Anda di halaman 1dari 7

Lampiran Surat Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang

Nomor : PF.01/209-200.11/VI/2021
Tanggal : 17 Juni 2021

DAFTAR UNDANGAN

Narasumber (melalui tatap muka/video meeting):


1. Direktur Rencana, Penggunaan, dan Pembentukan Wilayah Hutan, Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
2. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
3. Dr. R.M. Petrus Natalivan Indradjati, S.T., M.T., Akademisi Institut Teknologi
Bandung.

Peserta Pemerintah Daerah (melalui video meeting):


1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang;
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman;
3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Solok;
4. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor;
5. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor
6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang;
7. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan;
8. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon Progo;
9. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta;
10. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar;
11. Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Kota Balikpapan;
12. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda;
13. Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara;
14. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palopo;
15. Dinas Penataan Ruang Kota Makassar;
16. Kantor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Parepare;
17. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Maros;
18. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram;
19. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lombok Barat;
20. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Ambon;
21. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tual;
22. Bappeda Kota Sorong;
23. Bappelitbangda Teluk Bintuni; dan
24. Bappeda Kabupaten Fakfak.

Peserta Internal Kementerian ATR/BPN (melalui tatap muka/video meeting):


1. Kepala Subdirektorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Provinsi dan Kota
Wilayah I, Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I,
Direktorat Jenderal Tata Ruang;
2. Kepala Subdirektorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Kabupaten Wilayah I,
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I, Direktorat
Jenderal Tata Ruang;
3. Kepala Subdirektorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Provinsi dan Kota
Wilayah II, Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II,
Direktorat Jenderal Tata Ruang;
4. Kepala Subdirektorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Kabupaten Wilayah II,
Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II, Direktorat
Jenderal Tata Ruang;
5. Kepala Subdirektorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah I, Direktorat
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Tata Ruang;
6. Kepala Subdirektorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah II, Direktorat
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Tata Ruang;
7. Plt. Kepala Subdirektorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah III, Direktorat
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Tata Ruang;
8. Plt. Kepala Subdirektorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah IV, Direktorat
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Tata Ruang;
9. Kepala Subdirektorat Pedoman Tata Ruang, Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan
Ruang, Direktorat Jenderal Tata Ruang;
10. Kepala Subbagian Tata Usaha, Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang,
Direktorat Jenderal Tata Ruang;
11. Kepala Subbagian Hukum, Bagian Hukum, Kepegawaian, dan Ortala, Sekretariat
Direktorat Jenderal Tata Ruang, Direktorat Jenderal Tata Ruang;
12. Yudha Perdana, ST, MT, Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda, Subdirektorat
Detail Tata Ruang Kawasan Daya Dukung Lingkungan Wilayah I, Direktorat Bina
Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I;
13. Tri Agustin, ST, MT, Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda, Subdirektorat Detail
Tata Ruang Kawasan Daya Dukung Lingkungan Wilayah I, Direktorat Bina
Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I;
14. Abrilianty Octaria Noorsya, ST, MT, Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda,
Subdirektorat Perencanaan Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Wilayah II,
Direktorat Perencanaan Tata Ruang Nasional;
15. B. Sarmauli Pangaribuan, ST, M.Si, Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda,
Subdirektorat Perencanaan Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Wilayah II,
Direktorat Perencanaan Tata Ruang Nasional; dan
16. Staf Profesional di Lingkungan Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang,
Direktorat Jenderal Tata Ruang;

Subdirektorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah I


17. Muhammad Arsyad, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
18. Nenden Maulyani, ST., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
19. Harlis Intan Oktarida, S.AP., Pejabat Fungsional Penata Ruang Pertama;
20. Ayu Prima Yesuari, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;

Subdirektorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah II


21. Listra Pramadwita Destriyana, ST., MT., M.Sc., Pejabat Fungsional Penata Ruang
Muda;
22. Tessie Krisnaningtyas E T, SP., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
23. M. Refqi, ST., SE., MPP., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
24. Ifni Farida, ST., Pejabat Fungsional Penata Ruang Pertama;
25. Ryanda Mahaputra Utama, SH., M.Kn., Pejabat Fungsional Umum;

Subdirektorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah III


26. Fransisca Weni Tyas Listyani, S.Si., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
27. Heru Supriyadi, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
28. Althariq Febrino, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
29. Bayu Dharma Saputra, S.Si., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;

Subdirektorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Wilayah IV


30. Imas Komariah, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Madya;
31. Aci Prayarani, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
32. Aulia Amanda Siradj, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
33. Didi Purwoko, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;

Subdirektorat Pedoman Tata Ruang


34. Dewi Lestari Simanjuntak, ST., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
35. Ayi Fajarwati, ST., MT., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
36. Wina Dwi Santoso, ST., Pejabat Fungsional Penata Ruang Muda;
37. Hetti Trianti, ST., MSE., MPP., Pejabat Fungsional Penata Ruang Pertama; dan
38. R. Septiansa Anggoro Saputro, S.Kom.
Lampiran Surat Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
Nomor : PF.01/209-200.11/VI/2021
Tanggal : 17 Juni 2021

SUSUNAN ACARA

WAKTU (WIB) AGENDA KETERANGAN


Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan
09.00 – 09.10 Pembukaan dan Arahan
Ruang
Paparan Materi
Ketentuan Teknis
Peruntukkan Pola Ruang
09.10 – 09.30 Tim Teknis
dalam Petunjuk Teknis
Operasionalisasi Pola Ruang
RTRW Kabupaten/ Kota
Paparan Materi Narasumber:
1. Perubahan Kebijakan 1. Direktur Rencana, Penggunaan,
Sektor Lingkungan dan Pembentukan Wilayah Hutan
Hidup dan Kehutanan 2. Direktur Pengembangan Kawasan
berdasarkan Amanat Permukiman
Undang-Undang No. 11 3. Dr. R.M. Petrus Natalivan
Tahun 2020 tentang Indradjati, S.T., M.T.
Cipta Kerja yang
Berdampak pada
Pengembangan Kawasan
Lindung
2. Perubahan Kebijakan
Sektor Permukiman
berdasarkan Amanat
Undang-Undang No. 11
09.30 – 11.45
Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja yang
Berdampak pada
Pengembangan Kawasan
Permukiman
3. Pengayaan Ketentuan
Teknis Petunjuk Teknis
Operasionalisasi Pola
Ruang RTRW
Kabupaten/Kota untuk
Kawasan Lindung
(Kehutanan) dan
Kawasan Budi Daya
(Permukiman)

11.45 – 12.45 Diskusi dan Tanya Jawab Seluruh Peserta


Kasubdit
12.45 – 13.00 Penutupan
Pedoman Tata Ruang
Lampiran Surat Direktur Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
Nomor : PF.01/209-200.11/VI/2021
Tanggal : 17 Juni 2021

TERM OF REFERENCE (TOR)


FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
KEGIATAN FASILITASI LEGAL DRAFTING PETUNJUK TEKNIS
OPERASIONALISASI POLA RUANG RTRW KABUPATEN/KOTA

Jakarta, 24 Juni 2021

Sehubung dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang


Cipta Kerja (UU CK) yang menghapuskan beberapa pasal, menambah pasal-pasal
baru, dan merubah ayat di dalam pasal UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang. Adapun beberapa perubahan terhadap UU Nomor 26 Tahun 2007 yang
difokuskan dalam petunjuk teknis ini adalah penghapusan izin pemanfaatan ruang,
penyederhanaan sistem rencana tata ruang, pengintegrasian kawasan laut, kawasan
hutan, dan proses peninjauan kembali dokumen rencana tata ruang. Beberapa
perubahan tersebut tentunya berdampak terhadap muatan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang yang
mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
Pasca disahkannya UU CK dan PP No. 21 Tahun 2021, Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) memiliki peran signifikan sebagai alat perizinan sekaligus acuan
dalam pemanfaatan ruang dan mewujudkan keseimbangan pembangunan wilayah.
RTRW Kabupaten/Kota merupakan hasil dari pelaksanaan perencanaan tata ruang
yang dapat menjadi acuan bagi penerbitan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang,
pemanfaatan ruang untuk seluruh kegiatan pembangunan sektoral dan
pengembangan wilayah dan kawasan yang memerlukan ruang, serta pemberian hak
atas tanah, hak pengelolaan, hak atas ruang, dan penerbitan izin pemanfaatan ruang
laut.
Pada pelaksanaan pemanfaatan ruangnya, daerah dihadapkan pada
permasalahan dan tantangan perbedaan interpretasi dan pemahaman terhadap pola
ruang dalam rencana umum tata ruang. Rencana umum yang telah disusun daerah
tersebut dalam mencantumkan definisi, pengertian, dan kualitas kinerja masing-
masing jenis pola ruang masih menimbulkan multitafsir yang disebabkan masih
adanya perbedaan perspektif antarsektor.
Perbedaan perspektif pola ruang akibat belum detailnya penjelasan pola ruang
pada ketentuan umum zonasi pada RTRW Kabupaten/Kota dan belum tersedianya
RDTR yang berpotensi mengakibatkan terjadinya pelanggaran atau konflik penataan
ruang. Untuk menghindari potensi konflik tersebut, diperlukan Petunjuk Teknis
Operasionalisasi Pola Ruang RTRW Kabupaten/Kota yang menjadi acuan bagi
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Forum Penataan Ruang dalam
menginterpretasikan rencana pola ruang yang terdapat dalam rencana umum tata
ruang.
Draft petunjuk teknis ini telah disusun Subdit Pedoman Pemanfaatan Ruang
pada tahun 2018 dan pada tahun 2021 dilanjutkan dengan kegiatan fasilitasi legal
drafting petunjuk teknis untuk menghasilkan rancangan peraturan perundang-
undangan yang telah mengakomodasi amanat Undang-undang, kebutuhan
substansi, dan disepakati dalam pembahasan yang melibatkan pemangku
kepentingan terkait. Petunjuk teknis ini bermanfaat untuk Pemerintah Daerah dalam
penyusunan ketentuan umum zonasi ketika penyusunan atau revisi RTRW
Kabupaten/Kota dan RDTR, dan penilaian dokumen usulan Persetujuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR).
Adapun ruang lingkup petunjuk teknis operasionalisasi pola ruang RTRW
Kabupaten/Kota meliputi:
a. Ketentuan umum
1. Klasifikasi pola ruang,
2. Definisi pola ruang, dan
3. Kualitas pola ruang yang diharapkan
b. Ketentuan teknis implementasi pola ruang
1. Ketentuan pendetailan menjadi zona/subzona
2. Ketentuan kegiatan pemanfaatan ruang
3. Ketentuan intensitas dan tata massa bangunan
4. Ketentuan sarana dan prasarana minimum
5. Ketentuan khusus
c. Tata cara penggunaan petunjuk teknis
Berdasarkan hal tersebut diharapkan Narasumber dapat memberikan
pengayaan substansi terkait Perubahan Kebijakan Sektor Lingkungan Hidup dan
Kehutanan berdasarkan Amanat Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja yang Berdampak pada Pengembangan Kawasan Lindung, dengan
rincian sebagai berikut:
1. Penjelasan terkait perubahan terminologi dan klasifikasi dalam kawasan lindung
berdasarkan UUCK dan Peraturan turunannya.
2. Penjelasan terkait kriteria dan kualitas (preskriptif dan performa) yang
diharapkan agar tidak mengurangi fungsi utama kawasan lindung, serta
peraturan yang menjadi rujukan terkait hal tersebut.
3. Penjelasan terkait ketentuan teknis dalam pengembangan kawasan lindung.
a. Ketentuan pendetailan zona (klasifikasi kawasan lindung)
b. Ketentuan kegiatan yang diperbolehkan, diperbolehkan bersyarat, dan tidak
diperbolehkan
c. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang
d. Ketentuan sarana dan prasarana minimum
e. Ketentuan lainnya yang perlu diperhatikan
4. Arahan dan masukan yang perlu diatur dalam rencana tata ruang agar
pemanfaatan ruang di kawasan lindung sejalan dengan pengaturan/kebutuhan
bidang kehutanan.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Siti (HP. 089674844134), Sdr. Pandu
(HP. 085369277507), Sdr. Rymizar (HP. 082124012456), dan email:
pedomanfatru1@gmail.com. Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai