HASYIM ASY’ARI
BIOGRAFI SINGKAT 1871 - 1947
Penulis : Muhammad Rifai
Tahun terbitan : 2009
Penerbit : Ar-ruzz Media
Harga : Rp. 20.000,-
ALASAN PEMILIHAN BUKU
Saya tertarik pada K.H. Hasyim Asy’ari karena ingin
mengetahui lebih tentang sosok ke[emimpinan dari
beliau sehingga saya berharap setelah membaca buku
tersebut saya mampu berlatih untuk menjadi seorang
pemimpin dimulai dari memimpin diri sendiri yang
dalam aplikasinya dilekatkan nilai-nilai islam.
BIOGRAFI
K.H. Hasyim Asy’ari lahir 24 Dzulqa’dah 1287 Hijriah
atau 14 februari 1871 Masehi di Gedang. Beliau adalah
anak dari Muhammad Asy’ari dan Halimah yang
merupakan putra ketiga dari 11 bersaudara. Nama
lengkap beliau adalah Muhammad Hasyim Asy’ari bin
Abdul Wahid bin Abdul Halim. Beliau menikah 7 kali,
ini dilator belakangi oleh dakwah dan atas pertimbangan
Semasa kanak-kanak, K.H. Hasyim Asy’ari sudah
memperlihatkan bakat kepemimpinan dan kecerdasannya.
Minatnya dalam bidang pendidikan bergitu kuat dan hasrat
untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya menjadikan
beliau sering berpindah-pindah dari guru satu ke guru yang
lainnya dan berpindah dari pesantren satu ke pesantren lainnya.
Di Pesantren Siwalan ini beliau merasa benar-benar
menemukan sumber pengetahuan yang diinginkan. Kiai Ya’qub
yang merupakan pengasuh dari Pesantren Siwalan tersebut
menjadikan K.H. Hasyim Asy’ari sebagai menantunya dan
memberikan hadiah kepada K.H. Hasyim Asy’ari untuk naik
haji bersama istrinya
Saat haji keduanya tersebut, beliau bersama teman-teman dari
Malaysia, Brunai, benua Afrika, dan Timur Tengah saling
bercerita tentang keadaan Negara masing-masing. Kemudian
dari situlah mereka berikrar untuk mendarmabaktikan
keilmuan mereka pada kejayaan Uslam dan masyarakatnya di
negaranya masing-masing agar segera terlepas dari penjajah.
Sekembalinya ke tanah air, beliau mendirikan pondok
pesantren karena keinginan untuk mengajarkan ilmu yang telah
didapatnya dari banyak guru dan pengalaman. Lokasi yang
dipilih adalah daerah Tebuireng. Ini merupakan titik awal
perjuangan gigih beliau, karena Tebuireng adalah daerah yang
tidak aman untuk dijadikan lokasi pondok pesantren
Saat K.H. Hasyim Asy’ari berjuang mendirikan pesantren,
disisi lain Ibnu Sa’ud berhasil mengusir penguasa Makkah
sebelumnya, yakni Syarif Husein pada 1924. Ibnu Sa’ud
melakukan pembersihan pada kebiasaan praktik beragama agar
sesuai dengan ajarannya, meskipun tidak melarang ajaran
mazhab di Masjidil Haram.
AKHIR HAYAT
Pada 7 Ramadhan 1336 Hijriah, K.H. Hasyim Asy’ari
meninggal dunia pada 26 juli 1947.
KARYA ATAU JASA
1. Agama
Dakwah pertama beliau adalah pendirian Pondok
Pesatren Tebuireng.
Ikut berperan dalam pendirian NU, sebagai pendiri
utama, pelindung dan pengawal utama gerak langkah
NU.
Pemikiran tasawuf.
2. PENDIDIKAN
Pendirian Pondok Pesantren Tebuireng.
Memberikan suri tauladan didalam kehidupan sehari-
harinya. seperti dalam tradisi membaca.
Pemberian pelajaran umum disamping pelajaran agama.