Pengaruh Kendali Glukosa Terhadap Kadar Kalsium Serum Pada Penderita DM Tipe 2 Di Malang Raya
Pengaruh Kendali Glukosa Terhadap Kadar Kalsium Serum Pada Penderita DM Tipe 2 Di Malang Raya
ABSTRAK
Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme glukosa yang dapat menyebabkan
komplikasi berupa kerusakan fungsi organ apabila pasien tidak dapat mengendalikan kadar glukosanya. Efek
dari keruskaan fungsi organ tersebut dapat berakibat pada gangguan metabolisme mikronutrisi salah satunya
kalsium. Penurunan kalsium pada penderita DM akan menurunkan sensitivitas insulin. Penelitian mengenai
peran kendali glukosa DM tipe 2 di Indonesia terhadap kadar serum kalsium belum pernah dilakukan. Oleh
sebab itu, perlu dilakukannya penelitian tersebut, khususnya di Kota Malang.
Metode: Desain penelitian cross sectional control group post test only. Metode pengambilan responden
menggunakan purposive non random sampling sejumlah 40 responden yang terdiri dari kelompok glukosa
terkendali (n=15) dan tidak terkendali (n=25). Masing-masing kelompok akan diperiksa kadar kalsium serum
menggunakan Atomic Absorption Spectrofotometry (AAS). Data dianalisa menggunakan uji T-Test Independent
yang dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson dengan tingkat signifikansi p<0,05.
Hasil: Kadar kalsium pada pasien DM tipe 2 kelompok terkendali 4,25±1,54 mg/dL lebih tinggi dari DM tipe 2
kelompok tidak terkendali 3,32±1,43 mg/dL dengan nilai singifikasi p=0,404. Kendali glukosa berkorelasi
sedang terhadap kadar kalsium serum dengan nilai korelasi r=-0,358 dan signifikasi p=0,03.
Kesimpulan: Kendali glukosa berkorelasi sedang terhadap kadar kalsium serum.
Kata Kunci: Kendali Glukosa, Kalsium Serum, Diabetes Melitus
Korespondensi:
*Rahma Triliana, M.D., Ph.D
Jl. MT. Haryono 193 Malang, Jawa Timur, Indonesia, 65144
Telp +62(341)578920, Alamat e-mail : rahmatriliana@unisma.ac.id
ABSTRACT
Introduction : Diabetes mellitus (DM) is a glucose metabolism disorder that is able to cause organ damage if
the patient has inadequate glycemic control. Organ damage in patient with DM leads to micronutrient
metabolism disorder includes calcium. Decreased serum calcium level in DM patient could reduce the insulin
sensitivity. The effect of glycemic control in type 2 DM on calcium serum level in Indonesia has never been
studied. Therefore, further research is needed, especially in Malang City.
Method : : A cross sectional study with control group post-test-only design was conducted using purposive
non-random sampling. Total subject was 40 patients consist of 15 patients with good glycemic control and 25
with poor glycemic control. Each group examined for serum calcium level using Atomic Absorption
Spectrophotometry (AAS). Data were analyzed by using Independent T-Test followed by Pearson correlation
test with a significance level of p <0.05
Results : Calcium level in type 2 DM patients with good glycemic control (4,25±1,54 mg/dL) were higher than
poor glycemic control (3,32±1,43 mg/dL) with signifikasi p=0,404. Glycemic control is moderately correlated
on serum calcium with correlation level r=-0,358 and signification level p=0,03.
Conclusion : Glycemic control in type 2 diabetes mellitus moderate correlated with serum calcium level.
Keywords: Glycemic control in type 2 DM is moderately correlated with serum calcium level.
Correspondence author:
*Rahma Triliana, M.D., Ph.D
Jl. MT. Haryono 193 Malang City, East Java, Indonesia, 65144
Phone +62(341)578920, e-mail address : rahmatriliana@unisma.ac.id
2
3
DM terkendali
buruk. Pengelompokkan sampel didasarkan atas
n=15
kadar glukosa serumnya. Selain itu, responden juga
telah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan
Memenuhi Kriteria
n= (Rumus 1)
d2 Pemeriksaan Glukosa Darah Acak
n=40
n=60
Keterangan Rumus 1: Dalam penelitian ini, responden akan
IK = interval kepercayaan dilakukan pemeriksaan gula darah acak
DM tak terkendali
Z1-α = nilai Z satu arah untuk tingkat menggunakan alat glukosameter. Responden
kepercayaan dipersilahkan untuk mempersiapkan diri, peneliti
n=25
Z1-α/2 = nilai Z dua arah untuk tingkat mempersiapkan alat dan bahan seperti
kepercayaan menggunakan handscoon, lalu mengoleskan
Z1-β = nilai Z untuk power test alkohol disalah satu jari responden kemudian
Dalam Penelitian
memasukkan glucostick pada glukosameter,
Berpartisipasi
dan Eksklusi
Pemilihan responden
Responden
kemudian menusukkan blood lancet ke jari
Menolak
n=40
Pemilihan responden pada penelitian ini
n=20
responden. Saat keluar setetes darah,dekatkan
dengan cara pemberian Pre Research Quesioner. darah pada glucostick dan tunggu alat menghitung
Penelitian ini diadakan di Universitas Islam hasil gula darah acak, setelah jumlah angka gula
Malang, Puskesmas Dinoyo, Puskesmas darah yang keluar.
Ampelgading, dan Sumbermanjing kabupaten
malang. Sebelum pengisian kuesioner , dilakukan .
pengisian lembaran persetujuan berupa inform
consent kepada responden.
Dislipidemia
Hipertensi
Demensia
Trauma Kepala
Stroke
Memiliki Riwayat:
Melitus Tipe 1
Terdiagnosa Diabetes
Kriteria Eksklusi
2-5/>5 tahun
Durasi Diabetes Melitus
Usia >40 tahun
Keterangan: Gambar diatas menjelaskan alur pemilihan responden penelitian pada penelitian ini. sampel didapatkan dari
Program Penngelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) puskesmas dinoyo, dan rampal celaket, program UNISMA sehat rutin
sabtu, bakti sosial HUT Medical Rescue Team (MRT) FK UNISMA, dan door to door dengan data yang didapatkan dari
kader kesehatan desa Malang.
kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, riwayat konsumsi OAD memiliki nilai p<0,05 yang artinya
kebiasaan merokok, alkoholik, olahraga, dan distribusi data tidak normal.
Kadar Kalsium Pasien DM Tipe 2 Tabel 2. Hasil Uji Korelasi dengan Pearson dan
Berdasarkan uji nomalitas, kadar kalsium Spearman
memiliki distribusi data normal sehingga pengujian Kadar Kalsium
Karakteristik
selanjutnya menggunakan uji T independen. Serum
Responden
Perbedaan antara kadar kalsium antara kelompok (n=40)
glukosa kendali baik dan glukosa kendali buruk Glukosa Darah r= -0,325
menggunakan uji T independen. Sewaktua p=0,041*
Kadar kalsium pada pasien DM tipe 2 r= -0,358
kelompok terkendali 4,25±1,54 mg/dL lebih tinggi Glukosa Seruma
p=0,03*
dari DM tipe 2 kelompok tidak terkendali r= 0,295
3,32±1,43 mg/dL yang berbeda tidak signifikan Usia
p = 0,065
dengan nilai p= 0, 404
b r= -0,069
Jenis Kelamin
p= 0,67
Hasil Uji Korelasi Karakteristik Responden
r= 0,268
(Gula Darah,Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan b
menyebabkan hipokalsemia pada penderita DM. menstimulasi kelenjar tiroid agar mesekresi
Defisiensi ion magnesium mengganggu sekresi kalsitonin untuk merebsorbsi tulang dan reabsorbsi
hormon paratiroid sehingga dapat menyebabkan ginjal, dalam proses ini kadar kalsium kembali
hipokalsemia10. normal 24.
Kadar kalsium serum normal adalah 8,8-10,4 Korelasi antar karakterisrik responden dengan
mg/dL. Namun, pada penelitian ini kadar kalsiun kadar kalsium serum didapatkan kadar signifikan
penderita DM kendali glukosa baik adalah hanya pada kendali glukosa. Hal ini diduga
4,25±1,54 mg/dL. Hal ini disebabkan karena disebabkan oleh jumlah sampel yang sedikit.
sampel yang terlalu lama disimpan sehingga Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan dengan
mengalami hemolisis dan mempengaruhi kadar jumlah responden sebesar 40 orang. Jumlah
kalsium didalamnya. Pada penelitian selanjutnya responden yang sedikit dapat mempengaruhi
perlu dilakukan pengukuran dengan lebih cepat signifikasi dari penelitian ini. Sehingga perlu
sehingga tidak terjadi hemolisis. penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih
banyak. Selain itu, pada penelitian ini kendali
Hubungan antara Karakteristik Responden glukosa ditentukan menggunakan kadar gluksoa
dengan Kadar Kalsium Serum darah sehingga kurang sensitif sehingga perlu
Pada penelitian ini kadar kalsium berkorelasi menggunakan pemeriksaan kadar HbA1c. HbA1c
sedang dengan kadar glukosa. Hasil penelitian ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih
didukung penelitian oleh Sun G, dkk 2005 22. tinggi dalam mendeteksi kendali glukosa
Penelitian tersebut yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan glukosa darah.
gangguan dari kadar kalsium berkorelasi dengan
abnormalitas glukosa, resistensi insulin, dan KESIMPULAN
penurunan fungsi sel beta pankreas 22. Selain itu, Hasil penelitian dan pembahasan ini dapat
penelitian lain juga menyatakan bahwa peningkatan disimpulkan bahwa kendali glukosa cenderung
HbA1c pada DMT2 diikuti oleh penurunan kadar berkorelasi terhadap kadar kalsium serum.
kalsium serum terutama pada pasien dengan
kendali glukosa tidak terkedali12,23. SARAN
Metabolisme kalsium dipengaruhi oleh hormon Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengukur
paratiroid (PTH), 1,25 dihidroksikolekalsiferol kendali glukosa melalui pemeriksaan kadar HbA1c
(Vitamin D3) dan kalsitonin. PTH bekerja dengan untuk meningkatkan spesifisitasn dan sensitivitas
cara meningkatkan penyerapan kalsium melalui pengukuran kendali glukosa. Perlu menanyakan
gastrointestinal, stimulasi degradasi simpanan pola makan responden karena mempengaruhi kadar
kalsium di tulang dan mengakibatkan ginjal glukosa dalam darah. Selain itu, perlu menambah
mengeskreasikan fosfor lebih banyak lagi24. jumlah responden karena jumlah 40 responden
Vitamin D dan hormon PTH mengatur kadar kurang mewakili penelitian.
kalsium di tulang dan di ginjal melalui adsorbsi
dari saluran gastrointestinal25. Sedangkan, hormon UCAPAN TERIMAKASIH
kalsitonin bekerja menurunkan kadar kalsium Peneliti mengucapkan terimakasih kepada
ikatan orangtua mahasiswa (IOM) yang telah
dengan mendeposit kalsium ke dalam tulang 26.
mendanai penelitian ini.
Ketika kadar kalsium serum mengalami
penurunan, kelenjar paratiroid akan menyekresi
PTH kedalam darah dan berikatan dengan reseptor
DAFTAR PUSTAKA
ditulang, Proses ini menyebabkan resorpsi mineral
tulang sehingga mengakibatkan kalsium dilepaskan 1. Kemenkes. Waspada Diabetes Eat well Live
dari tulang. Selain itu, PTH menstimulasi ginjal well. Infodatin. 2014;1–7.
untuk merangsang pembentukan calsitriol 2. WHO. Global Report On Diabetes. France:
(1,25(OH)2D3), calsitrol menuju ke usus World Health Organization; 2016.
merangsang sintesis Calcium Binding Protein 3. WHO. Global status report on
noncommunicable diseases. Geneva; 2010.
(Calbindin) yang akan mengikat Ca25. 4. Cho, H.H, Kirigia J, Mbanya JC, Ogurstova
Untuk meningkatkan kadar kalsium di cairan K, Guariguta L, Rathmann W. IDF Diabetes
ekstraseluler, PTH dan kalsitriol menurunkan Atlas. Belgium: International Diabeters
ekskresi kalsium melalui reabsorbsi kembali Federation; 2017. 1-20 hal.
kalsium dalam ginjal, Hal sebaliknya terjadi saat 5. Dinkes Malang. Profil Kota Malang Tahun
kadar kalsium tinggi. Kelenjar paratiroid 2014. Malang: Dinas Kesehatan Kota Malang;
menyekresikan PTH dengan jumlah yang sedikit 2014. hal. 1–153.
sehingga terjadi penurunan vitamin D, Penurunan 6. Fowler MJ. Microvascular and Macrovascular
vitamin D menyebabkan menurunnya proses Complications of Diabetes. Clin DIABETES.
absorbsi kalsium. Salain itu, kalsium dalam serum 2008;26(2):77–82.
10