Se Bupati Covid 29-6-21
Se Bupati Covid 29-6-21
SURAT EDARAN
NOMOR : 180/53/VI/HUK/2021
TENTANG
PENINGKATAN UPAYA PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
(COVID-19) DAN PERCEPATAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
DI WILAYAH KABUPATEN LAMANDAU
A. Latar Belakang.
Sebagai upaya peningkatan penanganan Corona Virus Disease 2019 di
Wilayah Kabupaten Lamandau dan sebagai tindaklanjut dari Surat Edaran
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 443.1/107/Satgas Covid-19 tanggal 28
Juni 2021 tentang Peningkatan Upaya Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dan Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Di
Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, serta memperhatikan perkembangan
penyebaran Corona Virus Disease 2019 yang cenderung mengalami
peningkatan dan penyebaran COVID-19 varian baru maka perlu dikeluarkan
Surat Edaran Bupati Lamandau tentang Peningkatan Upaya Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Percepatan Pelaksanaan
Vaksinasi COVID-19 di Wilayah Kabupaten Lamandau.
B. Maksud dan Tujuan.
Maksud Surat Edaran ini adalah untuk mengatur peningkatan upaya-
upaya penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Wilayah
Kabupaten Lamandau.
Surat Edaran bertujuan untuk :
1. Meningkatkan penerapan protokol kesehatan dalam kebiasaan baru bagi
terciptanya kehidupan yang produktif dan aman COVID-19 di Wilayah
Kabupaten Lamandau;
2. Mencegah terjadinya peningkatan penularan COVID-19 di Wilayah
Kabupaten Lamandau;
3. Mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat
sasaran penerima vaksin COVID-19 di wilayah Wilayah Kabupaten
Lamandau; dan
4. Mempercepat pemulihan kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi
di Wilayah Kabupaten Lamandau.
C. Ruang Lingkup.
Ruang Lingkup Surat Edaran ini adalah:
1. Protokol Kesehatan terhadap Pelaku Perjalanan Orang Keluar dan Masuk
Wilayah Kabupaten Lamandau; dan
2. Upaya-Upaya Penanganan COVID-19 di Wilayah Kabupaten Lamandau.
D. Dasar Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 Tentang
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
8. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19);
9. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
Bencana Nasional;
10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran, Serta Pengadaan Barang dan
Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-19);
11. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease
2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran
Corona Virus Disease 2019; dan
12. Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 188.44/642/2020
tentang Perpanjangan Keempat Status Tanggap Darurat Bencana
Pandemi Covid-19 di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021.
E. Pengertian.
1. Perjalanan orang keluar dan masuk Wilayah Kabupaten Lamandau
adalah pergerakan orang keluar dan masuk wilayah administrasi
Kabupaten Lamandau dengan menggunakan moda transportasi pribadi
maupun umum.
2. Upaya-upaya penanganan COVID-19 di Wilayah Kabupaten Lamandau
adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
pencegahan dan penanganan COVID-19 di Wilayah Kabupaten Lamandau
sehingga penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan.
H. Penutup.
Surat Edaran ini berlaku efektif sejak ditandatangani dan berlaku selama 14
(empat belas) hari dan akan dievaluasi sesuai dengan perkembangan terakhir
di lapangan.
Demikian agar dapat dipedomani dan dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.