Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH VIDEO PELATIHAN RJP UNTUK KESIAGAAN PERTOLONGAN

PERTAMA PASIEN HENTI JANTUNG TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN PADA REMAJA

Wina Maulidya*, Asri Kusyani**, Suci Nurjanah***

ABSTRAK

Pendahuluan: Henti jantung adalah suatu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengakibatkan
kematian jika tidak ditangani dengan segera. Pemberian video pelatihan RJP pada remaja
dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama
pada korban henti jantung di lingkungan sekolah dan masyarakat. Tujuan: Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian video pelatihan RJP terhadap peningkatan
pengetahuan pada remaja. Metode: Desain penelitian ini menggunakan quasi eksmperiment
dengan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian berjumlah 44 orang dengan teknik
purposive sampling. Analisa data menggunakan uji statisktik Wilcoxon dengan nilai signifikan
p<0,05. Hasil: Hasil analisa uji statistik Wilcoxon dari variable tingkat pengetahuan dengan nilai p
= 0,000, sehingga H1 diterima. Didapatkan dari 44 responden sebelum diberikan video pelatihan
RJP sebagian besar 29 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup (65,9%) dan setelah
diberikan video pelatihan RJP seluruhnya 44 responden memiliki tingkat pengetahuan baik
(100%). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini bahwa video pelatihan resusitasi jantung paru
dapat mempengaruhi pengetahuan respoden. Saran: Diharapkan tim kesehatan dapat memberikan
video pelaihan RJP pada remaja sehingga mereka dapat memberikan pertolongan pertama dalam
membantu korban henti jantung.

Kata Kunci : Pengetahuan, Resusitasi Jantung Paru, Video Pelatihan

GIVING EFFECT OF VIDEO CARDIOPULMONARY RESUSCITATION


THE IMPROVEMENT OF KNOWLEDGE OF ADULT

Wina Maulidya*, Asri Kusyani**, Suci Nurjanah***

ABSTRACT

Introduction: Cardiac arrest is an emergency ondition that can be result in death if it is not
treated immediately. The provision of CPR training videos for adolescent is required to
increase knowledges and attitudes, so that they can provide first aid for cardiac arrest
patients at school and community environment. The objective of this research was to
determine whether there was an influence of providing CPR training videos on increasing
knowledges and attitudes in adolescents . Objective: The objective of this research was to
determine whether there was an influence of providing CPR training videos on increasing
knowledges and attitudes in adolescents. Methods: This study design using quasi
eksperiment with one group pretest-posttest design. These samples included 44 peoples, by
using purposive sampling technique. Data analysis using Wilcoxon statistical test with
significant value p<0.05. Results: Wilcoxon statistical test results from variable
knowledge level with a value of p = 0.000, so that H1 is accepted. Obtained from 44
respondents before being given RJP training video most of the 29 respondents had a
sufficient level of knowledge (65.9%) and after being given the RJP training video in total
44 respondents had a good level of knowledge (100%). Conclusion: The conclusion of this
study is that videos of pulmonary cardiac resuscitation training may affect respoden
knowledge. Suggestion: It is hoped that the health team can provide RJP surveillance
videos to teenagers so that they can provide first aid in helping cardiac arrest victims.

Keywords: Cardiopulmonary Resuscitation, Knowledge, Video Training

PENDAHULUAN dini diharapkan agar masyarakat bisa


Cardiac arrest atau henti jantung mengetahui bagaimana menolong korban
adalah salah satu kondisi kegawatdaruratan henti jantung dan dapat memberikan
yang dapat mengancam jiwa dan penanganan awal (Ose et al., 2020).
menyebabkan kematian bila tidak ditangani
dengan cepat. Insiden henti jantung di luar METODE PENELITIAN
rumah sakit sering terjadi di tempat tinggal Penelitian ini dilakukan dengan
serta daerah-daerah tertentu ketika seseorang pendekatan kuantitatif. Desain yang
melakukan suatu (Ngurah, 2017). digunakan yaitu quasi-eksperiment dengan
World Health Organization (WHO, one group pretest-posttest design. Penelitian
2019) mengatakan penyakit yang menjadi ini merancang sebuah video animasi
salah satu penyumbang angka morbiditas dan pembelajaran bagi siswa SMA dalam
mortalitas yaitu penyakit jantung dan pertolongan pertama tindakan
pembuluh darah. Diperkirakan 17 juta orang kegawatdaruratan henti jantung yaitu RJP.
meninggal akibat penyakit jantung dan Populasi dalam penelitian ini adalah
pembuluh darah setiap tahunnya terutama 160 santri dengan penilihan sampel
akibat serangan jantung serta stroke. menggunakan teknik purposive sampling
Henti jantung bila tidak ditangani atau sesuai kriteria yaitu siswa tingkat SMA
dengan segera dan tepat akan mengakibatkan dan belum pernah mengikuti pelatihan RJP.
kematian. Saat jantung berhenti berdetak, Sampel penelitian yang didapatkan yaitu 44
tidak terdapat sirkulasi darah, sehingga responden. Teknik pengumpulan data
oksigen tidak bisa dialirkan ke seluruh tubuh. dilakukan dengan menggunakan kuesioner
Kerusakan otak mungkin terjadi bila cardiac sebelum dan sesudah diberikan pelatihan RJP
arrest tidak ditangani pada 4-6 menit. dengan metode video dengan kelaikan etik
Kerusakan otak akan menjadi irreversible No.018.
dalam waktu 8-10 menit (Ngurah, 2017). Uji statistik yang digunakan adalah uji
Orang yang berada di dekat korban wilcoxon signed rank test untuk menguji
henti jantung mempunyai peran yang sangat hasil penelitian dengan nilai signifikan
besar dalam melakukan RJP secara cepat. p<0,05.
RJP akan memberikan kontribusi kesempatan Hasil penelitian diklasifikasikan
bertahan hidup dua hingga tiga kali lipat menjadi tiga kategori yaitu baik (76-100%),
ketika dilakukan beberapa menit pertama cukup (56-75%), dan kurang (≤55%)
ketika terjadi henti jantung (American Heart
(Notoadmodjo, 2012).
Association, 2021). Keterlambatan saat
melakukan RJP akan menurunkan HASIL PENELITIAN
kesempatan hidup korban henti jantung Tabel 5.3 Distribusi frekuensi tingkat
(Metrikayanto et al., 2018). Peran serta pengetahuan remaja sebelum
masyarakat sangat dibutuhkan untuk dapat diberikan video pelatihan RJP
mengatasi masalah kasus henti jantung (Ose
et al., 2020).
No Pengetahuan Frekuensi Presentase
Faktor penyebab kegagalan
1 Kurang 15 34,1%
penanganan kegawatdaruratan seperti henti
jantung yaitu pengetahuan, pengalaman dan 2 Cukup 29 65,9%

motivasi. Pengetahuan yang rendah tentang 3 Baik 0 0


Total 44 100%
kegawatdaruratan menyebabkan seseorang
Sumber Data Primer,2021
tidak mengetahui bagaimana cara
penanganan korban (Octora, 2019). Edukasi
Tabel diatas menunjukkan hampir pekerjaan, informasi, lingkungan, serta
setengah dari responden memiliki tingkat sosial budaya (Notoatmodjo, 2010).
pengetahuan kurang berjumlah 15 responden Faktor usia terdapat perbedaan
dan sebagian besar dari responden memiliki pengetahuan antara usia 15-17 tahun, usia 15
tingkat pengetahuan cukup berjumlah 29 tahun memiliki tingkat pengetahuan cukup
responden. berjumlah 5 responden. Pada usia 16 tahun
memiliki tingkat pengetahuan cukup
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi tingkat sebanyak 17 responden. Sedangkan pada usia
pengetahuan remaja setelah 17 tahun memiliki tingkat pengetahuan cukup
diberikan video pelatihan RJP berjumlah 7 responden. Tingkat kematangan
serta kekuatan seseorang akan lebih matang
No Pengetahuan Frekuensi Presentase dalam berpikir dan bekerja jika semakin
1 Kurang 0 0 cukup umur seseorang (Notoatmodjo, 2010)..
2 Cukup 0 0
Fakta dan teori menunjukkan bahwa
3 Baik 44 100%
perbedaan usia seseorang dapat
Total 44 100% mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
Sumber Data Primer,2021 berfikir dan bertindak. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa santri kurang
Tabel diatas menunjukkan seluruh mengerti mengenai resusitasi jantung paru
responden memiliki tingkat pengetahuan baik sehingga perlu diberikan pelatihan yang
berjumlah 44 responden dan tidak dapat meningkatkan pengetahuannya.
adaresponden memiliki tingkat pengetahuan Faktor Pendidikan didapat
kurang maupun cukup. pendidikan semua responden berada pada
tingkat SMA (100%), yang memiliki tingkat
Uji Wilcoxon Signed Ranks Test pengetahuan cukup 29 orang. Menurut
Tabel 5.6 Hasil Uji SPSS Pengaruh Video Mubarak (2007) mengatakan bahwa suatu
Pelatihan RJP untuk Kesiagaan informasi selain berasal dari media massa
Pertolongan PertamaPasien Henti juga bisa didapatkan dari pendidikan formal
Jantung terhadap Pengetahuan ataupun non formal dan hal ini bisa
pada Remaja memberikan pengaruh jangka pendek
Sumber Data Primer,2021
Post pengetahuan – Pre pengetahuan
Asymp. Sig. (2-
Berdasarkan hasil dari tabel 5.6 tailed) .000
menunjukkan bahwa ada pengaruh video sehingga menghasilkan perubahan atau
pelatihan RJP untuk Kesiagaan Pertolongan peningkatan terhadap hal tersebut. Fakta dan
Pertama Pasien Henti Jantung terhadap teori menunjukkan bahwa semakin tinggi
Pengetahuan pada Remaja. Hasil perhitungan pendidikan seseorang maka kemampuan
SPSS dengan menggunakan tingkat dalam memahami suatu pengetahuan juga
signifikan 0,05 menggunakan uji Wilcoxon berbeda. Hasil penelitian diatas menunjukkan
Sign Rank Test, didapatkan p-value = ,000 bahwa tidak adanya responden dengan
atau <0,005 sehingga H1 dapat diterima. tingkat pengetahuan yang baik, sehingga
dapat disimpulkan kurangnya pengetahuan
PEMBAHASAN responden dikarenakan belum pernah
Pengetahuan Remaja Sebelum Diberikan mendapatkan informasi mengenai resusitasi
Video Pelatihan Resusitasi Jantung Paru jantung paru baik dari pendidikan formal
Hasil penelitian didapatkan hasil maupum non formal.
bahwa pengetahuan remaja sebelum
diberikan video pelatihan resusitasi jantung Pengetahuan Remaja Setelah Diberikan
paru adalah dengan kriteria cukup berjumlah Video Pelatihan Resusitasi Jantung Paru
29 responden dengan presentase 65,9%, Hasil penelitian didapatkan
sedangkan kriteria kurang berjumlah 15 perubahan pengetahuan pada responden yaitu
responden dengan presentase 34,1%. seluruh responden masuk ke dalam kriteria
Pengetahuan seeseorang bisa baik (100%). Pengetahuan seeseorang bisa
dipengaruhi oleh faktor pendidikan, usia, dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan,
pekerjaan, informasi, lingkungan, dan sosial dengan metode video dapat mempengaruhi
budaya (Notoadmodjo, 2010). pengetahuan seseorang kearah yang lebih
Faktor usia terdapat perbedaan baik dibandingkan sebelum diberikan
pengetahuan antara usia 15 tahun hingga 17 pelatihan.
tahun, responden usia 15 tahun memiliki
tingkat pengetahuan baik berjumlah 6 Pengaruh Video Pelatihan Resusitasi
responden. Pada usia 16 tahun memiliki Jantung Paru Terhadap Pengetahuan
tingkat pengetahuan baik sebanyak 26 pada Remaja di PP. Putri An-Nashriyah
responden. Sedangkan pada usia 17 tahun Bahrul Ulum Jombang
memiliki tingkat pengetahuan baik berjumlah Penelitian menunjukkan hasil uji
12 responden. Tingkat kematangan dan Wilcoxon dari variable tingkat pengetahuan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam dengan nilai p-value = 0,000 < α = 0,005
berpikir dan bekerja jika semakin cukup maka terdapat pengaruh video pelatihan
umur (Notoadmodjo, 2010). Hasil penelitian Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk
menunjukkan bahwa seluruh responden kesiagaan pertolongan pertama pasien henti
memiliki tingkat pengetahuan baik setelah jantung terhadap tingkat pengetahuan pada
mendapatkan edukasi berupa video pelatihan. remaja.
Pada usia remaja, seseorang akan lebih Hasil penelitian ini didukung oleh
mudah dalam menerima suatu hal yang baru. penelitian yang dilakukan oleh Rasi &
Video sebagai media pembelajaran yang Anggun (2021) yang mengatakan bahwa ada
efektif karena sifatnya yang bisa diperbanyak pengaruh video animasi resusitasi jantung
dan dilihat berulang. Dengan demikian, video paru untuk meningkatkan pengetahuuan dan
bisa memberikan berbagai jenis tema sikap anak usia sekolah di SMP 3,5, dan 19
pelajaran, baik yang bersifat kognitif, afektif, Negeri Malang dengan hasil p-value < 0,05
serta psikomotorik. (p=0,000).
Faktor pendidikan didapat Penelitian Sentana (2018)
pendidikan semua responden berada pada menyatakan bahwa ada pengaruh video
tingkat SMA (100%), yang memiliki pelatihan resusitasi jantung paru terhadap
pengetahuan baik 44 orang, dari segi tingkat pengetahuan dan sikap tentang
pendidikan tidak ada perbedaan karena resusitasi jantung paru dengan hasil uji
semua responden dari tingkat pendidikan statistik Wilcoxon Signed Ranks Test bahwa
SMA. Seseorang akan semakin mudah untuk pada kelompok perlakuan untuk Pengetahuan
menerima informasi tentang obyek atau yang nilai p value = 0,000.
berkaitan dengan pengetahuan jika semakin Penelitian Mardika (2019)
tinggi tingkat pendidikannya (Notoatmodjo, mengatakan bahwa terdapat pengaruh
2010). Hasil penelitian diatas menunjukkan pendidikan kesehatan tentang BLS
bahwa tingkat pengetahuan semua responden menggunakan media video CPR terhadap
semakin meningkat yaitu berpengetahuan tingkat pengetahuan dan sikap siswa SMA.
baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan uji posttest p-
terdapat hubungan antara pendidikan dengan value < 0,05 (p=0,000).
tingkat pengetahuan, hal ini dikarenakan Pembelajaran menggunakan media
setelah responden menerima informasi yang akan mempengaruhi peningkatan
didapat dari video pelatihan yang telah pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2012).
ditampilkan, tingkat pengetahuan semua Pemberian pelatihan resusitasi jantung paru
responden semakin meningkat. Pemberian berupa video juga merupakan metode yang
video pelatihan resusitasi jantung paru dapat sangat efektif dalam meningkatkan
mempengaruhi pengetahuan seseorang pengetahuan responden. Responden dapat
kearah yang lebih baik dibandingkan dengan melihat dan mendengarkan mengenai
sebelum diberikan video pelatihan. Selain itu, penjelasan resusitasi jantung paru sehingga
keunggulan video juga dapat menampilkan akan memperjelas hal-hal yang abstrak dan
suara serta gambar bergerak, sehingga hal memberikan gambaran yang lebih nyata.
tersebut menjadi daya tarik tersendiri karena Video pelatihan resusitasi jantung paru telah
siswa dapat mengambil informasi dengan memberikan informasi yang membuat
menggunakan lebih dari satu indera. responden yang sebelumnya belum
Pemberian pelatihan resusitasi jantung paru mengetahui mengenai resusitasi jantung paru
menjadi tahu, kemudian pemahaman yang Penyebab Kematian Tertinggi,
baik akan merubah sikap dari responden. Kemenkes Ingatkan CERDIK.
Peningkatan pengetahuan mengenai resusitasi Kementrian Kesehatan Republik
jantung paru akan mendukung perubahan Indonesia.
sikap responden dan akan menjadi modal http://www.padk.kemkes.go.id/health/re
dalam pemberian pertolongan pertama pada ad/2018/09/26/2/penyakit-jantung-
korban henti jantung. penyebab-kematian-tertinggi-
kemenkes-ingatkan-cerdik.html
KESIMPULAN DAN SARAN Mardika, R. (2019). Pengaruh Pendidikan
Kesimpulan Kesehatan Tentang BLS Menggunakan
1. Tingkat pengetahuan resusitasi Media Video Dan Metode Demonstrasi
jantung paru responden sebelum CPR Terhadap Tingkat Pengetahuan
diberikan video pelatihan yaitu Dan Sikap Siswa SMA. Repository
berpengetahuan cukup (65,9%). UMM, 8(5), 55.
2. Tingkat pengetahuan resusitasi Metrikayanto, W. D., Saifurrohman, M., &
jantung paru responden setelah Suharsono, T. (2018). Perbedaan
diberikan video pelatihan yaitu Metode Simulasi dan Self Directed
berpengetahuan baik (100%). Video Terhadap Pengetahuan,Sikap dan
3. Terdapat pengaruh video Ketrampilan Resusitasi Jantung
pelatihan resusitasi jantung paru Paru(RJP) Menggunakan I-Carrer
Cardiac Resuscitation Manekin Pada
terhadap tingkat pengetahuan pada
Siswa SMA Anggota Palang Merah
remaja (p-value = 0,000). remaja (PMR). Care : Jurnal Ilmiah
Ilmu Kesehatan, 6(1), 79.
Saran
https://doi.org/10.33366/cr.v6i1.792
1. Bagi Responden
Ngurah, I. G. K. G. and I. G. S. P. (2017).
Diharapkan dapat meningkatkan
Pengaruh Pelatihan Resusitasi Jantung
pengetahuan dan sikap Resusitasi
Paru Terhadap Kesiapan Sekaa Teruna
jantung Paru bagi remaja dan dapat
Teruni Dalam Memberikan Pertolongan
diterapkan pada situasi gawat darurat
Pada Kasus Kegawatdaruratan Henti
yang bisa mengancam nyawa di lingkup
Jantung. Jurnal Gema Keperawatan,
pondok maupun dirumah.
13.
2. Bagi Institusi
Notoatmodjo, S. (2010). Lokasi: Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan perilaku kesehatan. Rineka Cipta.
dapat menambah ilmu keperawatan Octora, E. (2019). Pengaruh Pengetahuan
gawat darurat tentang pengaruh video dalam Melakukan RJP Sebelum dan
pelatihan RJP untuk kesiagaan Sesudah Diberikan Simulasi RJP pada
pertolongan pertama pasien henti Korban yang Mengalami Henti Jantung
jantung terhadap tingkat pengetahuan di SMK Negeri 13 Malang.
dan sikap pada remaja. Ose, M. I., Lesmana, H., Parman, D. H., & ...
3. Bagi Peneliti Selanjutnya (2020). Pemberdayaan kader dalam
Diharapkan hasil penelitian ini Emergency First Aid penanganan henti
dapat dijadikan referensi mengenai jantung korban tenggelam pada wilayah
resusitasi jantung paru untuk penelitian persisir Tarakan. Jurnal Pemberdayaan
selanjutnya dengan menambah variabel …, 47–54.
lainnya. https://core.ac.uk/download/pdf/326253
101.pdf
Rasi Rahagi dan Anggun Pranessia
DAFTAR PUSTAKA
Anggrasari. (2021). Video Animasi
American Heart Association. (2021). About
Resusitasi Jantung Paru Untuk
Cardiac Arrest. American Heart
Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap
Association.
Anak Usia Sekolah. Open Journal
https://www.heart.org/en/health-topics/c
Systems, 15(8), 4993–5002.
ardiac-arrest/about-cardiac-arrest
https://ejurnal.binawakya.or.id/index.ph
KEMENKES. (2018). Penyakit Jantung
p/MBI/article/view/1008
Sentana, A. D., Wijayanti, G. A. S. P. W., &
Sumartini, N. P. (2018). Efektifitas
video CPR terhadap kemampuan
masyarakat awam dalam melakukan
CPR di dea sembung kecamatan
narmada. Jurnal Kesehatan Prima,
12(2), 134–144. http://jkp.poltekkes-
mataram.ac.id

Anda mungkin juga menyukai