Anda di halaman 1dari 2

Judul buku : Api Tauhid

Penulis: Habiburrahman El Shirazy

Penerbit: Republika

Cetakan: XVI,Januari 2018

Tebal buku : xxxvi + 588

Habiburrahman El Shirazy disebut sebagai Novelis No.1 Indonesia


(dinobatkan oleh insani universitas Diponegoro Semarang,Tahun 2008).Karya
karya beliau selalu menghidangkan ghirah keislaman yang kuat,sehingga tanpa
disadari pesan pesan yang terkandung menyusup jauh kedalam relung batin.

Ketika mendengar kata Sejarah,apa yang kalian pikirkan? Pasti pikiran kalian
sejarah itu kuno, kurang mengasikan,dan membosankan.Tetapi,di novel Api
Tauhid ini menyajikan kisah sejarah islam yang menceritakan kisah hidup Said
Nursi, namun dikemas dengan apik dengan tambahan kisah cinta Fahmi dan
Nazula yang membuat novel ini menarik untuk dibaca,data dan fakta yang
disampaikan dapat membuka wawasan kita atas apa yang terjadi pada detik
detik berakhirnya khalifah usmaniyah.Seperti pada saat kekacauan Turki,dengan
ditandai runtuhnya khalifah turki usmani memberikan kesempatan kepada Said
Nursi yang bergerak di garda paling depan dalam membela agama islam dan
negaranya. Sang mujaddid juga melawan runtuhnya khalifah terhadap
kemalisme yang tengah mengagungkan faham sekularisme,tekad penghapusan
jejak islam di tanah nabi itu benar benar akan dihapus tanpa tertinggal
sediktpun,serta kemal atatur berhasil jadi presiden pertama Angkara dan
khalifah dihanguskan dengan membuang dan membantai keluarga khalifah.

Dengan Menceritakan Fahmi tokoh utama dalm cerita ini, pemuda dengan pola
pikir idealis yang sangat memegang prinsip islam dalam hidupnya melakukan
perjalanan untuk menyembuhkan luka hatinya setelah mendapat seruan dari
kiyai Arselan (sang mertua) memintanya untuk menceraikan istrinya,Firdaus
nuzula gadis yang dinikahinya secara siri tanpa alasan yang jelas.Kesedihanya
ia curahkan kepada sang pencipta,dengan bertekad untuk mengkhatamkan
hafalan al-qurannya sebanyak 40 kali di masjid Nabawi secra
berkesinambungan.Namun niat itu kandas,karena ia harus dibawa ke rumah
sakit akibat ngedrop nya kondisi badan yang tak ia hiraukan.

Karena Sakit hati yang teramat sangat membuat sosok pemuda ini menyusuri
jejak Said Nursi ulama besar dari Turki yang mempunyai kecerdasan luar biasa
yang mampu menghafal satu buku dalam sekali baca saja dan mempunyai
idealisme sebagai umat islam seperti dirinya.Sehingga, Dalam kesedihannya
Fahmi mampu meningkatkan cintanya kepada Allah SWT dari hablu minnan-
nas menuju hablu minallah melalui perkenalannya dengan sang Mujaddid
Badiuzzaman said Nursi.

Melalui jejak sejarah Badiuzzaman Said Nursi, lapis ideologis yang mengkritisi
zaman dan menawarkan jalan keluarnya itu diikat.Bahwa islam adalah dien
yang meliputi segala, sejak individu sampai sikap politis dalam
negara,dikukuhkan lewat novel ini. Berisikan kisah nyata yang penuh dengan
inspirasi positif bagi kaum muda islam.

Kelebihan dari novel ini penulis berusaha menceritakan kronologis sejarah dari
kehidupan Badiuzzaman Said Nursi dengan sangat sistematis. Agar mudah
membaca, penulis juga menghadirkan dialog dialog antar tokoh yang terlibat
dalam novel berupa tanggapan dan kesan.

Kekurangan novel ini hanya terdapat dalam bagian editor tulisan, beberapa kata
dalam bab masih diteukan typo.

Anda mungkin juga menyukai