Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAN

KELUARGA MELATIH MOBILITAS FISIK PASIEN SECARA MANDIRI


DI RUMAH
DI RUANG ICU CENTRAL RSUD JOMBANG

Disusun Oleh :

1. Alfin Rulian Huda (202114901001)

2. Anggoro Dwi Wahyu R. (202114901002)

3. Lulus Dian Ayu Amalia (202114901003)

4. M. Happi (202114901004)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG

PROGAM SUDI PROFESI NERS

2021-2022
SATUAN ACAR PENYULUHAN (SAP) PERAN KELUARGA
MELATIH MOBILITAS FISIK PASIEN SECARA MANDIRI DI
RUMAH

A. LATAR BELAKANG
Mobilisasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah operasi
dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari
tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner &
Suddarth, 2002). Carpenito (2000) menjelaskan bahwa mobilisasi merupakan
faktor utama dalam mempercepat pemulihan dan pencegahan terjadinya
komplikasi pasca bedah, mobilisasi sangat penting dalam percepatan hari
lama rawat dan mengurangi resiko karena tirah baring lama seperti terjadinya
dekubitus, kekakuan atau penegangan otot-otot diseluruh tubuh, gangguan
sirkulasi darah, gangguan pernafasan, dan gangguan peristaltik maupun
berkemih. Kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi adalah
suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara
membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.
Mobilisasi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
diperlukan oleh individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang berupa
pergerakan sendi, sikap, gaya berjalan, latihan maupun kemampuan aktivitas
(Perry & Potter, 2010). Mobilisasi adalah kemampuan individu untuk
bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (Alimul, 2009)

B. TUJUAN
1) Tujuan Umum :
Setelah diberikan penyuluhan tentang melatih mobilitas fisik pasien
secara mandiri di rumah, diharapkan pasien dan keluarga mampu
memahami mengenai gangguan mobilitas fisik, cara melatih mobilitas
fisik pasien , dan menyadari untuk melakukannya.

2) Tujuan Khusus :
1. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan tentang gangguan mobilitas
fisik secara mandiri
2. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan penyebab pasien tidak bisa
melakukan mobilitas fisik secara mandiri
3. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan cara melatih mobilitas fisik
pasien secara mandiri.
4. Pasien dan keluarga dapat memahami dan mempraktekkan latihan
mobilitas fisik pasien secara mandiri

C. SASARAN
Keluarga di ruang ICU Central RSUD Jombang.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Kamis, 02 Desember 2021
Jam : 10.00 WIB
Tempat : Ruang ICU Central RSUD Jombang

E. PENGORGANISASIAN
1) Penanggung jawab : Anggoro Dwi Wahyu R.
2) Sekretaris : Lulus Dian Ayu Amalia
3) Bendahara : M. Happi
4) Anggota : Alfin Rulian Huda
F. RENCANA KEGIATAN

PENANGGUNG
NO Waktu KEGIATAN
JAWAB

1 2 menit Perkenalan dan


menjelaskan maksud
dan tujuan.

2 20 menit Penyampaian materi

3 10 menit Tanya Jawab

4 3 menit Evaluasi materi dan


penutup

G. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, mohon maaf bila ada kesalahan kata
dalam penulisan. Kritik dan saran kami harapkan untuk kelancaran kegiatan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERAN KELUARGA MELATIH MOBILITAS FISIK PASIEN SECARA
MANDIRI DI RUMAH

Bidang Studi : Keperawatan Dasar Manusia

Topik : Gangguan Mobilitas Fisik

Sub topic : Peran Keluarga Melatih Mobilitas Fisik Pasien Secara


Mandiri Di Rumah

Sasaran : Keluarga

Tempat : Ruang ICU Central RSUD Jombang

Hari/tanggal : Kamis, 02 Desember 2021

Waktu : 35 menit

I. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah diberikan penyuluhan tentang melatih mobilitas fisik
pasien secara mandiri di rumah, diharapkan pasien dan keluarga mampu
memahami mengenai gangguan mobilitas fisik, cara melatih mobilitas
fisik pasien , dan menyadari untuk melakukannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan sasaran
dapat :
1) Pasien dan keluarga dapat menjelaskan tentang gangguan mobilitas
fisik secara mandiri
2) Pasien dan keluarga dapat menyebutkan penyebab pasien tidak bisa
melakukan mobilitas fisik secara mandiri
3) Pasien dan keluarga dapat menyebutkan cara melatih mobilitas
fisik pasien secara mandiri.
4) Pasien dan keluarga dapat memahami dan mempraktekkan latihan
mobilitas fisik pasien secara mandiri
II. SASARAN
Keluarga di ruang ICU Central RSUD Jombang

III. MATERI
1. Pengertian Gangguan Mobilitas Fisik
2. Penyebab Gangguan Mobilitas Fisik
3. Cara Melatih Mobilitas Fisik Pasien Secara Mandiri (Latihan ROM)

IV. METODE
Ceramah dan diskusi.

V. MEDIA
Leaflet
VI. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 2 menit 1. Pembukaan :
1) Mengucapkan salam. Menjawab salam
2) Memperkenalkan diri. Mendengarkan
3) Menjelaskan tujuan dari kegiatan penyuluhan. Memperhatikan
2. Menyebutkan materi yang akan disampaikan. Memperhatikan
2 20 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian Gangguan Mobilitas Memperhatikan
Fisik
2. Menjelaskan penyebab Gangguan Mobilitas Memperhatikan
Fisik
3. Menjelaskan Dan Mendemonstrasikan Cara Memperhatikan
Melatih Mobilitas Fisik Pasien Secara Mandiri
(Latihan ROM)
3 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada Pasien tentang materi yang telah Menjawab
disampaikan. pertanyaan.
4 3 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih atas waktu yang Mendengarkan dan
diluangkan, perhatian serta peran aktif Pasien membalas ucapan
selama mengikuti kegiatan penyuluhan. terimakasih.
2. Salam penutup.     Menjawab salam.
MATERI PENYULUHAN

A. DEFINISI

Mobilisasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah operasi

dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun

dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar

(Brunner & Suddarth, 2002). Carpenito (2000) menjelaskan bahwa

mobilisasi merupakan faktor utama dalam mempercepat pemulihan dan

pencegahan terjadinya komplikasi pasca bedah, mobilisasi sangat penting

dalam percepatan hari lama rawat dan mengurangi resiko karena tirah

baring lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan otot-

otot diseluruh tubuh, gangguan sirkulasi darah, gangguan pernafasan, dan

gangguan peristaltik maupun berkemih. Kedua definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa mobilisasi adalah suatu upaya mempertahankan

kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk

mempertahankan fungsi fisiologis.

Mobilisasi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang

diperlukan oleh individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang

berupa pergerakan sendi, sikap, gaya berjalan, latihan maupun kemampuan

aktivitas (Perry & Potter, 2010). Mobilisasi adalah kemampuan individu

untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya

(Alimul, 2009)

B. PENYEBAB
Penyebab utama immobilisasi adalah adanya rasa nyeri, lemah,
kekakuan otot, ketidakseimbangan, dan masalah psiokologis. Penyebab
secara umum:
a. Kelainan postur
b. Gangguan perkembangan otot
c. Kerusakan system saraf pusat
d. Trauma langsung pada system musculoskeletal dan neuromuscular
e. Kekakuan otot
Kondisi – kondisi yang menyebabkan immobilisasi antara

lain (Restrick,2005):

a. Fall
b. Fracture
c. Stroke
d. Postoperative bed rest
e. Dmentia and Depression
f. Instability
g. Hipnotic medicine
h. Impairment of vision
i. Polipharmacy
j. Fear of fall
Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilisasi:

1. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat

pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan

diikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya.

Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tentang mobilitas

seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang

sehat.

2. Proses penyakit atau trauma


Adanya penyakit tertentu yang diderita seseorang akan

mempengaruhi mobilitasnya, misalnya; seorang yang patah tulang

akan kesulitan untuk mobilisasi secara bebas. Demikian pula orang

yang baru menjalani operasi, karena adanya rasa sakit atau nyeri yang

menjadi alasan mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada

kalanya klien harus istirahat di tempat tidur karena menderita penyakit

tertentu.

3. Kebudayaan Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam

melakukan aktifitas misalnya; pasien setelah operasi dilarang bergerak

karena kepercayaan kalau banyak bergerak nanti luka atau jahitan

tidak jadi.

4. Tingkat energi Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap

dalam melakukan aktifitas misalnya; pasien setelah operasi dilarang

bergerak karena kepercayaan kalau banyak bergerak nanti luka atau

jahitan tidak jadi.

5. Usia dan tingkat perkembangannya Seorang anak akan berbeda

tingkat kemampuan mobilitasnya dibandingkan dengan seorang

remaja.

6. Peran keluarga, terutama orang tua Dukungan dan motivasi dalam

keluarga yang kuat akan memicu pasien untuk berani melakukan

mobilisasi dini paska operasi. Mobilisasi secara tahap demi tahap

sangat berguna untuk membantu jalannya penyembuhan pasien.

Secara psikologis mobilisasi akan memberikan kepercayaan pada

pasien bahwa dia mulai merasa sembuh. Perubahan gerakan dan posisi

ini harus diterangkan pada pasien atau keluarga yang menunggui.


Pasien dan keluarga akan dapat mengetahui manfaat mobilisasi,

sehingga akan berpartisipasi dalam pelaksanaan mobilisasi.

LATIHAN ROM
1. Latihan pasif anggota gerak atas (Latihan ini di bantu oleh
perawat,terapis atau penolong).

a. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu.

b. Gerakan menekuk dan meluruskan siku.

c. Gerakan memutar pergelangan tangan

d. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan.


e. Gerakan memutar ibu jari.

f. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan.

2. Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah.


a. Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha.

b. Gerakan menekuk dan meluruskan lutut.


c. Gerakan untuk pangkal paha.

d. Gerakan memutar pergelangan kaki

3. Latihan Aktif Anggota Gerak Atas dan Bawah, meliputi :


a. Latihan I

b. Latihan II
c. Latihan III

d. Latihan IV

e. Latihan V

f. Latihan VI
g. Latihan VII

h. Latihan VIII

i. Latihan IX
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAHRUL ULUM JOMBANG
TAMBAKBERAS – JOMBANG – JAWA TIMUR
Program Studi : DIII Kebidanan, S1 Keperawatan, Profesi Ners
Jl. KH. Abdul Wahab Chasbulloh Gg.IV Tambakberas Jombang 61451
Telp./ Fax (0321) 876040

DAFTAR PESERTA PENYULUHAN

No Nama Alamat TTD

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

11. 11.

12. 12.

13. 13.

14. 14.

15. 15.

16. 16.

17. 17.

18. 18.

19. 19.

20. 20.

Anda mungkin juga menyukai