Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PROSES

KEPERAWATAN DAN LANGKAH-LANGKAH PROSES


KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
Nabila Rahmadhani
@rahmadhaninabila2@gmail.com

Abstract
Nursing documentation is very important, but in fact there are still many nurses who do not see
proper and correct nursing documentation. Nursing is one of the health care professionals, has an
important role in serving health as a whole. The nursing process is a five-stage process that is
consistent with the development of the nursing profession. The nursing process is a five-stage
process that is consistent with the development of the nursing profession.
Keywords: nursing process, nursing process steps
Abstrak
Dokumentasi keperawatan sangatlah penting, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
perawat yang kurang mengetahui dokumentasi keperawatan yang baik dan benar. Keperawatan
adalah salah satu profesi pelaku pemberi pelayanan kesehatan, memiliki peranan penting dalam
menentukan keberhasilan kesehatan secara keseluruhan. Proses keperawatan merupakan lima
tahap yang konsisten sesuai dengan perkembanganprofesi perawatan. Proses keperawatan
merupakan lima tahap yang konsisten sesuai dengan perkembanganprofesi perawatan.
Kata kunci: proses keperawatan, langkah-langkah proses keperawatan
Latar belakang 2009).Dokumentasi asuhan keperawatan
Keperawatan adalah salah satu yang baik dan berkualitas haruslah akurat,
profesi pelaku pemberi pelayanan kesehatan, lengkap dan sesuai standar.Apabila asuhan
memiliki peranan penting dalam keperawatan tidak didokumentasikan dengan
menentukan keberhasilan kesehatan secara akurat dan lengkap maka sulit untuk
keseluruhan. Pelayanan keperawatan membuktikan bahwa asuhan keperawatan
merupakan pelayanan profesional sebagai telah dilakukan dengan benar (Hidayat
bagian integral dari pelayanan kesehatan dalam Sari, 2012). Pendokumentasian
yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan asuhan keperawatan merupakan suatu proses
(Nursalam, 2008). Tenaga perawat yang harus dilaksanakan oleh perawat
mempunyai kedudukan penting dalam pelaksana sebagai bagian dari standar kerja
menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan (Nursalam, 2007).
dirumah sakit, karena pelayanan yang di Proses keperawatan adalah
berikannya berdasarkan pendekatan bio- serangkaian tindakan yang sistematis
psiko-sosial-spiritual merupakan pelayanan berkesinambungan meliputi tindakan untuk
yang unik dan dilaksanakan selama 24 jam mengidentifikasi masalah kesehatan individu
dan berkesinambungan, hal ini merupakan atau kelompok baik yang aktual maupun
kelebihan tersendiri dibanding profesi potensial kemudian merencanakan tindakan
kesehatan lainnya (DepKes RI, 2005). untuk menyelesaikan, mengurangi, atau
Dokumentasi keperawatan mencegah terjadinya masalah baru dan
mempunyai makna penting dalam aspek melaksanakan tindakan atau menugaskan
hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, orang lain untuk melaksanakan tindakan
pendidikan, penelitian, dan akreditasi. keperawatan serta mengevaluasi
Berkaitan dengan perlindungan hukum, keberhasilan dari tindakan yang dikerjakan
dokumentasi asuhan keperawatan dapat (Rohmah, N dan Walid, S. 2009). Tujuan
memberi bukti yang berharga tentang dari proses keperawatan adalah
kondisi pasien dan pengobatannya dan dapat menggunakan metode pemecahan masalah,
bersifat kritis dalam menentukan standar menggunakan standar untuk praktek
perawatan apakah telah dipenuhi atau tidak keperawatan, memperoleh metode yang
(Nursalam, 2008). Dokumentasi asuhan baku dan sesuai, rasional (logis) dan
keperawatan mencakup pernyataan dan sistematis (urut, rapi), memperoleh metode
pelaporan tentang pengkajian (pengumpulan yang dapat dipakai dalam segala situasi dan
data), diagnosis keperawatan, rencana Mempunyai hasil asuhan keperawatan yang
tindakan keperawatan, tindakan dan evaluasi berkualitas tinggi.
keperawatan.Dokumentasi yang efektif Proses keperawatan adalah aktivitas
menjamin kesinambungan pelayanan, yang mempunyai maksud yaitu praktik
menghemat waktu, dan meminimalisasi keperawatan yang dilakukan dengan cara
resiko kesalahan (Potter & Perry, yang sistematik. Selama melaksanakan
proses keperawatan, perawat menggunakan melakukan pendokumentasian dan pasien
dasar pengetahuan yang komprehensif untuk dapat menerima tindakan keperawatan
mengkaji status kesehatan klien, membuat paling baik dan sesuai dengan yang di
penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, butuhkan pasien.
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien Kajian ini juga merupakan kajian
dan merencanakan, menerapkan dan bebas dimana kajian ini bersifat bebas di
mengevaluasi tindakan keperawatan yang mana kajian ini melakukan pengkajian
tepat guna mencapai hasil akhir tersebut dengan melakukan perbandingan anatar
(Dermawan, 2012), Proses keperawatan artikel-artikel yang telah di dapat kan yang
adalah suatu metode ilmiah yang sistematis berhubungan dengan proses keperawatan
dan terorganisir dalam memberikan asuhan dan langkah-langkah proses keperawatan
keperawatan pada pasien yang berfokus dan setelah melakukan perbandingan hasil
pada respon individu terhadap gangguan dari perbandingan tersebut lalu di muat di
kesehatan yang dialami (Manurung, 2011). dalam kajian ini secara berurutan dan
Tujuan proses keperawatan menurut beraturan. Sehingga kajian ini dapat di
Manurung (2011) adalah mempraktikkan terima dan dapat menghasilkan kajian yang
metode pemecahan masalah dalam praktik baik sehingga dapat di manfaatkan untuk
keperawatan, menggunakan standar untuk banyak kalangan.
praktik keperawatan, memperoleh metoda Hasil
yang baku dan sesuai, rational dan sistematis Hasil dari metode ini adalah seberapa
dalam memberikan asuhan keperawatan besar pengetahuan perawat mengenai proses
pada pasien, memperoleh metoda yang keperawatan dan bagaimana saja langkah-
dapat digunakan dalam segala situasi dan langkah proses keperawatan agar hal
memperoleh hasil asuhan keperawatan tersebut dapat di implementasikan dengan
dengan kualitas tinggi. baik dan benar saat bekerja di rumah sakit.
Metode Dalam proses keperawatan terdapat lima
Metode yang di gunakan pengkaji langkah-langkah yang harus di ikuti dengan
dalam melakukan penulisan kajian ini adalah berurut agar data yang di dapatkan menjadi
dengan melakukukan pengkajian data yang akurat dan dapat digunakan
menggunakan metode literature review. sebagai pandua saat melakukan tindakan
Denga metode literature review penulis keperawatan.
mengumpulkan sumber berdasarkan dari Untuk itu pengetahuan dan
berbagai sumber bacaan yang ada berupa, pemahaman perawat mengenai dokumentasi
buku bacaan, jurnal, tesis maupun ebook keperawataan haruslah sesuai dengan apa
yang berhubunga dengan peroses yang telah di tentukan karena dokumentasi
keperawatan dan bagaimana saja langkah- keperawatan ini saat di butuhkan saat
langkah yang harus di lakukan dalam proses mekakukan tindakan keperawatan yang tepat
keperawatan agar perawat tidak salah dalam untuk pasien yang sesuai. Faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang yang spesifik mengenai apa (ontologi),
adalah Pendidikan berarti bimbingan yang bagaimana (epistologi) dan untuk apa
diberikan seseorang kepada orang lain (aksiologi). Pengetahuan yang dimiliki
terhadap suatu hal agar mereka dapat seseorang mempengaruhi prilakunya,
memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin baik pengetahuan seseorang maka
makin tinggi pendidikan seseorang semakin prilakunya pun semakin baik.
mudah pula mereka menerima informasi, Faktor yang mempengaruhi
dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan seseorang adalah Pendidikan
pengetahuan yang dimilikinya. berarti bimbingan yang diberikan seseorang
Tujuan dari dokumentasi kepada orang lain terhadap suatu hal agar
keperawatan ini adalah untuk menetukan mereka dapat memahami. Tidak dapat
kerangka apa saja yang harus di tentukan dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan
dalam melakukan keperawatan, dengan seseorang semakin mudah pula mereka
melakukan pengkajian dengan keluhan- menerima informasi, dan pada akhirnya
keluhan yang di rasakan oleh pasien lalu makin banyak pula pengetahuan yang
perawat mengikuti langkah-langkah yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang
harus di ikuti dengan benar untuk tingkat pendidikannya rendah, akan
mendapatkan diagnosa keperawatan yang menghambat perkembangan sikap seseorang
akurat sesuai dengan keluhan yang di terhadap penerimaan informasi dan nilai-
rasakan pasien, setelah itu perawaat nilai baru diperkenalkan
melakukan perencanaan yang sesuai dengan Proses keperawatan merupakan lima
diagnosa keperawattan yang telah di tahap yang konsisten sesuai dengan
dapatkan,setelah itu perawat perkembanganprofesi perawatan. Tahap
mengimplementasikan perencanaan yang tersebut pertama kali dijabarkan oleh Hall
telah di persiapkan kepada pasien setelah (1995). Pada tahun 1967, Yuradan Walsh
melakukan implementasi selanjutnya menjabarkan menjadi empat tahap, yaitu
perawat melakukan evaluasi respon yang di pengkajian, perncanaan, implementasi, dan
berikan oleh pasien baik respon positif atau evaluasi. Pada tahun yang sama, edisi
negatif yang di berikan pasien evaluasi ini pertama proses keperawatan
bertujuan untuk mengkaji apakah tindakan dipublikasikandalam empat tahapyang
keperawatan sudah sesuai atau harus meliputi pengkajian, perencanaan,
merubah rencana keperawatan yang sesuai implementasi, dan evaluasi. Kemudian pada
dengan apa yang di butuhkan pasien. edisi kedua(1973), proses keperawatan yang
Pembahasan semakin meningkat dipublikasikan. Pada
Pengetahuan merupakan khasanah pertengahan tahun 1970-an, Bloch (1974),
kekayaan mental secara langsung atau tidak Roy (1975), Mundinger dan Jauron (1975),
langsung turut memperkaya kehidupan kita. serta Aspinal (1976) menambahkantahap
Setiap pengetahuan mempunyai ciri-ciri diagnosis pada proses keperawatan
sehongga menjadi lima tahap, yaitu ini dengan menggunakan data penkajian
pengkajian, diagnosis,perencanaan, sebagai dasar formulasi yang dinyatakan
implementasi, dan evaluasi. Saat ini, hampir sebagai diagnosa keperawatan.
buku keperawatan selalu mencantumkanlima Diagnosa keperawatan adalah
tahap proses keperawatan tersebut dan keputusan klinis mengenai seseorang,
digunakan sebagai kerangka kerja, dasar, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat
dan pengantardari kajian ilmu keperawatan. dari masalah kesehatan atau proses
Tujuan proses keperawatan secara kehidupan yang aktual atau potensial.
umum adalah untuk menyusun kerangka Diagnosa keperawatan merupakan dasar
konsep berdasarkankeadaan individu (klien), dalam penyusunan rencana tindakan
keluarga, dan masyarakat agar kebutuhan asuhan keperawatan.Diagnosis
mereka dapat terpenuhi. Yuradan Walsh keperawatan sejalan dengan diagnosis
(1983) menyatakan proses keperawatan medis sebab dalam mengumpulkan
adalah suatu tahapan desain tindakan data-data saat melakukan pengkajian
yangditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan yang dibutuhkanuntuk
keperawatan, yang meliputi menegakkan diagnosa keperawatan ditinjau
mempertahankan keadaan kesehatanklien dari keadaan penyakit dalam diagnosa
yang optimal, apabila keadaanya berubah medis.
menjadi suatu kuantitas dan kualitas Proses perencanaan meliputi
asuhankeperawatan terhadap kondisinya perumusan tujuan dan menentukan
guna kembali ke keadaan yang normal. Jika intervensiintervensi yang tepat. Proses ini
kesehatan yangoptimal tidak dapat tercapai, dimulai dengan membuat daftar semua
proses keperawatan harus dapat masalah-masalah pasien dan mencari
memfasilitasi kualitas kehidupan masukan dari pasien atau keluarganya
yangmaksimal berdasarkan keadaanya untuk tentang penentuan tujuan akhir yang dapat
mencapai derajat kehidupan yang lebih diterima dan dapat dicapai secara rasional.
tinggi selamahidupnya (Iyer et al., 1996). Pernyataan tujuan akhir harus dinyatakan
Langkah –Langkah Proses Keperawatan dalam bentuk pernyataan yang dapat diukur,
Dokumentasi pengkajian yang secara obyektif menunjukann
keperawatan merupakan catatan tentang perkembangan terhadap pemecahan masalah
hasil pengkajian yang dilaksanakan untuk yang ditemukan. Bagian lain dari
mengumpulkan informasi dari pasien, perecanaan keperawatan adalah menentukan
membuat data dasar tentang pasien, dan intervensi yang digunakan perawat dengan
membuat catatan tentang respons kesehatan melibatkan pasien dan keluarga untuk
pasien. Pengkajian yang komprehensif atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan
menyeluruh, sistematis yang logis akan (Nursalam, 2007).
mengarah dan mendukung pada identifikasi Implementasi keperawatan adalah
masalah-masalah pasien. Masalah-masalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap khusus dan tujuan umum yang telah
perencanaan (Setiadi, 2012). Implementasi ditentukan (Nurjanah S, 2013).
keperawatan adalah pelaksanaan rencana Pengalaman adalah suatu kejadian
keperawatan oleh perawat dan pasien yang pernah dialami seseorang dalam
(Riyadi, 2010). Pedoman implementasi berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
keperawatan menurut Dermawan (2012) kecenderungan pengalaman yang baik
sebagai berikut: a) Tindakan yang dilakukan seseorang akan berusaha untuk melupakan,
konsisten dengan rencana dan dilakukan namun jika pengalaman terhadap objek
setelah memvalidasi rencana, Keterampilan tersebut menyenangkan maka secara
interpersonal, intelektual dan teknis psikologis akan timbul kesan yang
dilakukan dengan kompeten dan efisien di membekas dalam emosi sehingga
lingkungan yang sesuai, Keamanan fisik dan menimbulkan sikap positif. Seorang perawat
psikologis pasien dilindungi, dan dalam bekerja akan menemui pengalaman
Dokumentasi tindakan dan respon pasien yang baik dan sebaliknya yaitu pengalaman
dicantumkan dalam catatan perawatan buruk. Pengalaman perawat dalam merawat
kesehatan dan rencana asuhan. luka pasien diabetus melitus dengan tehnik
Evaluasi adalah mengkaji respon A, luka pasien cepat sembuh dari pada
pasien terhadap tindakan keperawatan yang menggunakan tehnik B. Sehingga perawat
telah dilakukan oleh perawat dengan akan mengulang menggunakan tehnik A,
mengacu pada standar atau kriteria hasil jika merawat luka pasien diabetus melitus.
yang telah ditetapkan pada rumusan tujuan. Di Rumah Sakit Islam Kendal perawat
Terlihat pada status pasien yang telah dikaji sudah banyak pengalaman dalam bekerja,
bahwa kriteria keherhasilan yang dapat melihat lama kerja perawat tersebut diatas.
digunakan sebagai dasar evaluasi ini tidak Kesimpulan
selalu dicantumkan sehingga evaluasi yang Dokumentasi keperawatan
dilakukan kurang mengacu pada tujuan mempunyai makna penting dalam aspek
(Hartati, 2010). Evaluasi merupakan proses hukum, kualitas pelayanan, komunikasi,
yang berkelanjutan untuk menilai efek dari pendidikan, penelitian, dan akreditasi.Proses
tindakan keperawatan kepada klien. Evaluasi keperawatan merupakan lima tahap yang
dilakukan terus menerus pada respon klien konsisten sesuai dengan
terhadap tindakan keperawatan yang perkembanganprofesi perawatan. Tahap
dilaksanakan (Kol, Jacobson dan Wieler, diagnosis pada proses keperawatan
2003). Evaluasi dibagi menjadi dua yaitu sehongga menjadi lima tahap, yaitu
evaluasi proses atau formatif dilakukan pengkajian, diagnosis,perencanaan,
setiap selesai melaksanakan tindakan, implementasi, dan evaluasi Aspinal (1976).
evaluasi hasil atau sumatif dilakukan dengan Tujuan proses keperawatan secara umum
membandingkan respon klien pada tujuan adalah untuk menyusun kerangka konsep
berdasarkankeadaan individu (klien),
keluarga, dan masyarakat agar kebutuhan Kusnadi, Elon Kusnadi. (2017). Analisis
mereka dapat terpenuhi. Kelengkapan Dokumentasi
pengkajian keperawatan merupakan Keperawatan di Ruang Rawat Inap
catatan tentang hasil pengkajian yang Non Intensive Rumah Sakit X.
dilaksanakan untuk mengumpulkan Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 9(1).
informasi dari pasien, membuat data dasar 553-561.
tentang pasien, dan membuat catatan tentang Rajaratenam, Sri Ganesh Rajaratenam. Rose
respons kesehatan pasien. Diagnosa Dinda Martini. Nur Indrawati
keperawatan adalah keputusan klinis Lipoeto. (2014). Hubungan Tingkat
mengenai seseorang, keluarga, atau Pengetahuan dan Sikap dengan
masyarakat sebagai akibat dari masalah Tindakan Pencegahan Osteoporosis
kesehatan atau proses kehidupan yang pada Wanita Usila di Kelurahan Jati.
aktual atau potensial. Proses perencanaan Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2),
meliputi perumusan tujuan dan menentukan 225-228.
intervensiintervensi yang tepat. Rohmah. Nikmatur. (2010). Integrasi Proses
Implementasi keperawatan adalah Keperawatan dalam Pembelajaran
pengelolaan dan perwujudan dari rencana Klinik Keperawatan One To One
keperawatan yang telah disusun pada tahap Teaching And Feed Back. THE
perencanaan dan Evaluasi adalah mengkaji INDONESIAN JOURNAL OF
respon pasien terhadap tindakan HEALTH SCIENCE. 1(1), 51- 60.
keperawatan yang telah dilakukan oleh Setiadi. 2012. Konsep &Penulisan
perawat dengan mengacu pada standar atau Dokumentasi Asuhan Keperawatan
kriteria hasil yang telah ditetapkan pada Teori dan Praktik.Yogyakarta :
rumusan tujuan. Graha Ilmu
Daftar Pustaka Simamora. R. H. (2008) The correlation of
Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan: ward chief’s giving direction and
Penerapan Konsep & Kerangka command and the performance of
Kerja. Yogyakarta Gosyen Publising on-duty nurses at Jember dr. Subandi
Manurung,Santa.(2011). Keperawatan general hospital inpatient wards.
Profesional, Jakarta: Tim jurnal Administrasi dan Kebijakan
Mulyanti.Yuli dan Dinarti . Kesehatan,
2017.Dokumentasikeperawatan, (https://fkm.unair.ac.id/jurnal-
jakarta: Kementrian Kesehatan administr)
Republik Indonesia
Nursalam. ( 2007). Proses dan Dokumentasi Simamora, R. H. (2019). Development Of
Keperawatan: Konsep dan Praktik Guidelines for Aoolying appropriate
Edisi 2, jakarta : Salemba Medika Patient Identification to Achieve
Patient Safety Gosl INC2019 12th
International Nursing Confrence.
2019.10 455-455 (1 pages) UCI
(KEPA : I410-ENC-0101-2019-512-
001224337.
Sugiyati. Sri. (2015). Hubungan
Pengetahuan Perawat Dalam
Dokumentasi Keperawatan Dengan
Pelaksanaannya Di Rawat Inap RSI
Kendal. Jurnal Keperawatan. 8 (2),
1-17.
Supratti.Ashriady. (2016).
Pendokumentasian Standar Asuhan
Keperawatan Di Rumah Sakit Umum
Daerah Mamuju, Indonesia. Jurnal
Kesehatan MANARANG, 2( 1). 44-
51.
Yeni. Fitra. (2014). Pengaruh Pelatihan
Proses Keperawatan terhadap
Dokumentasi Asuhan Keperawatan
di Puskesmas Kabupaten Agam
Propinsi Sumatera Barat. NERS
JURNAL KEPERAWATAN. 10(1),
20-27.

Anda mungkin juga menyukai