan
sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang
jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat
memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber
produksi, faktor produksi dapat dibedakan
alam, modal dalam segala bentuknya, serta
menjadi faktor produksi tetap dan faktor
kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor
produksi variabel. Faktor produksi tetap adalah
produksi (factors of production). Jadi, semua
faktor produksi yang jumlah penggunaannya
unsur yang menopang usaha penciptaan nilai
tidak tergantung pada jumlah produksi.
atau usaha memperbesar nilai barang disebut
Sedangkan faktor produksi variabel adalah faktor
sebagai faktor-faktor produksi.(Sumolang et al.,
produksi yang penggunaannya tergantung pada
2019).
tingkat produksinya. Menurut Putong (2002)
Menurut Soekartawi (2003)dalam(Sutanto
dalam Nugroho, (2017) produksi atau
and Imaningati, 2014) terdapat tiga tipe produksi
memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai
atas input atau faktorproduksi, yaitu; (a)
guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan
increasing return to scale yaitu apabila tiap unit
bertambah bila memberikan manfaat baru atau
tambahan input menghasilkan tambahan output
lebih dari bentuk semula. Untuk memproduksi
yang lebih banyak daripada unit input
dibutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu alat dan
sebelumnya, (b) constant return to scale, apabila
sarana untuk melakukan proses produksi.
unit tambahan input menghasilkan tambahan
Produksi adalah berkaitan dengan cara
output yang sama dari unit sebelumnya, dan (c)
bagaimana sumber daya (masukan) dipergunakan
decreasing return to scale, apabila tiap unit
untuk menghasilkan produk (keluaran). Menurut
tambahan input menghasilkan tambahan output
Joesron dan Fathorrozi (2003), produksi
yang lebih sedikit daripada unit input
merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas
sebelumnya.
ekonomi dengan memanfaatkan beberapa
Fungsi produksi menunjukkan jumlah
masukan atau input. Lebih lanjut Putong (2002)
maksimum output yang dapat dihasilkan dari
mengatakan produksi atau memproduksi
pemakaian sejumlah input dengan menggunakan
menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang.
teknologi tertentu. Faktor- faktor produksi
Kegunaan suatu barang akan bertambah bila
dikenal pula dengan istilah input dan jumlah
memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk
produksi selalu juga disebut output. Secara
semula. Lebih spesifik lagi produksi adalah
matematika fungsi produksi selalu dinyatakan
kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan
dalam bentuk rumus yaitu seperti yang berikut: Q
= f ( K,L,X,E ) Dimana : K = Jumlah stok modal/

23
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

capital L = Jumlah tenaga kerja dan ini meliputi melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi
berbagai jenis tenga kerja X = kekayaan alam/ kebutuhan sehari-hari. Nelayan juga bisa
bahan baku E = Tingkat teknologi yang dikatakan orang yang melakukan penangkapan
digunakan/ keahlian keusahawan Q = jumlah ikan di laut, yang bergantung pada cuaca, dan
produksi ( output ) Jadi kapasitas produksi dalam menggantungkan hidupnya di laut. Nelayan
perekonomian (Q) akan dipengaruhi oleh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan
besarnya K,L,X, dan E. fungsi produksi buruh, nelayan juragan, dan nelayan perorangan.
menentukan kemungkinan output maksimal yang Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja
mungkin diproduksi dengan jumlah input tertentu dengan alat tangkap milik orang lain. Nelayan
atau sebaliknya. Dalam praktek, faktor- faktor juragan adalah nelayan yang memiliki alat
yang mempengaruhi produksi dibedakan menjadi tangkap yang dioperasikan oleh orang lain.
dua kelompok yaitu: a. Faktor biologi, seperti Sedangkan nelayan perorangan adalah nelayan
lahan pertanian dengan macam dan tingkat yang memiliki peralatan tangkap sendiri, dan
kesuburannya, bibit dan sebagainya. b. Faktor dalam pengoperasiannya tidak melibatkan orang
sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga, lain (Subri, 2005). (Ridha, 2017). Nelayan adalah
tenaga kerja, tingkat pendidikan, tingkat orang yang melakukan penangkapan (budidaya)
pendapatan, dan sebagainya. Faktor produksi E dilaut dan di tempat yang masih dipengaruhi
adalah faktor produksi yang tidak dapat pasang surut. Tarigan, (2000). Jadi bila ada yang
dinyatakan besarnya secara kuantitatif,sedangkan menangkap ikan di tempat budidaya ikan seperti
K,L,dan X dapat dinyatakan secara kuantitatif, tambak, kolam ikan, danau, dan sungai tidak
maka secara matematis fungsi produksi dapat termasuk nelayan.(Indara et al., 2017)
dirubah menjadi : Q= F (K, L, X). Nofriadi, Mubyanto (1984) menyatakan bahwa
(2016). nelayan paling sedikit memiliki lima
Berdasarkan teori ekonomi mikro bahwa karakteristik yang membedakan dengan petani: a.
proses produksi merupakan suatu proses Pendapatan nelayan bersifat harian (daily
kombinasi dan koordinasi material-material inherents) dan jumlahnya sulit ditentukan selain
dalam pembuatan suatu barang dan jasa. Dalam itu pendapatannya juga tergantung pada musim
teori eonomi mikro disebut fungsi produksi yang dan status nelayan itu sendiri. b. Dilihat dari
menunjukkan hubungan antara faktor-faktor pendidikannya, tingkat pendidikan nelayan
produksi (input) dengan tingkat produksi yang maupun anak-anaknya rendah pada umumnya. c.
dihasilkan (output).(Nuddin, 2019) Dihubungkan dengan sifat produk yang
2. Pendapatan Nelayan dihasilkan nelayan, maka nelayan lebih banyak
Nelayan adalah orang yang mata berhubungan dengan ekonomi tukar menukar
pencahariannya melakukan penangkapan ikan karena produk tersebutbukan merupakan pokok.
(Undang-Undang No 31 Tahun 2004). Selain itu sifat produk tersebut yang mudah
Sedangkan nelayan tradisional atau nelayan kecil rusak dan habis bila dipaksakan, menimbulkan
adalah orang yang mata pencahariannya ketergantungan nelayan yang besar dari nelayan

24
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

ke pedagang. d. Bidang perikanan membutuhkan Pendapatan yang berasal dari kegiatan produksi
tingkat investasi yang cukup besar yang ikan merupakan sumber pendapatan utama bagi
cenderung mengandung resiko yang lebih besar kegiatan diluar produksi ikan, tentunya akan
dibandingkan dengan sektor pertanian dan sektor menghasilkan pendapatan yang lebih sedikit.
lainnya. Oleh karena itu cenderung Tentunya masyarakat nelayanan memiliki
menggunakan alat-alat sederhana ataupun hanya pendapat secara pasti akan berdampak pada
menjadi anak buah kapal (ABK). Dalam kemapanan kehidupan masyarakat nelayan.
hubungannya dengan pemilik kapal nelayan Mankiw, (2012)
terlihat pembagian hasil yang tidak saling Menurut Tito (2011) pendapatan adalah nilai
menguntungkan. e. Kehidupan nelayan yang akhir dari jumlah penerimaan dikurangi total
mungkin juga didukung oleh kerentanan, biaya yang diperlukan saat melakukan usaha,
misalnya ditentukan oleh keterbatasan anggota pendapatan total adalah hasil dari semua
keluarga yang secara langsung dapat ikut dalam pendapatan yang ditierima dalam kegiatan usaha
kegiatan produksi yang jika dibandingkan yang dilakukan. Menurut Mankiw (2012)
dengan petani ketergantungan nelayan yang Pendapatan total (total revenue) merupakan total
sangat besar pada suatu mata pencaharian yaitu pendapatan yang dikeluarkan oleh pembeli
menangkap ikan. (Ridha, 2017). sertadiperoleh pedagang sebuah barang. yang
Secara umum nelayan diartikan sebagai menghasilkan persamaan TR = P x Q.
orang yang mata pencahariannya menangkap Menurut Sukirno (2006) pendapatan adalah
ikan, pe nangkap ikan di laut (W.J.S. jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk
Purwodarminto).(Retnowati, 2011). Kusnadi atas prestasi kerjanya selama satu periode
dalam Ary (2017) mengemukakan bahwa tertentu, baik harian, mingguan, bulanan atau
masyarakat nelayan adalah bagian dari tahunan. Dan ada beberapa klasifikasi
masyarakat yang mengelola potensi sumber daya pendapatan yaitu: a) Pertama, pendapatan pribadi
perikanan, dikarenakan salah satu sumber yaitu semua jenis pendapatan yang diperoleh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang
nelayan berasal darisumber daya perikanan. diterima penduduk suatu negara. b) Kedua,
Menurut Sitorus dalam syahma (2016), pendapatan disposibel yaitu pendapatan pribadi
sesunggunya perolehan pendapatan dari dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para
seseorang masyarakat nelayan melalui hasil penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap
tangkapan ikan yang terjual, berdasarkan oleh: 1) dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan
Total pendapatan yang dibelanjakan oleh disposibel. c) Ketiga, pendapatan nasional yaitu
konsumen, 2) Total ikan yang di jual, 3) Total nilai seluruh barang - barang jadi dan jasa - jasa
biaya operasional untuk menjual produk, 4) yang diproduksi oleh suatu negara dalam satu
Harga barang yang di jual. Nelayan memiliki dua tahun.Grelin Riedel Dady, (2016).
sumber pendapatan yang diperoleh dari: produksi Modal ada dua macam, yaitu modal tetap dan
ikan serta berasal dari luar produksi ikan. modal bergerak. Modal tetap diterjemahkan

25
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

menjadi biaya produksi melalui deprecition cost sumberdaya alam, biaya produksi, manusia, dan
dan bunga modal. Modal bergerak skill (teknologi). Gede, (2019).
langsungmenjadi biayaproduksi Menurut Ananta dalam maulana (2013)
denganbesarnyabiaya itu sama denga nilai modal berpendapat kegiatan produksi tentunya
yang bergerak. Setiap produksi sub sektor memerlukan beberapa faktor atau variabel
perikanan dipengaruhi oleh faktor produksi produksi, seperti perlengkapan dan peralatan
modal kerja. Makin tinggi modal kerja per unit dalam kegiatan memproduksi. Kegiatan
usaha yang digunakan maka diharapkan produksi memproduksi masyarakat nelayan. Nelayan
ikan akan lebih baik, usaha tersebut dinamakan menggunakan peralatannya untuk mendapatkan
padat modal atau makin intensif. Sebagian dari manfaat tambahan dengan cara digunakan untuk
modal yang dimiliki oleh nelayan digunakan menangkap ikan sehingga nelayan akan
sebagai biaya produksi atau biaya operasi, yaitu mendapatkan pendapatan dari hasil tangkapan
penyediaan input produksi (sarana produksi), ikan.Gede, (2019).
biaya operasi dan biaya-biaya lainnya dalam 2) Faktor yang Berpengaruh Secara Tidak
suatu usaha kegiatan nelayan. Biaya produksi Langsung
atau biaya operasi nelayan biasanya diperoleh a) Pengalaman
dari kelompok nelayan kaya ataupun pemiliki Pengalaman adalah periode waktu bekerja
modal (toke), karena adanya hubungan pinjam sebagai nelayan selama masa hidupnya,
meminjam uang sebagai modal kerja dimana pengalaman yang dimiliki akan berpengaruh
pada musim panen, hasil tangkapan (produksi) pada produktivitas nelayan. Pengalaman adalah
ikan nelayan digunakan untuk membayar seluruh periode waktu bekerja sebagai nelayan selama
pinjaman utang, dan tingkat harga ikan biasanya masa hidupnya, pengalaman yang dimiliki akan
ditentukan oleh pemilik modal.Grelin Riedel berpengaruh pada produktivitas nelayan. Arliman
Dady, (2016). (2013) menjelaskan human capital theory atau
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi teori mutu modal manusia merupakan batas
Pendapatan Nelayan keahlian kemampuan dan wawasan yang
1) Faktor yang berpengaruh secara Langsung dipunyai manusia juga memberikan pengaruh
Jumlah Tangkapan (Produksi) Ikan terhadap hasil produksi, apabila seseorang
Produktivitas merupakan jumlah barang atau semakin ahli dalam bidangnya maka produksi
jasa yang di hasilkan dalam satuan waktu yang dihasilkan akan semakin besar. Menurut
(Mankiw, 2012). Salas (2004) menjelaskan Becker (1994) menggambarkan tentang teori
kegiatan menambah nilai tambah atau nilai human capital, yang menjelaskan tentang
manfaat sesuatu barang dinamakan kegiatan kualitas pendidikan formal, maupun informal
memproduksi. Menurut Anom (2017) hubungan yang ditempuh oleh seseorang akan menentukan
variabel input produksi dengan output (hasil kualitas pembangunan ekonomi di suatu negara,
produksi) merupakan fungsi produksi. Tentunya pengetahuan seseorang dapat diperoleh
produksi dapat dijalankan melalui faktor pendidikan di keluarga, sekolah, dan pelatihan

26
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

ditempat bekerja. Djellal (2013) menjelaskan digolongkan nelayan memiliki skala besar
teori Human Capital Theory atau yang dikenal dicirikan dengan menggunakan perahu mesin
sebagai teori mutu modal manusia merupakan adalah nelayan modern. Menurut Yuli (2016)
batas, keahlian, kepintaran serta kekreatifitas secara umum pengaruh teknologi memberikan
yang dipunyai manusia, juga memberikan pengaruh positif terhadap output atau produksi.
pengaruh terhadap hasil produksi, apabila Tentunya jumlah tangkapan juga dipengaruhi
seseorang semakin ahli dalam bidangnya maka oleh teknologi yang digunakan, menurut Rahman
produksi yang dihasilkan akan semakin besar. (2016) kurangnya teknologi juga merupakan
Gede, (2019). salah satu penghambat dalam meningkatnya
b) Lama melaut pendapatan nelayan. Gede, (2019).
Menurut Becker dalam Jayanti (2016) d) Biaya Operasional Melaut
menggambarkan tentang teori alokasi waktu Menurut Dahen (2016) makin besar biaya
yang dikenal dengan A Theory of the Allocation produksi melaut tentunya akan membuat makin
of Time, mengungkapkan yakni seluruh manusia besar pula kesempatan memperoleh tangkapan
mempunyai durasi waktu bekerja dan kegiatan serta akan meningkatkan pendapatan nelayan.
lainnya. Dewi dalam Wiyasa (2017) Sukartini (2003) biaya operasional dalam melaut
mengemukakan bahwa produktivitas pekerja yang berupa modal atau asset misalnya harga
juga dipengaruhi oleh curahan jam kerjanya atau mesin kapal, harga perahu serta modal yang
lama waktu untuk bekerja.Menurut penelitian digunakan dalam kegiatan sekali melaut
yang dilakukan oleh Sukma (2014) menyatakan (makanan atau minuman dan bahan bakar yang
pengaruh jam kerja atau durasi melaut memiliki digunakan).Gede, (2019).
pengaruh positif terhadap penghasilan Pendapatan nelayan terkadang sangat
masyarakat nelayan dengan lama waktu melaut berfluktuatif. Fluktuasi pendapatan dari hasil
nelayan yang lebih lama maka nelayan tersebut tangkapan nelayan di wilayah pesisir pantai di
akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak. Kecamatan Idi Rayeuk disebabkan oleh adanya
Azizi (2017) menyatakan lama melaut atau jam faktor musim, terutama saat musim paceklik
kerja melaut merupakan jumlah waktu yang yang biasanya ditandai dengan penurunan jumlah
dihabiskan nelayan dalam melakukan hasil tangkapan. Hal ini mengakibatkan fluktuasi
operasional penangkapan di laut yang bersifat harga sehingga berdampak pada penurunan
one day fishing yang memiliki hubungan positif pendapatan nelayan. Secara umum, pada musim
antara jam kerja melaut dan perubahan paceklik produksi hasil tangkapan ikan menurun
pendapatan. Gede, (2019). sehingga harga ikan naik karena di sisi lain
c) Teknologi permintaan atau konsumsi relatif tetap atau
Lopes (2011) nelayan tradisional merupakan meningkat.
nelayan yang berskala kecil dicirikan dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi
menggunakan perahu tanpa mesin atau penghasilan nelayan dari kegiatan penangkapan
menggunakan mesin tempel, sedangkan yang adalah faktor fisik berupa kondisi lingkungan

27
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

pesisir, teknologi penangkapan, lokasi penyediaan input produksi (sarana produksi),


penangkapan, dan modal, serta dan faktor non biaya operasi dan biaya-biaya lainnya dalam
fisik berkaitan dengan kondisi iklim (musim), suatu usaha kegiatan nelayan. Biaya produksi
umur nelayan, pendidikan nelayan, dan atau biaya operasi nelayan biasanya diperoleh
pengalaman melaut Ismail, (2004)dalam Ahmad, dari kelompok nelayan kaya ataupun pemiliki
(2017). modal (toke), karena adanya hubungan pinjam
Menurut Sukirno (2006) dalam (Dady, meminjam uang sebagai modal kerja dimana
2016) pendapatan adalah jumlah penghasilan pada musim panen, hasil tangkapan (produksi)
yang diterima oleh penduduk atas prestasi ikan nelayan digunakan untuk membayar seluruh
kerjanya selama satu periode tertentu, baik pinjaman utang, dan tingkat harga ikan biasanya
harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Dan ada ditentukan oleh pemilik modal.(Dady, 2016).
beberapa klasifikasi pendapatan yaitu: a)
Pertama, pendapatan pribadi yaitu semua jenis METODE PENELITIAN

pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan Penelitian ini adalah penelitian survey.
sesuatu kegiatan apapun yang diterima penduduk Metode survey merupakan penelitian yang
suatu negara. b) Kedua, pendapatan disposibel mengambil sampel dari satu populasi dan
yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang menggunakan kuisioner atau angket sebagai alat
harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, pengumpul data.
sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah Teknik Analisis Data
yang dinamakan pendapatan disposibel. c) 1. Analisis Deskriptif/Kualitatif
Ketiga, pendapatan nasional yaitu nilai seluruh Analisis ini diperlukan guna untuk
barang - barang jadi dan jasa - jasa yang menganalisis yaitu: Untuk mengetahui
diproduksi oleh suatu negara dalam satu tahun. sejauhmana range, maximum, minimum,
Modal ada dua macam, yaitu modal tetap dan standard deviasi pendapatan, jumlah pengunjung,
modal bergerak. Modal tetap diterjemahkan fasilitas dan jumlah kamar.
menjadi biaya produksi melalui deprecition cost 2. Analisis Regresi
dan bunga modal. Modal bergerak Untuk menganalisis Faktor-faktor yang
langsungmenjadi biaya produksi mempengaruhi pendapatan nelayan, maka
denganbesarnyabiaya itu sama denga nilai modal analisis yang digunakan adalah analisis
yang bergerak. Setiap produksi sub sektor kuantitatif dengan analisis regresi berganda
perikanan dipengaruhi oleh faktor produksi secara umum dengan rumus sebagai berikut:
modal kerja. Makin tinggi modal kerja per unit Y = β0+ β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
usaha yang digunakan maka diharapkan produksi ………
ikan akan lebih baik, usaha tersebut dinamakan Keterangan:
padat modal atau makin intensif. Sebagian dari Y = Pendapatan (Rp/Bulan)
modal yang dimiliki oleh nelayan digunakan X1 = HasilTangkapan (Ikan)
sebagai biaya produksi atau biaya operasi, yaitu

28
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

X2 = Harga memberikan kontribusi terhadap pendapatan


X3= Modal nelayanitu sendiri, sehingga nantinya akan
β0 = Konstanta regresi meningkatkan pendapatan nelayandan juga akan
β1, β2 = Koefisien regresi mempengaruhi kegiatan nelayan.
ε = Kesalahan pengganggu (error term) Hasil analisis yang dilakukan didapatkan
(Arikunto: 2002 : 11) hasil bahwa hasil tangkapan, harga dan modal
3. Uji signifikan garis regresi dari harga F akan berpengaruh secara positif dan signifikan
regresi. terhadap pendapatan dan akan memberikan
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana secara lansung terhadap pendapatan nelayan.
pengaruh antara prediktor X dan Y (pendapatan). Nilai koefisien regresi hasil tangkapan sebesar
Dari perhitungan diperoleh harga F kemudian 0,011 menunjukan variabel hasil tangkapan dan
dikonsultasikan dengan harga Ftabel untuk db 1 harga memiliki hubungan yang positif terhadap
dan db penyebut N-1 dalam taraf signifikan 5%. modal dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa
Apabila F hitung lebih besar atau sama dengan pendapatan nelayanakan meningkat jika hasil
Ftabel maka Ho ditolak dalam Ha diterima. tangkapan dan harga akan meningkat.
Sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari Ftable Pengaruh Variabel Hasil tangkapan, Harga
maka Ho diterima dan Ha ditolak. dan Modal terhadap Pendapatan (Y)
Peningkatan pendapatan nelayanmelalui
HASIL DAN PEMBAHASAN peningkatan hasil tangkapan dan harga terhadap
Pengaruh Hasil tangkapan terhadap Harga modal secara langsung akan memberikan
Berdasarkan analisisis yang dilakukan kontribusi terhadap pendapatan nelayanitu
didapatkan hasil bahwa hasil tangkapan sendiri, sehingga nantinya akan meningkatkan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayandan juga akan mempengaruhi
harga. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,878 kegiatan para nelayan.
menunjukan pengaruh tersebut sangat kuat,
Hasil analisis yang dilakukan didapatkan hasil
sedangkan koefisien regresi hasil tangkapan
bahwa hasil tangkapan dan harga akan
sebesar 0,50. Hal ini menunjukan hasil
memberikan berpengaruh secara positif dan
tangkapan memiliki hubungan yang positif
signifikan terhadap modal dan akan memberikan
terhadap harga atau dapat ditafsirkan secara
secara lansung terhadap spendapatan nelayan.
teoritis bahwa harga akan meningkat jika hasil
Nilai P-value sebesar 0,000 menunjukan variabel
tangkapan meningkat.
hasil tangkapan, harga dan modal memiliki
Pengaruh Variabel Hasil tangkapan dan
hubungan yang positif terhadap pendapatan
Harga terhadap Modal
nelayan dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa
Peningkatan pendapatan melalui
pendapatan nelayanakan meningkat jika hasil
peningkatan hasil tangkapan, harga dan modal
tangkapan, harga dan modal akan meningkat.
terhadap pendapatan secara langsung akan

29
Jupeko (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol. 6, Nomor 2, September 2021

KESIMPULAN Berwawasan Lingkungan. Fakultas Peternakan


IPB
1. Hasil tangkapan tidak menunjukan hubungan
Grelin Riedel Dady , Josep B. Kalangi dan Krest
yang signifikan terhadap harga, hal ini terlihat
D. Tolosang. 2016. Analisis Tingkat
dari koefisien regresi sebesar 0,878 dan Pendapatan Nelayan Pancing Dasar Di
standart error sebesar 1,226. Hipotesis nol Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa
Utara.
diterima karena p. value sebesar 0,50 yang
Gede Esa Anggara B. Putra. 2019. Analisis
lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
2. Hasil tangkapan tidak menunjukan hubungan Produksi Dan Pendapatan Nelayan Di
Desa Batununggul Kecamatan Nusa
yang signifikan terhadap modal, hal ini
Penida
terlihat dari koefisien regresi sebesar 0,011 Indara, S.R., Bempah, I., Boekoesoe, Y., No,
dan standart error sebesar 0,067. Hipotesis J.J.S., Gorontalo, K., No, J.J.S., Gorontalo, K.,
nol diterima karena p. value sebesar 0,953 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Nelayan Tangkap Di Desa Bongo
yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05.
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo
3. Harga menunjukan hubungan yang signifikan
Nuddin, A., 2019. Hubungan Faktor-Faktor Yang
terhadap modal, hal ini terlihat dari koefisien
Mempengaruhi Produksi Kopi Di Provinsi
regresi sebesar 0,984 dan standart error Sulawesi Selatan
sebesar 0,295. Hipotesis nol diterima karena
Retnowati, E., 2011. Nelayan indonesia dalam
p. value sebesar 0,026 yang lebih besar dari pusaran kemiskinan struktural (perspektif sosial,
tingkat signifikansi 0,05. ekonomi dan hukum).
4. Hasil tangkapan berpengaruh positif dan Ridha, A., 2017. Analisis Faktor-Faktor yang
signifikan terhadap modal wisata, hal ini Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di
Kecamatan Idi Rayeuk.
dapat dilihat dari nilai koefisien regresi
sebesar 1,000, dan standart error sebesar dan Sumolang, Z.V., Rotinsulu, T.O., Engka, D.S.M.,
nilai dari p. value sebesar 0,000 yang kurang 2019. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi industri kecil olahan ikan di kota
dari tingkat signifikansi 0,05, maka harga manado.
sangat berpengaruh secara signifikan terhadap
Sutanto, H.A., Imaningati, S., 2014. Tingkat
pendapatan.
Efisiensi Produksi Dan Pendapatan Pada Usaha
Pengolahan Ikan Asin Skala Kecil
REFERENSI
Vicky Restu Nugroho , 2017. Analisis Faktor -
Dady, G.R., 2016. Analisis Tingkat Pendapatan Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Nelayan Pancing Dasar Di Kecamatan Kema Pendapatan Nelayan Di Desa Bendar
Kabupaten Minahasa Utara Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
Jurnal
Dwiyanto, K. 2003. Inovasi Teknologi
Penanganan Dampak Kekekringan Terhadap
Pembangunan Peternakan. Makalah Seminar
Nasional Pengembangan Peternakan

30

Anda mungkin juga menyukai