Anda di halaman 1dari 7

SELASA, 24 November 2020

UJIAN MID SEMESTER

Nama : Yenni
Nim : 1820500012
Ruang : Pgmi 4
Semeseter : SEMESTER 7
FAKULTAS : FTIK
JURUSAN : PGMI
DOSEN PEMBIMBING : HJ. HAMIDAH M.PD
Mta Kuliah : Sejarah Indonesia

Soal
1. Jelaskan 3 Unsur Unsur Sejarah dan 3 Aspek Aspek Sejarah?
Jawab:
Unsur – Unsur Sejarah
Definisi sejarah secara umum adalah peristiwa yang dialami oleh manusia yang
sudah terjadi di masa lampau. Sejarah tentunya dibangun oleh beberapa unsur karena
unsur – unsur tersebutlah yang membentuk sebuah sejarah. Tanpa ada unsur – unsur
tersebut, sejarah tidaklah mungkin terbentuk. Berikut inilah unsur – unsur pembentuk
sejarah.
a. Manusia
Di dalam sejarah, manusia memiliki peranan yang sangat penting
karena manusia adalah sentral dari sebuah sejarah. Peranan manusia sangat
menentukan peristiwa yang terjadi dalam sejarah karena sejarah pada umumnya
bercerita tentang manusia bukan alam ataupun binatang.
Perbuatan, gejala, dan keadaan manusia dalam ruang dan waktu tertentu
menjadi penentu dari suatu peristiwa sejarah. Seperti yang dikatakan oleh Ernst
Berheim bahwasanya manusia merupakan objek sejarah. Peristiwa yang terjadi
pun bisa berlangsung cepat ataupun lama, bisa juga kompleks ataupun
sederhana. Semua itu bergantung pada manusia beserta lingkungan yang ada.
b. Ruang
Sebuah sejarah tentunya terikat pada ruang atau tempat tertentu yang
merujuk pada aspek geografis. Geografi itu sendiri meninjau kegiatan manusia
dan peristiwa yang terjadi dalam dimensi ruang. Dengan adanya unsur / dimensi
ruang maka akan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang peristiwa
sejarah menjadi riil.
Seperti yang dikemukakan oleh Teori Determinisme Geografis bahwa
ada hubungan yang erat antara peristiwa dengan ruang yaitu faktor geografis
sebagai satu – satunya faktor penentu jalannya peristiwa sebuah sejarah. Dimana
proses sejarah berlangsung dengan batasan berdasarkan lokasi terjadinya. Oleh
karena itulah, sejarah dapat dibagi atas sejarah lokal, sejarah daerah, sejarah
nasional, sejarah benua, dan sejarah dunia.
c. Waktu
Tidak hanya terikat pada ruang, sejarah juga terikat dengan waktu /
period. Waktu merupakan unsur yang sangat penting dalam konsep sejarah
karena sejarah membahas aktivitas manusia dalam kurun waktu tertentu. Dimana
yang dimaksud kurun waktu adalah batasan waktu yang sistematis yang terdiri
batasan awal dan akhir.
Konsep waktu berbicara tentang bagaimana manusia memanfaatkan
waktu dengan kesadaran diri mereka masing – masing. Manusia adalah makhluk
hidup yang memiliki kesadaran terhadap waktu sehingga hanya manusialah yang
memiliki sejarah.
Sejarah juga disajikan secara sistematis dimana rangkaian peristiwanya
diurutkan berdasarkan waktunya. Kita dapat mengatakan bahwa sejarah bersifat
kronologis yakni terdapat periodesasi di dalamnya. Konsep waktu memiliki
kesatuan dari kelangsungan waktu yang terdiri atas tiga dimensi yaitu waktu
yang lalu, sekarang dan akan datang.
d. Kausalitas
Jika penyampaian sejarah bersifat deskriptif maka fakta – fakta yang
perlu diungkapkan berkaitan dengan apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana.
Keingintahuan terhadap peristiwa sejarah sebagian besar tentunya akan
terpenuhi jika diketahui data deskriptifnya.
Sebagai contoh, penggunaan pertanyaan bagaimana, akan menjawab
beberapa keterangan tentang sebab-sebabnya meskipun hanya disampaikan
secara implisit tidak eksplisit. Sedangkan jika disusul dengan pertanyaan
mengapa,

Aspek Sejarah
Didalam sejarah, terdapat 3 aspek yang saling melengkapi satu dengan yang
lainnya, diantaranya :

a. Masa Lalu, ini merupakan suatu gambaran mengenai kehidupan manusia serta
kebudayaannya di masa lampau. Dengan melalui gambaran masa lalu maka
generasi berikutnya itu akan dapat merumuskan hubungan sebab akibat terjadinya
suatu kejadian/peristiwa. Serta tidak semua peristiwa atau kejadian tersebut dapat
tercatat di dalam sejarah.
b. Masa Kini, ini merupakan masa dimana manusia mengalami masa yang terbaru
serta merupakan masa yang sangat penting disebabkan karna dapat menentukan
masa depan. Manusia di masa kini itu memakai sumber pemahaman dari
peristiwa/kejadian di masa lalu sebagai cerminan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, serta bernegara.
c. Masa Depan, ini merupakan masa yang akan datang yang mana segala sesuatu itu
belum terjadi, serta segala sesuatu yang dilakukan pada masa kini itu akan
mempengaruhi masa depan.

2. Jelaskan Hubungan Ilmu Sejarah Dengan Ilmu –Ilmu Sosial Lainnya, Seperti
Geografi, Politik, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Dan Psikilogi!
Jawab:
Hubungan Ilmu Sejarah Dengan Ilmu –Ilmu Sosial Lainnya, Seperti
Geografi, Politik, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Dan Psikilogi, yaitu: Seperti
disebutkan dalam paparan sebelumnya, ilmu politik adalah studi sistematis negara
dan cara kerja ekonomi politik. Studi tentang ilmu politik memberi orang
kemampuan untuk mempengaruhi dan membujuk pihak berwenang untuk
menyesuaikan diri dengan dorongan perkembangan yang luas dan untuk
mengarahkan ke arah yang dipimpin pemerintah. Karena ilmu politik berkaitan
dengan studi ekonomi politik global, ia memiliki hubungan dengan ilmu sosial
lainnya seperti sejarah, sosiologi, filsafat, dan psikologi.
Perlu disebutkan bahwa ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang berkaitan
dengan cara kerja ekonomi politik global dan karenanya, berbagi hubungan simbiosis
dengan ilmu sosial lain yang mempelajari bagian lain dari ekonomi politik global.
Kita telah memilih sejarah, sosiologi, filosofi dan psikologi dalam artikel ini karena
ini adalah disiplin ilmu yang memiliki kaitan dengan bagaimana para ilmuwan
politik melakukan pekerjaan mereka.
a. Sejarah, Sosiologi, dan Ilmu Politik
Ilmu politik terkait erat dengan sejarah karena pola-pola masa lalu
memberikan petunjuk ke masa depan. Tidak ada panduan yang lebih baik untuk
memahami masa kini dan memprediksi masa depan selain dengan mempelajari
peristiwa-peristiwa di masa lalu dan mengekstrapolasi mereka ke masa depan.
Misalnya, ketika para ilmuwan politik mencoba memprediksi arah yang mungkin
diambil, yang diambil oleh ekonomi politik global, mereka akan mengandalkan
sejarah untuk memprediksi perilaku politik.
Selanjutnya, ilmu politik terkait erat dengan sosiologi karena kedua
cabang berusaha mempelajari perilaku manusia dalam kelompok. Sedangkan
sosiologi mempelajari seluruh masyarakat, ilmu politik berkaitan dengan sistem
politik yang merupakan bagian dari masyarakat yang lebih besar. Studi tentang
interaksi antara rakyat dan negara adalah sesuatu yang bertujuan untuk dilakukan
oleh sosiologi dan ilmu politik dan karenanya, ada hubungan simbiosis antara
sosiologi dan ilmu politik.
b. Filsafat, Psikologi, dan Ilmu Politik
Aspek selanjutnya adalah hubungannya dengan filsafat. Karena perilaku
politik dan pemerintahan dipelajari dalam kerangka filsafat politik yang berkaitan
dengan gagasan abstrak tentang peran negara dan hubungan rakyat dan negara
dengan penekanan pada pemahaman konsep-konsep kesejahteraan publik dan
kebaikan sosial yang lebih besar, baik ilmu politik maupun filsafat memiliki
landasan bersama dalam aspek-aspek ini.
Disiplin ilmu sosial terakhir yang dipilih adalah psikologi dan karena
disiplin ini mempelajari perilaku manusia dalam masyarakat, ada titik temu antara
ilmu politik dan psikologi karena mereka berdua peduli dengan pemeriksaan
mengapa orang-orang dalam ekonomi politik yang lebih besar berperilaku seperti
yang mereka lakukan.
Kesimpulannya, ilmu politik tidak bisa menjadi bidang mandiri atau
terisolasi karena semua cabang ilmu sosial bermaksud untuk menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan yang lebih besar tentang orang dan negara. Oleh karena
itu, ada hubungan simbiosis antara ilmu politik dan sub-disiplin ilmu sosial
lainnya karena mereka memiliki landasan bersama dalam upaya mereka untuk
memahami bagaimana sistem politik bekerja dan bagaimana politik dan
pemerintahan bermain sendiri.
3. Jelaskan Sejarah Masuknya Bangsa Jepang Ke Indonesia!
Jawab:
Sejarah Masuknya Bangsa Jepang Ke Indonesia, Jepang menyerang
Pangkalan Laut Amerika Serikat pada 7 Desember 1941 di pelabuhan Pearl Harbour.
Penyerangan ini bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan sekutu (Amerika Serikat,
Inggris dan Belanda) yang diperkirakan akan menjadi ganjalan bagi ekspansi Jepang
di Asia. Serangan tersebut mampu menenggelamkan dan merusak 21 kapal Armada
AS dan menewaskan 2.403 tentara AS, sementara 1.178 orang mengalami luka-luka.
Serangan ini menjadi titik awal terjadinya perang di kawasan Asia Pasifik dan
menjadi salah satu sebab khusus terjadinya Perang Dunia II. Lalu, pada tanggal 8
Desember 1941, Kongres AS dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pun
mengumumkan pernyataan perang terhadap Jepang.

a. Jepang Masuk ke Indonesia


Pada tanggal 11 Januari 1942, tentara Jepang Right Wing Unit dan
pasukan Angkatan Laut Kure yang berjumlah 20.000 mendarat di pantai timur
wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Terjadilah pertempuran dengan Belanda
yang sebelumnya memang sudah menduduki wilayah ini. Dalam pertempuran
ini, Belanda berusaha bertahan dengan 1.300 serdadu Batalion VII Koninklijk
Nederansch Indisch Leger (KNIL) dengan beberapa kapal perang ringan,
pesawat tempur, dan bomber.

Akhirnya, pasukan KNIL menyerah pada tanggal 12 Januari 1942. Lebih


dari setengah pasukan Belanda gugur dalam pertempuran ini. Dengan demikian,
Tarakan merupakan wilayah pertama yang jatuh ke tangan Jepang. Kemudian,
Jepang pun mulai menguasai wilayah Balikpapan, Samarinda, Pontianak,
Banjarmasin dan Palembang.
Setelah daerah luar Jawa dikuasai, Jepang kemudian memusatkan
penyerangannya di Pulau Jawa karena Pulau Jawa merupakan pusat dari
pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pada bulan Februari-Maret 1942, Jepang
melakukan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa. Lalu, tanggal 1 Maret
1942 Jepang berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus yaitu di Teluk Banten,
Eretan Wetan (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah). Pertempuran Laut Jawa
pun terjadi antara armada laut Jepang dan armada gabungan yang dipimpin oleh
Laksamana Karel Doorman. Akhirnya, tanggal 5 Maret 1942 Batavia pun jatuh
ke tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak ke kota-kota lain di Jawa
sehingga dengan mudah kota-kota tersebut jatuh ke tangan Jepang.
Pada tanggal 8 Maret 1942, dilakukan perundingan antara pihak Belanda,
Letnan Jenderal Ter Poorten, dan pihak Jepang, Jenderal Hitoshi Imamura
beserta Gubernur Jenderal A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.
Hasilya, tercapai Kapitulasi Kalijati yang menandai berakhirnya kekuasaan
Hindia Belanda di Indonesia yang digantikan oleh pihak Jepang.

Anda mungkin juga menyukai