Nim : 06520180023
The Shawshank Redemption merupakan salah satu film terbaik sepanjang masa hingga saat ini. Film
yang disutradarai oleh Frank Darabont serta dibintangi oleh Tim Robbins dan Morgan Freeman ini
mengisahkan Andy Dufresne, seorang bankir yang menghabiskan hampir dua puluh tahun di
Shawshank State Prison atas pembunuhan istri dan selingkuhannya, meski ia bersikeras tidak
melakukannya.
A. Analisa Visual
Pada potongan adegan awal, Andy divisualisasikan dengan menggunakan teknik jarak
kamera Close Up dimana sang sutradara ingin memperlihatkan karakter Andy lebih detail.
Sehingga mimik wajah beserta arah bola mata Andy yang mewakili keterkejutannya terhadap
keputusan hakim yang menyatakan dia bersalah dan harus menjalani hukuman seumur hidup,
sehingga interpretasi dapat dilakukan dengan mudah, karena berfokus pada satu objek saja.
Pada potongan adegan kedua memvisualisasikan Seseorang yang tahanan masih muda yang
bercerita dan sedang makan bersama para tahanan lainnya. Dia adalah Tommy
williams Pengambilan gambar dalam adegan ini menggunakan teknik jarak kamera Medium
Shot, di mana pada teknik ini memperlihatkan objek dalam hal ini manusia dari pinggang ke
atas. Gesture serta ekspresi wajah mulai tampak. Terlihat ekspresi Tommy Williams sangat
jelas.
digunakan Andy menuju kebebasan. Jarak kamera pada adegan ini menggunakan teknik
kamera long shot, dimana sang sutradara ingin memperlihatkan sebuah situasi dimana andy
B. ICON
Dalam cuplikaan adegan diatas terdapat beberapa ikon yang muncul, yaitu
C. INDEKS
Dalam adegan di atas terdapat beberapa indeks yang merujuk pada sebuah arti, yaitu:
1. Bola mata yang membulat menunjukkan bahwa keterkejutan yang ditujukan atas
3. Dengan adanya lobang di dinding yang tertutup poster, mengartikan bahwa lobang
Pada potongan adegan di atas, terlihat tokoh laki laki bernama redd yang tengah
berbicang dengan seseorang, redd mengatakan harapan adalah hal yang berbahaya
harapan bisa membuat orang gila. Setelah mengatakan hal tersebut redd pun bergegas
pergi
B. Makna Denotasi
Adegan ini menggambarkan sebagai tahanan ada beberapa harapan yang tidak boleh di
perjuangkan karena bisa jadi harapan tersebut dapat membuat seseorang menjadi gila jika
apa yang diharapkan tidak sesuai. Anggapan tersebut sering ada pada kebudayaan di
Indonesia dimana kita tidak boleh mengharapkan sesuatu yang sama sekali tidak bisa kita
gapai harapan yang dapat membuat seseorang gila jika sudah menaruh harapan yang