Anda di halaman 1dari 76

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

LITERATURE REVIEW

Oleh :

MEYLIA RISKI PUTRI


NIM 2016.1420.1460.10

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAHRUL ULUM JOMBANG


PROGAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2021
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

LITERATURE REVIEW

Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Progam Pendidikan S-1 Keperawatan dan mencapai gelar Sarjana
Keperawatan

Oleh :
MEYLIA RISKI PUTRI
NIM 2016.1420.1420.10

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAHRUL ULUM JOMBANG


PROGAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN
LITERATURE REVIEW

JUDUL : FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA : MEYLIA RISKI PUTRI
NIM : 20161420146010
PRODI : S-1 KEPERAWATAN

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Literature


Review pada tanggal ..... ................... 2021

Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Erna Tsalasatul F., S. Kep. Ns.,M. Kep Faishol Roni., S.Kep. Ns.,M.Kes
NIK. T.66.76.12 NIK. T.34.82.05

Mengetahui,
Ketua STIKES Bahrul Ulum Tambakberas Jombang

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LITERATURE REVIEW

JUDUL :FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA : MEYLIA RISKI PUTRI
NIM : 20161420146010
PRODI : S-1 KEPERAWATAN

Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji Sidang Literature Review pada :

Hari/Tanggal :............., ..... .................. 2021


Tempat : STIKES Bahrul Ulum Tambakberas Jombang

Panitia Penguji Literature Review

Ketua : Dr. Joko Prasetyo, S.Kep., M.Kep ( )


Anggota : 1. Suci Nurjanah,S.Kep.,Ns.,M.Kep ( )
2. Erna Tsalatsatul F., S.Kep., Ns., M.Kep ( )

Mengetahui,
Ketua STIKES Bahrul Ulum Tambakberas Jombang

FAISHOL RONI, S.Kep., Ns., M.Kes


NIK.T.34.82.05

iii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MEYLIA RISKI PUTRI

NIM : 20161420146010

Tempat, Tanggal Lahir : Sampit, 15 Mei 1997

Institusi : STIKES Bahrul Ulum Tambakberas Jombang

Menyatakan bahwa Literature Review yang berjudul “Faktor – faktor yang

mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan” adalah bukan Literature

Review orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk

kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Jombang, Agustus 2021

Hormat saya

MEYLIA RISKI PUTRI


NIM : 20161420146010

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat, taufiq

serta hidayah Nya sehingga saya dapat menyusun literature review yang berjudul

“Faktor – faktor yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan”

sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Studi S1

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bahrul ‘Ulum Tambakberas

Jombang.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tecurahkan kepada Rasulullah

SAW, penutup para nabi dan panutan umat manusia menuju jalan yang benar dan

diridhoi oleh Allah. Dalam menyelesaikan Literature Review ini tidak lepas dari

bantuan, support, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu

dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. KH. Amanulloh AR. (Alm.) selaku pendiri Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.

2. H. M. Solachul ‘Am Notobuwono, SE selaku Ketua Yayasan An-Najiyah

Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.

3. Faishol Roni S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang. Sekaligus Dosen

Pembimbing Kedua yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

dorongan, perhatian, bimbingan dan saran-saran dalam penyusunan Literature

Review ini.

v
4. Suci Nurjanah S.Kep., Ns., M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan Stikes

Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.

5. Erna Tsalasatu F., S.Kep. Ns., M.kep selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan dorongan, perhatian, bimbingan

dan saran-saran dalam penyusunan Literature Review ini.

6. Kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan

ridhonya dalam penyusunan Literature Review ini.

7. Kepada suami Muhammad Fikri Dzikrulloh tercinta, terima kasih atas segala

dukungan dan pengertiannya selama saya kuliah hingga menyelesaikan

penyusunan Literature Review ini.

8. Rekan-rekan saya dan keluarga besar S-1 Keperawatan angkatan 2016 dan

2017 yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada saya.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Literature

Review yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis telah berusaha secara optimal dalam penyusunan Literature

Review ini. Namun, jika terdapat kekurangan pada Literature Review ini penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

penyusunan berikutnya.

Jombang, Agustus 2021

Penulis

vi
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Oleh : Meylia Riski Putri

Pendahuluan : Perawat sering tidak melaksanakan pendokumentasian


secara lengkap, baik itu karena lupa atau bahkan disengaja, tidak jarang perawat
mendokumentasikan asuhan keperawatan hanya berdasar order dokter dan belum
menggambarkan masalah keperawatan klien secara menyeluruh, sehingga
pendokumentasian asuhan keperawatan hanya bersifat rutinitas dan tidak
berkembang. Tujuan : Literature review ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan dengan studi
empiris lima tahun terakhir. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan literature
review yang mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasikan seluruh temuan
pada suatu topik penelitian. Sumber yang digunakan berupa artikel atau jurnal
yang bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yang sudah
ditentukan. Hasil penelitian : Penelitian ini menunjukkan bahwa
pendokumentasian asuhan keperawatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
meliputi pendidikan, pengetahuan, masa kerja, beban kerja, dan pemanfaatan
teknologi yang menunjang terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan
semakin baik. Kesimpulan : pendokumentasian asuhan keperawatan dapat di
tunjang oleh adanya pengetahuan, pendidikan, masa kerja, beban kerja, dan
pemanfaatan teknologi. Semakin baik penunjangnya maka akan sebaik pula
perawat dalam melakukan proses pendokumentasian asuhan keperawatan.

Kata kunci : faktor yang mempengaruhi, pendokumentasian, asuhan


keperawatan

vii
FACTORS AFFECTING NURSING CARE DOCUMENTATION

By : Meylia Riski Putri

Introduction: Nurses often do not carry out complete documentation,


either because of forgetting or even intentional, it is not uncommon for nurses to
document nursing care only based on doctor's orders and have not described the
client's nursing problems as a whole, so that documentation of nursing care is
only routine and does not develop. Purpose: This literature review aims to
determine the factors that influence the documentation of nursing care with
empirical studies of the last five years. Methods: This type of research uses a
literature review that identifies, assesses, and interprets all findings on a research
topic. The sources used are articles or journals of national and international
repute with a predetermined theme. Result of research: This research shows that
documentation of nursing care can be influenced by several factors including
education, knowledge, years of service, workload, and the use of technology that
supports documentation of nursing care is getting better. Conclusion:
Documentation of nursing care can be supported by the existence of knowledge,
education, years of service, workload, and the use of technology. The better the
support, the better the nurse will be in the process of documenting nursing care.

Keywords: influencing factors, documentation, nursing care

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vii

ABSTRAK............................................................................................................viii

DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Pertanyaan Peneliti.........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................5
1.5 Ruang Lingkup Masalah Penelitian...............................................................5
BAB 2......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
2.1 Pengertian pengetahuan..................................................................................6
2.2 Kriteria pengetahuan......................................................................................9
BAB 3....................................................................................................................16
KERANGKA KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL......................16
3.1 Kerangka Konseptual...................................................................................16
3.2 Definisi Operasional.....................................................................................17
BAB 4....................................................................................................................19
METODE PENELITIAN.......................................................................................19
4.1 Rancangan Penelitian...................................................................................19
4.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi........................................................................19
4.3 Sumber Artikel.............................................................................................20
4.4 Waktu Pencarian Literature..........................................................................21
4.5 Prosedur Pencarian dan Seleksi Artikel.......................................................22

ix
BAB 5....................................................................................................................24
HASIL LITERATURE REVIEW..........................................................................24
5.1 Karakteristik Studi........................................................................................24
BAB 6....................................................................................................................22
PEMBAHASAN....................................................................................................22
BAB 7....................................................................................................................31
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................31
7.1 Kesimpulan...................................................................................................31
7.2 Saran.............................................................................................................31
LEMBAR KONSUL SKRIPSI PRODI S1 KEPERAWATAN................................
LEMBAR KONSUL SKRIPSI PRODI S1 KEPERAWATAN................................

x
DAFTAR TABEL

No Tabel Uraian Hal

2.1 Domain pengetahuan 8

4.1 Format PICOT : faktor – faktor yang mempengaruhi 20

pendokumentasian asuhan keperawatan

xi
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Uraian Hal

3.1 Kerangka Konseptual Literature Review faktor – 16

faktor yang mempengaruhi pendokumentasian

asuhan keperawatan

4.
Format PICOT: faktor – faktor yang mempengaruhi
1
pendokumentasian asuhan keperawatan 20

Prisma Flowchart: faktor – faktor yang


4.1
mempengaruhi pendokumentasian asuhan

keperawatan 21

x
DAFTAR SINGKATAN

Dr.Kep : Pendidikan Jenjang Dokter Keperawatan

Sp.Kep.Jiwa : Spesialis Keperawatan Jiwa

Sp.Kep.Kom : Spesial Keperawatan Komunitas

Sp.Kep Anak : Spesialis Keperawatan Anak

Sp.Kep.Mat : Spesialis Keperawatan Maternitas

Sp.KMB : Spesialis Keperawatan Medikah Bedah

M.Kep : Magister Keperawatan

A. Md.Kep : Ahli Madya Keperawatan

D3 : Diploma Tiga

SLKI : Standar Luaran Keperawatan Indonesia

SIKI : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia

SDKI : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

PICOT : Population, Intervention, Comparasion, Outcome, Time

xi
3

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Lembar Konsul

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendokumentasian proses keperawatan merupakan suatu kegiatan

yang sangat penting karena dapat menjadi bukti bahwa segala tindakan

perawatan telah dilaksanakan secara profesional dan legal sehingga dapat

melindungi klien selaku penerima jasa pelayanan dan perawat selaku pemberi

jasa pelayanan keperawatan (Arizal et all., 2020). Dokumentasi asuhan

keperawatan yang baik harus akurat, lengkap dan sesuai standar. Apabila

kegiatan keperawatan tidak didokumentasikan dengan akurat dan lengkap

maka sulit untuk membuktikan bahwa tindakan keperawatan telah dilakukan

dengan benar (Amalia et all., 2018). Perawat sering tidak melaksanakan

pendokumentasian tersebut secara lengkap, baik itu karena lupa atau bahkan

disengaja, tidak jarang perawat mendokumentasikan asuhan keperawatan

hanya berdasar order dokter dan belum menggambarkan masalah

keperawatan klien secara menyeluruh, sehingga pendokumentasian asuhan

keperawatan hanya bersifat rutinitas dan tidak berkembang (Muryani, 2019).

Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian penting

dalam pemberian pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, dan setiap

pelaksanaannya wajib dilakukan secara menyeluruh mulai dari pengkajian,

diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Penerapan kelima proses ini

masih menjadi permasalahan di berbagai rumah sakit di Indonesia. Menurut

Faidah and Resiyanthi (2019), beberapa tahun terakhir melaporkan masih

1
2

banyak angka ketidakpatuhan perawat dalam mendokumentasikan asuhan

keperawatan, Kota Kediri Jawa Timur 57,9%, di ruang rawat inap RSUD

Ambarawa 53,84%, dan di RS GMIM Pancaran Kasih Manado 65,78%.

Menurut penelitiannya Saputra et all (2019), Korea Selatan menunjukkan

yang melakukan dokumentasi keperawatan terdiri dari perawat pelaksana

sebesar 40,4%, ketua tim perawat 38,0%, kepala keperawatan 16,6% dan

perawat administrasi dan perawat ruang infeksi masing-masing 2,5 %.

Sedangkan di Indonesia dokumentasi keperawatan dilakukan oleh perawat,

yaitu 57,2% kegiatan perawat adalah melakukan dokumentasi keperawatan.

Hal ini memberikan tuntutan terhadap pentingnya pelaksanaan dokumentasi

keperawatan secara baik (Fatie and Felle, 2018). Di Indonesia pengetahuan

perawat tentang dokumentasi masih rendah yang disebabkan oleh faktor

pendidikan, kemampuan dan keterampilan serta penggunaan teknologi

informasi (Febi and Panggabean, 2017).

Dokumentasi keperawatan mempunyai makna penting dalam aspek

hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, pendidikan, penelitian, dan

akreditasi. Berkaitan dengan perlindungan hukum, dokumentasi asuhan

keperawatan dapat memberi bukti yang berharga tentang kondisi pasien dan

pengobatannya dan dapat bersifat kritis dalam menentukan standar perawatan

apakah telah dipenuhi atau tidak (Fitriani et all, 2020). Komponen

dokumentasi asuhan keperawatan meliputi komponen isi dokumentasi dan

komponen dalam konsep penyusunan dokumentasi. (Fatie & Felle, 2018).

Jika pelaporan dan pencatatan rekam medis pasien tidak lengkap maka akan

mengakibatkan informasi dalam rekam medis menjadi tidak akurat,dan tidak


3

tepat. Selain itu, ketidaklengkapan pencatatan dokumentasi rekam medis

dapat mempengaruhi terhadap kegunaan rekam medis seperti administrasi,

hukum, pendidikan, keuangan, dan penelitian. Kualitas asuhan keperawatan

sangat bergantung dari jumlah pasien yang dirawat, semakin banyak pasien

maka beban kerja semakin tinggi sehingga menyebabkan dokumentasi asuhan

keperawatan tidak maksimal, banyak tindakan yang akan diberikan dan akan

semakin menambah beban kerja perawat. Mengidentifikasi dari sejumlah

faktor yang memengaruhi beban kerja, faktor yang paling berdampak adalah

terkait jumlah pekerjaan yang dikerjakan perawat. Pendokumentasian yang

tidak lengkap akan memberikan kerugian bagi klien karena informasi penting

terkait perawatan dan kondisi kesehatannya. Pendokumentasian yang tidak

efisien dan tidak efektif akibat dari kualitas dan keakuratannya kurang

memadai menyebabkan terjadinya kesalahan komunikasi antar perawat

maupun profesi lain (Purba, 2019).

Perawat yang memiliki peran dalam melakukan proses

pendokumentasian asuhan keperawatan di rekam medis, diperlukan

pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik. Faktor tenaga dan motivasi

perawat diharapkan mampu memahami dan menerapkan pendokumentasian

status kesehatan pasien dengan baik. Faktor tenaga, diantaranya jumlah dan

komposisi tenaga keperawatan, kebijakan pengaturan dinas, uraian tugas

perawat, kebijakan personalia, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja,

tenaga perawat spesialis. Faktor lingkungan, diantaranya tipe dan lokasi

rumah sakit, fasilitas dan jenis pelayanan, kelengkapan peralatan medik,

pelayanan penunjang dan macam kegiatan yang dilaksanakan seperti


4

penyuluhan dan kunjungan rumah. Faktor organisasi, diantaranya mutu

pelayanan yang ditetapkan dan kebijakan pembinaan dan pengembangan.

Asuhan keperawatan sangat dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi sebagai

seorang perawat. Kepatuhan seorang terhadap sesuatu objek akan lebih

langgeng jika didasari oleh pengetahuan, sikap, perilaku, dan faktor lainnya

yang berhubungan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (Agustini,

2019). Untuk meningkatkan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan

baik, perawat dapat mengikuti seminar atau pelatihan keperawatan secara

umum khususnya yang berkaitan dengan pembuatan dokumentasi

keperawatan berdasarkan pada SDKI, SIKI, dan SLKI berguna untuk

menambah pengetahuan dan pendidikan keperawatan. Selain itu juga perlu

meningkatkan kesadaran bagi perawat untuk melakukan pendokumentasian

dengan baik agar informasi yang berkaitan dengan status pasien dapat

tersampaikan dengan maksimal dan proses timbang terima pasien menjadi

lebih efektif tanpa ada kesalah pahaman dan kekeliruan yang berasal dari

proses pendokumentasian yang kurang lengkap.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti membuat

rumusan masalah penelitian “Apakah faktor – faktor yang mempengaruhi

pendokumentasian asuhan keperawatan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Peneliti ingin mengatahui faktor – faktor yang mempengaruhi

pendokumentasian asuhan keperawatan


5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan,

dan pengalaman baru bagi peneliti menganai faktor – faktor yang

mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan

1.4.2 Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan akan

pentingnya melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan

dengan baik sebagai data informasi bagi tenaga kesehatan yang lain,

pasien, dan keluarga pasien

1.4.3 Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi dan

masukan bagi perawat untuk meningkatkan pengetahuan dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan

1.4.4 Bagi Akademik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

studi perpustakaan dalam bidang manajemen keperawatan di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bahrul Ulum Jombang

1.5 Ruang Lingkup Masalah Penelitian

Ruang lingkup masalah penelitian pada literature review ini, yaitu

tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan

keperawatan
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Dokumentasi Keperawatan

2.1.1 Pengertian Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan tuntutan profesi

yang harus dapat dipertanggung jawabkan, baik dari aspek etik maupun

aspek hukum. Artinya dokumentasi asuhan keperawatan yang dapat

dipertanggungjawabkan dari kedua aspek ini berkaitan erat dengan

aspek manajerial, yang disatu sisi melindungi pasien sebagai penerima

pelayanan (konsumen) dan disisi lain melindungi perawat sebagai

pemberi jasa pelayanan dan asuhan keperawatan (Hidayat, 2008).

Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting

dilihat dari berbagai aspek seperti aspek hukum, kualitas pelayanan,

komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, dan akreditasi. Pengisian

dokumentasi keperawatan yang tidak memenuhi standar dapat berakibat

pada terjadinya kesalahan diagnosa dan pemberian tindakan yang tidak

tepat kepada pasien. Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan

bukti hukum yang dapat dipergunakan untuk mendukung perawat

ketika menghadapi permasalahan hokum (Nursalam, 2011).

Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang memuat

seluruh data yang dibutuhkan untuk menentukan diagnosis

keperawatan, perencanaan keperawatan, tindakan keperawatan, dan

penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan dapat

6
7

dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum (Ali, 2019). Menurut

Asmadi (2018), dokumentasi merupakan pernyataan tentang kejadian

atau aktifitas yang otentik dengan membuat catatan tertulis.

Dokumentasi keperawatan berisi hasil aktivitas keperawatan yang

dilakukan perawat terhadap klien, mulai dari pengkajian hingga

evaluasi.

2.2.2 Tujuan Dokumentasi Keperawatan

Menurut Ali (2010), menjelaskan tujuan dokumentasi asuhan

keperawatan yaitu :

1. Menghindari kesalahan, tumpang tindih, dan ketidaklengkapan

informasi dalam asuhan keperawatan.

2. Terbinanya koordinasi yang baik dan dinamis antara sesama atau

dengan pihak lain melalui dokumentasi keperawatan yang efektif.

3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas tenaga keperawatan.

4. Terjaminnya kualitas asuhan keperawatan.

5. Tersedianya perawat dari suatu keadaan yang memerlukan

penanganan secara hukum.

6. Tersedianya data-data dalam penyelenggaraan penelitian karya

ilmiah, pendidikan,dan penyusun/penyempurnaan standar asuhan

keperawatan.

7. Melindungi klien dari tindakan malpraktek.

Pendokumentasian yang tidak lengkap akan memberikan

kerugian bagi klien karena informasi penting terkait perawatan dan

kondisi kesehatannya terabaikan (Teytelman, 2012). Pendokumentasian


8

yang tidak efisien dan tidak efektif akibat dari kualitas dan

keakuratannya kurang memadai menyebabkan terjadinya kesalahan

komunikasi antar perawat maupun profesi lain (Braaf et all., 2011).

2.2.3 Manfaat Dokumentasi Keperawatan

Ada beberapa manfaat proses keperawatan menurut Ali (2010),

proses keperawatan bermanfaat bagi klien, perawat, institusi pelayanan,

dan masyarakat (lingkungan), sebagai berikut :

1. Bagi Klien

Klien mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas, efektif,

dan efisien. Asuhan keperawatan yang diberikan telah diseleksi

sesuai dengan kebutuhan klien melalui penelusuran data, rumusan

permasalahan yang matang, diagnosis keperawatan yangtepat,

rencana yang terarah, tindakan yang sesuai dengan rencana, dan

penilian yang terus menerus.

2. Bagi Perawat

Proses keperawatan akan meningkatkan kemandirian tenaga

keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan dan

tidakbergantung pada profesi lain. Proses ini juga memberi kepuasan

yang optimal bagi tenaga keperawatan yang berhasil dalam

pelaksanaan asuhan keperawatannya.

3. Bagi Institusi

Institusi pelayanan akan merasakan manfaat, antara lain klien merasa

puas, cepat sembuh, pelayanan yang bermutu sekaligus merupakan

promosi institusi tersebut. Dengan demikian, klien meningkat dan


9

keuntungan pun meningkat. Citra institusi bertambah baik di mata

masyarakat.

2.2 Konsep dasar faktor – faktor yang mempengaruhi pendokumentasian

asuhan keperawatan

2.2.1 Motivasi Perawat

Motivasi perawat sangat dibutuhkan dalam pekerjaan perawat

karena dengan motivasi yang baik bisa menumbuhkan semangat untuk

bekerja, sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mendapatkan hasil

yang lebih memuaskan. Semakin tinggi motivasi seseorang untuk

bekerja maka hasil yang didapat juga akan lebih baik. Jika motivasi

seseorang kurang maka semangat untuk melakukan pekerjaan tersebut

juga akan berkurang karena tidak munculnya semangat kerja (Nofriadi

dkk., 2018).

Motivasi yang tinggi akan memberikan pendokumentasian

asuhan keperawatan pada pasien juga akan lebih baik, sehingga bisa

memberikan tindakan yang lebih tepat, dan akurat kepada pasien. Jika

motivasi seseorang dalam bekerja rendah maka dalam menjalankan

pekerjaan seperti pendokumentasian asuhan keperawatan akan

bekurang, karena kurang nya semangat untuk mengerjakan tindakan

tersebut sehingga tindakan yang diberikan kepada pasien jyga akan

berkurang.

2.2.2 Masa Kerja

Masa kerja perawat sangat menentukan kualitas perawat yang

ada didalam ruangan. Perawat yang mempunyai masa kerja baru maka
10

pengalaman perawat tersebut masih terbatas dibandingkan dengan

perawat yang telah lama berada diruangan tersebut. Masa kerja

perawat yang telah lama memiliki kemampuan yang lebih, yang di

dapat diruangan selama beberapa tahun semenjak bekerja di rumah

sakit, sehingga perawat tersebut sudah berpindah-pindah ruangan dan

dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan, dari situ

perawat tersebut mendapatkan pengalaman yang berbeda setiap

ruangannya. Perawat yang sudah lama bekerja memiliki kualitas kerja

yang baik dibandingkan dengan orang yang baru bekerja (Nofriadi

dkk., 2018).

Masa kerja perawat sangat menentukan kualitas perawat yang

ada didalam ruangan. Perawat yang mempunyai masa kerja baru maka

pengalaman perawat tersebut masih terbatas dibandingkan dengan

perawat yang telah lama berada diruangan tersebut. Masa kerja

perawat yang telah lama memiliki kemampuan yang lebih,untuk

pendokumentasian asuhan keperawatan yang didapat diruangan

selama beberapa tahun semenjak bekerja di rumah sakit. Biasanya

seseorang yang sudah lama masa kerja pada ruangan maka makin

mudah ia memahami tugas dan tanggungjawabnya terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan, sehingga memberi peluang

orang tersebut untuk meningkatkan pendokumentasian asuhan

keperawata, dan tindakan pada pasien serta beradaptasi dengan

lingkungan dimana dia berada.


11

2.2.3 Usia Perawat

Usia sangat menentukan kedewasaan seseorang, karena semakin

tinggi usia seseorang maka pengalaman seseorang juga akan tinggi

pula. Orang yang dewasa maka akan memperlihatkan kematangan

berfikir, dalam menelaah sesuatu dengan pikiran yang positive,

sehingga responden yang berusia dewasa akhir akan memiliki pola

pikir yang lebih dewasa dibandingkan dewasa awal. Umur yang

semakin meningkat akan meningkatkan kebijakan kemampuan

seseorang dalam mengambil keputusan, berfikir rasional,

mengendalikan emosi dan bertoleransi terhadap pandangan orang lain

(Nofriadi dkk., 2018).

Usia sangat menentukan kedewasaan seseorang, karena semakin

tinggi usia seseorang maka pengalaman seseorang juga akan tinggi

pula. Orang yang dewasa maka akan memperlihatkan kematangan

berfikir, dalam menelaah sesuatu dengan pikiran yang positive,

sehingga responden yang berusia dewasa akhir akan memiliki pola

pikir yang lebih dewasa dibandingkan dewasa awal. Pada penelitian

ini seseorang yang berusia tua akan memiliki kematangan berfikir

untuk pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukannya pada

setiap pasien yang ada diruangan sehingga tindakan yang diberikan

tepat pada pasien. Seseorang yang memiliki usia muda akan

senantiasa memberikan pendokumentasian yang lengkap, karena

seorang yang berusia muda akan mudah untuk mengingat apa yang
12

seharusnya akan ditulis dalam pendokumentasian yang dilakukan pada

pasien yang berada diruangan.

2.2.4 Beban Kerja

Beban kerja merupakan kajian yang sistematis guna

mendapatkan informasi penentuan jumlah pegawai untuk

menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai

tujuan organisasi. Semakin banyak uraian pekerjaan seorang pegawai

maka semakin banyak tugas yang harus dikerjakan baik tugas pokok

maupun tugas tambahan (Nofriadi dkk., 2018).

Beban kerja merupakan kajian yang sistematis guna

mendapatkan informasi penentuan jumlah pegawai untuk

menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai

tujuan organisasi. Seseorang yang memiliki beban kerja yang berat

akan mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan yang

lengkap pada pasien, karena disebabkan oleh faktor kelelahan, tidak

konsentrasi pada pendokumentasian asuhan keperawatan pasien.

Seseorang yang memiliki beban kerja yang ringan akan

mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan

pasien karena dengan tidak adanya beban kerja bisa membuat

seseorang bisa berkonsentrasi dalam pendokumentasian asuhan

keperawatan pasien.

2.2.5 Pengetahuan dan pendidikan perawat

Pendidikan yang tinggi akan mencerminkan kemampuan

seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik.


13

Orang yang mempunyai pendidikan tinggi maka mempunyai

pengalaman yang tinggi pula, dan memiliki pola pikir yang lebih

matang sehingga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang

buruk. Tingkat pendidikan seseorang juga bisa menentukan

kedudukan seseorang, semakin tinggi pendidikan seseorang maka

semakin tinggi pula jabatan yang akan diduduki oleh seseorang

tersebut. Tingkat pendidikan yang tinggi akan mempunyai

kemampuan berfikir yang matang, berfikir rasional sehingga akan

terlihat kualitas kerja yang baik dibandingkan dengan tingkat

pendidikan yang rendah (Nofriadi dkk., 2018).

1. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu.

Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indera manusia,

yakni : penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2014). Berdasarkan kamus besar bahasa

indonesia tahun 2008, pengetahuan adalah segala sesuatu yang

diketahui, kepandaian.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Badri (2020), adapun beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah :


14

a. Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin

bertambah usia maka semakin berkembang pula daya tangkap dan

pola pikir seseorang. Setelah melawati usia madya (40-60 tahun),

daya tangkap dan pola pikir seseorang akan menurun.

b. Pendidikan

Tingkat pendidikan dapat menentukan tingkat kemampuan seseorang

dalam memahami dan menyerap pengetahuan yang telah diperoleh.

Umumnya, pendidikan mempengaruhi suatu proses pembelajaran,

semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin baik tingkat

pengetahuannya.

c. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu proses dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang

telah diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi saat masa

lalu dan dapat digunakan dalam upaya memperoleh pengetahuan.

d. Informasi

Jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, namun

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media seperti

televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain, maka hal tersebut

dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

e. Sosial budaya dan ekonomi

Tradisi atau kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat dapat

meningkatkan pengetahuannya. Selain itu, status ekonomi juga dapat


15

mempengaruhi pengetahuan dengan tersedianya suatu fasilitas yang

dibutuhkan oleh seseorang.

f. Lingkungan

Lingkungan sangat berpengaruh dalam proses penyerapan

pengetahuan yang berada dalam suatu lingkungan. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi yang akan direspon sebagai pengetahuan

oleh setiap individu.


6

3. Kriteria pengetahuan

Menurut Arikunto (2019), pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam

pengetahuan yang ingin diukur dan disesuaikan dengan tingkatannya.

Adapun jenis pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran

pengetahuan secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

a. Pertanyaan subjektif

Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan essay

digunakan dengan penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari

penilai, sehingga hasil nilai akan berbeda dari setiap penilai dari

waktu ke waktu.

b. Pertanyaan objektif

Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple choise), betul

salah dan pertanyaan menjodohkan dapat dinilai secara pasti oleh

penilai.

Menurut Arikunto (2019), pengukuran tingkat pengetahuan

dapat dikatagorikan menjadi tiga yaitu:

1. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100%

dengan benar

2. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75%

dengan benar

3. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56%

dangan benar.
7

4. Domain pengetahuan

Analisis domain pengetahuan dan kognitif menggunakan

kerangka tabel Taksonomi Bloom Terevisi (Aziz, 2020). Pada kerangka

tabel Taksonomi Bloom Terevisi, domain pengetahuan terdiri dari empat

aspek yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif. Domain kognitif terdiri dari mengingat (C1), memahami

(C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan

menciptakan (C6).

Tabel 2.1 Domain pengetahuan

Dimensi Aspek Jenis


Pengetahuan Faktual (K1) Pengetahuan terminologi,
rincian unsur yang lebih
spesifik
Konseptual (K2) Pengetahuan tentang
klasifikasi dan katagori,
prinsif dan generalisasi,
teori, model, dan struktur
Prosedural (K3) Pengetahuan dalam
keterampilan tertentu,
teknik, metode, dan
kriteria menerapkan
prosedur yang tepat.
Metakognitif (K4) Pengetahuan diri,
strategi, dan tugastugas
kognitif.
Kognitif Mengingat (C1) Mengenali, menyebutkan
Memahami (C2) Menafsirkan,
mencontohkan,
mengklasifikasikan,
merangkum,
menyimpulkan,
membandingkan, dan
menjelaskan.
Mengaplikasikan (C3) Mengeksekusi dan
mengimplementasi kan
Menganalisis (C4) Membedakan,
mengorganisasikan, dan
mengatribusikan
Mengevaluasi (C5) Memeriksa dan
8

mengkritik
Mencipta (C6) Merumuskan,
merencanakan, dan
memproduksi.
Sumber : Aziz, (2020)

5. Pengertian Pendidikan Keperawatan

Pendidikan keperawatan sebagai institusi pendidikan yang

bergerak dibidang kesehatan dituntut untuk mempersiapkan lulusan

dalam menghadapi tuntutan kualitas pelayanan kesehatan yang semakin

meningkat. Pendidikan yang berkualitas harus mampu mempersiapkan

lulusan yang kompeten dan mampu berkompetisi baik nasional maupun

internasional (Hidayat and Ekaputri, 2015).

Secara umum Pendidikan Keperawatan di Indonesia mengacu

kepada Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional yang mencakup tiga tahap, yaitu:

1. Pendidikan Vokasional, yaitu jenis Pendidikan Diploma Tiga (D3)

Keperawatan yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi

keperawatan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki

kompetensi sebagai pelaksana asuhan keperawatan.

2. Pendidikan Akademik, yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan

pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin

ilmu pengetahuan tertentu

3. Pendidikan Profesi, yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana

yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan

dengan persyaratan keahlian khusus (program spesialis dan doktor

keperawatan) (Juniasti, 2019).


9

Pendidikan Keperawatan diselenggarakan berdasarkan kebutuhan

akan pelayanan keperawatan, seperti yang tercantum dalam UU No. 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 1 Ayat (6), yang menyebutkan

bahwa tenaga kesehatan adala setiap orang yang mengabdikan diri dalam

bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan

melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (Juniasti,

2019).

6. Jenjang Pendidikan Keperawatan

Adapun sebutan gelar untuk jenjang pendidikan tinggi

keperawatan adalah:

1. Pendidikan jenjang D3 keperawatan lulusannya mendapat sebutan

Ahli Madya Keperawatan (A.Md.Kep)

2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (level Sarjana plus Profesi),

lulusannya mendapat sebutan Ners (Nurse), sebutan gelarnya

(S.Kep.,Ns)

3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, lulusannya mendapat gelar

(M.Kep)

4. Pendidikan jenjang spesialis keperawatan, terdiri dari:

a. Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)

b. Spesialis Keperawatan Maternitas, lulusannya (Sp.Kep.Mat)

c. Spesialis Keperawatan Komunitas, lulusannya (Sp.Kep.Kom)

d. Spesialis Keperawatan Anak, lulusannya (Sp.Kep.Anak)

e. Spesialis Keperawatan Jiwa, lulusannya (Sp. Kep.Jiwa)


10

5. Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, lulusannya (Dr. Kep).

2.2.6 Kelengkapan Asuhan Keperawatan

Kelengkapan pendokumentasian sangat diperlukan dalam

ruangan rumah sakit karena data-data pasien sangat dibutuhkan untuk

tindakan selanjutnya, sehingga pendokumentasian yang baik bisa

membentuk tindakan yang juga baik. Pendokumentasian yang baik

membutuhkan bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat

dalam melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan

klien, perawat, dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan

kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara

tertulis dengan tanggung jawab (Nofriadi dkk., 2018)


BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah tahap paling penting dalam suatu penilitian,

konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat di komunikasikan dan

dapat membentuk suatu teori yang menjelaskan suatu keterkaitan variabel

(Nursalam, 2020).
Perawat

Faktor – faktor yang mempengaruhi Pendokumentasian


pendokumentasian asuhan asuhan keperawatan
keperawatan menurut Nofriadi dkk., a. Baik
(2013) : b. Cukup
c. Kurang
a. Motivasi perawat
b. Masa kerja
c. Pengetahuan dan pendidikan
perawat
d. Usia perawat
e. Beban kerja
f. Kelengkapan
pendokumentasian asuhan
keperawatan

Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi yang di teliti

Gambar 3.1 Kerangka konseptual faktor – faktor yang mempengaruhi


pendoklumentasian asuhan keperawatan

16
17

Faktor yang dapat mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan

meliputi motivasi kerja, masa kerja, pengetahuan dan pendidikan perawat,

usia perawat, beban kerja, dan kelengkapan pendokumentasian asuhan

keperawatan. Beberapa faktor ini dapat mempengaruhi terhadap sikap dan

perilaku perawatan untuk melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan

dengan baik. Jika beberapa faktor tersebut terdapat masalah maka akan

berdampak pada status pendokumentasian menjadi tidak baik.

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2020). Definisi

operasional terdiri dari variabel independen dan dependen diantaranya adalah:

3.2.1 Variabel Independen

Variabel independen dipenelitian ini adalah faktor yang

mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan.

Pendokumentasian yang tidak tersampaikan dengan baik, bahkan bisa

berdampak pada pelayanan terhadap pasien yang jelas diragukan

keakuratannya. Dan ini akan menjadi nilai negatif terhadap rumah sakit

secara keseluruhannya, dan berdampak pada kualitas mutu pelayanan

rumah sakit.

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dipenelitian ini adalah dokumentasi

keperawatan. Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang

penting dilihat dari berbagai aspek seperti aspek hukum, kualitas


18

pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, dan

akreditasi. Pengisian dokumentasi keperawatan yang tidak memenuhi

standar dapat berakibat pada terjadinya kesalahan diagnosa dan

pemberian tindakan yang tidak tepat kepada pasien. Selain itu

dokumentasi keperawatan merupakan bukti hukum yang dapat

dipergunakan untuk mendukung perawat ketika menghadapi

permasalahan hokum (Nursalam, 2011).


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah literature review yang dapat

menjelaskan latar belakang penelitian suatu topik, alasan suatu topik penting

untuk diteliti, menemukan hubungan antara study atau ide penelitian,

mengidentifikasi tema, konsep, dan peneliti utama dalam satu topik,

idenifikasi kesenjangan utama dan membahas pertanyaan peneliti lebih lanjut

(Nursalam, 2020). Tujuan dari penelitian literature review ini adalah untuk

mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan

keperawatan

4.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Menurut Nursalam (2020), strategi yang digunakan dalam mencari

artikel menggunakan PICOT yang terdiri dari:

1. Population / Problem yaitu populasi atau masalah yang akan dianalisis

sesuai dengan tema yang ditentukan dalam literature review

2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus

perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksaan studi

sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review

3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan

sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok control

dalam studi yang terpilih.

19
20

4. Outcome yaitu hasil yang di peroleh pada studi terdahulu yang sesuai

dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review

5. Time yaitu waktu pencarian artikel atau jurnal.

Kriteria inklusi dan eksklusi sampel dalam penelitian ini dirumuskan

dalam PICOT (population, intervensi, comparators, outcomes, times) Frame

Work sebagai berikut:

Tabel 4.1 Format PICOT: faktor – faktor yang mempengaruhi


pendokumentasian asuhan keperawatan

PICOT Framewrok Inklusi Ekslusi


Population / problem Jurnal yang Jurnal yang terdapat
berhubungan dengan faktor lain
topik penelitian yaitu
faktor – faktor yang
mempengaruhi
pendokumentasian
asuhan keperawatan
Intervention Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi
Comparation Tidak ada faktor Tidak ada faktor
pembanding pembanding
Outcome Berbagai faktor yang Berbagai faktor yang
mempengaruhi tidak mempengaruhi
pendokumentasian pendokumentasian
asuhan keperawatan asuhan keperawatan
Time Artikel atau jurnal Artikel atau jurnal
yang terbit pada tahun yang terbit dibawah
2016-2021 tahun 2016-2021

4.3 Sumber Artikel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti – peneliti terdahulu (Nursalam,

2020). Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel atau jurnal yang

relevan dengan topik dilakukan dengan data base melalui google scholar,

PubMed, dan Springer (Nursalam, 2020). Data base yang digunakan dalam
21

peneltian ini yaitu menggunakan google schoolar untuk mencari literature

nasional yang akan di review, kemudian untuk mencari literature skala

internasional untuk di review maka peneliti menggunakan data base PubMed,

dan Springer.

4.4 Waktu Pencarian Literature

Waktu pencarian literature review dilakukan pada bulan September

2021
22

4.5 Prosedur Pencarian dan Seleksi Artikel

Prosedur pencarian dan seleksi artikel menggunakan prisma flowchart

seperti dibawah ini :


Identification

Pencarian menggunakan keyword melalui Ekslusi :


data base : Populasi responden tidak
PubMed n = 1.678 fokus faktor yang
Springer n = 939 mempengaruhi
Google scholar n = 739 dokumentasi asuhan
(n=3.356) keperawatan
Pubmed (n=1.468)
Springer (n=843)
Google Scholer(n=164)
Seleksi jurnal 5 tahun terahir (n=2.475)
Pubmed = 210
Screening

Springer = 96
Google Schoolar = 575 Ekslusi :
(n=881) Artikel pre 2016
Pubmed (n=10)
Springer (n=90)
Seleksi judul dan duplikat Google Scholer(n=235)
Pubmed = 200 (n=335)
Springer = 6
Google Schoolar = 340 Ekslusi :
Eligibity

(n=546) Outcome :
Berbagai faktor yang
tidak mempengaruhi
pendokumentasian
Identifikasi abstrak asuhan keperawatan
Pubmed = 3 Pubmed (n=197)
Springer = 2
Included

Springer (n=4)
Google Schoolar = 7 Google Scholer(n=333)
(n=12) (n=534)

Ekslusi :
1. Artikel yang tidak bisa didownload
secara full text
Jurnal akhir yang dapat di analisa sesuai 2. Artikel penelitian yang tidak
rumusan masalah dan tujuan berhubungan dengan topik
Pubmed = 2 penelitian faktor yang
Springer = 1 mempengaruhi pendokumentasian
Google Schoolar = 7 asuhan keperawatan
(n=10) Pubmed (n=1) springer (n=1)
Google Scholer(n=0)
(n=2)
Gambar 4.1 Prisma flowchart : faktor – faktor yang mempengaruhi
pendokumentasian asuhan keperawatan
23

Berdasarkan hasil pencarian menggunakan kata kunci “faktor-faktor

AND mempengaruhi AND pendokumentasian asuhan keperawatan’ melalui

data base didapatkan hasil pencarian menggunakan PubMed = 1.678,

Springer = 939, dan menggunakan Google Schoolar = 739. Dari beberapa

artikel yang diperoleh di seleksi 5 tahun terahir didapatkan n = 357

artikel/jurnal, Pubmed = 210, Springer = 96, Google Schoolar = 51. Seleksi

judul dan duplikat = 30 artikel. Identifikasi abstrak n = 12 artikel. Jurnal akhir

yang dapat di analisa sesuai rumusan masalah dan tujuan didapatkan n = 10

artikel 5 tahun terahir.


24

BAB 5

HASIL LITERATURE REVIEW

5.1 Karakteristik Studi

Peneliti mendapatkan artikel setelah melakukan penelusuran dari

Google scholar (n= 739), PubMed (n= 1.678), Springer (n= 939)

menggunakan kata kunci “faktor-faktor AND mempengaruhi AND

pendokumentasian asuhan keperawatan”. Kemudian peneliti melakukan

seleksi jurnal 5 tahun terakhir dan menemukan (n=357) jurnal artikel dengan

kategori Pubmed = 210 artikel, Springer = 96 artikel, dan Google Schoolar = 51

artikel. Kemudian langkah berikutnya adalah peneliti melakukan peninjauan-

peninjauan abstrak dan artikel full text. Dari peninjauan abstrak dan artikel

full text ini, peneliti menemukan 10 jurnal artikel dan dapat memasukkan

kriteria inklusi terdiri dari ggogle schoolar = 7, Pubmed = 2, Springer = 1.

Kriteria inklusi penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

pendokumentasian asuhan keperawatan, artikel atau jurnal yang dapat

diketahui melalui diagram picot, kemudian peneliti baca abstraknya sesuai

dengan pertanyaan peneliti maka peneliti menetapkan 10 jurnal artikel

menjadi literatur pada faktor-faktor yang mempengaruhi pendokumentasian

asuhan keperawatan.

Sepuluh artikel hasil penelitian kami yang menjadi literature review

ini dapat dituangkan dalam tabel berikut ini :


25
20

Tabel 5.1 Hasil pencarian artikel

No. Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan
sampel
1. Nur 2019 Analisis Google Schoolar Penelitian ini Cross Sampel Hasil penelitian Disarankan
Afrina Faktor Yang Jurnal Science bertujuan sectional dalam menunjukan untuk
Sahira Mempengaruh and untuk penelitia bahwa ada memperbaiki
Purba i Pelaksanaan Mathematics mengetahui n ini hubungan ketenagaan,
Pendokumenta Education analisis faktor berjumla antara unsur mempertahank
sian Asuhan Volume 1 No.5, faktor yang h 180 tenaga (p value an dan
Keperawatan Oktober 2019 mempemgaru responde = 0,003), meningkatkan
https://osf.io/ hi n pelatihan (p motivasi
preprints/ pelaksanaan value = 0,001), perawat dalam
inarxiv/y28pb/ pendokument sarana (p value melaksanakan
asian = 0,006), pendokumentas
pelaksanaan supervisi (p ian proses
asuhan value = keperawatan.
keperawatan 0,0017), reward
(p value =
0,0017),
punishment (p
value = 0,002),
waktu (p value
= 0,037),
kegunaan (p
value = 0,0013)
dan motivasi (p
value = 0,002)
dengan
pelaksanaan
pendokumentas
ian proses
keperawatan
21

( p < 0,05 ; α =
0,05 ), setelah
itu dilakukan
uji regresi
logistik untuk
mencari faktor
yang dominan,
yaitu unsur
tenaga (sig:
0,004) dan
motivasi (sig:
0,011)
2. Dwi 2019 Faktor-Faktor Google Schoolar Penelitian ini Analitik Teknik Hasil Penelitian Ada hubungan
Fatmawat Yang Journal Of untuk Sampling tingkat beban kerja,
i, Mempengaruh Midwifery And mengetahui , yaitu pengetahuan pengetahuan
Ismawati, i Dokumentasi Nursing Volume faktor-faktor total baik dengan dengan
Nelky Terhadap 1 No.2, April yang populasi kategori kelengkapan
Suriawant Kelengkapan 2019 mempengaruh sebanyak dokumentasi asuhan
o Asuhan i dokumentasi 31 lengkap 91.3%, keperawatan.
Keperawatan terhadap perawat. tingkat Saran untuk
Oleh Perawat kelengkapan pengetahuan pihak rumah
Pelaksana di asuhan kurang baik sakit agar
Ruangan IGD keperawatan dengan mengevaluasi
RSU oleh perawat kategori kurang lagi upaya
Anutapura pelaksana di lengkap 75.0%. beban kerja
Palu. ruangan IGD dan beban kerja yang dialami
RSU tinggi dengan perawat di
Anutapura kategori ruang IGD agar
Palu. dokumentasi pendokumentas
lengkap 40.0%, ian asuhan
beban kerja keperawatan
rendah dengan dapat
kategori berkualitas
dokumentasi untuk
22

kurang lengkap pelayanan


9.5%. pasien.
Pengetahuan
dengan
kelengkapan
asuhan
keperawatan
hasil
perhitungan uji
alternatif
Fisher’s Exact
Test diperoleh
P-value 0.015
(p<0.05).
No. Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan
sampel
3. Dian 2018 Hubungan Google Schoolar Penelitian ini Analitik Populasi Berdasarkan Ada hubungan
Hadinata antara Jurnal bertujuan sebanyak hasil uji antara
pengetahuan keperawatan untuk 17 statistik di pengetahuan
tentang MEDISINA mengetahui perawat, peroleh tentang
dokumentasi AKPER YPIB Hubungan sampel (p=0,007). dokumentasi
keperawatan Majalengka antara diambil Artinya ada keperawatan
dengan Volume IV No 8 pengetahuan keseluruh hubungan dengan
pelaksanaan tentang an dari antara pelaksanaan
dokuemntasi dokumentasi populasi pengetahuan dokuemntasi
keperawatan keperawatan tentang keperawatan di
di ruang rawat dengan dokumentasi ruang rawat
inap UPTD pelaksanaan keperawatan inap UPTD
Puskesmas dokuemntasi dengan Puskesmas
Kadipaten keperawatan pelaksanaan Kadipaten
Kabupaten di ruang rawat dokuemntasi Kabupaten
Majalengka inap UPTD keperawatan di Majalengka
Puskesmas ruang rawat
23

Kadipaten inap UPTD


Kabupaten Puskesmas
Majalengka Kadipaten
Kabupaten
Majalengka
No. Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan
sampel
4. Fitra 2020 Hubungan Google Schoolar Tujuan Survey Sampel Hasil uji Ada Hubungan
Pringgay Pengetahuan Jurnal Wacana penelitian ini analitik dalam statistik chi Pengetahuan
uda, Nur Perawat Kesehatan diketahuinya penelitia square didapat Perawat
hasanah, Dengan Volume 5, hubungan n ini nilai p-value = Dengan
Daniah Kepatuhan Nomor 2, pengetahuan adalah 0,001. Artinya Kepatuhan
Perawat Desember 2020 perawat perawat ada Hubungan Perawat
Mengisi e-ISSN 2544 dengan ruang Pengetahuan Mengisi
Identitas 6251 kepatuhan rawat Perawat Identitas Pasien
Pasien perawat inap di Dengan
mengisi rumah Kepatuhan
identitas sakit Perawat
pasien di Mitra Mengisi
ruang rawat Husada Identitas Pasien
inap rumah Pringsew
sakit mitra u yaitu
husada sebanyak
pringsewu 108
lampung orang
dengan
tehnik
purposiv
e
sampling
5. Endra 2018 Faktor-Faktor Google Schoolar Tujuan Penelitian Populasi Lebih dari Adanya
Amalia, Kelengkapan Prosiding penelitian ini ini dalam separuh hubungan
Lili Pendokumenta Seminar yaitu untuk mengguna penelitia perawat motivasi, masa
24

Herawati, sian Asuhan Kesehatan mengetahui kan desain n ini mempunyai kerja, usia,
Nofriadi Keperawatan Perintis E- Faktor-Faktor deskiptif adalah 97 motivasi tinggi, pendidikan,
Di Instalasi ISSN : 2622- Kelengkapan analitik orang masa kerja beban kerja
Rawat Inap 2256 Vol. 1 No. Pendokument dan perawat. kategori lama, dengan
Rsud Lubuk 1 Tahun 2018 asian Asuhan metode Sampel memiliki kelengkapan
Sikaping Keperawatan retrospekti dalam pendidikan pendokumentas
Di Instalasi f penelitia rendah, ian asuhan
Rawat Inap n ini kategori usia keperawatan di
Rsud Lubuk adalah 48 tua, dan Instalasi Rawat
Sikaping orang sebagian besar Inap RSUD
responde perawat Lubuk
n. memiliki beban Sikaping
kerja kategori
berat, serta
kategori
lengkap
mendokumenta
sikan asuhan
keperawatan.
Hasil uji
statistic adanya
hubungan
motivasi, masa
kerja, usia,
pendidikan,
beban kerja
dengan
kelengkapan
pendokumentas
ian asuhan
keperawatan di
Instalasi Rawat
Inap RSUD
Lubuk
25

Sikaping

No. Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan
sampel
6. Yeni, 2019 Faktor Yang Google Schoolar Tujuan Analitik Sampel Hasil penelitian Ada hubungan
Arif, Berhubungan Jurnal Ilmiah penelitian ini dalam menunjukkan umur,
Saputra Dengan Permas: Jurnal adalah untuk penelitia distribusi pendidikan,
Kualitas Dan Ilmiah STIKES mengidentifik n ini pengetahuan masa kerja,
Kelengkapan Kendal Volume asi faktor sebanyak perawat pengetahuan,
Dokumentasi 9 No 3 Juli yang 152 sebagian besar beban kerja dan
Keperawatan 2019, Hal 187- berhubungan orang tinggi yaitu pemanfaatan
196 dengan perawat sebanyak 91 teknologi
kualitas dan orang (59,9%), informasi
kelengkapan beban kerja dengan kualitas
dokumentasi perawat dan
keperawatan sebagian besar kelengkapan
di Puskesmas rendah yaitu dokumentasi
Kota sebanyak 87 keperawatan
Pekanbaru orang (57,2%)
dan
pemanfaatan
teknologi
informasi
perawat
sebagian besar
tidak mampu
yaitu sebanyak
90 orang
(59,2%). Hasil
uji statistik chi
square ada
26

hubungan
umur,
pendidikan,
masa kerja,
pengetahuan,
beban kerja dan
pemanfaatan
teknologi
informasi
dengan kualitas
dan
kelengkapan
dokumentasi
keperawatan (p
Value <
α=0,05).
Variabel
pemanfaatan
teknologi
informasi
memiliki nilai
odd ratio =
6,543 dan
12,68 yang
merupakan odd
ratio terbesar
dalam
pemodelan
sehingga
menjadi
variabel paling
dominan yang
berhubungan
dengan kualitas
27

dan
kelengkapan
dokumentasi
keperawatan.
No. Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan
sampel
7. Fatie, 2018 Hubungan Google Schoolar Penelitian ini Analitik Sampel Hasil penelitian Ada hubungan
Felle Tingkat Jurnal bertujuan dalam menunjukan yang signifikan
Pendidikan keperawatan untuk penelitia bahwa item antara tingkat
Perawat tropis papua vol. mengetahui n ini identitas pasien pendidikan dan
Dengan 1 hubungan yaitu yang paling pendokumentas
Penerapan antara tingkat seluruh banyak diisi ian asuhan
Kompetensi pendidikan populasi dengan nilai keperawatan,
Pendokumenta dan penerapan berjumla 36,7%, riwayat dimana dari sisi
sian Proses kompetensi h 434 kesehatan kuantitas
Keperawatan perawat di orang 26,7%, pencatatan
rumah sakit pemeriksaan lebih sering
umum daerah fisik, pola dilakukan oleh
dok ii kebiasaan dan perawat dengan
jayapura. data penunjang latar belakang
didapatkan pendidikan
hasil yang DIII
sama yaitu keperawatan
6,7%,
sedangkan
untuk data
psikologis, data
sosial, dan data
spiritual
masing-masing
3,3%.
presentase
pencatatan
28

masing-masing
item yang
dinilai adalah
sebagai berikut:
Pencatatan
tanggal dan
jam 53,3%,
identitas
perawat dan
nomor urut
diagnosa
diperoleh hasil
yang sama
50%, dan sifat
diagnosa
keperawatan
aktual/risiko
43,3%,
diagnosa
keperawatan
sesuai dengan
rumusan
PES/PE 40%,
sedangkan
pencatatan
untuk data
subjektif dan
objektif
didapatkan
nilai 10%. Pada
item penulisan
intervensi
berdasarkan
prioritas
29

46,7%,
intervensi
keperawatan
dibuat dengan
rumusan tujuan
40% dan tujuan
dibuat dengan
kriteria
SMART
23,3%. Item
pencatatan jam
60%, tanggal
53,3%,
sedangkan
tindakan dibuat
dengan
rumusan tujuan
dan tindakan
kolaborasi
menunjukkan
nilai yang sama
50%,
pencatatan
identititas
perawat 36,7%,
respon klien
terhadap
tindakan 3,3%,
dan untuk
revisi tindakan
berdasarkan
evaluasi
didapatkan 0%
karena tidak
30

ada yang
melakukan
pencatatan
untuk bagian
ini.

No. Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan
sampel
8. Hagos 2019 Faktor yang BMC Res Notes Tujuan dari Analitik Dalam Hasil penelitian Kesimpulannya
Tasew, mempengaruhi (2019) 12:612 penelitian ini penelitia ini , lebih dari
Teklewoi dokumentasi https://doi.org/1 adalah untuk n ini, ada menunjukkan separuh
ni Mariye keperawatan 0.1186/s13104- mengetahui 317 bahwa perawat tidak
and antara perawat 019-4661-x praktik peserta dokumentasi mendokumenta
Girmay di rumah sakit, dokumentasi dengan asuhan sikan asuhan
Teklay Tigray, dan faktor- tingkat keperawatan keperawatan
Ethiopia faktor yang respons praktik tidak mereka.
mempengaruh 99,7% memadai Institusi
i praktik (47,8%). pemberi kerja
dokumentasi Ketidakcukupa harus
pada perawat n lembar memberikan
yang bekerja dokumentasi pelatihan
di rumah sakit AOR=3.271, tentang
umum 95% dokumentasi
wilayah CI (1.125, asuhan
Tigray, 23.704), keperawatan
Ethiopia. ketidakcukupan untuk
waktu meningkatkan
AOR=2.205, pengetahuan
95% CI (1.101, dan
3.413) dan menciptakan
dengan standar kesadaran
operasional tentang perawat
31

keperawatan dokumentasi
dokumentasi kepada direktur
AOR=2.015, keperawatan
95% CI (1.205, dan chief
3.70) executive
berhubungan officer untuk
secara mengakses
signifikan persediaan
dengan praktik dokumentasi
dokumentasi yang memadai
asuhan selain
keperawatan mempekerjaka
n lebih banyak
perawat.
No. Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan
sampel
9. Adubi, 2016 Pengaruh PubMed Studi ini Desain Sebanyak Secara Temuan
Olaugun, program Nursing Open. menilai tinjauan 270 keseluruhan, penelitian ini
Adejumo pendidikan 2018;5:37–44. dokumentasi catatan buklet penelitian menonjolkan
berkelanjutan asuhan retrospekti proses menyimpulkan fakta bahwa
bahasa keperawatan f keperawa bahwa sebagian besar
keperawatan sebelum, digunakan tan SNLCEP penggunaan
standar pada selama dan . membent berpengaruh konstan adalah
dokumentasi setelah uk signifikan NANDA,
perawat Program ukuran terhadap sedangkan
perawatan di Pendidikan sampel. kualitas penggunaan
University Berkelanjutan Dari pendokumentas aktivitas di
College Bahasa setiap ian asuhan NIC dan NOC
Hospital, Keperawatan lingkung keperawatan ada di antara
Ibadan Standar an, 90 menggunakan para perawat.
(SNLCEP). buklet Standardized Studi ini
Ini dipilih Nursing menunjukkan
mengevaluasi dalam Languages bahwa
32

perbedaan urutan dokumentasi di


dalam ini: 30 bangsal medis
dokumentasi buklet dan bangsal
asuhan sebelum bedah memiliki
keperawatan SNLCEP kualitas
di bidang , 30 sedang,
spesialisasi buklet sedangkan
keperawatan selama bangsal
yang berbeda SNLCEP psikiatri
dan menilai dan 30 memiliki
pengaruh buklet dokumentasi
pengalaman setelah berkualitas
kerja pada SNLCEP tinggi untuk
kualitas . SNL. Juga,
dokumentasi tidak ada
asuhan perbedaan yang
keperawatan signifikan
dengan dalam kualitas
maksud untuk dokumentasi
memberikan asuhan
informasi keperawatan
tentang dan
dokumentasi pengalaman
asuhan kerja perawat.
keperawatan.
Instrumen
yang
digunakan
adalah
pedoman
penilaian
yang
diadaptasi
untuk
33

diagnosis
keperawatan,
intervensi
keperawatan
dan hasil
keperawatan
(Q-DIO).

No. Penulis Tahun Judul Sumber Tujuan Metode Populasi Hasil Kesimpulan
dan
sampel
10. Byba 2017 Faktor-Faktor Publisher: Penelitian ini Analitik Melalui Hasil penelitian Hasil analisis
Melda yang Humanistic bertujuan teknik ini regresi logistik
Suhita, Mempengaruh Network for untuk simple menunjukkan menunjukkan
Joko i Perawat Science and Mengetahui random bahwa bahwa faktor
Sutrisno, dalam Technology faktor-faktor sampling sebagian besar motivasi dan
Prima Melaksanakan yang diperoleh responden stres kerja
Dewi K Pendokumenta mempengaruh 78 memiliki berpengaruh
sian i perawat responde motivasi untuk terhadap
Keperawatan dalam n. melakukan pelaksanaan
melaksanakan pendokumentas pendokumentas
pendokument ian ian
asian keperawatan keperawatan
keperawatan dengan Dalam
kategori pelaksanaan
sedang, yaitu: pendokumentas
44 responden ian, faktor
(56,4%), motivasi dan
memiliki stres kerja
pengetahuan sangat
dalam kategori berpengaruh
cukup yaitu 42 perawat dalam
responden melaksanakan
(53,8%), dan dokumentasi
34

memiliki keperawatan.
stres kerja Untuk
dalam kategori meningkatkan
sedang yaitu motivasi
sebanyak 45 perawat perlu
responden melakukan
(57,7%). Selain kontrol
itu, sebagian terhadap
besar perilaku
responden perawat dalam
memiliki pendokumentas
pelaksanaan ian asuhan
pendokumentas keperawatan,
ian dalam diperlukan
kategori tidak sosialisasi
dilaksanakan selama bekerja
sebanyak 44 di
responden yang
(56,4%). diharapkan
mampu
memecahkan
suatu masalah
dari klien.
22

BAB 6

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil literature review menggunakan analisis 10 jurnal

berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan

keperawatan menggunakan jurnal nasional (google schoolar) dan internasional

(PubMed, dan Springer) didapatkan ada faktor yang mempengaruhi terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan sebanyak 10 jurnal, jurnal internasional

(Pubmed, dan Springer) menunjukkan 3 jurnal yang terdapat faktor

mempengaruhi terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan.

Faktor yang dapat mempengaruhi terhadap kepatuhan perawat dalam

melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan meliputi pengetahuan,

pendidikan, usia, masa kerja, beban kerja, dan pemanfaatan teknologi

mempengaruhi terhadap kepatuhan perawat untuk melakukan pendokumentasian

asuhan keperawatan dengan baik, sedangkan pada peran monitoring

menunjukkanb tidak ada hubungan dengan pendokumentasian asuhan

keperawatan.

Peneliti setuju, bahwa semakin tinggi pengetahuan perawat maka akan

menunjukkan sikap dan perilaku yang baik dalam melakukan dokumentasi asuhan

keperawatan. Pengetahuan tersebut didukung oleh status pendidikan, pengalaman

kerja, dan pemanfataan teknologi. Asuhan keperawatan sebagai sumber data

pasien selama dilakukan proses keperawatan atau berada didalam rumah sakit,

maka dari itu penting sekali dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan secara

baik dan benar.


23

Penelitian yang dilakukan oleh Purba (2019), dengan judul “Analisis

Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan

Keperawatan” menunjukkan bahwa ada hubungan antara unsur tenaga (p value =

0,003), pelatihan (p value = 0,001), sarana (p value = 0,006), supervisi (p value =

0,0017), reward (p value = 0,0017), punishment (p value = 0,002), waktu (p value

= 0,037), kegunaan (p value = 0,0013) dan motivasi (p value = 0,002) dengan

pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan ( p < 0,05 ; α = 0,05 ), setelah

itu dilakukan uji regresi logistik untuk mencari faktor yang dominan, yaitu unsur

tenaga (sig: 0,004) dan motivasi (sig: 0,011).

Pendokumentasian merupakan bukti legal pelaksanaan pelayanan di rumah

sakit. Kualitas pelayanan disuatu rumah sakit, salah satunya dapat dilihat dari

pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Pendokumentasian asuhan

keperawatan dilakukan sebagai bukti tindakan keperawatan sudah dilakukan

secara professional dan legal sehingga dapat memberikan perlindungan pada

perawat dan pasien (Iyer & Camn,2005).

Pendokumentasian berguna bagi rumah sakit dalam meningkatkan standar

akreditasi, sebagai alat komunikasi antar profesi, indikator pelayanan mutu, bukti

tanggung jawab, dan tanggung gugat perawat, sumber data dan sebagai sarana

penelitian (Teytelman 2002 ;jefferies, johnson, nichols & Lad, 2012).

Keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya

pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan adalah ilmu yang

berkenaan dengan masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya dan

spiritual dari individu. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu

faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit. Oleh karena itu kualitas
24

pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin

(Depkes,RI).

Untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan diperlukan adanya standar

praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan

asuhan keperawatan yang diwujudkan dalam bentuk proses keperawatan baik dari

pengkajian sampai evaluasi serta pendokumentasian asuhan keperawatan.

Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan yang

dimiliki perawat dalam melakukan catatan keperawatan yang berguna untuk

kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan

kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis

dengan tanggung jawab perawat. (Nursalam). Pendokumentasian asuhan

keperawatan tidak lengkap disebabkan beberapa hal. Menurut Bergh, dan Friberg

(2007), pen-dokumentasian tidak memadai disebabkan oleh tidak sinkronnya

proses keperawatan yang didokumentasikan. Menurut Wong (2009) perawat

terkadang inkonsisten dalam men-dokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan.

Pendidikan kesehatan yang dilakukan perawat tidak terstruktur dan jarang

didokumentasikan (Fribeg, Bergh & Lepp, 2006). Tanda tangan setiap kegiatan

perawat, simbol dan singkatan dalam dokumentasi masih belum dilakukan dengan

konsisten (Rykkje, 2009). Tulisan pe-rawat kadang-kadang tidak jelas dan kalimat

yang tidak sesuai dengan intervensi yang dilakukan (Karslen, 2007).

Peneliti setuju, bahwa banyak faktor yang mempengaruhi ketenagaan di

rumah sakit. Dengan ketenagaan yang kurang dan formasi yang tidak sesuai di

setiap ruangan maka akan mempengaruhi terhadap penurunan kualitas

dokumentasi asuhan keperawatan. Dengan penurunan kualitas dokumentasi


25

asuhan keperawatan berarti fungsi dokumentasi sebagai alat komunikasi,

mekanisme pertanggung gugatan, metode pengumpulan data, sarana pelayanan

keperawatan, sarana evaluasi, sarana meningkatkan kerjasama antar tim

kesehatan, sarana pendidikan, audit pelayanan keperawatan, akan tidak

mempunyai fungsi dan manfaat yang maksimal dalam peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tetapi ada beberapa perawat yang juga

berpendapat, walaupun tenaga cukup tetapi motivasi perawat tidak ada maka

pendokumentasian asuhan keperawatan juga tidak akan berfungsi maksimal.

Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dkk (2019), dengan judul

“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dokumentasi Terhadap Kelengkapan

Asuhan Keperawatan Oleh Perawat Pelaksana di Ruangan IGD RSU Anutapura

Palu.” menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan baik dengan kategori

dokumentasi lengkap 91.3%, tingkat pengetahuan kurang baik dengan kategori

kurang lengkap 75.0%. dan beban kerja tinggi dengan kategori dokumentasi

lengkap 40.0%, beban kerja rendah dengan kategori dokumentasi kurang lengkap

9.5%. Pengetahuan dengan kelengkapan asuhan keperawatan hasil perhitungan uji

alternatif Fisher’s Exact Test diperoleh P-value 0.015 (p<0.05).

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan catatan tentang

tanggapan/respon klien terhadap kegiatan-kegiatan pelaksanaan keperawatan

secara menyeluruh, sistematis dan terstruktur sebagai pertanggunggugatan

terhadap tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien dalam melaksanakan

asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan

(Prabowo, 2016). Pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap akan dapat

menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak akan dapat


26

mengidentifikasi sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang telah

diberikan. dalam aspek legal perawat tidak mempunyai bukti tertulis jika suatu

hari nanti klien menuntut ketidakpuasan akan pelayanan keperawatan.

Dokumentasi sebagai alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari

perawat dalam menjalankan tugasnya. Dokumentasi merupakan catatan otentik

dalam penerapan manajemen asuhan keperawatan professional. Perawat

professional diharapkan dapat menghadapi tuntutan tanggung jawab dan tanggung

gugat terhadap segala tindakan yang dilakukannya. Bila terjadi suatu masalah

yang berhubungan dengan profesi keperawatan, maka dokumentasi tersebut dapat

dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan.

Peneliti setuju, bahwa peningkatan pelayanan kesehatan salah satunya

yaitu dokumentasi asuhan keperawatan dan hal ini dapat dipengaruhi oleh

pengetahuan yang dimiliki oleh perawat tersebut. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan perawat maka akan berorientasi pada proses dokumentasi asuhan

keperawatan yang baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Hadinata (2018), dengan judul “Hubungan

antara pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan dengan pelaksanaan

dokuemntasi keperawatan di ruang rawat inap UPTD Puskesmas Kadipaten

Kabupaten Majalengka” menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan

tentang dokumentasi keperawatan dengan pelaksanaan dokuemntasi keperawatan

di ruang rawat inap UPTD Puskesmas Kadipaten Kabupaten Majalengka. Perawat

sebagai tenaga profesional bertanggung jawab untuk mendokumentasikan asuhan

keperawatan yang diberikan kepada pasien. Setiap petugas rumah sakit yang

melayani atau melakukan tindakan kepada pasien diharuskan mencatat semua


27

tindakan kepada pasien pada lembar catatan sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawabnya.

Peneliti setuju, bahwa setiap petugas rumah sakit yang melayani atau

melakukan tindakan kepada pasien harus mencatat semua tindakan sebagai

pertanggung jawaban atas tindakan tersebut. Peningkatan pelayanan kesehatan

salah satunya yaitu dokumentasi asuhan keperawatan dan hal ini dapat

dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh perawat tersebut. Semakin tinggi

tingkat pengetahuan perawat maka akan berorientasi pada proses dokumentasi

asuhan keperawatan yang baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Priggayuda dkk (2020), dengan judul

“Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Kepatuhan Perawat Mengisi Identitas

Pasien” menunjukkan bahwa Ada Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan

Kepatuhan Perawat Mengisi Identitas Pasien. Jika responden memiliki

pengetahuan baik maka dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai perawat

cenderung akan mematuhi aturan khususnya pengisian dokumen rekam medik

khususnya identitas pasien. Sebaliknya jika responden memiliki pengetahuan

kurang meningkatkan persentasi perawat untuk tidak patuh dalam mengisi

identitas pasien.

Peneliti setuju, bahwa jika responden memiliki pengetahuan baik maka

dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai perawat cenderung akan mematuhi

aturan khususnya pengisian dokumen rekam medik khususnya identitas pasien.

Peningkatan pelayanan kesehatan salah satunya yaitu dokumentasi asuhan

keperawatan dan hal ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh
28

perawat tersebut. Semakin tinggi tingkat pengetahuan perawat maka akan

berorientasi pada proses dokumentasi asuhan keperawatan yang baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Amalia dkk (2018), dengan judul “Faktor-

Faktor Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat

Inap Rsud Lubuk Sikaping” menunjukkan bahwa Adanya hubungan motivasi,

masa kerja, usia, pendidikan, beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian

asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Lubuk Sikaping. Lebih dari

separuh perawat mempunyai motivasi tinggi, masa kerja kategori lama, memiliki

pendidikan rendah, kategori usia tua, dan sebagian besar perawat memiliki beban

kerja kategori berat, serta kategori lengkap mendokumentasikan asuhan

keperawatan.

Peneliti setuju, bahwa jika perawat memiliki motivasi yang tinggi maka

akan melakukan setiap pekerjaannya dengan penuh semangat, optimis, dan akan

melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Hal tersebut perlu dilakukan

dalam setiap pekerjaannya termasuk motivasi yang muncul dalam melakukan

proses dokumentasi asuhan keperawatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yeni dkk (2019), dengan judul “Faktor

Yang Berhubungan Dengan Kualitas Dan Kelengkapan Dokumentasi

Keperawatan” menunjukkan bahwa Ada hubungan umur, pendidikan, masa kerja,

pengetahuan, beban kerja dan pemanfaatan teknologi informasi dengan kualitas

dan kelengkapan dokumentasi keperawatan. faktor dominan yang berhubungan

dengan kualitas dan kelengkapan dokumentasi keperawatan adalah variabel

pemanfaatan teknologi informasi. faktor dominan pemanfaatan teknologi

informasi ini menunjukkan bahwa, proses pelaksanaan dokumentasi pada saat


29

sekarang ini tidak terlepas dari kebutuhan akan penggunaan perangkat

komputerisasi. Dasar ini menjadi landasan bagi peneliti untuk mengembangkan

sistem informasi berbasis aplikasi web sehingga memudahkan perawat dalam

melakukan akses dokumentasi keperawatan berbasis komputer. Hendaknya

perawat dan puskesmas mempertimbangkan penggunaan sistem informasi guna

lebih meningkatan kualitas dan kelengkapan dokumentasi keperawatan di

Puskesmas.

Peneliti setuju, bahwa faktor dominan pemanfaatan teknologi informasi ini

menunjukkan bahwa, proses pelaksanaan dokumentasi pada saat sekarang ini

tidak terlepas dari kebutuhan akan penggunaan perangkat komputerisasi. Media

itu sangat menunjang terhadap proses dokumentasi asuhan keperawatan yang

dilakukan oleh perawat selama melakukan tindakan di ruangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Fatie dan Felle (2018), dengan judul

“Hubungan Tingkat Pendidikan Perawat Dengan Penerapan Kompetensi

Pendokumentasian Proses Keperawatan” menunjukkan bahwa Ada hubungan

yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pendokumentasian asuhan

keperawatan, dimana dari sisi kuantitas pencatatan lebih sering dilakukan oleh

perawat dengan latar belakang pendidikan DIII keperawatan. sedangkan kualitas

pencatatan lebih dilakukan oleh perawat lulusan S-1 dan S-2 Keperawatan, namun

keterbatasan waktu pelayanan membuat pencatatan yang berkualitas dimaksud

tidak dilakukan secara merata pada setiap pasien yang dirawat.

Peneliti setuju, bahwa pendidikan akan menentukan pengetahuan perawat

untuk melakukan pekerjaan secara profesional. pendidikan dapat membentuk

pribadi seseorang menjadi lebih baik dan memiliki pengetahuan sesuai dengan
30

bidangnya. Perawat sebagai pelaksana dan pemberi asuhan keperawatan juga

memiliki kewajiban membuat dokumentasi asuhan keperawatan sebagai sumber

informasi kesehatan selama dilakukan perawatan di rumah sakit.

Penelitian yang dilakukan oleh Adubi et all (2016), dengan judul

"Pengaruh program pendidikan berkelanjutan bahasa keperawatan standar pada

dokumentasi perawat perawatan di University College Hospital, Ibadan"

menunjukkan bahwa Temuan penelitian ini menonjolkan fakta bahwa yang

dominan dalam penggunaan konstan adalah NANDA, sedangkan penggunaan

aktivitas di NIC dan NOC ada di antara para perawat. Studi ini menunjukkan

bahwa dokumentasi di bangsal medis dan bangsal bedah memiliki kualitas

sedang, sedangkan bangsal psikiatri memiliki dokumentasi berkualitas tinggi

untuk SNL. Juga, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kualitas

dokumentasi asuhan keperawatan dan pengalaman kerja perawat.

Peneliti setuju, bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan dapat

dipengaruhi oleh faktor-faktor meliputi pendidikan perawat, pengetahuan perawat,

usia, masa kerja yang menunjukkan pengalaman kerja, beban kerja, dan

pemanfaatan teknologi dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan.

Dengan itu, penting sekali meningkatkan pengetahuan perawat melalui pendidikan

kesehatan baik yang diperoleh dari jenjang perguruan lebih tinggi maupun

seminar dan pelatihan untuk menunjang terhadap proses pendokumentasian

asuhan keperawatan menjadi semakin baik.


31

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan literature review dari sepuluh jurnal ini dapat

disimpulkan bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi pendidikan, pengetahuan, masa

kerja, dan beban kerja.

7.2 Saran

Adapun saran penulis kepada pihak-pihak terkait sebagai berikut:

7.1.1 Bagi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit)

Penelitian studi ini dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan

pengetahuan tenaga keperawatan dalam melakukan pendokumentasian

asuhan keperawatan dengan baik dan benar

7.1.2 Bagi institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sumber pembelajaran saat

proses belajar mengajar, penelitian dan pengembangan serta pengabdian

kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) khususnya pada

pendokumentasian asuhan keperawatan

7.1.3 Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan referensi atau acuan dalam

melakukan penelitian dimasa yang akan datang dan meneliti tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan.


32

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, T , Mulya, C. (2019) ‘Hubungan Motivasi Kerja dan Imbalan yang di


Terima Perawat dalam Kepatuhan Pendokumentasian Flowsheet’, Jurnal
Ilmiah Kesehatan Pencerah.

Amalia, A., Malini, H. and Yulia, S. (2018) ‘Kepuasan Perawat Terhadap Kualitas
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Berbasis Komputer’, Jurnal
Keperawatan Indonesia. doi: 10.7454/jki.v21i3.680.

Arizal, A., Budiharto, I. and Nurfianti, A. (2020) ‘Analisis Rencana Penerapan


Sistem Informasi Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura’, BIMIKI (Berkala Ilmiah
Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia). doi: 10.53345/bimiki.v7i2.20.

Badri, P. R. (2020) ‘Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan


Masyarakat Tentang Faktor Risiko Hiperurisemia’, Syifa’ MEDIKA: Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan. doi: 10.32502/sm.v10i2.2236.

Faidah, N. and Resiyanthi, N. K. A. (2019) ‘Identifikasi Kepatuhan


Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rsu B’, Bali
Medika Jurnal. doi: 10.36376/bmj.v6i2.74.

Fatie, M. and Felle, Z. R. (2018) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan Perawat Dengan


Penerapan Kompetensi Pendokumentasian Proses Keperawatan’, Jurnal
Keperawatan Tropis Papua.

Febi, S. and Panggabean, M. (2017) ‘Hubungan Karakteristik Perawat Terhadap


Tingkat Kepatuhan Dalam Melakukan Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan’, Jurnal Keperawatan.

Fitriani, M. N., Shalahuddin, I. and Juniarti, N. (2020) ‘Gambaran Dokumentasi


Asuhan Keperawatan Keluarga di Puskesmas’, Jurnal Ilmiah Ilmu
Keperawatan Indonesia. doi: 10.33221/jiiki.v10i04.828.

Hidayat, A. Y. and Ekaputri, Y. S. (2015) ‘Penerapan Tehnik Napas Dalam pada


pasien Diagnosis Keperawatan Ansietas Dengan Diabetes Mellitus serta
Tubercolosis Paru Di Ruangan RSMM Bogor’, Jurnal Keperawatan Jiwa.

Muryani, Endang Pertiwiwati, H. S. (2019) ‘Kualitas Pendokumentasian Asuhan


Keperawatan Di Ruang Rawat Inap (Studi di RSUD Kalimantan Tengah)’,
Ners.

Notoatmodjo, S. (2019) ‘Pengertian Pengetahuan Menurut Notoatmodjo’, Rineke


Cipta.
33

Nursalam, (2020), Metode Penelitian, Journal of Chemical Information and


Modeling.

Nofriadi dkk., (2018). Faktor-faktor kelengkapan pendokumentasian asuhan


keperawatan di instalasi rawat inap rsud lubuk sikaping. Stikes Perintis
Padang

Purba, N. A. S. (2019). Analisi Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan


Pendokumentasian Asuhan Keperawatan.

Saputra, C., Arif, Y. and Yeni, F. (2019) ‘Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kualitas Dan Kelengkapan Dokumentasi Keperawatan’, Jurnal Ilmiah
Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. doi: 10.32583/pskm.9.3.2019.187-
196.
34

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BAHRUL ULUM JOMBANG
Jl. KH. Wahab Hasbullah Gg. IV Tambakberas
Jombang Kode Pos 61451 Telp./ Fax : (0321)

LEMBAR KONSUL SKRIPSI PRODI S1 KEPERAWATAN

Nama : MEYLIA RISKI PUTRI

NPM : 2016.1420.1460.10

Judul Penelitian : FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN

KEPERAWATAN

Pembimbing I : Erna Tsalasatul F., S.Kep. Ns., M.Kep

Kegiatan Bimbingan

No Tanggal Materi Tanda Tangan


1 26 Januari 2021 Konsul Judul
2 09 Maret 2021 BAB 1 Pendahuluan : Memperbaiki bagian
introduction, justifikasi, kronologi, solusi
3 15 Juni 2021 BAB 1 Pendahuluan : Memperbaiki latar
belakang susunanya harus diurutkan justifikasi
perbanyak jurnal pendukung
Ketentuan jurnal : 10 jurnal dianalisis ( 7
Nasional, 3 Internasional )
Membaca kembali pedoman LR STIKes
Bahrul Ulum untuk rumusan masalah, tujuan,
manfaat
pahami lagi terkait variable, apa saja, dan
masalahnya di variable yang mana
4 30 Juni 2021 BAB 1 PENDAHULUAN : Memperbaiki
susunan latar belakang (Introduction,
Justifikasi, Kronologi, Solusi )
Justifikasi terkait pengetahuan dan pendidikan
35

belum ada
Lanjut BAB 2, dan menyiapkan untuk BAB 3
dan konsulkan 10 jurnal yang akan di analisis
5 08 Juli 2021 BAB 1 : Memperbaiki introduction dan lebih di
persingkat agar tidak berbelit dalam
pembahasan
Memperbaiki kalimat justifikasi di ringkas dan
di sajikan secara lugas agar pembaca tidak
bingung
6 13 Juli 2021 BAB 2 : Memperbaiki penulisan dan
melengkapi sumber dari jurnal yang di kutip
BAB 3 : Memperbaiki gambaran kerangka
konseptual dan harus sesuai alur masalah nya
Memperbanyak referensi pembuatan
kerangkakonse
7 24 Juli 2021 BAB 4 : Memperbaiki penulisan sitasi yang
benar
Memperbaiki PICOT
26

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BAHRUL ULUM JOMBANG
Jl. KH. Wahab Hasbullah Gg. IV Tambakberas
Jombang Kode Pos 61451 Telp./ Fax : (0321) 876040

LEMBAR KONSUL SKRIPSI PRODI S1 KEPERAWATAN

Nama : MEYLIA RISKI PUTRI

NPM : 2016.1420.1460.10

Judul Penelitian : FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN

KEPERAWATAN

Pembimbing II : Faishol Roni, S.Kep. Ns., M.Kes

Kegiatan Bimbingan

No Tanggal Materi Tanda Tangan

1 15 Maret 2021 BAB 1 Pendahuluan : Menambahkan sitasi

Memperbaiki Penulisan (Introduction, Justifikasi,

Kronologi dan Solusi)

2 08 Juli 2021 BAB 1 Pendahuluan : Memperbaiki Penulisan dan

Memperbanyak review jurnal yang akan di analisis

3 12 Juli 2021 BAB 2 Tinjauan Teori : Memperbaiki Penulisan dan

sitasi yang benar

4 26 Juli 2021 BAB 3 : Memperbaiki penulisan kerangka konsep dan

memperbaiki alurnya agar mudah dan tidak


27

membingungkan pembaca

5 30 Juli 2021 BAB 4 : Memperbaiki Penulisan pada setiap awal

kata harus dengan huruf besar

Memperbaiki penulisan PICOT

Anda mungkin juga menyukai