B dengan Prioritas
Oleh
Nico J Silalahi
122500007
Fakultas Keperawatan
Agustus, 2016
NIM : 122500007
8 20 Juli 2016 Konsul Bab I II III Perbaikan aturan cara penulisan KTI
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan karya tulis ilmiah ini, sangatlah
sulit bagi penulis utuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Oleh karea itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
Medan, 01-08-2016
Penulis
Nico J Silalahi
LembarPersetujuan………………………………………………….. . .
Kata Pengantar…………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………...
Bab I
A. Latar Belakang…………………………………………............ 3
B. Tujuan…………………………………………………………. 3
C. Manfaat Penulisan…………………………………………….. 3
Bab 2
Bab 3
A. Kesirnpulan………………………………………………... 32
B. Saran………………………………………………………... 32
Daftar Pustaka……………………………………………………………. 33
Lampiran
A.Latar Belakang
Prinsip-prinsip Nutrisi
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energy untuk fungsi
organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu tubuh, dan untuk
menyediakan material mentah untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan
kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia
dalam sel tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau
Proses Pencernaan
a.Ingesti
b.Digesti
c.Absorbsi
d.Metabolisme
e. Ekskresi
Kebutuhan Nutrisi
Rumus:
BEE (laki-laki) = 66,47 + 13,75 (Berat badan/Kg) + 5,0 (Tinggi badan/Cm) - 6,76
(Usia/tahun) kkal/hari
BEE (perempuan) 655,1 + 9,56 (Berat badan/Kg) + 1,85 (Tinggi badan/Cm) -4,68
(Usia/tahun) kkal/hari
Seleksi kelompok dasar makanan untuk lansia adalah sama pada dewasa
muda, walaupun cara makanan disiapkan atau tipe makanan yang diseleksi
mungkin perlu diubah. Diet pada lansia. ciri khasnya yaitu rendah makananprotein
dan tinggi pada roti, kue, dan sereal. Daging dapat dihindari karenaharganya utau
sulit untuk dikunyah. Keju. telur, dan selai kacang berguna untukpersediaan
protein. Susu terus-menerus menjadi makanan penting. Khususnyauntuk wanita
lansia yang memerlukan cukup kalsium untuk melindungi terhadaposteoporosis
(kekurangan kalsium dalam tulang). Sereal padi-padian dan rotiharus mendukung.
Kelompok sup krim dan sup sayur berdasarkan daging baikbagi lansia yang
bermasalah untuk mengunyah. Diet pada lansia harus terdiri danpilihan-pilihan
semua kelompok makanan dan memberikan suplemen vitamin.
Tanda-tanda kiinis:
Kemungkinan penyebab:
Kelebihan Nutrisi
Tanda-tanda Kiinis:
Kemungkinan Penyebab:
Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi
a.Pengetahuan:
b. Prasangka:
c.Kebiasaan:
d. Kesukaan:
e. Ekonorni :
1. Pengkajian
2) .Jenis kelarnin hal yang perlu di kaji antara lain : tingkat BMR antara
laki-lakidan wanita berbeda, begitu puta persentase lemak dalam tubuh , dan lain-
lain.
3) Tinggi badan dan berat badan pengkajian ini dilakukan salah satunya
adalahuntuk mengetahul perbandingan antara tinggi dan berat badan. apakah ideal
atautidak.
3.Rumusan Masalah
4. Perencanaan
Intervensi Rasional
1.BIODATA
Identitas Pasien
Nama : Ny B
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Golongan Darah :O
KELUHAN UTAMA
Klien merasa lemas, pusing dengan keadaan yang dialaminya karena nafsu
makan yang berkurang dan pola tidur yang tidak teratur.
E.Time
C. Pernah dirawat/dioperasi
GENOGRAM
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Klien
A. Orang Tua
Ayah klien memiliki riwayat hipertensi
B. Saudara kandung
RIWAYAT OBSTETRIK
D. Hubungan social
E. Spiritual
A. Keadaan Umum
- TB : 150 cm
- BB sebelum Sakit : 56 kg
- BB selama Sakit : 53 kg
Rambut
- Penyebaran dan Keadaan Rambut : Berwarna Hitam
- Bau : Tidak ada bau khas
- Warna Kulit : Bersih dan tidak ada masalah
Wajah
- Warna Kulit : Kuning Kecoklatan
- Struktur Wajah : Oval, Simetris
Mata
Hidung
Telinga
Leher
- Suara : Normal
Pemeriksaan Integumen
- Kebersihan : Bersih
- Kelembaban : Kering
- Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut tampak tidak bersih
- Diare : Ada
2. BAK
DO :
- Kurangnya minat
pada makanan
- Mukosa pucat
- BB = 53 kg Ketidakseimbangan
nutrisi
DO :
- Pada mata klien Kesulitan untuk tidur
terdapat lingkaran kembali
hitam.
Konjungtiva tampak
pucat.
3. Rumusan Masalah
- Gangguan pola tidur ditandai dengan klien mengatakan sulit tidur dimalam
hari, sering terbangun dini hari dan sulit untuk kembali tidur.
4.Perencanaan Keperawatan
No Dx Perencanaan Keperawatan
1 Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan
kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, mual hilang, asupan nutrisi setara
dengan penggunaan energi.
Kriteria hasil (NOC):
- Mempertahankan berat badan
- Menjelaskan komponen diet bergizi adekuat
- Menoleransi diet yang dianjurkan
- Mempertahankan berat badan dalam batas normal
Melaporkan tingkat energi yang adekuat
Rencana tindakan NIC Rasional
No Dx Perencanaan Keperawatan
2 Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Klien memperlihatkan tidur
Kriteria Hasil :
- Mengidentifikasi tindakan yang dapat meningkatkan tidur atau
istirahat
Menunjukkan kesejahteraan fisik dan fisiologis
Rencana Tindakan Rasional
1. Mengidentifikasi pola tidur 1. Membantu klien untuk
klien beradaptasi dengan
2. Catat hubungan faktor fisik persepsi stressor,
dan faktor psikologis perubahan atau ancaman
3. Ajarkan klien untuk yang mengganggu
menghindari makanan dan pemenuhan tuntutan dan
minum saat akan tidur peran hidup
yang dapat mengganggu 2. Manipulasi lingkungan
tidur sekitar klien untuk
4. Bantu klien untuk meningkatkan
mengidentifikasi faktor- kenyamanan yang optimal
faktor yang menyebabkan
kurang tidur
6. Evaluasi
Untuk diagnosa kedua yaitu gangguan pola tidur tindakan yang dilakukan
adalah memantau pola tidur klien, mencatat hubungan faktor fisik dan faktor
psikologis, mengajarkan klien untuk menghindari makanan dan minuman saat
akan tidur yang dapat mengganggu tidur, membantu klien untuk mengidentifikasi
faktor – faktor yang menyebabkan kurang tidur. Setelah dievaluasi selama
perawatan, masalah untuk diagnosa keperawatan kedua masalah teratasi sebagian,
klien sudah mulai dapat melakukan pola tidur dengan baik.
BAB III
B. Saran
1. Bagi Pendidikan
Sebaiknya pendidikan keperawatan lebih meningkatkan kualitas pendidikan
mahasiswa khususnya sebelum praktik dirumah sakit.Sebaiknya diadakan
ujian praktek kembali ke rumah sakit.
Lampiran
S:Klien mampu
-Mengkaji kembali pola pengetahuan mengerti tentang
klien gangguan tidur
-Membantu klien dalam memahami yang dialami klien
gangguan tidur yang dialami O:Istirahat tidur
-Memberikan pendidikan kesehatan klien meningkat
bagi klien A:Masalah teratasi
sebagian
P:Intervensi
dihentikan